(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi dan Perencanaan
Keluarga)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai
“Sistem Rujukan” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi dan Perencanaa
Keluarga.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Isti Dariah, SST., Bd.,
M.KM selaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Reproduksi dan Perencanaan
Keluarga yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan sesuai dengan bidang studi yang di tekuni. Terima kasih juga
kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menjadi
acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................5
1) Tujuan Umum...................................................................................................5
2) Tujuan Khusus..................................................................................................5
C. Rumusan Masalah................................................................................................6
D. Manfaat.................................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................8
BAB III.............................................................................................................................9
PEMBAHASAN...............................................................................................................9
A. Pengertian................................................................................................................9
B.Tujuan Dari Sistem Rujukan..................................................................................9
C. Keuntungan Sistem Rujukan.................................................................................9
D. Jenis Rujukan........................................................................................................10
E. Tatalaksana Rujukan............................................................................................11
F. Jenjang Rujukan Pelayanan Kesehatan..............................................................12
G. Perbedaan PONED dan PONEK Serta Batasan Kewenangannya..................14
H. Alur dan Skema Rujukan....................................................................................14
I. Alur Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Obstetri Dan Neonatal.............15
J. Penggunaan SISRUTE Untuk Rujukan..............................................................16
BAB IV...........................................................................................................................17
PENUTUP......................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................17
B. Saran....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian ibu menjadi isu penting dalam agenda upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Penyebab kematian ibu dan anak merupakan hal yang
multifaktor seperti faktor langsung dan faktor tidak langsung. Menurut Kemenkes
RI (2017) menyebutkan bahwa preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu
penyebab kematian utama pada ibu yaitu mencapai 26.34%, di samping perdarahan
mencapai 21,14%, gangguan sistem peredaran darah mencapai 9,27% dan infeksi
mencapai 2.76% (Kemenkes RI, 2013).
Salah satu faktor tidak langsung penyebab tingginya kematian ibu dan anak
diantaranya adalah 3T/Tiga terlambat (terlambat melihat tanda gejala bahaya,
terlambat mengambil keputusan dan terlambat mendapatkan pertolongan ditempat
rujukan). Terlambatnya pertolongan dalam proses rujukan disebabkan karena proses
rujukan yang sering terkendala atau menemui hambatan seperti hambatan dalam
letak geografis, keterbatasan alat transportasi, keterlambatan pengambilan
keputusan, fasilitas kesehatan yang tidak menerima kasus rujukan, kesiapan Rumah
Sakit Kurang, pada saat sampai rumah sakit seringkali tenaga, alat, atau obat dan
darah yang sering tidak memadai, kondisi sebelum merujuk pasien yang kurang
baik, sehingga dapat memperburuk kondisi pasien (Anderson. 2008).
Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah dengan
sistem rujukan yang efektif. Efektif dalam sistem rujukan ini adalah tindakan dan
stabilisasi yang seharusnya untuk pasien sebelum rujukan yang tepat dan
membaiknya kesehatan ibu dan bayi baru lahir untuk kasus yang dirujuk (USAID,
2015).
Salah satu kelemahan dalam pelayanan kesehatan kita adalah rujukan yang
kurang CEPAT dan TEPAT. AKI dan AKB menjadi masalah yang menjadi
perhatian utama tenaga kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai calon
bidan diharapkan mampu mengetahui dan melaksanakan sistem rujukan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan berkualitas karena Bidan sebagai tenaga
kesehatan di tuntut memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau bayi ke fasilitas
kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu.
Pelaksanaan proses rujukan pada saat ini semakin berkembang, hal ini
ditunjukkan dengan adanya pengembangan sistem rujukan seperti Sistem
Informasdi Rujukan Terintegrasi atau disebut dengan SISRUTE untuk memperbaiki
komunikasi antara rumah sakit tipe yang lebih rendah ke tipe yang lebih tinggi atau
sederajat serta membantu mengurangi keterlambatan dalam mencari perawatan,
merujuk pasien dan menyediakan layanan.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah sebagai calon bidan agar dapat
mengidentifikasi kegawatdaruratan kebidanan dan meghindari keterlambatan
merujuk atau disebut dengan 3T (terlambat melihat tanda gejala bahaya,
terlambat mengambil keputusan dan terlambat mendapatkan pertolongan
ditempat rujukan).
2) Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam pembahasan tersebut adalah untuk
mengetahui:
10. Untuk mengetahui dan memahami sistem rujukan yang terbaru yaitu
SISRUTE
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas , rumusan masalah pada makalah ini adalah :
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam makalah ini adalah memberikan informasi
mengenai sistem rujukan yang dapat dipelajari dan diaplilkasikan di lapangan
khusunya digunakan oleh mahasiswa program studi Kebidanan (D-3) FITKes
UNJANI.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas
suatu kasus/ masalah medis yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal
kepada yang lebih berwenang dan mampu, terjangkau dan rasional ( Depkes, RI 2018).
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut Permenkes Nomor 01 Tahun 2012 Sistem rujukan adalah suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara
timbal balik, baik vertikal dalam arti Rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit
yang telah lengkap dan lebih memadai.
D. Jenis Rujukan
Rujukan dibedakan menjadi rujukan medik dan rujukan kesehatan.
1. Rujukan Medik
Pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik
secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu menangani
secara rasional. Kategori rujukan medis meliputi:
2. Rujukan kesehatan
Tata cara pelaksanaan sistem rujukan yaitu pasien yang akan dirujuk harus
sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah
apabila memenuhi salah satu dari:
E. Tatalaksana Rujukan
1. Internal antar petugas di satu RS.
Sebagai contoh adalah rujukan yang dilakukan di dalam RS seperti kasus ibu
hamil yang mengalami Diabetes mellitus maka dokter spesialis kandungan harus
merujuk kliennya ke dokter spesialis penyakit dalam untuk menangani penyakitnya
tersebut.
Dilakukan rujukan bila ditemukan klien dengan ibu hamil yang dicurigai
anemia namun puskesmas pembantu tidak memiliki alat untuk pemeriksaan
Haemoglobin (Hb) karena keterbatasan alat. Maka klien tersebut akan dirujuk ke
puskesmas untuk melakukan permeriksaan darah untuk menentukan hasil penilaian
kadar Hb nya.
Jika klien yang mengalami suatu penyakit yang kompleks maka biasanya
diperlukan beberapa instansi kesehatan untuk mendukung diagnosa dan
mengefektifkan pengobatan pada pasien tersebut.
Tabel
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memilki kemampuan untuk merujuk ibu
atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi
penyulit. Oleh karena itu persiapan perlu diperhatikan dalam melakukan rujukan agar
tidak terjadi hambatan selama proses merujuk. Dalam persiapan ada singkatan rujukan
yang memudahkan kita untuk menyediakan dan menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan.
1. (B) Bidan : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi tenaga kesehatan yang kompeten
memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan selama perjalanan
merujuk
2. (A) Alat : Bawa peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan (seperti spuit, infus set,
tensi meter, stetoskop, oksigen, dll.)
4. (S) Surat : Surat rujukan yang berisi identitas pasien, alasan rujukan, tindakan dan
obat -obat yang telah diberikan.
5. (O) Obat : Bawa obat yang diperlukan seperti obat-obatan essensial yang diperlukan
selama perjalanan merujuk.
6. (K) Keluarga: Mendampingi dan diinformasikan keluarga pasien tetnatng kondisi
terakhir pasien, serta alasan mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang lain harus
ikut mengantar pasien ke tempat merujuk.
7. (U) Uang : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
persiapan administrasi ditempat rujukan.
8. (DA) Darah: Persiapkan kantung darah sesuai golongan darah pasien atau calon
penonor darah dari keluarga yang berjaga- jaga dari kemungkinan kasus yang
memerlukan donor darah.
Jika upaya penanggulangan diberikan ditempat rujukan dan kondisi klien telah
memungkinkan, segera kembalikan klien ke tempat fasilitas pelayanan asalnya dengan
terlebih dahulu memberi hal – hal berikut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem rujukan merupakan sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggungjawab. Sistem rujukan
bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan
pelayanan kesehatan secara terpadu. Ada dua jenis rujukan yaitu rujukan
medik (rujukan kasus) dan rujukan kesehatan (Hubungan dalam pengiriman,
pemeriksaan bahan atau spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan
lengkap).
1) Tingkat desa
2) Tingkat masyarakat
3) Fasilitas Pelayanan kesehatan Profesional Tingkat I
4) Fasilitas Pelayanan kesehatan Profesional Tingkat II
5) Fasilitas Pelayanan kesehatan Profesional Tingkat III
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pengadaan.web.id/2020/08/perbedaan-ponek-dan-poned.html?m=1
Diakses pada tanggal 24 Maret 2023 Pukul 15.10 WIB
Masniah, M. (2012). Pentingnya Pengetahuan dan Sikap Bidan Dengan Kasus Rujukan
Gawat Darurat Obstetrik. Jurnal Kebidanan Indonesia, 3(2).
Siti Cholifah, S. C., & Yanik Purwanti, Y. P. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas.