KELOMPOK 2
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Tingkat Rujukan Pada Bayi”
dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus dan Bayi. Selain itu, makalah ini dibuat dengan harapan
dapat memberikan pengertian dan pemahaman seputar tingkat rujukan pada bayi kepada para
pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Rujukan adalah suatu jaringan sistem pelayanan yang memungkinkan terjadinya
penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya suatu kasus atau masalah
kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih
kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional. Pengertian sistem rujukan menurut
Sistem Kesehatan Nasional Depkes RI 2009, merupakan suatu sistem penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap satu / lebih kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dari unit
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal antar unit-
unit yang setingkat kemampuannya.
Rujukan Kebidanan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas
kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal.
Rujukan Darurat Kebidanan adalah rujukan kasus-kasus yang harus dilaksanakan segera
oleh karena bila terlambat akan menyebabkan meningkatnya kesakitan (morbiditas) dan
kematian (mortalitas), sedangkan rujukan berkualitas adalah rujukan yang dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab dan mengikuti prosedur tetap penanganan gawat darurat
yang baku atau yang telah disepakati.
Tujuan sistem rujukan neonatus adalah memberikan pelayanan kesehatan pada
neonatus dengan cepat dan tepat, menggunakan fasilitas kesehatan neonatus seefesien
mungkin dan mengadakan pembagian tugas pelayanan kesehatan neonatus pada unit-unit
kesehatan sesuai dengan lokasi dan kemampuan unit-unit tersebut serta mengurangi
angka kesakitan dan kematian bayi. Rujukan ibu hamil dan neonatus yang berisiko tinggi
merupakan komponen yang penting dalam dalam sistem pelayanan kesehatan maternal.
Dengan memahami sistem dan cara rujukan yang baik, tenaga kesehatan diharapkan
dapat memperbaiki kualitas pelayanan pasien. Apabila terjadi kedaruratan pada ibu dan
janin maka kehamilan harus segera diterminasi serta memerlukan rujukan ke fasilitas
yang lebih lengkap.
B. Tujuan Makalah
Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengertian dan
pengetahuan kepada para pembaca tentang tingkat rujukan pada bayi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari rujukan medik dan rujukan
kesehatan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apabila setelah dilahirkan bayi menjadi sakit atau gawat dan membutuhkan
fasilitas dan keahlian yang lebih memadai, bayi harus dirujuk. Keputusan untuk merujuk
bayi baru lahir sebaiknya dibuat oleh petugas pelayanan kesehatan
(perawat/bidan/dokter) atas dasar kesepakatan dengan keluarga. Setiap petugas pelayanan
kesehatan harus mengetahui kewenangan dan tanggung jawab tugas masing-masing
sesuai dengan jenjang pelayanan kesehatan tempatnya bertugas.
Unit perawatan bayi baru lahir tingkat III merupakan penerima rujukan BBL yang
lahir di rumah atau pondok bersalin. Unit ini memberikan pelayanan dasar pada bayi
yang baru lahir di puskesmas dengan tempat tidur atau rawat inap dan rumah bersalin.
Pada unit perawatan bayi baru lahir tingkat II unit ini telah ditempatkan sekurang
kurangnya empat tenaga dokter ahli. Pelayanan yang diberikan di unit ini berupa
pelayanan kehamilan dan persalinan normal maupun risiko tinggi. Pada unit perawatan
bayi baru lahir tingkat I semua aspek yang berhubungan dengan masalah perinatologi dan
neonatologi dapat ditangani.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah agar bidan sebagai tenaga kesehatan
tidak terlambat untuk merujuk bayi agar komplikasi atau kegawatdaruratan yang diderita
oleh bayi dapat segera ditangani dan tidak menjadi lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Noordiati, SST., MPH. 2018. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Malang. Penerbit Wineka Media
2. Astuti Setiyani, S.ST., M.Kes, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan
Anak Prasekolah. Kementrian Kesehatan RI.