Anda di halaman 1dari 16

KEDISIPLINAN

JENDERAL
ACHMAD YANI Kelompok 2 :
Tiara Lestari ( 311121002)
Apriliyani Oktora ( 311121008 )
Anisa Apriliyanti ( 311121014)
Sonya Nita Baros ( 311121016 )
Regina Sauzan Fauziah ( 311121020 )
Fitri Nurnabilah ( 311121029 )
Pengertian Kedisiplinan
Arti disiplin adalah sebuah kesadaran seseorang untuk mau dan mampu
mengendalikan diri dan mematuhi aturan atau nilai-nilai yang telah
disepakati, yang berkaitan dengan aturan maupun norma yang berlaku
diri sendiri maupun dalam lingkungan sosial.
Pengertian Disiplin Menurut Para Ahli
Diantaranya :
1.Malayu S.P. Hasibuan Menurut Malayu S.P. Hasibuan, pengertian disiplin adalah kesadaran
dan kesediaan orang-orang untuk mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku.
2.Suharsimi Arikunto Menurut Suharsimi Arikunto, pengertian disiplin adalah sebuah kepatuhan
yang ada dalam diri seseorang yang secara sadar dan tanpa adanya paksaan, untuk
menjalankan aturan maupun tata tertib yang ada
Disiplin di bagi menjadi beberapa
bagian
Antara lain :
1.Disiplin Pribadi Disiplin Pribadi adalah kepatuhan seseorang terhadap berbagi unsur yang
dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan membangun sikap positif kepada orang tersebut.
2.Disiplin Sosial Disiplin Sosial adalah kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam
hubungan bermasyarakat, sejalan dengan norma dalam lingkungan tersebut.
3.Disiplin Nasional Disiplin Nasional adalah adalah ketaatan suatu bangsa terhadap aturan yang
berlaku dalam berbangsa dan bernegara yang menjadi sikap mental dan cerminan suatu bangsa
secara keseluruhan.
Tujuan, manfaat dan contoh disiplin
a. Beberapa tujuan disiplin antara lain :

1.Untuk membantu dan mengembangkan pengendalian diri.


2.Untuk membuang kebiasaan buruk dalam diri seseorang.
3.Untuk menciptakan keteraturan dalam diri seseorang.
4.Untuk menciptakan prinsip agar seseorang dapat mencapai sasaran tertentu dalam hidupnya

b. Contoh disiplin
1. Disiplin terhadap waktu
2. Disiplin terhadap aturan
3. Disiplin dalam bangsa dan bernegara
4. Disiplin dan beribadah
B. Faktor-factor yang mempengaruhi
kedisiplinan
a.Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, adapaun faktor
intern tersebut adalah:
1.Faktor Pembawaan Menurut aliran nativisme bahwa nasib seseorang itu sebagian besar berpusat
pada pembawaannya, sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya sedikit saja
2. Faktor Kesadaran
Kesadaran adalah hati yang terbuka atas pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah
dikerjakan.
3. Faktor Minat dan Motivasi
Minat adalah suatu perangkat manfaat yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari
berbagai perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan lain yang bisa
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
4. Faktor Pengaruh Pola Pikir
Pola pikir dalam diri seseorang yang telah ada terlebih dulu sebelum tertuang dalam perbuatan
sangat berpengaruh dalam melakukan suatu kehendak atau keinginan.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang yang bersangkutan, faktor
ekstern tersebut adalah:
1.Contoh atau Teladan
Contoh atau teladan adalah perbuatan dan tindakan sehari-hari dari seseorang yang berpengaruh.
2. Nasehat Memberikan
Nasehat yang baik akan menjadikan seseorang untuk berbuat yang lebih teratur dari perbuatan
yang telah dilakukan sebelumnya
3. Latihan
Latihan melakukan sesuatu dengan penuh disiplin yang baik dapat dilakukan sejak kecil dan
terus-menerus akan menjadikannya terbiasa melaksanakannya
4. Lingkungan
Menurut F. Patty dalam bukunya Baharuddin yang berjudul Psikologi Pendidikan menjelaskan
bahwa: Lingkungan merupakan sesuatu yang mengelilingi individu di dalam hidupnya, baik dalam
bentuk lingkungan fisik seperti orangtua, rumah, kawan bermain, dan masyarakat sekitar maupun
dalam bentuk lingkungan psikologis seperti perasaanperasaan yang dialami, cita-cita, persoalan-
persoalan yang dihadapi dan sebagainya.
C. Unsur-unsur dalam disiplin
Menurut W. Krtinas dan E. B Grelf dalam Oteng Sutisna, yaitu peraturan, hukuman,
penghargaan dan konsistensi.
a) Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku, fungsi dari peraturan yaitu :
Mempunyai nilai pendidikan artinya, memperkenalkan pada seseorang mengenai perilaku
yang disetujui anggota kelompoknya danlingkungannya
b) Hukuman
Hukuman diberikan karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai
ganjaran atau pembalasan walaupun tidak dikatakan secara jelas.
c) Penghargaan
Setiap bentuk penghargaan diberikan untuk suatu hasil yang baik. Fungsi dari
penghargaan adalah: Mempunyai nilai mendidik, artinya bila suatu tindakan disetujui
maka hal tersebut dapat dirasakan baik Memotivasi untuk mengulang perilaku yang
disetujui secara sosial
d) Konsitensi
Tingkat kestabilan dan kecenderungan menuju kesamaan dan menjadi ciri
semua aspek disiplin, baik dalam konsistensi dalam peraturan yang digunakan
sebagai pedoman berperilaku Fungsi dari konsistensi adalah:
Memiliki nilai mendidik, artinya peraturan yang konsisten akan memacuproses
belajar Memiliki nilai motivasi, artinya seseorang yang telah mengetahui
tindakan yang akan memperoleh ganjaran dan tindakan yang salah akan
memperoleh hukuman.
D. Cara menanamlan kedisiplinan
Agar proses pendidikan dapat dilaksanakan secara optimal perlu adanya hubungan yang
seimbang antara guru dengan siswanya dalam proses belajar mengajar. Keseimbangan
hubungan itu dapat tercipta apabila pada keduanya memiliki kesadaran untuk menerapkan
kedisiplinan dalam tindakan konkrit. Tentu saja inisiatif utama dimulai dari pelaksanaan
peran guru untuk mengajarkan dan membimbing para siswanya mengenai bagaimana cara
menanamkan kedisiplinan pada siswanya untuk mentaati dan menghargai tata tertib sekolah.
Sikap disiplin pada dasarnya muncul dari adanya rasa kepemilikan yang tinggi terhadap
suatu nilai.
A. Jenderal Achmad Yani Pahlawan Revolusi
Jenderal AChmad Yani (Purworejo, 19 Juni 1922- Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965) adalah seorang
pahlawan nasional Indonesia. Pendidikan formal diawalinya di HIS (setingkat Sekolah Dasar) Bogor, yang
diselesaikannya pada tahun 1935. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya ke MULO (setingkat Sekolah
Menegah Pertama) kelas B Afd. Bogor. Dari sana ia tamat pada tahun 1938, selanjutnya ia masuk ke AMS
