CALON PASKIBRA
I.PENGERTIAN
Calon paskibra adalah anggota OSIS yang berada di SMA yang merupakan satuan organisasi kotamadya yang akan mendapatkan
Untuk mencapai usaha-usaha kearah pembentukan paskibra kotamadya yang mempunyai kedisiplinan, kesadaran berbangsa,
bernegara dan kesadaran nasional yang tinggi serta mempunyai nilai-nilai kehormatan terhadap lingkungan, organisasi berbangsa dan
negeri sendiri.
1. Pancasila
2. UUD 1945
4. Kep.Menteri Pendidikan Kebudayaan No.0451/U/1984/ tentang pembinaan kesiswaan (18 Oktober 1984).
5. Surat keputusan direktorat jendral Pendidikan dasar menengah DEPDIKBUD NO.261/C/Kep./B. 1986 tentang pembinaan kesiswaan
(pedoman)
6. Surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan dasar menengah No.226/D/O.1992 tentng pembinaan kesiswaan atau organisasi
kesiswaan.
Adapun maksud diadakannya DIKLATSAR calon paskibra karena merupakan upaya pengenalan ilmu yang telah diperoleh dalam
rangka pengabdian sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional serta dalam rangka pembinan dan
pengembangan kesiswaan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintaah,
Tujuan:
2. Merupakan kebanggaan, kecintaan, turut memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda.
3. Mewujudkan kader-kader patriot negara bangsa dan negara ketahanan nasional. Pengembangan dan penerus nilai dan cita-cita
4. Mengembangkan sikap disiplin dan tertib serta mengikutsertakan pada peringatan hari-hari bersejarah.
5. Mempersiapkan anggota paskibra sekolah dan kotamadya serta dua orang wakil terbaik masing-masing satu putra dan satu putri
untuk mengikuti seleksi calon paskibraka tingkat kecamatan, kotamadya dan provinsi pada tahun ke-dua pendidikan dan latihan.
IV. PELAKSANAAN
V. MATERI LATIHAN
A. Teori:
3. Materi Umum:
PPDP
Tata Krama
4. Materi Pengetahuan:
UUD 1945
5. Materi Khusus:
Bendera kebangsaan
lagu kebangsaa
lambang Negara
6. Materi lainnya yang mendukung pengetahuan, wawasan, dan prestasi calon paskibra
B. Praktek
1. PBB
2. TUB
C.Tahapan:
tahap seleksi
tahap diklatsar
Protokoler
Kepelatihan
Kespas(Kesehatan Paskibra)
DIPOSKAN OLEH DONIE DI 06.06 0 KOMENTAR KIRIMKAN INI LEWAT EMAILBLOGTHIS!BERBAGI KE TWITTERBERBAGI KE FACEBOOK
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
I. PENGERTIAN:
Pemimpin:Seseorang yang mempunyai kelebihan dan sanggup memimpin serta membawa/mengatur anggotanya untuk mencapai
suatu tujuan.
Kepemimpinan:suatu seni dan ilmu dari seseorang anggota untuk menggerakkan orang lain guna bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan.
Setiap orang dapat jadi pemimpin dengan usaha serta dorongan kemampuan/teori sosial.
Seseorang akan sukses jika sejak lahir dia punya bakat dan dilatihdengan usha-usaha untuk menjasdi seorang pemimpin/teori
sintesisi/ekologis/pengalman.
3. Produktif/cepat menghasilkan.
4. Partisipatif/ikut serta
1. Punya perencanaan.
3. Melakukan pengawasan.
4. Melakukan pertemuan/rapat.
2. Prestasi
3. Tanggung jawab,PD
b. Perintah jelas.
d. Sopan santun.
5. Bagaikan Bumi (teguh dan kokoh pada pendirian, bersahaja dalam peruatan dan perkataan).
DIPOSKAN OLEH DONIE DI 06.03 0 KOMENTAR KIRIMKAN INI LEWAT EMAILBLOGTHIS!BERBAGI KE TWITTERBERBAGI KE FACEBOOK
KEDISIPLINAN
KEDISIPLINAN
Disiplin adalah hal yang mutlak dalam kegiatannya sebagai anggota PASKIBRA atau dalam kehidupan sehari – hari karena tanpa
disiplin yang kuat akan merusak sendi kehidupan di PASKIBRA yang akan membahayakan citra dirinya, sekolah dan organisasi
PASKIBRA.
1. Menempati semua aturan paskibra dan semua tugas yang harus dijalankan juga hal yang kecil dangan tertib dan sempurna.
2. mengutamakan kepoentingan tugas diatas individual yang hakikatnya tidak lain dan keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
3. mengatur kewajiban dan larangan bagi anggota Paskibra yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dikenakan sangsi.
Dalam mengikuti gerak disiplin kita hartus juga melihat situasi, kondisi, toleransi, pendapat serta lngkungan yang sedang kita hadapi.
Jadi Paskibra yang disiplin juga tahu dimana dia menerapkan kedisiplinan.
Segala yang disebut disiplin pada dasarnya sikap seseorang yang mempunayi jiwa pemimpin yaitu: bagaimana ia , mengikuti
Pelaksanaan
Hanya ada 1 cara untuk menjadikan orang disiplin untuk dengan menjadikan “KEBIASAAN” itu terbentuk setelah bisa dan biasa itu
dibentuk oleh latihan, jadi percuma bila kita mau disiplin tanpa latihan.
Contoh disiplin:
1. menempati janji
2. tunggu perintah
DIPOSKAN OLEH DONIE DI 06.02 0 KOMENTAR KIRIMKAN INI LEWAT EMAILBLOGTHIS!BERBAGI KE TWITTERBERBAGI KE FACEBOOK
Bendera pusaka di kibarkan pertama kali pada hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.
Pertama kali dikibarkan oleh 3 orang muda – mudi yang dipimpin oleh Latief Hendra Diningrat, M. Suhut, Sukarni. Bendera pusaka
dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno dengan ukuran 182 x 275 cm.
Pada tangga l 4 Juni 1946, aksi teror Belanda meningkat sehingga Ibu Kota RI pindah ke Yogyakarta, dan bendera pusaka dibawa oleh
Presiden Soekarno ke kantornya. Tanggal 19 Desember 1948 terjadi agresi militer ke 2 sehingga Presiden Soekarno memanggil Bapak
Husein Muttahar untuk menyelamatkan bendera Pusaka dengan cara memisahkan warna Merah dan Putihnya. Yaitu melepaskan
benang jahitan antara Merah dan Putih,dengan dibantu Ibu Pernadinata kemudian dimasukan pada 2 tas milik Bapak Husein Muttahar
tempat bekas jahitan asli. Tetapi 2 cm dari ujung bendera ada sedikit kesalahan jahitan, kemudian bendera pusaka diserahkan kepada
Presiden Soekarno di Bangka Melalui Bapak Soejono pada pertengahan Juni 1948.
Bendera Pusaka dikibarkan oleh 5 orang di Istana Presiden Yogyakarta. Tahun 1969 bendera pusaka tidak dikibrakan karena sudah
terlalu tua. Sehingga dibuatlah Bendera Pusaka Duplikat untuk tiang 17 m di Istana Negara. Dari bahan bendera (wol). Yang dijahit 3
Bendera Merah Putih,duplikat Bendera Pusaka idealnya terbuat dari sutera alam dan alat tenun asli Indonesia yang merah dan
putihnya tanpa jahitan dengan warna merah dan cap celup asli Indonesia. Karena suatu pemikiran hal tersebut tidak dapat
dilaksanakan, bendera duplikat tersebut terbuat dari katun Inggris tanpa ukuran 200 x 300 cm. pembuatan bendera buplikat
dilaksankan oleh Balai Penelitian Tekstil di Bandung di bantu PT. Ratna di Ciawai Bogor. Bendera Duplikat dibagikan kesetiap daerah
TK I dan TK II serta perwakilan Indonesia diluar negeri pada tanggal 5 Agustus 1999, kemudian Bendera Pusaka tidak dikibarkan dan
hanya dijadikan pendamping Bendera Duplikat pada saat pengibaran dan penurunan. Dan disimpan di Monumen Nasional (Monas)
DIPOSKAN OLEH DONIE DI 06.00 0 KOMENTAR KIRIMKAN INI LEWAT EMAILBLOGTHIS!BERBAGI KE TWITTERBERBAGI KE FACEBOOK
Ketentuannya terdapat dalam UUD 1945 yang kemudian diatur dalam PP: 40 Tanggal 28 Juni 1945 (Lambang Negara “In”) 1958 –
Bentuk persegi panjang, yang lebarnya 2:3 panjangnya. Bendera juga dapat digunakan pada mobil Presiden dan Wakil presiden
dengan ukuran 36 – 54 cm, serta mantan Presiden atau Wakil Presiden, Ketua MPR, DPR, MA, Menteri, Jaksa Agung yang berukuran
Syarat:
1. Bendera dikibarkan dari terbit fajar sampai matahari terbenam (pkl. 08.00 – 18.00)
2. Bendera di kibarkan pada saat peringatan hari Kemerdekan RI dan Upacara – upacara resmi lainnya.
a. Digedung sekolah
4. Tempat pemasangan :
a. 2 Bendera
b. Bendera silang
I. Larangan
DIPOSKAN OLEH DONIE DI 05.48 0 KOMENTAR KIRIMKAN INI LEWAT EMAILBLOGTHIS!BERBAGI KE TWITTERBERBAGI KE FACEBOOK
PPDP
PPDP (PERATURAN PENGHORMATAN DALAM PASKIBRA)
A. Pengertian
Penghormatan adalah suatu perwujudan penghormatan kepada orang lain, yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Penghormatan dilakukan oleh setiap bawahan (pangkat yang lebih rendah) ke atasan (pangkat yang lebih tinggi).
a. Untuk melahirkan disiplin atau tata tertib ketaatan dalam peraturan dalam kalangan Paskibra, maka setiap anggota Paskibra harus
saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh ikhlas.
c. Ketentuan umum
C. Ketentuan Umum
a. Penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak yang diberi hormat, dan menerima
penghormatan senantiasa wajib membalas penghormatan tersebut, terkecuali keadaan tidak memungkinkan membalas penghormatan.
Harus menyampaikan penghormatan pada senior sesuai dengan ketentuanm baik berpakaian seragam maupun preman apabila
seorang Paskibra tersebut dalam keadaan sibuk (sedang bertugas, yang tidak memungkinkan menghormati) pada seniornya tidak
c. Bagi anggota Paskibra yang berpakaian preman wajib melakukan penghormatan kepada senior. Apabila junior tersebut mengenal
senior itu, maka berlaku tata cara yang disesuaikan dengan adat kebiasaan masing-masing.
1. Bertutup kepala
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15o serong kedepan. Kelima jari lurus dan
rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong kebawah dan kek kiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenasi pinggir bawah dan
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Jika tutup kepala punya maka jari tengah mengenai pinggir topi.
d. Selesai menghormat maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan, siku-siku 15o serong ke depan, kelima jari lurus dan
rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong ke bawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dan tutup
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Selesai penghormatan maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.
1. Bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior, junior memberi jalan agar senior dapat berjalan kemudian beri penghormatan, dengan memakai topi
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak,
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.
1. Tidak bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior junior cepat memberi penghormatan kepada senior.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri rapat dibadan seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak,
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.
b. Berkendaran harus diperlambat jalannya, tegakkan badan tanpa hormat atau memalaingkan wajah ke senior.
a. Anggota Paskibra bila berkendaraan tidak diwajibkan memberi penghormatan apabila keadaan tidak memungkinkan atau
membahayakan dirinya
b. Cukup menegakkan badan tanpa harus memalingkan wajah , bila posisi dibonceng penghormatan dilakukan dengan cara
1. Kendaraan mobil
a. Jika mengendarai sendiri dalam keadaan santai dapat memberi hormat dan menegakkan badan
b. Jika tidak mengendarai sendiri dan jika tidak membahayakan maka dapat memberi hormat atau salam dan menegakkan badan.
1. Keadaan Berhenti
Diberikan kepada ang berhak menerima, cukup komandan saja yang diberi atau memberi penghormatan.
2. Keadaan berjalan
Komandan memberi aba-aba hormat kanan, palingkan wajah 45o. saf atau bagian depan dan banjar kanan tidak memalingkan wajah,
Apabila kondisi memungkinkan pasukan disiapkan atau pada saat berjalan hanya komandan saja yang melakukan penghormatan.
apabila kondisi memungkinkan pasuka disiapkan atau pada saat berjalan komandan saja yang melakukan penghormatan.
5. Keadaan beristirahat
a. Terhadapsenior langsung
a. Kedua pasukan harus melakukan langkah tegap, untuk penghormatan dan danpas yang lebih muda atau junior menyampaikannya
b. Apabila terjadi persimpangan jalan atau jalan sempit pasukan yang membawa lambing atau panji atau danpas yang lebih tua diberi
c. Apabila pasukan berjalan searah, danpas yang dimaksud mendahului, memerintahkan anggota atau yang paling senior untuk
1. Ruangan Biasa
2. Ruangan Makan
3. Ruangan Tidur
4. Ruangan Kerja
5. Ruangan Belajar