SISTEM RUJUKAN
OLEH :
NIM :143902619
KELAS :B
SEMESTER :IV
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Sistem Rujukan”. Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Askeb
Komunitas .
Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, maupun
sistematika. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih apabila ada kritik dan saran untuk
perbaikan dari kesalahan makalah ini. Harapan saya, semoga makalah ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya dalam upaya peningkatan wawasan wacana pendidikan
nasional. Akhir Kata saya hanya dapat mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan selalu
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB 1..........................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan masalah....................................................................................................4
C. Tujuan .....................................................................................................................5
BAB 2..........................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................6
A. Pengertian Rujukan dan Sistem Rujukan ...............................................................6
B. Tujuan Rujukan.......................................................................................................6
C.Jenis Rujukan...........................................................................................................7
D. Tingkata Rujukan...................................................................................................10
E. Langkah-Langkah Rujukan dalam Pelayanan
Kebidanan...................................................................................................................10
F. Jalur Rujukan Kasus Kegawatdaruratan..................................................................13
G. Faktor-Faktor Penyebab Rujukan...........................................................................14
H. Keuntungan Sistem Rujukan .................................................................................15
I.Upaya Peningkatan Mutu Rujukan...........................................................................15
BAB 3..........................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................17
A.Kesimpulan .............................................................................................................17
B.Saran ........................................................................................................................17
BAB I
3
PENDAHULUAN
Pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau
berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga, di mana dalam
pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling
berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis
transportasi) terpenuhi maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam
akan segera tertangani dengan tepat. Sebuah penelitian yang meneliti tentang sistem rujukan
menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses rujukan yaitu
tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait, keterbatasan sarana, tidak ada
dukungan peraturan.
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
4
C. Tujuan
BAB II
5
PEMBAHASAN
Rujukan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau
masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dan satu unit ke unit yang lebih
lengkap / rumah sakit) untuk horizontal (dari satu bagian lain dalam satu unit). (Muchtar,
1977)
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat)
maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau
Menurut Mochtar, 1998 Rujukan mempunyai berbagai macam tujuan antara lain :
2. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari unit
6
3. Menjalin perubahan pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge & skill) melalui
Sedangkan menurut Hatmoko, 2000 Sistem rujukan mempunyai tujuan umum dan
1. Umum
pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara berdaya
2. Khusus
a. Menghasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
b. Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preveventif secara berhasil guna
dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap berupa rujukan kasus
patologis pada kehamilan, persalinan dan nifas masuk didalamnya, pengiriman kasus
masalah reproduksi lainnya seperti kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan
penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan kirimkan ke
unit semula, jika perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan).
Rujukan informasi medis membahas secara lengkap data-data medis penderita yang
dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim. Kemudian Bidan menjalin kerja
7
sama dalam sistem pelaporan data-data parameter pelayanan kebidanan, terutama mengenai
kematian maternal dan pranatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan
eksternal.
a. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam
induk.
b. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan medik dan
rujukan kesehatan.
1. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan
penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum
b. Transfer of specimen. Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.
c. Transfer of knowledge/personel. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
8
untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita,
rumah sakit yang lebih lengkap atau rumah sakit pendidikan, juga dengan mengundang
tenaga medis dalam kegiatan ilmiah yang diselenggarakan tingkat provinsi atau institusi
2. Rujukan Kesehatan adalah hubungan dalam pengiriman dan pemeriksaan bahan ke
fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Rujukan ini umumnya berkaitan dengan upaya
pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau pasien
dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).
a. Siapa yang akan menemani ibu dan bayi baru lahir.
b. Tempat –tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu dan keluarga. (Jika ada lebih dari
satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling sesuai berdasarkan jenis
c. Sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa yang akan mengendarainya. Ingat
d. Orang yang ditunjuk menjadi donor darah, jika transfusi darah diperlukan.
e. Uang yang disisihkan untuk asuhan medis, transportasi, obat-obatan dan bahan-bahan.
f. Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu tidak di rumah.
9
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh
karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar (kurang lebih 85%),
pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basib
memerlukan perawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D dan memerlukan
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah komplek,
a. Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita yang tidak dapat
ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka segera dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang terdekat, oleh karena itu mereka belum tentu dapat menerapkan
ke tingkat kegawatdaruratan.
10
b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas. Tenaga kesehatan yang ada
kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya,
mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang
harus dirujuk.
mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak
Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarga. Jika perlu dirujuk, siapkan
dan sertakan dokumentasi tertulis semua asuhan, perawatan dan hasil penilaian (termasuk
partograf) yang telah dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan. Jika ibu tidak siap dengan
rujukan, lakukan konseling terhadap ibu dan keluarganya tentang rencana tersebut. Bantu
b. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam
c. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita tidak
mungkin dikirim.
11
1. Bidan
Pastikan bahwa ibu dan/atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang
2. Alat
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan bayi baru
lahir (tabung suntik, selang IV, dll) bersama ibu ke tempat rujukan. Perlengkapan dan
bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan sedang dalam perjalanan.
3. Keluarga
Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan/atau bayi dan mengapa ibu
dan/atau bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan keperluan upaya rujukan
tersebut. Suami atau anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan/atau bayi baru
4. Surat
Berikan surat ke tempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi mengenai ibu
dan/atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil pemeriksaan, asuhan
atau obat-obatan yang diterima ibu dan/atau bayi baru lahir. Lampirkan partograf kemajuan
5. Obat
Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan. Obat-obatan
6. Kendaraan
12
Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi yang
cukup nyaman. Selain itu pastikan bahwa kondisi kendaraan itu cukup baik untuk. mencapai
7. Uang
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-
obatan yang diperiukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu
8. Darah
a. Untuk penderita yang telah dikembalikan (rawat jalan pasca penanganan)
b. Penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi tidak melapor harus ada tenaga kesehatan
Dalam kaitan ini jalur rujukan untuk kasus gawat darurat dapat dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Puskesmas pembantu
13
c. Puskesmas / puskesmas rawat inap
a. Puskesmas pembantu
Dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta
Dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta
7. Ikterus
14
11. Tinggi fundus 40 cm / lebih
18. Syok
1. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien, berarti bahwa pertolongan
dapat diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa aman pada pasien
dan keluarga
2. Dengan adanya penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan petugas
daerah makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya
masing – masing
2. Mengadakan pusat rujukan antara lain dengan mengadakan ruangan tambahan untuk 10
15
4. Menyediakan Puskesmas keliling di setiap kecamatan dalam bentuk kendaraan roda 4 atau
5. Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem, baik rujukan medik maupun
rujukan kesehatan
6. Meningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
16
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau
fasilitas kesehatan lain secara horizontal maupun vertical. Salah satu bentuk pelaksanaan
dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem kesehatan Nasional (SKN) adalah
rujukan upaya kesehatan. Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil
guna (efektif) dan berdaya guna (efesien), perlu adanya jenjang pembagian tugas diantara
B. SARAN
1. Bagi Tenaga Kesehatan: Tenaga penolong persalinan dilatih agar mampu untuk mencegah
atau deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi, merupakan asuhan persalinan secara
tepat guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah terjadi dan segera melakukan rujukan
saat kondisi masih optimal, maka para ibu akan terhindar dari ancaman kesakitan dan
kematian.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan: Dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditujukan
pada kasus yang tergolong beresiko tinggi. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki
kesiapan untuk merujuk ibu dengan keluhan ginekologi ke fasilitas kesehatan rujukan secara
3. Bagi Pasien: untuk bertindak kooperatif dan keluarga untuk mempersiapkan perlengkapan
pasien selama di rumah sakit dan membawa uang untuk biaya perawatan.
17
Bagi Masyarakat: untuk mendukung sistem rujukan dan membantu proses perujukan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmulengkap.xyz/2021/02/makalah-sistem-rujukan-kesehatan.html
18
19