Anda di halaman 1dari 35

Aborsi, Menstruasi Regulation Dan

Eugenetika Dalam Islam

Dr.Mellyarti Syarif, M.Pd

KELOMPOK 4 :
Khaira Fitri (2010070100044)
Atila Andhea Tadisa (2010070100049)
Regina Zenia Wulandari (2010070100052)
Materi PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan pengertian, klasifikasi dan hukum


aborsi
2. Menjelaskan hukum menstrual regulation dalam
islam
3. Menjelasakan eugenetika perspektif islam
4. Menjelaskan manusia dan kehormatan hidup
perspektif islam
Table Of Contents

1 2 3
Menstrual EUGENETIKA
Aborsi
REGULATION DALAM ISLAM
1
ABORSI
Definisi
Term aborsi berasal dari Bahasa Inggris (Abortion), yang
berarti gugur, keguguran, pengakhiran kehamilan sebelum
masa gestasi 28 minggu atau berat janin sebelum mencapai
1000 gram. Dalam pengertian yang lebih luas, aborsi
adalah rusak atau di rusaknya kesuburan telur atau janin
sebelum.
Definisi
Dalam islilah flqih (Hukum Islam), untuk menyatakan
tindakan aborsdi para ulama menggunakan kata-kata isqath
ilqa dan inzal. Kata-kata itu disebutkan oleh Dr. Abdullah
fair Abd al Mukhsin al Thariqi, mengandung pengertian
yang berdekatan. Dengan demikian, salah satu diantaranya
dapat digunakan untuk menyatakan tindakan aborsi
Definisi
Aborsi dalam ilmu kedokteran diartikan sebagai
pengeluaran . hasil konsepsi dari rahim sebelum hasil
konsepsi tersebut dapat hidup diluar rahim. Hal ini senada
pula dengan pendapat Dr. Sardikun guna putra dosen
Fakultas Kedokteran Ul, bahwa aborsi adalah pengakhiran
kehamilan sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan
KLASIFIKASI
Secara umum, pengguguran kandungan dapat dibagi
dalam dua macam, yaitu pengguguran spontan
(spontaneous abortus) dan pengguguran
buatan atau disengaja (abortus provocatus).
1. Abortus spontan (Spontaneus abortus)

Abortus spontan adalah pengguguran yang tidak sengaja. Abortus


spontan ini terjadi karena sebab-sebab alamiah, bukan karena
perbuatan manusia. Biasanya abortus seperti ini diawali dengan
pendarahan tanpa diketahui sebabnya. Tetapi ada pula yang terjadi,
karena terkejut atau karena jatuh. Abortus yang semacam ini, tidak
menimbulkan dampak hukum, karena hal itu
terjadi di luar kehendak dan kuasa manusia.
2. Abortus buatan ( Abortus provocatus )
Abortus buatan adalah pengguguran yang terjadi sebagai akibat dari suatu
tindakan. Di sini campur tangan manuisa tampak jelas. Abortus alam bentuk
kedua ini dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu abortus artificialis
therapicus dan abortus provocatus criminalis.

a. Abortus artificialis therapicus


Abortus artificialis therapicus adalah pengguguran yang dilakukan oleh doktor
atas indikasi medis. Dalam istilah lain dapat disebutkan sebagai tindakan
mengeluarkan janin dari rahim sebelum masa kehamilan. Hal ini dilakukan
sebagai penyelamatan terhadap jiwa ibu yang terancam bila kelangsungan
kehamilan dipertahankan, karena pemeriksaan medis menunjukkan gejala
seperti itu.
2. Abortus buatan ( Abortus provocatus )

Abortus buatan adalah pengguguran yang terjadi sebagai akibat dari suatu
tindakan. Di sini campur tangan manuisa tampak jelas. Abortus alam bentuk
kedua ini dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu abortus artificialis
therapicus dan abortus provocatus criminalis.

b. Abortus provocatus criminalis


Abotus provocatus criminalis ialah pengguguran yang dilakukan tanpa dasar
indikasi medis. Misalnya, abortus yang dilakukan untuk meniadakan hasil
hubungan seks di luar perkahwinan atau untuk mengakhiri kehamilan yang
tidak dikehendaki.
HUKUM ABORSI
Hukum aborsi dalam perspektif islam

Manusia adalah makhluk paling sempurna dan mulia di antara makhluk-makhluk


Allah karena selain bentuk fisik dan psikis yang sempurna, manusia dianugrahi akal
agar dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah yang mengatur, memimpin,
memelihara, membuat kesejahteraan, kedamaian dan keadilan diatas bumi. Oleh
karena kelebihan-kelebihan yang dianugrahkan oleh Allah tersebut, Allah
memuliakan manusia melebihi makhluk yang lain. Hal ini dijelaskan Allah dalam
Q,S.Al-lsra ayat 70
Hukum aborsi dalam perspektif islam

"Dan sungguh kami telah memuliakan anak cucu Adam (manusia) dan
kami telah menempatkan mereka di daratan dan di lautan dan memberi
rezeki kepada mereka dari yang balk-balk dan kami tinggikan derajat
mereka dari kebanyakan makhluk yang kami ciptakan”
Hukum aborsi dalam perspektif islam

Oleh karena Allah telah memuliakan anak Adam maka Islam menghormati hak dan
melindungi janin sejak ada dalam rahim, dan hak inilah yang menjadi salah satu
tujuan hukum Islam, sebagaimana tujuan hukum Islam alah melindungi keturunan,
nyawa, akal, harta, dan agama.
para ulama sepakat untuk mengharamkan pengguguran yang dilakukan pada waktu
janin sudah diberi nyawa. Perbuatan ini dipandang tindak pidana, jarimat yang tidak
halal dilakukan seseorang muslim, sebab pengguguran seperti itu sama dengan
pembunuhan terhadap manusia yang telah sempurna wujudnya
Hukum aborsi dalam perspektif islam

Dalam nash yang lain, Nabi menjelaskan bahwa dalam prosesi penciptaan, ruh baru
ditiupkan pada hari yang ke-120 saat janin berada dalam perut Ibunya.

“Dari Abdul Rahman Bin Mas'ltd, la berkata telah bersabda kepada kami Rasulullah
SAW sungguh seseorang telah berkumpul diperut Ibunya 40 hari menjadi segumpal
darah 40 hari kemudian menjadi segumpal daging 40 hari kemudian dibungkus
dengan tulang 40 hari hari kemudian ditiupkan ruh. (HR. Muslim), "
Hukum aborsi dalam perspektif islam

Namun demikian, jika ada alasan medis yang dapat dipertanggungjawabkan


kebenarannya bahwa apabila janin tetap dipertahankan dan diperkirakan
akan membahayakan nyawa ibunya, maka Islam membolehkan melakukan
aborsi dalam kasus tersebut. Kehidupan seorang ibu jauh lebih penting
daripada si janin yang baru menjadi cikal bakal manusia. Jangan sampai
mengorbankan ibu demi menyelamatkan bayi, karena ibu adalah pokok,
sedang hidupnya pun sudah dipastikan. Kebolehan aborsi ini didasarkan
pada kaidah fikih
Hukum aborsi dalam perspektif islam
Allah befirman dalam surah Al- An’am ayat 151 yaitu :
Menstrual
regulation
Definisi
Menstrual regulation ialah
 pengaturan menstruasi (datang bulan/haid)
terhadap wanita yang merasa terlambat waktu
menstruasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan
ternyata positif dan mulai mengadung.
Menstrual regulation
Menstrual regulation pada hakikatnya adalah
abortus provocatus kriminalis.
Abortus provocatus criminalis yaitu abortus yang
dilakukan tanpa ada penyebab dari tindakan medis
atau disebabkan bukan persoalan kesehatan medis,
tetapi lebih disebabkan oleh permintaan pasien
dengan alasan-alasan tertentu seperti faktor
ekonomi, menjaga kecantikan, kekhawatiran sanksi
moral, dan lain-lain.
• Agama Islam melarang ber-KB dengan
menstrual regulation karena pada
hakikatnya sama dengan abortus,
merusak/menghancurkan janin, calon
manusia yang dimuliakan Allah, sedangkan
janin itu berhak tetap survive dan lahir
dalam keadaan hidup sekalipun
eksistensinya hasil dari hubungan yang
tidak sah.
Padangangan islam terhadap menstrual regulation

Menstrual regulation menurut pandangan Islam adalah haram, karena


pada hakikatnya sama dengan abortus, merusak/menghancurkan janin
calon manusia yang dimuliakan oleh Allah, karena ia tetap berhak survive
lahir dalam keadaan hidup, sekalipun dalam eksistensinya hasil dari
hubungan tidak sah (di luar perkawinan yang sah). Sebab menurut Islam,
bahwa setiap anak lahir dalam keadaan suci (tidak bernoda).
Sesuai dengan hadis Nabi: “Semua anak dilahirkan atas fitrah, sehingga
ia jelas omongannya. Kemudian orang tuanyalah yang menyebabkan anak
itu menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. (Hidis riwayat Abu Ya’la, Al-
Thabrani, dan Al-Baihaqi dari Al- Aswad bin Sari)
Yang dimaksud dengan fitrah dalam hadis ini ada dua pengertian,
yaitu:
1. Dasar pembawaan manusia (human nature) yang religius dan
monoteis, artinya bahwa manusia itu dari dasar
pembawaannya adalah makhluk yang beragama dan percaya
pada keesaan Allah secara murni (pure monotheism atau
tauhid khalis). )
2. Kesucian/kebersihan (purity), artinya behwa semua anak
manusia di lahirkan dalam keadaan suci/bersih dalah segala
macam dosa.
Faktor faktor penyebab abortus dan menstrual
regulation

1. Indikasi medis; yaitu seorang dokter


menggugurkan kandungan seorang ibu, karena
dipandang bahwa nyawa wanita yang
bersangkutan, tidak dapat tertolong bila
kandungnya dipertahankan, karena mengindap
penyakit yang berbahaya; antara lain: penyakit
jantung, paru-paru, ginjal, dan sebagainya.
Faktor faktor penyebab abortus dan menstrual
regulation
2. Indikasi sosial; yaitu dilakukan penguguran kandungan
karena didorong oleh faktor kesulitan seperti;
a) karena seorang ibu telah menghidupi beberapa
orang anak, pada ia tergolong dalam orang miskin,
b) karena seorang wanita korban pemerkosa seorang
pria yang tidak mau bertanggun jawab,
c) karena malu dikatakan dihamili oleh pria yang
bukan suaminya, dan sebagainya.
Eugenetika
dalam islam
Definisi
Eugenetika artinya seleksi ras unggul, dengan tujuan agar janin yang
dikandung oleh ibu dapat diharapkan lahir sebagai bayi yang normal dan
sehat fisik, mental dan intelektual. Sebagai konsekuensinya, apabila janin
diketahui dari hasil pemeriksaan medik yang canggih, menderita cacat atau
penyakit yang sangat berat, misalnya down syndrome, yang berarti IQ-nya
hanya sekitar 20-70; maka digugurkan janin tersebut dengan alasan hidup
anak yang ber-IQ sangat rendah itu tidak ada artinya hidup dan menderita
sepanjang hidupnya, dan juga menjadi beban keluarga dan
masyarakat/negara.Jelas tindakan tersebut sangat tidak manusiawi dan
perbuatan kriminal. Sebab bertentangan dengan norma agama, norma
Pancasila, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (KUHP
dan UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan).
Definisi

 Lebih jelasnya eugenetika adalah praktik atau anjuran untuk meningkatkan


spesies manusia dengan secara selektif mengawinkan orang-orang dengan
ciri-ciri keturunan tertentu yang diinginkan.
 Tujuan eugenetika secara umum yaitu untuk mengurangi penderitaan
manusia dengan mencegah penyakit, kecacatan dan ketidaksempurnaan
lainnya dalam hal kesehatan yang disebut karakteristik yang tidak
diinginkan dari populasi manusia.
Klasifikasi

Eugenetika dapat dibagi menjadi negatif dan positif atau eugenetika


progresif dan eugenetika preventif.
 Eugenetika progresif berhubungan dengan upaya memperbanyak gen yang
baik dalam masyarakat atau sedikitnya berkurangnya gen itu.
 Eugenetika preventif berhubungan dengan upaya pencegahan peningkatan
frekuensi gen yang kurang baik.
Hukum
Hukum

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-


anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami),
kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami
(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)".
Hukum

Surat Al Araf 172 menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan


manusia atas dasar fitrah. Allah SWT menyuruh roh mereka
untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang
membuktikan keesaan-Nya. Hal ini merupakan keajaiban
proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia
sempurna.
Hukum
Agama Islam mengizinkan wanita mencegah kehamilan karena
sesuatu sebab, tetapi melarangnya mengakhiri kehamilannya
dengan cara abortus, atau bahkan melalui praktek menstrual
regulation. Hal yang sama juga berlaku dalam praktek
eugenetika, sebagai bentuk penyesalan atas nikmat atau rezeki
yang diberikan Allah. Dari sisi pandang islam, ketiga kasus ini,
tidak bergantung pada masalah apakah janin itu berstatus
manusia (sudah bernyawa) atau tidak. Kendatipun Islam tidak
mengakui janin sebagai manusia, namun islam tetap
memberinya hak untuk kemungkinan hidup.
Hukum

Kehidupan merupakan anugerah Allah Subhanahu wa ta’ala.


Semua mahluk ciptaan Allah berhak untuk merasakan
kehidupan. Maka, hendaklah kita saling menghargai kehidupan
semua mahluk karena tidak satupun alasan yang bisa
dibenarkan untuk mengakhiri kehidupan mahluk hidup apalagi
manusia.

Anda mungkin juga menyukai