NIM 20053006
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan
makna eksistensi manusia di dunia. Berkenaan dengan “prinsip adanya” (principe de 'ere) manusia.
Aspek-aspek hakikat manusia, meliputi asal-usulnya, struktur metafisiknya, karakteristik, dan
makna eksistensinya di dunia.
A. Konsep Manusia : Pengertian, unsur, dan karakteristik
Konsep manusia adalah pemahaman atau pandangan yang dimiliki oleh individu atau
masyarakat tentang hakikat, sifat, dan karakteristik manusia sebagai makhluk. Konsep manusia
mencakup berbagai aspek, termasuk pandangan tentang asal-usul, sifat alamiah, potensi,
keterbatasan, dan peran manusia dalam dunia. Berikut adalah beberapa unsur dan karakteristik
utama dari konsep manusia:
Penciptaan manusia memiliki pandangan yang berbeda dalam Islam dan sains. Ini adalah dua
pendekatan yang berbeda untuk menjelaskan asal-usul manusia:
Dalam Islam, pandangan tentang penciptaan manusia sangat didasarkan pada ajaran Al-Quran dan
Hadis, yang adalah sumber-sumber utama hukum dan kepercayaan Islam. Menurut Al-Quran,
Allah SWT adalah pencipta manusia. Manusia pertama, Nabi Adam dan Hawa, diciptakan
langsung oleh Allah dari tanah (tanah liat) dan ditiupkan oleh Allah dengan roh-Nya. Ini adalah
pandangan yang diterima oleh mayoritas umat Islam.
Dalam Islam, penciptaan manusia bukanlah hasil dari proses evolusi, tetapi penciptaan khusus oleh
Allah. Manusia dianggap sebagai makhluk yang memiliki akal, kebebasan berpilih, dan tanggung
jawab moral terhadap Allah. Konsep penciptaan manusia dalam Islam sangat spiritual dan
memiliki dimensi agama yang kuat.
Dalam sains, penciptaan manusia dilihat dari sudut pandang evolusi biologis. Teori evolusi, yang
pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin, menjelaskan bahwa manusia dan semua bentuk
kehidupan lainnya berkembang dari nenek moyang bersama melalui proses evolusi. Proses ini
melibatkan seleksi alam dan perubahan genetik yang terjadi selama ribuan dan jutaan tahun.
Dalam pandangan sains, manusia adalah hasil dari evolusi dari makhluk yang lebih sederhana.
Manusia modern (Homo sapiens) adalah hasil dari perkembangan evolusi primata, dan kita
memiliki sejarah evolusi bersama dengan spesies lain. Bukti ilmiah yang mendukung teori evolusi
termasuk bukti fosil, kesamaan genetik antara manusia dan primata lainnya, dan pengamatan
tentang adaptasi dan perubahan spesies selama waktu.
C. Dimensi kemanusiaan
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dimensi berarti ukuran (panjang, lebar,
tinggi, luas, dan sebagainya) (depdiknas, 2001:138). Dengan demikian berdasarkan tinjauan
kebahasaan di atas dapat dipahami bahwa dimensi adalah hal ikhwal yang berhubungan dengan
misi kehidupan yang dilalui oleh setiap makhluk, ciptaan Tuhan tak terkecuali manusia sebagai
salah satu jenis makhluk yang ciptakan Allah yang memilki dimensi dalam ukuran dan postur
badan termasuk sifat, sikap, bakat, dan kemampuan, yang berbeda antara individu yang satu
dengan yang lainnya (Mulyadi, 2012:36). Sedangkan kemanusiaan diambil dari suku kata manusia
ditambah awalan “ke” dan akhiran “an”.
Zainal Abidin memberikan pengertian manusia melalui tiga istilah, masingmasing istilah
tersebut adalah sebagai berikut: (1) Al- Insan, terbentuk dari kata nasiya berarti lupa, kata ini
menggambar keistimewaan manusia sebagai khalifah di muka bumi. (2) Al-Basyar, bentuk jamak
dari al-Basyarat berarti kulit kepala, wajah, dan tokoh. Manusia yaitu makhluk biologis serta
memiliki sifat di dalamnya. Contoh: makan, minum, butuh hiburan, seni, dan sebagainya.(3) Al-
Nas berarti manusia sebagai makhluk sosial dan ditujukan pada seluruh manusia secara umum
tanpa melihat statusnya beriman atau kafir (Abidin, 2000:50).
Dalam konsep manusia, terdapat aspek-aspek penting seperti fungsi, peran, dan tujuan
hidup manusia yang sering dilihat sebagai hal yang unggul dan bermanfaat. Ini mencerminkan
pandangan tentang bagaimana manusia dapat mencapai potensi penuh mereka dan memberikan
dampak positif pada dunia. Berikut adalah pemahaman lebih lanjut tentang fungsi, peran, dan
tujuan ini dalam konsep manusia yang unggul dan bermanfaat:
1. Fungsi Manusia:
Fungsi manusia mengacu pada peran dan tugas yang dimainkan oleh individu dalam
masyarakat dan lingkungannya. Manusia dianggap sebagai makhluk sosial yang memiliki
kemampuan untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan mempengaruhi lingkungannya. Fungsi
manusia dapat mencakup berbagai aspek, seperti:
2. Peran Manusia
Peran manusia merujuk pada peran khusus atau tanggung jawab yang dimiliki oleh
individu dalam berbagai konteks. Ini bisa mencakup peran sebagai orang tua, pendidik,
pekerja, pemimpin, atau warga negara yang bertanggung jawab. Peran ini harus dijalankan
dengan tanggung jawab dan integritas untuk mencapai tujuan hidup yang bermanfaat.
Tujuan hidup manusia adalah aspek penting dalam konsep manusia yang unggul dan
bermanfaat. Tujuan ini mencerminkan pandangan tentang bagaimana manusia dapat
mencapai kebahagiaan, pemenuhan diri, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Beberapa tujuan hidup yang sering diidentifikasi dalam konsep manusia yang unggul
adalah:
3) Kenapa terjadi perbedaan konsep penciptaan manusia menurut agama dan sains? Analisis
Jawab:
Sains dan agama tentu saja merupakan dua hal yang sangat berbeda. Kenapa konsep
penciptaan manusia menurut agama dan sains berbeda. Hal ini dikarenakan, di dalam
agama konsep penciptaan manuisa ini dijelaskan berdasarkan firman Allah yang terdapat
di dalam kitab Al-Qur`an. Sedangkan, didalam sains konsep ini sendiri diperoleh dari
pengetahuan para ilmuan dengan cara menganalisa, mengkaji dari awal pembentukan dan
cara pembentukan manusia itu sendiri.
4) Kenapa manusia menjadi makhluk mulia dibandingkan seluruh makhluk ciptaan Allah?
Analisis
Jawab :
Manusia menjadi makhluk yang mulia karena memiliki sesuatu yang tidak dimiliki
makhluk-makhluk lain. Yaitu kemampuan untuk berpikir dan mengembangkan hasil
pikiran itu sendiri. Dengan akalnya, manusia bisa menundukkan alam semesta (taskhiir).