Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASKEB NEONATUS DAN BAYI

TOPIK: JENIS RUJUKAN

OLEH :

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1 :


 ADE IRMA DANGGAMEZA EVANGGELINA KNAOFMONE
 ANGGUN P.D. HAMBATI ERVIN NJURUMANA
 ANJELINA LELI SENA FENTRY W.M. LELTAKAEB
 ANSI R.D. BANGNGU GRASELA HAMBA PULU
 ARIANTI AWA RINGU HARTINI H. ATANDIMA
 ATHIA ISMAIL
 BEATRIX M. SERAN
 DEWI YANTI MBAU
 DINA N.C. KELENDONU

KELAS : II

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mah Esa, atas segala berkat
dan tuntunanya, terimaksih juga kepada ibu dosen yang sudah memberikan materi tentang
ASKEB NEONATUS DAN BAYI, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas mata kuliah
asuhan kebidanan nifas dan menyusui dengat tepat waktu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saya
mohon kritik dan saran dari ibu dosen agar saya bisa menambah atau memperbaiki
kekurangan dari tugas makalah saya ini, sekian dan terimakasih.

Kupang, 02 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….....

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. LatarBelakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................

A. Definisi Rujukan...................................................................................................
B. Jenis rujukan.........................................................................................................
C. Penanganan awal rujukan......................................................................................
D. Identifikasi nenonatus yang akan di rujuk............................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rujukan sangat penting dalam pelayanan kesehatan apalagi bagi unit
kesehatan yang membuka praktek mandiri.Rujukan diperlukan ketika satu unit
kesehatan tidak mampu/tidak kompeten dalam menangani kasus pasien sehingga
harus memberi tanggung jawab kepada unit kesehatan yang lebih kompeten.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu
atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika
menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya, akan
berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi.Pemantauan secara dini bagi wanita
hamil memang hal yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui setiap kali ada
permasalahan yang timbul.
Dengan adanya system rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang
tergolong berisiko tinggi. Oleh karena itu, kelancaran rujukan dapat menjadi factor
yang menentukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan perinatal, terutama
dalam mengatasi keterlambatan.

B. TUJUAN
Untuk mengetahui dan mengerti tentang gambaran umum rujukan pada bayi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI RUJUKAN
Pengertian sistem rujukan menurut Sistem Kesehatan Nasional Depkes RI
2009, merupakan suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu / lebih kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dari unit berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2008) mendefinisikan sistem rujukan sebagai
suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan
secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar
unit-unit yang setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur
darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu
memeriksakan keadaan sakitnya
Sistem rujukan adalah suatu jaringan sistem pelayanan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya suatu kasus
atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal kepada
yang lebih kompeten ,terjangkau dan dilakukan secara rasional.

B. JENIS RUJUKAN
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan internal dan rujukan
eksternal.
a) Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di
dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu)
ke puskesmas induk.
b) Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas ke puskesmas rawat inap)
maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah) Menurut lingkup
pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan medik dan rujukan kesehatan.

1) Rujukan kesehatan
Rujukan kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan
upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
 Rujukan kesehatan meliputi pencegahan dan peningkatan kesehatan
 Rujukan kesehatan dilaksanakan secara bertahap yaitu pada tingkat dasar
di masyarakat melalui Puskesmas dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/KotaProvinsi, misalnya :
a. Penanganan wabah
b. Bantuan sarana, misalnya, obat-obatan dan vaksin
c. Bantuan teknologi, misalnya, pemeriksaan limbah rujukan medis
Beberapa hal yang harus diperhatikan seorang bidan sebelum menentukan
perlu tidaknya seorang pasien dilakukan rujukan antara lain :
 Rujuk ibu, apabila didapati salah satu atau lebih penyulit seperti berikut :
riwayat sectio sesaria,perdarahan pervaginam,persalinan kurang
bulan ,ketuban pecah,pre-eklamsi,hipertensi dalam kehamilan,kehamilan
gemeli,presentasi majemuk ,dll.
 Rujuk bayi baru lahir ,apabila ditemukan tanda-tanda : bayi lahir dengan
kelainan bawaan,bayi dengan tanda-tanda infeksi ,kelihatan tidak sehat
tidak memberikan reaksi yang baik terhadap resusitasi dan mengalami
kesulitan bernafas yan berkepanjangan .
2) Rujukan medik
Rujukan medik adalah pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan
(kuratif), pemulihan ( rehabilitatif). Rujukan medis meliputi pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan pemulihan dan pengobatan
 Transfer of patient. Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik,
pengobatan dan tindakan operatif dan lain-lain.
 Transfer of specimen. Pengiriman bahan (spesimen) pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
 Transfer of knowledge/personal. Mendatangkan atau mengirimkan tenaga
yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan pelayanan pengobatan
setempat.

C. PENANGANAN AWAL RUJUKAN


1) Jelaskan kondisi / masalah bayi kepada ibu
2) Jaga bayi tetap hangat. Bungkus bayi dengan kain lunak dan kering, selimuti dan
pakaikan topi
3) Rujuk dengan digendong petugas, jika memungkinkan. Gunakan inkubator atau
basinet jika diperlukan tindakan khusus, misal pemberian O2.
4) Mulai menyusui dini
5) Ajari memeras payudara dan ASI yang akan diberikan kepada bayi jika menyusui
dini tidak memungkinkan oleh kondisi ibu dan bayi
D. IDENTIFIKASI NEONATUS YANG AKAN DI RUJUK
Saat akan menentukan rujukan seorang bidan harus mampu mengenali risiko
tinggi kehamilan, persalinan terutama keadaan bayinya. Seorang bidan juga harus
mampu mengenali penyakit apa saja yang harus dilakukan rujukan pada bayi, balita
dan anak prasekolah dengan jalan kolaborasi dengan tenaga medis lain terutama
dokter.
Perlu diketahui bahwa neonatus rIsiko tinggi dapat lahir dari ibu dengan
kehamilan rIsiko tinggi pula. Dalam tahap yang lebih awal, penolong persalinan
seharusnya dapat mengenali bahwa kehamilan yang dihadapinya adalah suatu
kelahiran risiko tinggi. Dari pihak kondisi ibu harus diperhatikan kondisi ibu saat
hamil dan bersalin cenderung akan melahirkan neonatus risiko tinggi sehingga
memerlukan rujukan. Berikut ini beberapa kelahiran risiko tinggi yaitu:
a. Kelahiran prematur < 37 minggu
b. Kelahiran post matur > 42 minggu
c. Sungsang
d. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr)
e. Umur kehamilan 32-36 minggu
f. Bayi dari ibu DM
g. Bayi dengan riwayat apnae
h. Bayi dengan kejang berulang
i. Sepsis
j. Asfiksia Berat
k. Bayi dengan gangguan pendarahan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian sistem rujukan menurut Sistem Kesehatan Nasional Depkes RI
2009, merupakan suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu / lebih kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dari unit berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2008) mendefinisikan sistem rujukan sebagai
suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan
secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar
unit-unit yang setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur
darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu
memeriksakan keadaan sakitnya.

B. SARAN
Sebagai tenaga medis, rujukan merupakan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tahung jawab terhadap klien terutama pada bayi hanya
memerlukan rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
2013. Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Jakarta:
Kemenkes RI. Marmi, Rahardjo K. 2012, Asuhan neonatus, bayi balita dan anak prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai