Herinawati, M.Keb
Disusun Oleh :
Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas nikmat sehat dan limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah berjudul
“Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dengan Tema Prinsip Melakukan
Rujukan ” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk
junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dan
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua.
Adapun maksud dan tujuan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal , juga untuk menambah wawasan kami dalam
ilmu pengetahuan sesuai target kompetensi. Kami menyadari dan menyakini bahwa penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Rujukan.....................................................................................................3
2.2 Persiapan Rujukan...........................................................................................................7
2.3 Rujukan Dini dan Berencana..........................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
Dengan adanya system rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang
tergolong berisiko tinggi. Oleh karena itu, kelancaran rujukan dapat menjadi faktor yang
menentukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan perinatal, terutama dalam
mengatasi keterlambatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1.3 Jenis-Jenis Rujukan
1) Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terbagi 2 yaitu :
1) Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas
(puskesmas pembantu) ke puskesmas induk.
2) Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat
jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke
rumah sakit umum daerah).
2) Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terbagi dua yaitu :
1) Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk
pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi,
diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah. Rujukan medic dapat
diartikan sebagai pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas
satu kasus yang timbul baik secara vertical maupun horizontal kepada
yang lebih berwenangdan mampu menangani secara rasional.
Jenis rujukan medik antara lain:
a) Pengiriman pasien
Pengiriman pasien rujukan harus dilaksanakan sedini mungkin
untu perawatan dan pengobatan lebih lanjut ke sarana pelayanan
yang lebih lengkap.Unit pelayanan kesehatan yang menerima
rujukan harus merujuk kembali pasien ke sarana kesehatan yang
mengirim, untuk mendapatkan pengawasan pengobatan dan
perawatan termasuk rehabilitasi selanjutnya.
b) Pengiriman spesimen atau penunjang diagnostik lainnya
Pemeriksaan: Bahan Spesimen atau penunjang diagnostik
lainnya yang dirujuk, dikirimkan ke laboratorium atau fasilitas
penunjang diagnostik rujukan guna mendapat pemeriksaan
laboratorium atau fasilitas penunjang diagnostik yang tepat.
Pemeriksaan Konfirmasi : sebagian Spesimen yang telah di
periksa di laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit atau
6
laboratorium lainnya boleh dikonfirmasi ke laboratorium yang
lebih mampu untuk divalidasi hasil pemeriksaan pertama.
c) Pengalihan pengetahuan dan keterampilan
Dokter Spesialis dari Rumah Sakit dapat berkunjung secara
berkala ke Puskesmas. Dokter Asisten Spesialis / Residen Senior
dapat ditempatkan di Rumah Sakit Kabupaten / Kota yang
membutuhkan atau Kabupaten yang belum mempunyai dokter
spesialis. Kegiatan menambah pengetahuan dan ketrampilan bagi
Dokter umum, Bidan atau Perawat dari Puskesmas atau Rumah
Sakit Umum Kabupaten / Kota dapat berupa magang atau
pelatihan di Rumah Sakit Umum yang lebih lengkap.
7
4) Ketuban pecah disertai dengan mekonium kental
5) Ketuban pecah lebih dari 24 jam
6) Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (kurang dari 37 minggu)
7) Ikterus
8) Anemia berat
9) Tanda/ gejala infeksi
10) Pre eklamsia/ hipertensi dalam kehamilan
11) Tinggi fundus uteri 40 cm / lebih
12) Gawat janin
13) Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masih 5/5
14) Presentasi bukan belakang kepala
15) Presentasi ganda
16) Kehamilan ganda (gemelli)Tali pusat menumbung
17) Syok
8
e. Jika penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai,
kembalikan dan kirimkan ke unit semula, jika perlu disertai dengan
keterangan yang lengkap.
Sebelum melakukan persiapan rujukan, yang pertama dilihat adalah mengapa bidan
melakukan rujukan. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab
yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya sistem rujukan,
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Bidan
sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan unttuk merujuk ibu atau bayi ke
fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit.
Yang melatar belakangi tingginya kematian ibu dan anak adalah terutama terlambat
mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Jika bidan lalai dalam melakukannya akan
berakibat fatal bagi keselamatan jiwa ibu dan bayi (Syafrudin, 2009).
9
2.2.1 Langkah-Langkah Rujukan
Menurut Syafrudin (2009), langkah – langkah rujukan, yaitu :
1) Menentukan Kegawatdaruratan Penderita
a. Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita yang
tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka
segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat, oleh
karena itu mereka belum tentu dapat menerapkan ke tingkat
kegawatdaruratan.
b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas
Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang
ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka
harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus
mana yang harus dirujuk.
10
g. Modalitas dan cara transportasi yang digunakan
h. Nama tenaga kesehatan yang akan menemani ibu
i. Jam operasional dan nomor telepon rumah sakit yang dituju
j. Perkiraan lamanya waktu perawatan
k. Perkiraan biaya dan sistem pembiayaan
l. Petunjuk arah dan cara menuju tujuan rujukan dengan menggunakan
transportasi lain
m. Pilihan akomodasi untuk keluarga
11
e. Nama adan profesi tenaga kesehatan yang mendampingi pasien
Saat komunikasi lewat telepon, pastikan hal-hal tersebut telah
dicatat dan diketahui oleh tenaga kesehatan dipusat layanan yang
akana menerima pasien.
12
Dijabarkan persiapan penderita yang harus diperhatikan dalam melakukan
rujukan yaitu dengan melakukan BAKSOKU yang merupakan singkatan dari
Bidan, Alat, Keluarga, Surat, Obat, Kendaraan, Uang (JNPK-KR, 2012).
a. Bidan :
Pastikan bahwa ibu dan/atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong
persalinan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk
menatalaksanakan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir untuk
dibawa ke fasilitas rujukan.
b. Alat :
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas
dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV, dll) bersama ibu ke tempat
rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika
ibu melahirkan sedang dalam perjalanan.
c. Keluarga :
Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan/atau bayi dan
mengapa ibu dan/atau bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan
keperluan upaya rujukan tersebut. Suami atau anggota keluarga yang lain
harus menemani ibu dan/atau bayi baru lahir ke tempat rujukan.
d. Surat :
Berikan surat ke tempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi
mengenai ibu dan/atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan
uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima ibu
dan/atau bayi baru lahir. Lampirkan partograf kemajuan persalinan ibu pada
saat rujukan.
e. Obat :
Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan.
Obat-obatan mungkin akan diperlukan selama perjalanan.
f. Kendaraan :
Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam
kondisi yang cukup nyaman. Selain itu pastikan bahwa kondisi kendaraan
itu cukup baik untuk. mencapai tempat rujukan dalam waktu yang tepat.
g. Uang :
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup
13
untuk membeli obat-obatan yang diperiukan dan bahan-bahan kesehatan
lain yang diperlukan selama ibu dan/atau bayi baru lahir tinggal di fesilitas
rujukan.
2.2.2 Perlengkapan
1) Akurat
2) Ringan, kecil, dan mudah dibawa
3) Berkualitas dan berfungsi baik
4) Permukaan kasar untuk menahan gerakan akibat getaran
5) Dapat diandalkan dalam keadan cuaca ekstrim tanpa kehilangan akurasinya
6) Bertahan dengan baik dalam perubahan tekanan jika digunakan dalam
pesawat terbang
7) Mempunyai sumber listrik sendiri (baterai) tanpa mengganggu sumber listrik
kendaraan
14
2) Cairan dan obat-obatan :
a. 1000 ml 5% D/W
b. 1000 ml ringer laktat
c. 1000 ml NaCl 0,9%/ asering
d. Cairan clorid
e. Soluset atau buret
f. Tornikuet
g. Masing-masing kanul intravena 16, 18, 20
h. Butterfly (canula IV kupu-kupu) ukuran 21
i. Spuit dan jarum
j. Swab alkohol
k. MgSO4 1g/ampul
l. Ca Glucosa
m. Oksitosin 10 unit?ampul
n. Ergometrin 0,2 mg/ampul
o. 2 ampul dizepam 10 mg/ampul
p. Tablet nifedifin 10 mg
q. Lidocain 2%
r. Epinefrin
s. Sulfas atropin
t. Diazepam
u. Cairan dan obat-obatan lain sesuai kasus yang dirujuk
4) Perlengkapan resusitasi
a. Laringoscop bayi dengan blade ukuran 0 dan 1
b. Self inflating bag dan sungkup oksigen untuk bayi, berukuran 0,1 dan 2
c. Pipa endotrakeal dengan stylet dan konektor, berukuran 2,5-4
d. 3 buah ampul epinefrin 1:10000 1 ml/ampul
e. Spuit 1 ml dan 2 ml
f. Jarum ukuran 20-25
g. Pipa orogastrik
h. Gunting dan plester
i. Tabung oksigen kecil lengkap
16
terencana.
1) Rujukan Dalam Berencana (RDB) untuk ibu dengan APGO dan AGO,
Rujukan Dalam Rahim (RDR). Didalam RDR terdapat pengertian RDR
atau Rujukan In Utero bagi janin ada masalah, janin resiko tinggi masih
sehat misalnya kehamilan dengan riwayat obstetric jelek pada ibu diabetes
mellitus, partus prematurus iminens. Bagi janin, selama pengiriman rahim
ibu merupakan alat transportasi dan incubator alarm’ yang aman, nyaman,
hangat, steril, murah, mudah, memberi nutrisi dan O2, tetap pada hubungan
fisik dan psikis dalam lindungan ibunya. Pada jam – jam krisis pertama
bayi langsung mendapatkan perawatan spesialistik dari dokter spesialis
anak. Manfaat RDB / RDR : Pratindakan diberi KIE, tidak membutuhkan
17
stabilisasi, menggunakan prosedur, alat, obat, standar (obat generik), lama
rawat map pendek dengan biaya efisien dan efektif terkendali, pasca
tindakan perawatan dilanjutkan di puskesmas.
2) Rujukan Tepat Waktu / RTW untuk ibu dengan gawat darurat –
obstetrik,pada kelompok FR III AGDO perdarahan antepartum dan
preeklampsi berat / eklampsia dan ibu dengan komplikasi persalinan dini
yang dapat terjadi pada semua ibu hamil dengan atau tanpa FR. Ibu GDO
membutuhkan RTW dalam menyelamatkan ibu atau BBL.
2.3.3 Masalah dalam persalinan yang perlu rujukan dini dan berencana
1) Gangguan pada kehamilan dini
a. Abortus imminen
b. Abortus inkompletus dan missed abortion
c. Mola hidatidosa
d. Kehamilan Ektopik
2) Hiperemesis Gravidarum
3) Hipertensi Dalam Kehamilan
a. Hipertensi dalam kehamilan
b. Pre-eklamsi dan eklamsi
4) Perdarahan Pada Trimester 3
5) Gangguan dan penyakit lain yang memerlukan manajemen khusus
a. Decompensatio cordis pada kehamilan
b. Penyakit lain sebagai komplikasi kehamilan yang mengancam nyawa
(seperti asma dan diabetes)
c. Kehamilan Dengan Penyakit Penyerta (seperti tuberculosis, malaria,
gizi buruk, HIV/AIDS), Anemia.
6) Pertumbuhan janin terhambat (PJT): tinggi fundus tidak sesuai usia
kehamilan
7) Kelainan kehamilan (hubungan yang abnormal antara janin dan panggul)
a. Gemelli
b. Kelainan letak, posisi, DKP (Disproporsi Kepala Panggul)
18
Telaah Jurnal
TELAAAH JURNAL
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Alangkah baiknya pada saat merujuk pasien kita sebaiknya selalu memasang infus
dan melakukan proses rujukan sesuai prosedur .
1
DAFTAR PUSTAKA
Carwoto dan Wijayanto. 2013. Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi Jejaring
Rujukan Kegawatdaruratan Maternal –Neonatal Berbasis WEB dan SMS (Short
Message Service). Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas
Wahid Hasyim Semarang
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal di
Tingkat Kabupaten/ Kota. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat : Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal & Patologi.
Yogyakarta : Nuha Medika
2
Saifuddin, Abdul Bari, dkk,. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: YBPSP-MNH PROGRAM
.
Syafrudin & Hamidah, 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Trihono. 2005. Arrimes Manajemen Pusksmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta : Sagung
Seto