Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASKEB KOMUNITAS

“ ISK/PMS”

Dosen pengampu :

OLEH KELOMPOK 11 KELAS 2B :


1. INA LESTIYANINGSIH DADI DATA
2. MARIA FLORENSIA KEWA
3. NATASYA NUNU
4. NUR HAYATI ABDULLA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKES KEMENKES KUPANG
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
terimakasih kami ucapkan kepada dosen “Askeb Komunitas” yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terimakasih.

kupang, 21 februari 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit Menular adalah penyakit yang disebut juga infeksi; yang dapat menular ke
manusia dimana disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan
parasit; bukan disebabkan faktor fisik atau kimia; penularan bisa langsung atau
melalui media atau vektor dan binatang pembawa penyakit.
Penyakit menular masih menjadi masalah besar kesehatan masyarakat yang
dapat menimbulkan kesakitan, kematian, dan kecacatan yang tinggi sehingga perlu
dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan efisien.

B. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Infeksi menular seksual ( IMS ) dan penyakit menular seksual (PMS)
1. Definisi Infeksi menular seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual biasa juga dikenal sebagai Penyakit Menular Seksual
(PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin. Tetapi, penggunaan istilah PMS atau
penyakit kelamin sudah tidak digunakan lagi, karena beberapa jenis infeksi tidak
hanya bisa menginfeksi bagian alat reproduksi saja atau dikarenakan hubungan
seksual saja (Soedarto, 2018).
Infeksi Menular Seksual (IMS), adalah infeksi yang disebabkan oleh virus,
bakteri, parasit, protozoa dan jamur yang ditularkan melalui hubungan seksual
Infeksi menular seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal (Soedarto,
2018).
2. Definisi penyakit menular seksual (PMS)
Penyakit menular seksual (PMS) merupakan penyakit akibat hubungan seksual
yang tidak sehat. Penyakit Menular Seksual biasanya dialami oleh para remaja,
kaum dewasa dan tua akibat perilaku seksual menyimpang, free sex, anal sex, oral
sex, atau karena tertular secara langsung dengan penderita PMS melalui saluran
kelamin, melalui sentuhan kulit, cairan vagina, cairan sperma dan hubungan
seksual yang tidak menggunakan kondom dan alat keamanan berhubungan
seksual lainnya (Proyono, 2015).
B. Prinsip umum pengendalian IMS dan PMS
Prinsip Umum Pengendalian IMS dan PMS
Tujuan umum:
1) Untuk memutuskan rantai penularan infeksi IMS.
2) Untuk mencegah berkembangnya IMS dan komplikasinya.
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui:
1) Mengurangi pajanan IMS dengan program penyuluhan untuk menjauhkan
masyarakat terhadap perilaku risiko tinggi.
2) Mencegah infeksi dengan anjuran pemakaian kondom bagi yang berperilaku
risiko tinggi.
3) Meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan serta anjuran untuk
mencari pengobatan yang tepat.
4) Membatasi komplikasi dengan melakukan pengobatan dini dan efektif untuk
yang simptomatik maupun asimptomatik serta pasangan seksualnya.
5) Mendidik masyarakat untuk menjaga kesehatan dan hubungan seks yang
sehat, pentingnya menunda usia aktivitas hubungan seksual, perkawinan
monogami dan mengurangi jumlah pasangan seksual.
6) Melindungi masyarakat dari IMS dengan mencegah dan mengendalikan IMS
pada para pekerja seks komersial dan pelanggan mereka dengan melakukan
penyuluhan mengenai bahaya IMS. menghindari hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan. tindakan profilaksis dan terutama mengajarkan cara
penggunaan kondom yang tepat dan konsisten.
7) Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk diagnosis dini dan
pengobatan dini terhadap IMS. jelaskan tentang manfaat fasilitas ini dan
tentang gejala-gejala IMS dan cara-cara penyebarannya.

1. Kelompok Perilaku Risiko Tinggi


Dalam IMS yang dimaksud dengan perilaku risiko tinggi adalah
perilaku yang menyebabkan seseorang mempunyai risiko besar
terserang penyakit, yang tergolong kelompok risiko tinggi adalah:
1) Usia
a. 20-34 tahun pada laki-laki;
b. 16-24 tahun pada wanita;
c. 20-24 tahun pada kedua jenis kelamin.
2) Pelancong
a. pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila
b. pecandu narkotik
c. homoseksual.
2. Tanda dan Gejala IMS
Menurut Handoyo (2010) gejala infeksi menular seksual dibedakan
menjadi:
1) Perempuan
Luka dengan atau tanpa sakit di sekitar alat kelamin, anus,
mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil-kecil, diikuti
luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin.
a. Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal,
kekuningan, kehijauan, berbau, atau berlendir.
b. Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita
biasanya tidak menyebabkan sakit atau burning
urination.
c. Perubahan warna kulit yaitu terutama di bagian telapak
tangan atau kaki, perubahan bisa menyebar ke seluruh
bagian tubuh.
d. Tonjolan seperti jengger ayam yaitu tumbuh tonjolan
seperti jengger ayam seperti alat kelamin.
e. Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang
muncul dan hilang yang tidak berkaitan dengan
menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran
reproduksi (infeksi yang telah berpindah kebagian
dalam sistem reproduksi, termasuk tuba falopi dan
ovarium).
f. Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin atau antara
kaki.
2) Laki-laki
a. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat
kelamin, anus mulut atau bagian tubuh yang lain,
tonjolan kecil-kecil, diikuti luka sangat sakit di sekitar
alat kelamin.
b. Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau berwarna
berasal dari pembukaan kepala penis atau anus.
c. Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau
rasa sakit selama atau setelah urination.
d. Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan, dan
sakit di kantung zakar.
3. Jenis-Jenis Infeksi Menular Seksual
Menurut Depkes RI (2007) Jenis Infeksi Menular Seksual (IMS)
berdasarkan penyebab antara lain:

Infeksi Menular Seksual (IMS) Oleh Bakteri :


a. Gonorrhea
1) Penyebab :
Neisseria gonorrhoeae.
2) Masa inkubasi :
Selama 2-10 hari.
3) Gejala
Infeksi yang menyerang pada selaput lendir uretra pada laki-
laki serta leher rahim dan uretra pada wanita. Pada laki-laki
berupa rasa gatal dan panas pada saat BAK, keluar cairan atau
nanah kental berwarna kuning kehijauan serta spontan dari
uretra ujung penis tampak merah, bengkak dan menonjol
keluar. Pada perempuan sebagian besar tidak menimbulkan
keluhan atau keluar cairan keputihan berwarna kuning
kehijauan dan kental, kadang-kadang disertai rasa nyeri saat
BAK.
4) Komplikasi Sering terjadi pada laki-laki adalah pada testis atau
buah zakar, saluran sperma sehingga bisa menimbulkan
penyempitan. Pada wanita bisa terjadi penjalaran infeksi rahim
dan saluran telur sehingga dapat menyebabkan kemandulan.
Bila mengenai ibu hamil dapat menularkan ke bayi saat
melahirkan sehingga menyebabkan infeksi pada mata yang
dapat menyebabkan kebutaan (Depkes RI, 2007).
5) Pengobatan Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik.
Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul
sebelum pengobatan dilakukan.
6) Penanganan
a) Pada masa kehamilan, berikan antibiotika seperti:
 Ampicillin 2 gram IV dosis awal,
lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral
selama 7 hari.
 Ampicillin + Sulbactam 2,25 gram oral
dosis tunggal.
 Spectinomycin 2 gram IM dosis tunggal.
 Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.
b) Masa nifas, berikan antibiotika seperti:
 Xiprofloksasin 1 gram dosis tunggal.
 Trimethoprim + Sulfamethoxazole (160 mg +
800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.
c) Oftalmia neonatorum (konjungtivitis):
 Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes.
 Antibiotika Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama
7 hari; Amoksisilin + asam klamtanat 50
mg/kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50
mg/kgBB IM dosis tunggal.
d) Lakukan konseling tentang metode barier dalam
melakukan hubungan seksual.
e) Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya.
f) Buat jadwal kunjungan ulang dan pastikan pasangan
dan pasien akan menyelesaikan pengobatan hingga
tuntas.
b. Sifilis (Raja Singa)
Menurut Ardiyantoro dan Kumalasan (2010), sifilis disebut juga
raja singa, Mai de Naples, morbus gallicus, lues venerea.
1) Penyebab :
Treponema pallidum
2) Macam macam sifilis :
a) Sifilis stadium I (sifilis primer)
Sifilis ini timbul antara 2-4 minggu setelah kuman
masuk, ditandai dengan adanya benjolan kecil merah
biasanya 1 buah kemudian menjadi luka atau koreng
yang tidak disertai rasa nyeri. Lokasi pada laki-laki
biasanya pada alat kelamin sedangkan pada wanita
selain pada alat kelamin luar bisa juga pada vagina
maupun leher rahim. Tempat lain yang bisa terkena
adalah pada bibir, lidah, sekitar dubur.
b) Stadium II (sifilis sekunder)
Stadium ini terjadi setelah 6-8 minggu dan bisa
berlangsung sampai 9 bulan. Kelainan dimulai dengan
adanya gejala nafsu makan yang menurun, demam,
sakit kepala, nyeri sendi. Stadium ini disebut the great
imitator of the skin diseases karena mempunyai tanda
dan gejala menyerupai penyakit kulit lain berupa bercak
-bercak merah, benjolan kecil-kecil seluruh tubuh, tidak
gatal, kebotakan rambut dan sebagainya.
c) Stadium HI (sifilis tersier) Umumnya timbul antara 3-
10 tahun setelah infeksi. Ditandai dengan dua macam
kelainan yaitu berupa kelainan yang bersifat destruktif
pada kulit, selaput lendir, tulang sendi dan adanya
radang yang terjadi secara perlahan-lahan pada jantung,
sistem pembuluh darah dan saraf.
3) Komplikasi Menurut Ardhiyantoro dan Kumalasari (2010)
komplikasi sifilis yaitu:
1) Dapat menimbulkan kerusakan berat pada otak dan jantung
jika tidak diobati.
2) Selama kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam
kandungan dan dapat menyebabkan keguguran atau lahir
cacat.
3) Memudahkan penularan HIV.

c. Ulkus Molle
Disebabkan oleh infeksi bakteri haemophilus ducreyi yang menular
karena hubungan seksual.
1) Gejala
a) Luka-luka dan nyeri tanpa radang jelas.
b) Benjolan mudah pecah di lipatan paha disertai sakit.
2) Komplikasi
a) Luka dan infeksi hingga mematikan jaringan di
sekitarnya.
b) Tertular HIV.

d. Granuloma Inguinale
1) penyebab
Menurut Handoyo (2010), sebuah luka kecil di bagian
kemaluan akan menyebar lama-kelamaan membentuk sebuah
massa granulomatous (benjolan-benjolan kecil) yang bisa
menyebabkan kerusakan berat organ-organ kemaluan.
2) Gejala
Menurut Depkes RI (2007), pada stadium awal dimulai dengan
adanya plenting kecil yang akan pecah dalam waktu singkat
kemudian menjadi luka, tidak nyeri dan sembuh sendiri pada
waktu singkat. Dalam waktu antara 1-4 minggu setelah luka
tersebut sembuh akan timbul pembengkakan kelenjar lipat paha
yang disertai rasa nyeri, keras, berbentuk seperti sosis.
3) Komplikasi
Stadium lanjut pada laki-laki dapat menyebabkan
pembengkakan pada penis dan skrotum (elefanitasi scrotum)
sedang pada wanita menyebabkan pembengkakan bibir
kemaluan (elephantiasis labiae/esthiomene).
Infeksi Menular Seksual (IMS) Disebabkan Virus
a. Herpes Genetalis
Menurut Adhiyantoro dan Kumalasari (2010), herpes genitalis
disebabkan virus herpes simplex tipe I dan 2 dengan masa inkubasi
antara 4-7 hari setelah virus berada dalam tubuh, dimulai dengan
rasa terbakar atau kesemutan pada tepat masuknya virus. Bagian
tubuh yang paling banyak terinfeksi adalah kepala penis dan
preputium (bagian yang disunat) serta bagian luar alat kelamin,
vagina dan serviks.

1) Gejala
a) Bintil-bintil berkelompok seperti anggur berair dan
nyeri pada kemaluan, kemudian pecah dan
meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu hilang
dengan sendirinya.
b) Dapat muncul lagi seperti gejala awal biasanya hilang
timbul. kambuh apabila ada faktor pencetus, misalnya
karena stres, menstruasi, makan/minum beralkohol,
hubungan seks berlebihan, dan menetap seumur hidup.
c) Membesarnya kelenjar getah bening di selangkangan.
d) Susah buang air kecil.
2) Komplikasi
a) Rasa nyeri berasal dari saraf.
b) Tertular pada bayi dan menyebabkan lahir muda, cacat,
bayi, lahir mati.
c) Radang tenggorokan (faringitis).
d) Infeksi selaput otak (meningitis).
e) Tertular HIV.
f) Kanker leher rahim.

b. Kondiloma akuminata
1) Penyebab
Kondiloma akuminata disebabkan oleh virus human papiloma
tipe 6 dan 11 dengan masa inkubasi 2-3 bulan setelah kuman
masuk ke dalam tubuh
2) Gejala
yaitu terlihat adanya satu atau beberapa kutil (lesi) didaerah
kemaluan dan lesi ini dapat membesar. Menurut (Pusat data dan
Informasi Departemen Kesehatan RI, 2006) gejala pada wanita
hamil dapat membesar sampai dubur dan mirip jengger ayam
atau bunga kol. Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan
saluran BAK bagian dalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat
sehingga tidak disadari tidak biasanya laki-laki baru menyadari
setelah dia menulari pasangannya.
3) Komplikasi
Menurut (Pusat data dan Informasi Departemen Kesehatan RI,
2006) komplikasi kondiloma akuminata yaitu kanker leher
rahim atau kanker kulit di sekitar kulit kelamin.

Infeksi Menular Seksual (IMS) Disebabkan Jamur


Kandidiasis
a) Penyebab
Infeksi kandidiasis disebabkan oleh jamur candida albican
yang pada umumnya terdapat di susu dan vagina.
b) Gejala Gejalanya berupa keputihan menyerupai keju disertai
lecet serta rasa gatal dan iritasi didaerah bibir kemaluan dan
berbau khas. Menurut Depkes RI (2007) gejala kandidiasis
yaitu: pada keadaan normal jamur ini terdapat dikulit maupun
di dalam kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu
jamur ini meluas sedemikian rupa hingga menimbulkan
keputihan. Gejalanya berupa keputihanmberwama seperti
susu, bergumpal, disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada
kelamin dan sekitarnya.
Infeksi Menular Seksual (IMS) Disebabkan Parasit
Trikomonas vaginalis Trikomonas adalah infeksi saluran
urogenital yang dapat bersifat akut atau kronik dan disebabkan
oleh trichomonas vaginalis.
1) Penyebab
Trichomonas vaginalis merupakan yang berflagela dengan
masa inkubasi sekitar 1 minggu, tapi dapat berkisar 4-28 hari.
2) Gejala
Wanita gatal-gatal dan rasa panas, vagina sekret vagina yang
banyak, berbau dan berbusa (sekret yang berbusa merupakan
bentuk klasik dari trichomonas sebanyak 12%, dysuria dengan
pruritus edema vulva, perdarahan kecil-kecil pada permukaan
serviks.

C. Definisi PMS (Penyakit Menular Seksual )

Anda mungkin juga menyukai