Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TBC PARU

Disusun oleh :

Kelas A / IV
Kelompok II

1. YERMI CINDI A. BANU (157002720)


2. YOVITA VIRGILIA BARA (157602720)
3. STENCHIS NADIA LOFA (157402720)
4. ALEXANDER K.BINTURA (153802720)
5. AGNES APLUGI (153702720)
6. OFNY Y. NOMLENI (156302720)
7. ANGGI BANTAIKA (154002720)
8. DELFI V.M LASSA (154202720)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami Panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
Berkat dan Limpahan Rahmat-Nya maka kami boleh menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu.

Berikut ini kami,mempersembahkan sebuah makalah dengan Judul “Konsep Asuhan


Keperawatan TBC PARU” yang menurut kami dapat memberikan manfaat bagi kita untuk
memahami seperti apa konsep asuhan keperawatan TBC PARU.

Kami sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna.Oleh karena itu,kami mengharapkan
masukan dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa syukur dan terima kasih.Semoga
makalah ini memberikan manfaat.

Penulis

Kelompok II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................
1.3Tujuan.....................................................................................................................
1.4 Manfaat..................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian.............................................................................................................
2.2 Analisa Data..........................................................................................................
2.3 Diagnosa Keperawatan..........................................................................................
2.4 Intervensi...............................................................................................................
2.5 Implementasi.........................................................................................................
2.6 Evaluasi.................................................................................................................

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Profesi Perawat adalah salah satu pekerjaan yang bergelut dalam bidang jasa. Dalam
memberikan layanan kepada klien, seorang perawat tentunya tidak terlepas dengan yang
namanya asuhan keperawatan. Asuhan Keperawatan sendiri adalah rangkaian interaksi
perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan
dan kemandirian klien dalam merawat dirinya. (UU No. 38 Th 2014).

Kegiatan analisis data dalam perumusan diagnosa keperawatan merupakan


kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan penalaran yang
dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki seorang perawat.
Analisis data dalam perumusan diagnosa keperawatan dimulai dengan pengelompokan
data yang diperoleh dari anamnesa, pengamatan dan pemeriksaan fisik lalu hasil yang
didapat dibandingkan dengan standar (kondisi normal), sehingga dapat diketahui
permasalahan kesehatan yang dialami pasien dan dapat dirumuskan masalah kesehatan.
Saat melakukan analisis data untuk perumusan diagnosa keperawatan kemampuan
seorang perawat sangat diperlukan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
tersebut dengan konsep teori, sehingga perawat mampu merumuskan diagnosa
keperawatan dengan tepat (Dermawan, 2012).

Dalam memberikan Asuhan Keperawatan, perawat harus menyusun Rencana Asuhan


Keperawatan, yaitu bagaimana perawat merencakan suatu tindakan keperawatan agar
dalam melakukan perawatan terhadap pasien efektif dan efisien serta merupakan
petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis
keperawatan.

Proses menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang


untuk menegakkan diagnosis keperawatan (Pasal 30 UU No.38 tahun 2014).
1.2. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Konsep Asuhan Keperawatan!

2. Bagaimana Pengkajian Asuhan Keperawatan Pada Pasien TBC PARU?

3. Bagaimana Analisa Data Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien TBC PARU ?

4. Bagaimana Diagnosa Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien TBC PARU?

5. Bagaimana Intervensi Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien TBC PARU ?

6. Bagaimana Implementasi Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien TBC PARU ?

7. Bagaimana Implementasi Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien TBC PARU


?

1.3. Tujuan

Mengetahui dan memahami Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infeksi di


mulai dari Pengkajian, Analisa Data, Diagnose, Intervensi, Dan Implemetasi serta
Evaluasi dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan.

1.4. Manfaat

Dengan disusunnya makalah yang berjudul Konsep Asuhan Keperawatan Infeksi.


Diharapkan mahasiswa dapat memahami seperti apa Pelayanan Asuhan Keperawatan
agar mampu mengaplikasikan dalam Asuhan Keperawatan dengan baik dan benar.
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan TBC PARU

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan


menyatakan asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi dengan klien dan lingkungan
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian dalam merawat dirinya
(Pemerintah Republik Indonesia, 2014).
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/pasien diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan dilaksanakan berdasarkan kaidah- kaidah keperawatan sebagai suatu
profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat perawatan ,bersifat humanistic dan berdasarkan
pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapinya,asuhan
keperawatan dapat di pertanggung jawabkan berdasarkan subtansi,ilmiah yaitu
logis,sistimatis,dinamis dan restruktur (Muhlisin,2011)