(setingkat Sekolah Menengah Umum) bagian B Afd. Jakarta. Sekolah ini dijalaninya hanya sampai kelas dua,
sehubungan dengan adanya milisi yang diumumkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Achmad Yani kemudian mengikuti pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang dan secara
lebih intensif di Bogor. Berbagai prestasi pernah diraihnya pada masa perang kemerdekaan. Berbagai prestasi
pernah diraihnya pada masa perang kemerdekaan. Berbagai prestasi pernah diraihnya pada masa perang
kemerdekaan. Achmad Yani berhasil menyita senjata Jepang di Magelang. Setelah Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Komandan TKR Purwokerto. ketika Agresi Militer Pertama Belanda
terjadi, pasukan Achmad Yani yang beroperasi di daerah Pingit berhasil menahan serangan Belanda di daerah
tersebut.
Maka saat Agresi Militer Kedua Belanda terjadi, ia dipercayakan memegang jabatan sebagai Komandan
Wehrkreise II yang meliputi daerah pertahanan Kedu. Setelah Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan, ia
diserahi tugas untuk melawan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) yang membuat kekacauan di
daerah Jawa Tengah. Ketika itu dibentuk pasukan Banteng Raiders yang diberi latihan khusus hingga pasukan
DI/TII pun berhasil dikalahkan. Seusai penumpasan DI/TII tersebut, ia kembali ke Staf Angkatan Darat
B. Biodata Jenderal TNI Achmad Yani
Nama: Ahmad Yani
Riwayat hidup :
- HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935
- MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
- AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan Militer :
- Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
- Pendidikan Heiho di Magelang
- - Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
- - Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, tahun 1955
- - Spesial Warfare Course di Inggris, tahun 1956
Riwayat Karir :
Jabatan Terakhir : Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) sejak tahun 1962
Bintang Kehormatan :
- Bintang RI Kelas II
- Bintang Sakti
- Bintang Gerilya
- - Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
- - Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
- - Satyalancana G:O.M. I dan VI
- - Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
- - Satyalancana Irian Barat (Trikora)
- - Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Lahir di Purworejo 19 Juni 1922. Pendidikan yang ditempuh HIS tahun 1935, MULO tahun 1938, dan
AMS. Selesai pendidikan Syodanco pada Boei Gyugim Kanbu Renseitai di Bogor tahun 1943 dan dinyatakan
lulus sebagai siswa terbaik. Ia ditempatkan di Magelang menjadi Komandan Dai Ici Syodan Dan San Cudan
(Komandan seksi I Kompi 3 batalyon 2).
Tanggal 9 Agustus Jepang membubarkan semua organisasi kemiliteran, senjata mereka dilucuti dan
anggautanya disuruh pulang ke kampung halamannya. Achmad Yani mengumpulkan kembali anak buahnya
dan berhasil menghimpn kekuatan satu batalyon. Ketika Agresi Militer I, pasukan Yani bertugas menghadang
serangan Belanda dari Semarang ke arah Selatan.
Tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militernya ke II. Tahun 1955-1956 Yani mengikuti
pendidikan pada Command Staff Collage di Fort Leavenworthy AS. Tanggal 1 Oktober dini hari 1965,
G.30.S/PKI menculik Achmad Yani. Tanggal 5 Oktober 1965 Let Jen Achmad Yani ditetapkan sebagai
Pahlawan Revolusi dan pangkatnya dinaikkan secara Anumerta.
Kesimpulan
Sikap tegas dan karir militernya yang cemerlang telah mengantarkan dirinya pada posisi
puncak sebagai militer dan menjadikan dirinya dekat dengan Bung Karno. Oleh Bung
Karno, ia dipercaya untuk melakukan misi pembelian senjata ke luar negeri dalam rangka
memperkuat Angkatan Darat dan dipercaya sebagai Kepala Staf Komando Tertinggi. Tapi,
mengapa tokoh yang dikenal sebagai 'anak emas' Bung Karno ini akhirnya bersitegang
dengan Bung Karno, dan bahkan dibunuh dalam tragedi gerakan 1 Oktober 1965 oleh
komplotan Letkol Untung dengan Dewan Revolusi? Sebagai seorang nasionalis sejati,
Yani telah siap menjadi martir demi tanah airnya, menghadapi PKI yang hegemonik saat
itu. Seperti yang telah dia katakan pada Seminar Angkatan Darat dalam menyusun doktrin
revolusioner, 2 April 1965 di Bandung, "Mulai saat ini kita tidak akan mundur selangkah
pun terhadap PKI!"
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai