Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yonatan Setia Waruwu

kelas : c

Tugas 1

1. Buat analisis tentang dimensi-dimensi hakikat manusia disertai dengan contoh.

2. Beri komentar, ulasan, dan tanggapan terkait materi

3. Tuliskan sumber rujukan/buku yang Saudara rangkum

Jawaban :

1. Hakikat manusia adalah konsep yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang,
termasuk filsafat, psikologi, dan ilmu sosial. Terdapat beberapa dimensi atau aspek penting yang
memahami hakikat manusia. Berikut adalah beberapa dimensi hakikat manusia beserta
contohnya:

a) Dimensi Fisik: Manusia memiliki dimensi fisik yang mencakup tubuh dan organ-organnya.
Manusia memiliki kebutuhan fisik seperti makanan, minuman, dan istirahat. Contoh:
Kehidupan sehari-hari kita melibatkan aktivitas fisik seperti makan, tidur, dan berolahraga.
b) Dimensi Psikologis: Ini mencakup aspek-aspek seperti pikiran, emosi, dan kesadaran.
Manusia memiliki kemampuan berpikir, merasakan emosi, dan memiliki kesadaran diri.
Contoh: Seseorang yang merasa gembira setelah mencapai tujuannya atau merasa sedih
setelah kehilangan sesuatu.
c) Dimensi Sosial: Manusia adalah makhluk sosial yang bergantung pada interaksi dengan
orang lain. Ini mencakup hubungan, komunikasi, dan pengaruh sosial. Contoh: Persahabatan,
pernikahan, dan kolaborasi dalam pekerjaan adalah contoh hubungan sosial.
d) Dimensi Budaya: Manusia memiliki budaya dan nilai-nilai yang memengaruhi cara mereka
berperilaku dan berinteraksi. Ini mencakup bahasa, norma, dan kepercayaan budaya. Contoh:
Tradisi pernikahan, bahasa yang digunakan dalam komunikasi, dan nilai-nilai moral yang
dipatuhi dalam suatu masyarakat.
e) Dimensi Moral: Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan antara benar dan salah.
Ini mencakup etika dan nilai-nilai moral. Contoh: Menentukan apakah suatu tindakan adalah
baik atau buruk, seperti mencuri dianggap buruk dalam hampir semua masyarakat.
f) Dimensi Intelektual: Manusia memiliki kemampuan intelektual yang unik, seperti
kemampuan untuk belajar, berpikir abstrak, dan memecahkan masalah. Contoh: Seseorang
yang memecahkan teka-teki atau merancang solusi untuk masalah teknis menggunakan
pemikiran kritis.
g) Dimensi Spiritual: Ini mencakup pencarian makna dalam kehidupan, keyakinan agama, dan
nilai-nilai spiritual. Contoh: Meditasi, doa, atau pelayanan sosial yang didasarkan pada
keyakinan agama.
h) Dimensi Kreatif: Manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan karya seni, musik,
sastra, dan inovasi. Contoh: Lukisan, puisi, musik, dan penemuan ilmiah adalah contoh
ekspresi kreatif manusia.
i) Dimensi Eksistensial: Ini mencakup pertanyaan tentang makna hidup, kebebasan, dan
kematian. Contoh: Mencari tujuan hidup, mempertimbangkan kebebasan dalam membuat
pilihan, dan mengatasi ketakutan akan kematian.
j) Dimensi Lingkungan: Manusia berinteraksi dengan lingkungannya dan memiliki tanggung
jawab terhadap lingkungan. Contoh: Melindungi alam, menjaga keberlanjutan lingkungan,
dan memahami dampak perilaku manusia terhadap planet

2. Materi tersebut memberikan gambaran yang cukup komprehensif tentang berbagai dimensi
hakikat manusia. Ini memperlihatkan betapa kompleksnya manusia sebagai makhluk yang lebih
dari sekadar entitas fisik. Beberapa hal yang dapat diperhatikan:

a) Kebutuhan Multidimensional: Manusia memiliki beragam kebutuhan dalam setiap dimensi ini.
Untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan, penting untuk memenuhi kebutuhan di setiap
dimensi ini.
b) Interaksi Antar Dimensi: Dimensi-dimensi tersebut tidak terpisah satu sama lain, melainkan
saling berhubungan. Misalnya, dimensi psikologis dapat mempengaruhi dimensi fisik, seperti
stres berdampak pada kesehatan fisik.
c) Pengaruh Kultural dan Kontekstual: Dimensi budaya sangat memengaruhi cara seseorang
mengalami dan memahami hakikat manusia. Nilai-nilai budaya, norma, dan keyakinan berperan
besar dalam mengarahkan perilaku dan pandangan individu.
d) Tantangan Hidup Manusia: Pemahaman tentang dimensi-dimensi ini juga dapat membantu
dalam menghadapi tantangan hidup. Misalnya, dimensi eksistensial dapat membantu seseorang
mencari makna dalam situasi sulit.
e) Evolusi dan Perkembangan: Hakikat manusia juga dapat berubah dan berkembang seiring
waktu. Ilmu pengetahuan dan budaya dapat memengaruhi cara kita memahami dan menjalani
kehidupan.
f) Berkembangnya Hak Asasi Manusia: Pemahaman tentang dimensi hakikat manusia adalah
dasar penting bagi perjuangan hak asasi manusia. Mengakui dan menghormati semua dimensi ini
adalah prinsip utama dalam memastikan hak-hak individu dihormati.

3. Beberapa sumber yang dapat dijadikan referensi adalah:

a) Buku teks filsafat atau psikologi yang membahas aspek-aspek manusia.


b) Jurnal ilmiah di bidang ilmu sosial, psikologi, antropologi, dan filsafat.
c) Karya-karya filsuf seperti Plato, Aristotle, Immanuel Kant, Jean-Paul Sartre, dan lainnya yang
membahas eksistensi manusia.
d) Buku-buku tentang etika dan moralitas manusia.
e) Literatur tentang perkembangan manusia dan psikologi manusia, seperti teori perkembangan Erik
Erikson atau Sigmund Freud.
f) Buku dan artikel tentang budaya dan interaksi manusia dengan lingkungan.
g) Sumber-sumber tentang agama dan spiritualitas manusia.

TUGAS 2

Soal

1. Susunlah sebuah batasan pendidikan yang sifatnya komprehensif (menyeluruh) menurut analisis
Anda!
2. Jelaskan bahwa pendidikan formal, non formal dan informal secara keseluruhan merupakan
sebuah sistem
3. Apakah kemandirian dalam belajar tidak mengurangi peran guru?. Berikan tanggapan Anda.
Jawab

1. Batasan Pendidikan yang Komprehensif (Menyeluruh): Pendidikan adalah proses yang


kompleks dan melibatkan berbagai aspek. Oleh karena itu, batasan pendidikan yang
komprehensif dapat dijelaskan sebagai berikut: Pendidikan adalah suatu proses yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, dan pengiriman pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap
kepada individu dengan tujuan mengembangkan potensi mereka, meningkatkan pemahaman
tentang dunia, serta mempersiapkan mereka untuk peran aktif dalam masyarakat. Proses
pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai konteks dan lingkungan, termasuk lembaga formal
seperti sekolah dan universitas, lembaga non-formal seperti pelatihan kerja dan kursus, serta
dalam pengalaman sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan juga mencakup aspek
pengembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral individu.

2. Pendidikan Formal, Non-Formal, dan Informal sebagai Sistem: Pendidikan formal, non-
formal, dan informal, secara keseluruhan, dapat dianggap sebagai sebuah sistem yang bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Berikut penjelasannya:

 Pendidikan Formal: Ini adalah sistem pendidikan terstruktur yang umumnya berlangsung dalam
lembaga-lembaga resmi seperti sekolah dan universitas. Pendidikan formal memiliki kurikulum
yang terdefinisi, tingkat kelas, guru, dan siswa. Ini adalah bagian inti dari sistem pendidikan.
 Pendidikan Non-Formal: Pendidikan non-formal melibatkan pembelajaran yang tidak terikat
dengan lembaga formal. Ini mencakup kursus-kursus pelatihan, seminar, workshop, dan kegiatan
pembelajaran lainnya yang tidak termasuk dalam kurikulum sekolah tetapi memiliki tujuan
pendidikan. Pendidikan non-formal dapat memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan
yang relevan.
 Pendidikan Informal: Ini terjadi melalui pengalaman sehari-hari tanpa struktur pendidikan yang
jelas. Ini bisa berupa pembelajaran melalui interaksi sosial, observasi, atau eksperimen pribadi.
Pendidikan informal terjadi sepanjang hidup dan sering kali tidak terencana.

3. Kemandirian dalam Belajar dan Peran Guru: Kemandirian dalam belajar tidak mengurangi
peran guru, tetapi lebih kepada perubahan dalam peran guru. Kemandirian dalam belajar adalah
kemampuan individu untuk mengatur, mengelola, dan mengarahkan pembelajarannya sendiri
tanpa harus bergantung sepenuhnya pada instruksi langsung dari guru. Namun, peran guru tetap
penting dalam konteks ini:

 Mentor dan Fasilitator: Guru dapat berperan sebagai mentor yang memberikan panduan,
dukungan, dan umpan balik kepada siswa. Mereka juga dapat menjadi fasilitator pembelajaran
dengan memberikan sumber daya dan lingkungan yang mendukung kemandirian siswa.
 Kurikulum dan Materi: Guru masih memiliki peran dalam merancang kurikulum, memilih
materi, dan memberikan panduan tentang apa yang harus dipelajari oleh siswa.
 Motivator: Guru dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan kemandirian dalam belajar
dengan memberikan tantangan dan merangsang minat mereka.

Anda mungkin juga menyukai