C. Terapi
1. Sterilisai tuba dengan fulgurasi, pemasangan
cincin Silastik atau klip logam.
2. Memisahkan pelekatan.
3. Eliminasi gangguan misalnya fulgurasi
endometriosis.
4. Pengeluaran benda asing, misalnya AKDR
yang keluar dari kavum uteri.
Operasi yang Dapat Dilakukan
Dengan Bedah Laparoskopi
BEDAH
Operasi usus buntu (appendicitis)
Batu kandung empedu (cholecystitis,
cholelithiasis)
Perlengkapan usus
Operasi pada lambung, usus halus, dan
usus besar
Operasi yang Dapat Dilakukan Dengan
Bedah Laparoskopi
KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
Menilai status kesuburan
Membetulkan posisi rahim
Memisahkan perlengketan
Endometriosis
Terapi kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan)
Kistektomi (pengangkatan kista) dan Miomektomi
(pengangkatan miom). Miomektomi membutuhkan
dokter ahli bedah berketerampilan khusus yang sudah
ahli.
Histerektomi (pengangkatan rahim)
Sterilisasi atau ligasi
Terapi abses rongga panggul
Kontraindikasi Pemeriksaan
1. Sumbatan usus besar
2. Hemoperitoneum yang besar
3. Kelainan pembekuan darah
4. Pasien yang tidak koperatif
5. Penyakit kardio-pulmoner yang berat
6. Asites yang amat besar
7. Hernia diafragma atau dinding abdomen
8. Obstruksi usus
9. Keadaan obesitas yang berat
Komplikasi yang berhubungan dengan
Laparoskopi
Endokoagulator
Endoloop
Endosutue
Marselator
Televisi
Alat-alat
Lain (generator
pneumoperitoneum, kabel fiber optic )
Keuntungan dan Kerugian Laparoskopi
• Keuntungan :
turunnya hari perawatan, luka operasi kecil
sehingga resiko infeksi lebih kecil, hospitalisasi yang
singkat, nyeri minimal, biaya murah dan mengurangi ileus.
• Kerugian :
operasi ini memerlukan instrumentasi khusus dan
hanya dapat dilakukan oleh mereka yang telah
berpengalaman melakukan operasi laparoskopi.
Persiapan Bedah Laparoskopi
Sebelum melakukan laparoskopi, sebaiknya pasien
berkonsultasi dengan dokter dengan rinci. Termasuk
mendiskusikan faktor-faktor risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi. Pastikan untuk mengabari dokter
pengobatan yang sedang diambil, sehingga dokter bisa
menyarankan mana obat yang perlu dihentikan sementara
dan mana yang tetap dilanjutkan.
Persiapan lain yang biasanya perlu dilakukan adalah puasa
minimal 6 jam sebelum melakukan laparoskopi.
Selain itu, pasien mungkin diminta untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium darah, urin, rekam jantung (EKG),
serta Rontgen.
Pada beberapa kasus, dibutuhkan pemeriksaan USG, CT Scan,
atau MRI terlebih dulu.
Gambar melakukan Laparoskopi
TERIMA KASIH