Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Sistem Rujukan Dalam Praktik Keperawatan”


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Home Care
Dosen pengampu : Ns. Asmadi, M.kep Sp.Kom

Disusun oleh :
1. Ahaddin Yusuf
2. Asti Dwi Fajrin
3. Cipta Ningrat
4. Dini Amalia
5. Euis Laela Sari
6. Evvy Khoerunnisa
7. Fitri Dwi Aldianti
8. Intan Apriliyanti
9. Isabela Yopita Putri
10. Linda Rismawati
11. Lusi Sulistia
12. Muhamad Lutfi
13. Puput Ariyanti

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, Alhamdullilah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Rujukan dalam Praktik Keperawatan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Home Care. Maka penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat :
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes, AIFO., selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Bhakti Husada Kuningan.
2. H. Abdal Rohim, S.Kep,M.H., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
3. Ns. Nanang Saprudin, S. Kep, M.Kep., selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
4. Ns. Asmadi, M.kep Sp.Kom selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Home Care.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Kuningan, 03 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulis....................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Rujukan................................................................................... 2
B. Jenis Sistem Rujukan............................................................................................ 2
C. Manfaat Sistem Rujukan....................................................................................... 3
D. Tujuan Sistem Rujukan ........................................................................................ 4
E. Hal yang harus dipertimbangkan saat melakukan rujukan.................................... 4
F. Alur Sistem Rujukan............................................................................................. 4
G. Hambatan Sistem Rujukan.................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................ 6
B. Saran...................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara Indonesia sistem rujukan kesehatan telah dirumuskan dalam
Permenkes No. 01 tahun 2012. Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung
jawab timbal balik pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horiontal.
Notoatmodjo (2008) mendefinisikan sistem rujukan sebagai suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab
timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari
unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang
setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur darimana dan harus
kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan
sakitnya.
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbal-balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara
unit yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang
lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak
dibatasi oleh wilayah administrasi (Syafrudin, 2009)

B. Tujuan Penulisan
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan memperoleh gambaran tentang
sistem Rujukan.

C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Sistem Rujukan ?
2. Apa saja jenis dari Sistem Rujukan ?
3. Apa manfaat dari Sistem Rujukan ?
4. Apa tujuan dari Sistem Rujukan ?
5. Apa hal yang harus di pertimbangkan untuk melakukan Rujukan ?
6. Bagaimana Alur Rujukan ?
7. Apa saja hambatan yang terjadi dalam melakukan Rujukan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem Rujukan


Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal
dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan
lainnya, maupun secara horisontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang
sama.

B. Jenis Sistem Rujukan


1. Rujukan secara konseptual terdiri atas:
a. Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya menyangkut
masalah perorangan yang antara lain meliputi:
 Rujukan kasus untuk keperluan pengobatan, tindakan operasional dan
lain-lain.
 Rujukan bahan untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang lebih
lengkap.
 Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan atau
mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan
tindakan, pelayanan, ahli pengetahuan dan teknologi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.
b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalah
kesehatan masyarakat yang meluas meliputi:
 Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium dan teknologi
kesehatan.
 Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyidikan sebab dan asal usul penyakit atau kejadian luar biasa suatu
penyakit serta penanggulangannya pada bencana alam, gangguan
kamtibmas, dan lain-lain.
 Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan
pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan dan sebagainya.

2
2. Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :
a. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
pelayanan di dalam institusi tersebut.
b. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit – unit dalam
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal maupun vertical.
3. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari:
a. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan.
b. Rujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan
dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan
(preventif).

