Anda di halaman 1dari 10

Menjalani kehamilan adalah hal yang berat, apalagi kehamilan

yang tidak dikehendaki. Terlepas dari alasan apa yang


menyebabkan kehamilan, seringkali aborsi dilakukan karena
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Hasil riset Allan
Gummatcher Institute 7 (1899) melaporkan bahwa setiap tahun
sekitar 55 juta bayi digugurkan. Angka ini memberikan bukti
bahwa setiap hari 150.068 bayi dibunuh, atau setiap menit 105
nyawa bayi direnggut sewaktu masih dalam kandungan.

PENGERTIAN ABORSI

Aborsi adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengakhiri


masa kehamilan atau pengguguran kandungan dengan cara
mengeluarkan janin (embrio) sebelum memiliki kemampuan untuk
bertahan hidup di luar rahim.
Dalam kedokteran, arti aborsi adalah keluarnya produk konsepsi
(janin, selaput janin, dan plasenta) secara prematur dari rahim.
Aborsi sudah dilakukan sejak zaman kuno dengan menggunakan
obat-obatan herbal, benda-benda tajam, bahkan dengan paksaan
atau menggunakan metode tradisional.

MACAM-MACAM JENIS ABORSI


 Keguguran Total atau Abortus Komplet
Adalah fenomena jenis keguguran dimana seluruh hasil konsepsi
telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
 Abortus Inkomplet
Adalah yang sebagian yang hasil konsepsi telah keluar dari rahim
dan masih ada yang tertinggal.

 Abortus insipiens
Adalah jenis keguguran yang sedang mengancam yang ditandai
dengan serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi
masih berada lengkap di dalam rahim.

 Abortus Iminens
Adalah jenis keguguran yang tingkat permulaan, terjadi
pendarahan pada vagina, sedangkan jalan lahir masih tertutup dan
hasil konsepsi masih baik di dalam rahim tampak mirip dengan
abortus inisipiens yang mengancam jiwa.

 Missed Abortion
Adalah keguguran yang ditandai dengan embrio atau fetus telah
meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan
hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.

 Abortus Habitualis
Adalah keguguran yang terjadi sebanyak 3 kali berturut-turut atau
lebih pada satu penderita akibat gangguan yang terjadi pada sistem
reproduksi.

APA PENYEBAB ATAU ALASAN SESEORANG


MELAKUKAN ABORSI?
1. Kehamilan Remaja
Inilah yang menyebabkan mengapa timbulnya anggapan bahwa
aborsi adalah sesuatu yang buruk. Hubungan intim yang dilakukan
oleh anak usia remaja dan menyebabkan kehamilan semakin marak
terjadi. Secara linier, aborsi pun juga semakin banyak terjadi.

2. Menyelamatkan Sang Ibu


Tentunya menimang buah hati menjadi impian para calon ibu.
Namun, apabila kondisi kesehatan sang ibu tak memungkinkan
untuk melanjutkan kehamilan maka terpaksa sang janin harus
digugurkan.

3. Tekanan Keuangan
Beberapa pasangan tak mampu memenuhi kebutuhan anak.
Terutama kehamilan ini merupakan kehamilan yang tidak
direncanakan. Alasan ini muncul di beberapa negara, khususnya
negara dunia ketiga. Jika tidak ada calon orang tua yang akan
menampung sang anak maka pilihan yang dilakukan adalah aborsi.

4. Pemerkosaan
Salah satu peristiwa yang paling ditakuti oleh wanita tentunya
adalah pemerkosaan. Terutama, jika terjadi kehamilan akibat hal-
hal tersebut. Cara satu-satunya untuk keluar dari melahirkan
anak yang tidak diinginkan, terkadang wanita melakukan aborsi.

METODE ATAU TEKNIK APA SAJA YANG


DIGUNAKAN UNTUK ABORSI?
1. Metode Racun Garam (Saline)
Air ketuban dikeluarkan, diganti dengan larutan konsentrasi
garam. Janin yang sudah mulai bernapas, menelan garam dan
teracuni. Larutan kimia ini juga membuat kulit janin terbakar
dan memburuk. Biasanya, setelah kira-kira 1 jam, janin akan
mati. Kira-kira 33-35 jam setelah suntikan larutan garam itu
bekerja, pasien akan melahirkan bayi yang sudah tak bernyawa
dan berkulit hitam karena terbakar.

2. Prosedur Dengan MTX


MTX bekerja dengan menekan pertumbuhan pesat trophoblastoid,
selaput yang menyelubungi embrio yang juga merupakan cikal
bakal plasenta, MTX menghancurkan intergksi dari lingkungan
yang menopang, melindungi dan menyuburkan pertumbuhan
janin. Karena kekurangan nutrisi, maka janin menjadi meninggal.
Aborsi menggunakan suntikan MTX dapat berlangsung berminggu-
minggu. Wanita hamil itu dapat mengalami pendarahan selama
berminggu-minggu (42 hari dalam sebuah studi kasus), bahkan
terjadi pendarahan hebat.

3. Menelan Pil RU 486


Cara kerja pil ini memblokir hormon progesteron yang berfungsi
menjaga jalur nutrisi ke plasenta tetap lancar. Karena pemblokiran
ini, maka janin tidak mendapatkan makanannya lagi, menjadi
kelaparan, hingga tak bernyawa. Usai janin meninggal, pasien
akan mengeluarkan janin dengan bantuan paramedis. Namun,
banyak juga di antara mereka yang memilih mengeluarkan janin
di rumah atau di tempat-tempat lain.
4. Metode penyedotan (Suction Curettage)
Aborsi ini dilakukan dengan mesin penyedot bertenaga kuat yang
dimasukkan ke dalam rahim. Saat melakukan itu, mulut rahim
sengaja dibuat renggang untuk membuat janin luruh dan ari-ari
(plasenta) terlepas dari dinding rahim. Dengan metode ini, si pelaku
aborsi berisiko menderita robek rahim yang disebabkan salah sedot.
Jika itu terjadi, maka wanita itu akan mengalami pendarahan
hebat.

5. Teknik Dilatasi dan Kerokan


Cara ini mulut rahim dibuka atau dimekarkan dengan paksa.
Kondisi ini untuk memasukkan pisau baja tajam dan menyebabkan
bagian tubuh janin terpotong berkeping-keping dan plasenta
dikerok dari dinding rahim. Teknik ini bisa membuat pasien akan
kehilangan darah yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding
teknik penyedotan dan juga dapat menderita perobekan dan
radang pada rahim.
APA RESIKO ATAU EFEK DARI ABORSI?

1. Kerusakan Rahim
Kerusakan rahim termasuk kerusakan leher rahim, perlubangan
rahim, dan luka robek pada rahim. Namun sebagian besar
kerusakan ini bisa tidak terdiagnosis dan tidak terobati kecuali
dokter melakukan visualisasi laparoskopi. Risiko kerusakan serviks
akan lebih besar pada remaja yang melakukan aborsi sendiri pada
trisemester kedua dan ketika praktisi aborsi gagal memasukkan
laminaria untuk dilatasi serviks.

2. Endometritis
Endometritis adalah kondisi peradangan pada lapisan rahim dan
biasanya karena infeksi. Endometritis adalah risiko efek aborsi
yang mungkin terjadi pada semua, namun lebih terutama untuk
remaja. Remaja perempuan dilaporkan 2,5 kali lebih mungkin
untuk mengalami endometritis setelah aborsi dibandingkan wanita
usia 20-29 tahun.

3. Kanker
Risiko peningkatan kanker pasca-aborsi mungkin disebabkan oleh
gangguan hormonal yang tidak wajar selama kehamilan dan
kerusakan leher rahim yang tidak diobati atau peningkatan stres
dan dampak negatif dari stres pada sistem kekebalan tubuh. Contoh
kanker yang dapat terjadi adalah kanker serviks dan kanker
ovarium.
4. Kematian
Pendarahan hebat, infeksi parah, emboli paru, anestesi yang gagal,
dan kehamilan ektopik yang tidak terdiagnosis merupakan
beberapa contoh penyebab utama dari kematian ibu yang terkait
aborsi dalam seminggu setelahnya.

BAGAIMANA SOLUSI AGAR TIDAK ABORSI?

Solusi agar kita sadar bahwa aborsi itu dosa ialah beriman yang
diwujudkan dengan:
 Setia kepada ajaran tiap agama yang melarang aborsi
 Pembinaan kaum muda: memberikan pelajaran mengenai seks dan
seksualitas yang benar.
 Ingat ajaran agama yang tidak memperbolehkan untuk membunuh
sesama manusia.
 Memikirkan risiko dari dilakukannya aborsi.

HUKUM / UNDANG-UNDANG YANG


MENGATUR ABORSI

 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang sampai


sekarang masih berlaku di Indonesia menetapkan bahwa aborsi
langsung atau tidak langsung adalah kejahatan.

 Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau


pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan
istilah “Abortus Provocatus Criminalis”. (diatur dalam pasal 15 ayat
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992).
Yang menerima hukuman adalah:
 Ibu yang melakukan aborsi
 Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan
aborsi
 Orang - orang yang mendukung terlaksananya aborsi

 KUHP Bab XIX tentang kejahatan terhadap nyawa pasal 346, 347,
348, dan 349 menentukan sebagai berikut:

 Pasal (346) : Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau


mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan hukuman pidana penjara paling lama empat
tahun.

 Pasal (347) : Barang siapa yang menggugurkan atau mematikan


kandungannya tanpa persetujuan, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun. Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut dikenakan pidana paling lama lima belas
tahun.

 Pasal (348) : Barang siapa dengan sengaja menggugurkan


kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Jika
perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut dikenakan
pidana paling lama tujuh tahun.
 Pasal (349) : Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan tersebut pada pasal 346, ataupun membantu
melakukan salah satu kejahatan yang di terangkan dalam pasal 347
dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat di
cabut hak nya untuk menjalankan pencaharian dalam mana
kejahatan dilakukan.

BAGAIMANA PANDANGAN AGAMA KATOLIK


MENGENAI PRAKTIK ABORSI?

 Gereja Katolik menentang segala bentuk prosedur aborsi atau


pengguguran kandungan yang tujuannya adalah untuk
menghancurkan embrio, blastosis, zigot, atau janin karena
berpegang pada keyakinan bahwa “kehidupan manusia harus
dihormati dan dilindungi secara mutlak sejak saat pembuahannya.
Sejak saat pertama keberadaannya, seorang manusia insan harus
diakui hak-haknya sebagai seorang pribadi, diantaranya adalah
hak untuk hidup yang tidak dapat diganggu gugat yang dimiliki
setiap makhluk hidup tak bersalah”.

 Namun, Gereja Katolik juga mengakui bahwa tindakan-tindakan


tertentu yang secara tidak langsung mengakibatkan kematian
janin dapat dibenarkan secara moral, seperti ketika tujuan
langsung tindakannya adalah pengangkatan rahim dengan sel
kanker.
Tindakan aborsi tidak diperkenankan apabila seorang wanita malu
menanggung resiko mempunyai anak diluar nikah ataupun di
dalam situasi perkawinan dimana seorang ibu yang hamil dan
mempunyai banyak anak, tetapi ibu tersebut tidak menginginkan
kehadiran anaknya didalam kehamilannya, maka ibu tersebut
tidak boleh melakukan tindakan aborsi. Kita seharusnya
menghargai sebuah kehidupan. Janin di dalam kandungan
merupakan anugrah yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita tidak
boleh merampas hak dari janin tersebut untuk hidup. Jika kita akan
melakukan hubungan seks terhadap pasangan kita (di dalam
maupun diluar perkawinan), maka kita harus menanggung resiko
untuk mempunyai anak. Kita tidak boleh lepas begitu saja untuk
menggugurkan janin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai