SISTEM RUJUKAN
DOSEN :ISLAMIYATI, AK., MKM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
1. Sapta Aprilia Khasanah 2115371071
2. Sari Anugrah Putri 2115371072
3. Srie Elvie Yanda 2115371073
4. Salsa Billa 2115371078
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah
ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai " system rujukan “
Dalam penyelesain makalah ini, kami sedikit mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.
Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah
teori ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami.
Kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena
itu, kami sangat berharap kritik dan saran yang bersifat positif demi
penyempurnaan makalah ini.
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian...........................................................................................................3
B. Jenis-jenis Rujukan............................................................................................4
C. Persiapan Rujukan..............................................................................................4
D. Mekanisme Rujukan...........................................................................................4
E. Hirarki Pelayanan Kesehatan.............................................................................6
F. Kebijakan Pengelolaan Rujukan Obstetri dan Neonatus Dasar dan
komprehensif (KONED &
PONEK).............................................................................................................6
G. Rujukan Klien/Pasien pada kasus Patologis......................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau
bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi
penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya, akan berakibat fatal bagi
keselamatan ibu dan bayi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian Sistem Rujukan?
2. Apa saja jenis-jenis Rujukan?
3. Apa saja persiapan untuk Rujukan?
4. Bagaimana mekanisme Rujukan?
5. Bagimana hirarki pelayanan kesehatan?
6. Bagimana kebijakan pengolahan rujukan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Rujukan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Rujukan
3. Untuk mengetahui persiapan Rujukan
4. Untuk mengetahui mekanisme Rujukan
5. Untuk mengetahui hirarki Pelayanan kesehatan
6. Untuk mengetahui kebijakan pengolahan rujukan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Jenis-Jenis Rujukan
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari:
1. Rujukan medik
Yaitu pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul
baik secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu
menangani secara rasional.
Jenis rujukan medic antara lain:
a. Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluaan diagnostic,
pengobatan, tindakan opertif dan lain – lain.
b. Transfer of specimen. Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lenih lengkap.
c. Transfer of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau
ahli untuk meningkatkan mutu layanan setempat.
2. Rujukan kesehatan
C. Persiapan Rujukan
D. Mekanisme Rujukan
Adapun mekanisme rujukan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Menentukan kegawatdaruratan pada tingkat kader, bidan desa, pustu dan puskesmas
a. Pada tingkat Kader
Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera dirujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat
menetapkan tingkat kegawatdaruratan
b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas
Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang
ditemui. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus
menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang
harus dirujuk
2. Menentukan tempat tujuan rujukan
Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang
mempunyai kewenangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak
mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita.
3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya.
Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang perlunya penderita segera
dirujuk untuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih mampu
4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju melalui telepon atau radio
komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
5. Persiapan penderita
Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu atau
dilakukan stabilisasi. Keadaan umum ini perlu dipertahankan selama dalam
perjalanan. Surat rujukan harus dipersiapkan sesuai dengan format rujukan dan
seorang bidan harus mendampingi penderita dalam perjalanan sampai ke tempat
rujukan.
6. Pengiriman penderita
Untuk mempercepat sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana
transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita.
7. Tindak lanjut penderita
a. Untuk penderita yang telah dikembalikan dan memrlukan tindak lanjut,
dilakukan tindakan sesuai dengan saran yang diberikan.
b. Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor, maka perlu
dilakukan kunjungan rumah
E. Hirarki Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kebidanan dilakukan sesuai dengan hirarki pelayanan kesehatan yang ada
mulai dari:
1. Pelayanan kesehatan tingkat primer di puskesmas.
Meliputi : Puskesmas dan jaringannya termasuk Polindes / Poskesdes, Bidan Praktik
Mandiri, Klinik Bersalin serta fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah maupun
swasta.
Memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi
dini dan memberikan pertolongan pertama pada kegawat-daruratan obstetri neonatal
(PPGDON) untuk tindakan pra rujukan dan PONED di Puskesmas serta pembinaan
UKBM termasuk Posyandu
2. Pelayanan kesehatan tingkat sekunder
Meliputi : Rumah Sakit Umum dan Khusus baik milik Pemerintah maupun Swasta
yang setara dengan RSU Kelas D, C dan B Non Pendidikan, termasuk Rumah Sakit
Bersalin (RSB), serta Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA).
Memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi
dini, melakukan penapisan (skrining) awal kasus komplikasi mencegah terjadinya
keterlambatan penanganan dan kolaborasi dengan nakes lain dalam penanganan
kasus (PONEK).
3. Pelayanan kesehatan tingkat tersier di RS type B dan A
Meliputi : Rumah Sakit yang setara dengan Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit
Khusus Kelas A, kelas B pendidikan, milik Pemerintah maupun swasta.
Memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi
dini, melakukan penapisan (skrining) awal kasus komplikasi mencegah terjadinya
keterlambatan penanganan, kolaborasi dg nakes lain dalam penanganan kasus
PONEK dan asuhan kebidanan/penatalaksaaan kegawat-daruratan pada kasus-kasus
kompleks sebelum mendapat penanganan lanjut.
Kegiatan Making Pregnancy Safer (MPS) untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
B.SARAN
Meilani,Niken,S.SiT,DKK.2009.Kebidanan Komunitas,Yogyakarta