C. Manfaat Sistem Rujukan


Dikutip dari Lestari (2013), Menurut Azwar (1996), beberapa manfaat yang akan
diperoleh ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan terlihat sebagai berikut
1. Sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan
Jika ditinjau dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan kesehatan (policy
maker), manfaat yang akan diperoleh antara lain membantu penghematan dana,
karena tidak perlu menyediakan berbagai macam peralatan kedokteran pada
setiap sarana kesehatan; memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena
terdapat hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia; dan
memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek perencanaan.
2. Sudut pandang masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan
Jika ditinjau dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan (health
consumer), manfaat yang akan diperoleh antara lain meringankan biaya
pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama secara berulang-
ulang dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena
diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang sarana pelayanan kesehatan.
3. Sudut pandang kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.
Jika ditinjau dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan (health provider), manfaat yang diperoleh antara lain memperjelas
jenjang karir tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya seperti
semangat kerja, ketekunan,an dedikasi; membantu peningkatan pengetahuan dan
keterampilan yakni melalui kerjasama yang terjalin; memudahkan dan atau
3
meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan mempunyai tugas
dan kewajiban tertentu.

D. Tujuan Sistem Rujukan


1. Tujuan Umum
Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang didukung mutu
pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan.
2. Tujuan Khusus
 Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif.
 Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan
promotif.

E. Hal yang harus di pertimbangkan saat melakukan Rujukan


1. Hal yang dipertimbangkan untuk rujukan
a. Pertimbangan kasus
b. Keterbatasan sarana dan prasarana
c. Sumber dayang yang kurang berkompeten
d. Akses rujukan yang sulit

F. Alur Sistem Rujukan


1. Pasien datang kemudian diperiksa
2. Berdasarkan anamnesa pasien perlu dirujuk
3. Dokter menjelaskan alasan pasien dirujuk
4. Pasien mendapatkan surat rujukan dari dokter
5. Pasien mengisi formulir persetujuan rujukan
6. Pasien datang ke instasi yang dituju

4
G. Hambatan Sistem Rujukan
1. Transportasi terutama fasilitas yang harus ada sewaktu pasien dibawa, disamping
alat transportasi.
2. Geografi jalan- jalan yang harus ditempuh.
3. Komunikasi yang kurang baik antara dokter dengan pasien.
4. Komunikasi kurang baik antara instasi perujuk sama penerima rujukan.
5. Biaya untuk perawatan.
6. Kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk diruju

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbal-balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara
unit yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang
lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak
dibatasi oleh wilayah administrasi (Syafrudin, 2009).
Menurut Hatmoko (2000) jenis rujukan secara konseptual menyangkut hal-hal
sebagai berikut :
1. Rujukan medic
Adalah rujukan yang menyangkut penyembuhan kesehatan masyarakat yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif.
2. Rujukan kesehatan
Adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif.

B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga penolong persalinan dilatih agar mampu untuk mencegah atau
deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi, merupakan asuhan persalinan
secara tepat guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah terjadi dan segera
melakukan rujukan saat kondisi masih optimal, maka para ibu akan terhindar dari
ancaman kesakitan dan kematian.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditujukan pada kasus yang
tergolong beresiko tinggi. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki
kesiapan untuk merujuk ibu dengan keluhan ginekologi ke fasilitas kesehatan
rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit.

6
3. Bagi Pasien
Untuk bertindak kooperatif dan keluarga untuk mempersiapkan
perlengkapan pasien selama di rumah sakit dan membawa uang untuk biaya
perawatan.
4. Bagi Masyarakat
untuk mendukung sistem rujukan dan membantu proses perujukan pasien.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito,Wiku.2007.Sistem Kesehatan.Jakarta:PT Raja Gravindo Persada.


Departemen Kesehatan RI . 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Depkes
Notoatmodjo Soekidjo.2001.Peran Pelayanan Kesehatan Swasta dalam Menghadapi
MasaKrisis. Jakarta:Suara Pembaruan Daily.
POGI-JNPKKR. 2005. Buku Acuan Pelayanan Obstetri Neonatal dan Emergensi Dasar.
Jakarta: Depkes RI.
Saifuddin, Abdul Bari, dkk,. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBPSP-MNH PROGRAM.
Satrianegara, M. Fais. 2009. Buku Ajar Organisasi Dan ManajemenPelayanan Kesehatan
Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Varney, Helen. 1997. Varney’s Midwifery. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai