Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman : www.unud.ac.id, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

NAMA FORMULIR : FORMULIR JOURNAL REVIEW


KODE FORMULIR : 09

NOMOR INDUK MAHASISWA : 2202631005


NAMA MAHASISWA : I GEDE RAMA WAHYU PRAYOGA
STASE : FISIOTERAPI PEDIATRI
TEMPAT : RSUP PROF. DR. I.G.N.G NGOERAH

Judul Artikel Chest physiotherapy in paediatric patients hospitalised with community-acquired pneumonia:a
randomised clinical trial
Issue/Halaman Artikel Vol 97, Tahun 2012, Hal 967-971
Penulis Artikel Janice Luisa Lukrafka, Sandra C Fuchs, Gilberto Bueno Fischer, Jose A Flores, Jandira M Fachel, Jose
A Castro-Rodriguez6
Link Artikel https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23000693/
Nama Jurnal Penerbit Archives of Disease in Childhood
Indeksasi/Peringkat Jurnal Penerbit Scopus/Q2
Latar Belakang Pemilihan Artikel Pneumonia adalah penyakit infeksi jaringan paru-paru yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti
bakteri, virus, terpapar bahan kimia ataupun kerusakan fisik pada paru-paru. Oleh karena itu, pneumonia
menjadi salah satu penyebab kematian pada anak-anak. Penyakit ini menyebabkan penurunan dari
fungsi paru pada anak-anak, seperti sesak nafas, batuk, penurunan kekuatan otot pernapasan, dll. Maka
dari itu sangat diperlukan adanya program rehabilitasi pada penderita pneumonia ini, berupa pemberian
Chest Physiotherapy. Namun masih sedikit bukti yang menjelaskan perubahan fungsi pada paru-paru
setelah diberikan program rehabilitasi berupa Chest Physiotherapy pada anak-anak. Oleh karena itu
reviewer tertarik untuk mereview jurnal ini agar mungkin metode rehabilitasi dan hasil yang didapat
dalam jurnal ini bisa menjadi acuan ataupun dapat diimplementasikan apabila terdapat kondisi yang
serupa di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektifitas penggunaan chest physiotherapy pada anak
yang dirawat di rumah sakit dengan pneumonia komunitas primer.
Metode Penelitian Design
- Metode: Randomized Controlled Trial dua lengan studi.
- Blinding: Subjek
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman : www.unud.ac.id, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

- Randomisasi: Randomisasi dilakukan menggunakan generator angka acar yang terkomputerisasi


dari sua subset kelompok umur dan disembunyikan menggunakan amplop buram. Blok
randomization dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Intervensi dan kelompok Control
dengan intervensi berupa pemberian chest physiotherapy dilakukan 3 kali sehari selama 10-15
menit dan selama periode rawat inap dan kelompok II dengan intervensi berupa pemberian chest
physiotherapy dilakukan sekali sehari selama 5 menit dan selama periode rawat inap.
Participants
- Terdapat 79 peserta setelah penerapan kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian. Tiga puluh
sembilan (39) orang dimasukkan kedalam kelompok I dan empat puluh satu (41) orang
dimasukkan kedalam kelompok II.
Intervention
- Intervensi pada kelompok Intervensi yaitu pemberian Chest Physiotherapy pada kelompok umur
dibawah 5 tahun berupa anak-anak diposisikan dalam posisi berbaring miring atau posisi duduk
tinggi, dan menerima getaran toraks manual, kompresi toraks, tekanan ekspirasi positif dan batuk
yang distimulasi secara artifisial dengan hisap. Pada kelompok umur 5-12 tahun menerima Chest
Physiotherapy yang sama dengan tambahan Latihan pernapasan, teknik ekspirasi paksa, terdiri
dari satu atau dua napas 'huffing' (ekspirasi paksa dengan glotis terbuka) diikuti dengan periode
relaksasi, pernafasan diafragma yang terkontrol. Batuk yang distimulasi secara artifisial, dan
pembuangan sekresi saluran napas dengan pengisapan diterapkan bila perlu.
- Intervensi pada kelompok Control yaitu pemberian Chest Physiotherapy pada semua kelompok
umur menerima permintaan yang direkomendasikan dan tidak wajib untuk mempertahankan
posisi lateral untuk meningkatkan pertukaran udara, batuk untuk membersihkan sekresi, dan
melakukan pernapasan diafragma dan pernapasan dalam.
- Pada kedua kelompok menerima pengobatan antibiotik dan dukungan oksigen jika diindikasikan
secara klinis.
Kriteria Penelitian • Kriteria Inklusi
- Usia 1-12 tahun
- Batuk
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman : www.unud.ac.id, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

- Takipnea (laju pernapasan≥40 napas/menit pada anak usia 12-59 bulan dan≥30 kali/menit pada
anak usia 5-12 tahun)
- Demam
- Rontgen dada memiliki bad lobus, segmental atau bronkopneumonia, atau efusi pleura dalam 48
jam pertama
• Kriteria Eksklusi
- Dirawat di unit perawatan intensif, dengan efusi pleura diobati dengan drainase dada, atelektasis
terdeteksi oleh x-ray, riwayat pneumonia atau efusi pleura dalam 6 bulan sebelumnya, penyakit
lain yang mendasari paru, penyakit jantung, cerebral palsy atau defisiensi imun.
Variabel Penelitian dan Alat Ukur Adapun variabel dan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Chest Physiotherapy
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pernapasan dan skor keparahan.
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut
1. Tingkar pernapasan diukur sebanyak 2 kali, dihitung selama satu menit dan 10 menit interval
2. Skor keparahan mengitung dari ada atau tidaknya takipnea, demam, resesi suprasternal,
interkostal dan subkostal dan saturasi oksigen transkutaneus serta efusi pleura pada rontgen
dada.
• Takipnea: Laju pernapasan ≥40 kali/menit pada anak usia 12–59 bulan atau ≥30
napas/menit pada anak usia 5-12 tahun
• Demam: suhu tubuh >37,5oC
• Resesi suprasternal, interkostal dan subkostal dan saturasi oksigen transkutaneus diukur
menggunakan Ohmeda Medical 3700 pulse oximeter
• Efusi pleura dilihat dari hasil rontgen dada yang dilakukan saat masuk dan keluar rumah
sakit
Hasil Penelitian - Saat masuk, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik demografi dan klinis di
antara anak-anak dalam kelompok intervensi dan control.
- Tingkat pernapasan dan skor keparahan (hasil utama) adalah serupa pada awal antara kelompok,
keduanya meningkat secara signifikan (p<0,001) dari awal hingga keluar dalam masing-masing
kelompok. Namun, tidak ada perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol pada hasil utama
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman : www.unud.ac.id, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

ini saat pulang. Juga, durasi rawat inap (hasil sekunder) serupa antara kelompok rata-rata 6 hari
untuk kelompok kontrol dan 8 hari untuk kelompok intervensi (p=0,11).
Kelebihan Penelitian 1. Dalam penelitian ini mencangkup banyak aspek yang diteliti dalam penentuan skor keparahan
2. Baseline karakteristik sampel sama antar kedua kelompok
3. Menjabarkan latihan-latihan yang dilakukan secara jelas dengan penjelasan prosedur yang
dilakukan.
4. Hasil yang didapatkan dijabarkan dengan baik.
Kekurangan Penelitian 1. Tidak dilakukan blinding pada assessor dan peneliti
2. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini kurang dijabarkan dengan jelas
3. Tidak adanya tes objektif dan sensitif yang memungkinkan penetapan dan kuantifikasi perbaikan
pneumonia dalam interval waktu yang singkat
Implikasi Penelitian Berdasarkan hasil yang didapatkan pada penelitian dijurnal ini, Dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan pneumonia. Tetapi Latihan-
latihan yang dijelaskan dalam penelitian ini tetap dapat diimplikasikan dalam kondisi pneumonia
obstruksi saluran nafas bagian bawah dan juga dikarenakan kondisi disetiap negara mungkin saja
terdapat sedikit perbedaan. Maka protocol latihan pernapasan ini dapat juga diimplikasikan di RSUP
Prof. Dr. I G.N.G Ngoerah dengan kondisi pneumonia pada anak-anak.
*Formulir journal review ini harus dilengkapi dengan Formulir Critical Appraisal yang telah dilakukan oleh reviewer, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

TANGGAL DISETUJUI : 1 Maret 2023


NAMA PEMBIMBING : Ftr. , S.Ft.
TANDA TANGAN PEMBIMBING :

Anda mungkin juga menyukai