Disusun oleh :
1. Ahaddin Yusuf
2. Asti Dwi Fajrin
3. Cipta Ningrat
4. Dini Amalia
5. Euis Laela Sari
6. Evvy Khoerunnisa
7. Fitri Dwi Aldianti
8. Intan Apriliyanti
9. Isabela Yopita Putri
10. Linda Rismawati
11. Lusi Sulistia
12. Muhamad Lutfi
13. Puput Ariyanti
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulis....................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Rujukan................................................................................... 2
B. Jenis Sistem Rujukan............................................................................................ 2
C. Manfaat Sistem Rujukan....................................................................................... 3
D. Tujuan Sistem Rujukan ........................................................................................ 4
E. Hal yang harus dipertimbangkan saat melakukan rujukan.................................... 4
F. Alur Sistem Rujukan............................................................................................. 4
G. Hambatan Sistem Rujukan.................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................ 6
B. Saran...................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara Indonesia sistem rujukan kesehatan telah dirumuskan dalam
Permenkes No. 01 tahun 2012. Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung
jawab timbal balik pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horiontal.
Notoatmodjo (2008) mendefinisikan sistem rujukan sebagai suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab
timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari
unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang
setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur darimana dan harus
kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan
sakitnya.
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbal-balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara
unit yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang
lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak
dibatasi oleh wilayah administrasi (Syafrudin, 2009)
B. Tujuan Penulisan
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan memperoleh gambaran tentang
sistem Rujukan.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Sistem Rujukan ?
2. Apa saja jenis dari Sistem Rujukan ?
3. Apa manfaat dari Sistem Rujukan ?
4. Apa tujuan dari Sistem Rujukan ?
5. Apa hal yang harus di pertimbangkan untuk melakukan Rujukan ?
6. Bagaimana Alur Rujukan ?
7. Apa saja hambatan yang terjadi dalam melakukan Rujukan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :
a. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
pelayanan di dalam institusi tersebut.
b. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit – unit dalam
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal maupun vertical.
3. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari:
a. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan.
b. Rujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan
dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan
(preventif).
4
G. Hambatan Sistem Rujukan
1. Transportasi terutama fasilitas yang harus ada sewaktu pasien dibawa, disamping
alat transportasi.
2. Geografi jalan- jalan yang harus ditempuh.
3. Komunikasi yang kurang baik antara dokter dengan pasien.
4. Komunikasi kurang baik antara instasi perujuk sama penerima rujukan.
5. Biaya untuk perawatan.
6. Kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk diruju
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbal-balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara
unit yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang
lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak
dibatasi oleh wilayah administrasi (Syafrudin, 2009).
Menurut Hatmoko (2000) jenis rujukan secara konseptual menyangkut hal-hal
sebagai berikut :
1. Rujukan medic
Adalah rujukan yang menyangkut penyembuhan kesehatan masyarakat yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif.
2. Rujukan kesehatan
Adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif.
B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga penolong persalinan dilatih agar mampu untuk mencegah atau
deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi, merupakan asuhan persalinan
secara tepat guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah terjadi dan segera
melakukan rujukan saat kondisi masih optimal, maka para ibu akan terhindar dari
ancaman kesakitan dan kematian.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditujukan pada kasus yang
tergolong beresiko tinggi. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki
kesiapan untuk merujuk ibu dengan keluhan ginekologi ke fasilitas kesehatan
rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit.
6
3. Bagi Pasien
Untuk bertindak kooperatif dan keluarga untuk mempersiapkan
perlengkapan pasien selama di rumah sakit dan membawa uang untuk biaya
perawatan.
4. Bagi Masyarakat
untuk mendukung sistem rujukan dan membantu proses perujukan pasien.
7
DAFTAR PUSTAKA