Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

ENAM LANGKAH AWAL SEBELUM MELAKUKAN RESUSITASI BBL

22-05-2023

Oleh :

1 Komang Ranu Wangi (21089151004)


2 Ni Luh Karisma Safitri (21089151009)

Dosen Pengampu:

Desak Ketut Sugiartini, S.S.T., M.Kes

PRODI S1 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita
masih tetap bisa bernafas hingga hari ini, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Penulisan makalah yang berjudul Enam Langkah Awal Sebelum Melakukan


Resusitasi BBL. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan yang diberikan oleh Desak Ketut Sugiartini, S.S.T.,
M.Kes. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan masalah dan penyulit
bayi baru lahir. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan memahami jika makalah ini
tentu jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya-karya kami dilain waktu.

Singaraja, 22 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I .......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................1

1.3 Tujuan ........................................................................................................1

BAB II ......................................................................................................................3

2.1 Resusitasi ...............................................................................................3

2.2 Pre-Resusitasi ........................................................................................3

2.3 Langkah Sebelum Melakukan Resusitasi BBL .....................................4

BAB III ....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0–28 hari selama satu jam pertama
kelahiran, Masa ini sebagai masa terjadinya kehidupan yang baru dalam ekstra
uteri. Proses adaptasi tersebut dimulai dari aktivitas pernafasan sekitar 35- 50
kalipermenit, denyut jantung sekitar 120 –160 kali permenit. Pemeriksan fisik
bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal terhadap bayi setelah berada di dunia
luar yang bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan fisik dan ketiadaan
refleks primitif.Pengkajian fisik adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi
tentang anak dan keluarganya dengan menggunakan semua pancaindera, baik
subjektif maupun objektif. (Mardiati, Millizia, and Zara 2021)
Resusitasi pada neonatus sering terjadi di ruang NICU, karena pasien neonatus
dirawat dengan kondisi yang tidak stabil dan sebelumnya pernah dilakukan
resusitasi, sehingga penilaian kegawatan yang dilakukan meliputi penilaian
frekuensi jantung, pernafasan apneu/megap-megap dan status oksigenasi. Bidan
juga dapat melakukan bantuan hidup dasar.
Pelayanan antenatal merupakan salah satu penerapan peran dan fungsi bidan
sebagai pelaksana. Kompetensi bidan yang meliputi pendidikan, pengetahuan
dan ketrampilan harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan praktik
kebidanan secara aman dan bertanggungjawab pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, Bidan sebagai tenaga profesional dalam pelayanan kesehatan ibu dan
anak wajib mematuhi standar pelayanan kebidanan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu resusitasi?


2. Apa saja Pre-Resusitasi?
3. Apa saja langkah sebelum melakukan resusitasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian resusitasi.

1
2. Untuk mengetahui bagaimana pre resusitasi.
3. Untuk mengetahui langkah sebelum melakukan resusitasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Resusitasi

Resusitasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghidupkan kembali


seseorang yang mengalami henti jantung atau pernafasan. Resusitasi bayi
merupakan tindakan medis yang dilakukan ketika bayi mengalami kesulitan
pernapasan atau berhenti bernapas setelah lahir. Kondisi ini dapat terjadi
karena berbagai faktor seperti kelahiran prematur, infeksi, masalah jantung,
atau komplikasi saat persalinan. Enam langkah awal resusitasi merupakan
panduan yang telah dikembangkan untuk membantu petugas medis dan tenaga
kesehatan dalam memberikan perawatan yang tepat kepada bayi yang
membutuhkan resusitasi.

2.2 Pre-Resusitasi

Tahapan paling awal mengenai konseling antenatal, persiapan tim, dan alat.
Persiapan awal resusitasi dilakukan dengan menggali informasi mengenai ibu
dan bayi. Informasi ibu seperti riwayat kehamilan sebelumnya, USG antenatal,
riwayat penyulit saat antenatal, risiko infeksi kehamilan, termasuk riwayat obat
yang dikonsumsi. Informasi yang berhubungan dengan bayi yakni taksiran usia
gestasi, bayi berisiko yang diprediksi memerlukan resusitasi tingkat lanjut,
ketuban hijau kental, ditemukannya kelainan kongenital saat pemeriksaan
antenatal, dan terkait manajemen tali pusat.(Imanadhia and Yanika 2022)

Pada bayi cukup bulan atau late preterm tanpa komplikasi, penundaan
penjepitan tali pusat dapat dilakukan setidaknya selama 60 detik. Penjepitan
terlalu dini (<30 detik) dapat mengganggu proses transisi janin. Review
Cochrane dari Rabe, dkk. menyebutkan penundaan penjepitan tali pusat
dihubungkan dengan rata-rata tekanan darah arteri yang tinggi pada 4 jam awal
kehidupan. Manfaat penundaan ini di antaranya kebutuhan inotropik dan
transfusi darah yang rendah dalam konteks tekanan darah rendah, distres napas
cenderung lebih kecil, penurunan kejadian cedera otak, khususnya perdarahan

3
intraventrikuler, necrotizing enterocolitis (NEC), dan retinopathy of
prematurity (ROP). Namun, penjepitan tali pusat dini harus dipertimbangkan
pada beberapa kondisi, seperti adanya indikasi perdarahan maternal,
hemodinamik yang tidak stabil, abruptio plasenta, atau plasenta previa.

Saat persiapan tim, dilakukan pembagian tugas yang jelas antar penolong
sebelum resusitasi dan penerapan komunikasi efektif. Oleh karena resusitasi
tidak dapat dilakukan seorang diri, terlebih pada bayi risiko tinggi, setiap
anggota tim harus memiliki pengetahuan dan kemampuan resusitasi. Tidak ada
perubahan dari rekomendasi ILCOR sebelumnya dalam persiapan tim
resusitasi.

Walaupun tidak semua bayi baru lahir memerlukan tindakan resusitasi,


kelengkapan alat harus dipastikan ada setiap akan melakukan pertolongan
kelahiran dan dilakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan alat berfungsi
dengan baik.

2.3 Langkah Sebelum Melakukan Resusitasi BBL

1. Periksa Keselamatan: Pastikan lingkungan sekitar Anda aman untuk


melakukan resusitasi. Jika terdapat bahaya yang mengancam, seperti
kebakaran atau bahaya listrik, pastikan untuk menghilangkan bahaya
tersebut sebelum melanjutkan proses resusitasi.
2. Panggil Bantuan: Segera hubungi nomor darurat atau tim medis setempat.
Berikan informasi yang jelas dan singkat mengenai situasi, termasuk
alamat lokasi, kondisi pasien, dan apa yang telah terjadi.
3. Periksa Respons: Dekati pasien dan panggil namanya dengan keras.
Guncang perlahan bahu pasien dan lihat apakah ada respons dari pasien.
Periksa apakah ada tanda-tanda pernapasan normal atau gerakan tubuh
yang menunjukkan kesadaran.
4. Buka Jalan Napas: Jika pasien tidak memberikan respons atau tidak
bernapas dengan normal, letakkan pasien dalam posisi terlentang di lantai
yang keras. Tempatkan tangan di dahi pasien dan ujung jari di bawah dagu.

4
Kemudian, angkat dagu secara perlahan ke atas untuk membuka jalan napas
pasien.
5. Periksa Pernafasan: Periksa pernapasan pasien selama tidak lebih dari 10
detik. Lihat, dengar, dan rasakan apakah ada gerakan dada atau suara napas.
Jika pasien tidak bernapas atau hanya mengeluarkan napas yang tidak
normal, lanjutkan ke langkah berikutnya.
6. Mulai Rangsangan Jantung Paru (CPR): Jika pasien tidak bernapas atau
tidak bernapas secara normal, mulailah memberikan kompresi dada atau
CPR. Tempatkan tangan Anda yang satu di atas tangan yang lain di tengah
dada pasien, sekitar setengah hingga dua inci di bawah garis puting susu.
Tekan dada dengan cepat dan dalam, sekitar 100 hingga 120 kali per menit,
dengan mengikuti irama lagu "Stayin' Alive" oleh Bee Gees. Setelah setiap
30 kompresi, berikan dua napas bantuan dengan membuka jalan napas dan
meniupkan napas ke dalam mulut pasien.Penting untuk mencari bantuan
medis secepat mungkin saat melaksanakan resusitasi. Resusitasi yang
diberikan secara dini dan efektif dapat meningkatkan kesempatan bertahan
hidup pasien yang mengalami henti jantung atau pernafasan.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Jadi 6 langkah awal sebelum melakukan resusitasi pada bbl yakni, periksa
keselamatan, panggil bantuan, periksa respon, buka jalan napas, periksa
pernapasan, dan mulai lakukan cpr.
Walaupun tidak semua bayi baru lahir memerlukan tindakan resusitasi,
kelengkapan alat harus dipastikan ada setiap akan melakukan pertolongan
kelahiran dan dilakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan alat berfungsi
dengan baik.

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini yakni langkah sebelum melakukan


resusitasi pada bbl dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para
pembaca, dan diharapkan dapat diterapkan di lingkungan sekitar.

6
DAFTAR PUSTAKA

Imanadhia, Ashfahani, and Grevy Yanika. 2022. “Resusitasi Neonatus: Algoritma


Terkini.” Cermin Dunia Kedokteran 49 (5): 290–93.
https://doi.org/10.55175/cdk.v49i5.236.

Mardiati, Anna Millizia, and Noviana Zara. 2021. “OPTIMALISASI


KEMAMPUAN PENANGANAN BAYI BARU LAHIR DENGAN
TINDAKAN RESUSITASI NEONATUS PADA BIDAN NICU RSIA
ABBY KOTA LHOKSEUMAWE Mardiati 1 , Anna Millizia 2 , Noviana
Zara 3.” Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial Dan Budaya 5 (5):
43–46.

Anda mungkin juga menyukai