2.2 Pengkajian

1. Identitas klien
Dalam identitas klien yang perlu di kaji diantaranya nama, umur, jenis kelamin,
alamat, diagnosa medis dan tanggal masuk serta tanggal pengakajian dan identitas
penanggung jawab.
2. Riwayat kesehatan:
a. Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan pasien untuk mencari bantuan
b. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit sekarang dikaji dimulai dari keluhan yang dirasakan pasien,
sebelum masuk rumah sakit, ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit sampai
dilakukannya pengkajian.
c. Riwayat penyakit dahulu
Dalam hal ini yang perlu dikaji atau di tanyakan pada klien tentang penyakit apa
saja yang pernah di derita seperti nyeri dada, hipertensi, DM dan hiperlipidemia
dan sudah berapa lama menderita penyakit yang dideritanya,tanyakan apakah
pernah masuk rumah sakit sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui riwayat penyakit keluarga tanyakan pada pasien mengenai
riwayat penyakit yang dialami keluarganya. Seperti penyakit keturunan (diabetes
melitus, hipertensi, asma, jantung ) dan penyakit menular (TBC, hepatitis).
3. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran: keadaan umum, keasadaran, pemeriksaan GCS.
b. Tanda-tanda vital: TD,S, N, dan RR
c. Head To Toe:
1. Kepala
Bentuk kepala, warna rambut
2. Mata
Konjuktifa, skelara ikterik, pupil, kesimetrisan mata,
3. Hidung
Bentuk hidung dan polip hidung, adanya secreat atau tidak
4. Telinga
Bentuk telinga dan kesimetrisan telinga
5. Mulut
Bentuk mulut, bibir dan mukosa, gigi, lidah, dan stomatitis
6. Leher
Vena jugularis, pembesaran nodul dan pembesaran kelenjar tiroid
7. Dada
Inspeksi: bentuk dada, retraksi dinding dada, ekspansi dada.
Perkusi: paru-paru sonor, jantung redup
Auskultasi: paru vesikuler (merata disemua lapang paru), bunyi jantung, bunyi
jantung tambahan: mumur dan gallop.
8. Abdomen
Inspeksi: datar
Auskultasi: BU
Perkusi: tympani, hepar, dan lien pekak
Palpasi: nyeri tekan.
9. Genitalia
Perdarahan, warna uring, DC.
10. Anus
Hemoroid
11. Ekstermitas
Edema, akral, turgor kulit, refleks fisiologis, refles patologis, kekuatan otot
12. Kulit
Warna, sianosis, edema.

2.3 Analisa Data


Analisa data merupakan metode yang dilakukan perawat untuk mengaitkan data klien
serta menghubungkan data tersebut dengan konsep teori dan prinsip yang relevan
keperawatan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan pasien
dan keperawatan pasien.
Dalam analisa data 3 aspek yakni:
 Data pasien yang terdiri dari Data Subjektif dan Data Objektif
 Problem/masalah
 Etiologi

Data Etilogi Masalah


DS: Mycobacterium tuberculosis
- Wawancara TBC PARU
DO: Airbone / inhalasi droplet
- Observasi
Bakteri yang besar bertahan
di bronkus

Peradangan bronkus

Penumpukan sekret

Secret sulit dikelurkan

Obstruksi
Sesak Napas

GANGUAN POLA NAPAS


TIDAK EFEKTIF

2.4 Diagnosa Keperawatan


TBC Paru b.d ganguan pola napas tidak efektif
2.5 Intervensi Keperawatan

Diagnose Tujuan dan Intervensi


Kriteria hasil
D.0005. L.01004 I.01011
TBC Paru b.d Setalah dilakukan (Manajemen jalan napas )
ganguan pola tindakan asuhan Observasi:
napas tidak keperawatan 1x 24  Identifikasi dan megelola kepatenan jalan
efektif jam diharapkan napas
Tingkat Infeksi  Monitor pola napas
menurun dengan (frekuensi,kedalaman,usaha napas)
kriteria hasil:  Muitor bunyi napas tambahan
 Pengunaan otot (mis.gurling,mengi,wheezing,rongki
bantu napas kering)
(menurun: 5)  Monitor sputum (jumlah,warna,dan
 Frekunsi napas aroma)
(membaik:5) Terapeutik:
 Kedalaman  Pertahakankan kepatenan jalan
napas (membaik: napas dengan head-tilt dan chin-
5) lift(jaw-thrust jika curiga trauma
 Ekskursi dada servikal)
(membaik: 5)  Posisikan semi-fowler/fowler
 Berikan mimun hangat
 Lakukan fisioterapi dada, jika prerlu
 Lakukan pengisapan lendir kurang
dari 15 detik
 Lakukan hiperoksigenasi
endotrakeal
 Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGill
 Berikan oksigen jika perlu.
Edukasi :
 Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari jika tidak kontraindikasi
 Ajarkan tteknik batuk efektif

Kolaboasi:
 Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,
jika perlu.

2.6 Implementasi

Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses keperawatan yang dimulai setelah
perawat menyusun rencana keperawatan (Potter & Perry, 2010). Implementasi
keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses pelaksanaan implementasi harus
berpusat kepada kebutuhan pasien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi.

2.7 Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan
yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim
kesehatan lainnya. Dalam buku Konsep & penulisan Asuhan Keperawatan, Tahap evaluasi
adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan pasien dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan
pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
kemampuan pasien dalam mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada
tahap perencanaan.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pelayanan asuhan keperawatan seorang pemberi pelayanan asuhan keperawatan
harus memperhatikan proses keperawatan,diantaranya:
1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian data yang didapatkan perlu memuat data subjektif
dan objektif.
2. Diagnose
Masalah keperawatan yang muncul yakni:
a. TBC Paru b.d ganguan pola napas tidak efektif
3. Intervensi
Intervensi yang dilakukan mengacu kepada diagnosa yang ditegakkan dan dibuat
sesuai pada buku rencana asuhan keperawatan dapat berupa tindakan mandiri
maupun tindakan kolaborasi.
4. Implementasi
Implementasi yang dilakukan di ruangan lebih difokuskan pada tindakan
keperawatan yang bersifat mandiri dan kolaborasi dengan keluarga untuk merawat
pasien. Sedangkan untuk implementasi yang lain secara kontinue dilakukan oleh
perawat ruangan.
5. Evaluasi
Evaluasi dapat berupa respon verbal, respon non verbal dan hasil pemeriksaan.Tidak
semua masalah dapat teratasi, karena adanya keterbatasan waktu bagi penulis untuk
melakukan Asuhan Keperawatan dan keadaan klien yang masih belum membaik
seutuhnya.
3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry 2012, Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan,
Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2. EGC : Jakarta
Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep & Kerangka Kerja
(1st ed.). Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Suarli, S dan Yanyan Bahtiar. 2012. Manejemen Keperawatan Dengan Pendekatan
Praktis.

Anda mungkin juga menyukai