HENNY SYAPITRI
AMILA
JUNERIS ARITONANG
Penerbit:
AHLIMEDIA PRESS
BUKU AJAR
METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN
Penulis:
Henny Syapitri
Amila
Juneris Aritonang
Editor:
Aurora Hawa Nadana
Penyunting:
Masyrifatul Khairiyyah
Desain Cover:
Aditya Rendy T.
Penerbit:
Ahlimedia Press (Anggota IKAPI: 264/JTI/2020)
Jl. Ki Ageng Gribig, Gang Kaserin MU No. 36
Kota Malang 65138
Telp: +6285232777747
Telp Penulis: +6285211116011
www.ahlimediapress.com
ISBN: 978-623-6351-76-5
Cetakan Pertama, November 2021
Penulis
C. METODE ILMIAH
Dalam menghadapi masalah, seseorang harus mengambil
keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kondisi ini
disebut dengan Inquiry yang merupakan dasar dari suatu
penelitian. Pada dasarnya dalam melakukan penelitian,
seseorang sedang melakukan inquiry mengenai suatu fenomena
untuk menghasilkan jawaban, atau orang tersebut sedang
mempraktikkan reflective thinking untuk menjelaskan satu
masalah. Dengan demikian ada beberapa istilah yang berdekatan
dengan inquiry, yaitu: metode ilmiah (scientific method),
penyelesaian masalah (problem solving), metode induktif,
dan/atau berfikir secara konseptual (Lapau, 2012).
Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh
kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah, pada
dasarnya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah
salah satu metode untuk mendapatkan pengetahuan. Metode ini
menghasilkan pengetahuan ilmiah yang kita kenal sebagai ilmu
pengetahuan.
Latihan 2
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Di bawah ini yang merupakan penerapan contoh cara
memperoleh pengetahuan melalui metode otoritas (method of
authority) adalah seorang ....
a. Mengandalkan kecocokan nalarnya dalam mengerjakan
sesuatu
b. Mahasiswa melaksanakan penelitian studi kasus di rumah
sakit tempat praktik lapangan
c. Petugas bekerja berdasarkan pada kebiasaan yang terjadi
di lingkungannya bukan merujuk pada aturan yang berlaku
d. Perawat menganalisis kelengkapan dokumen rekam medis
merujuk pada metode Huffman
2. Seorang dokter sedang mencari jawaban terhadap pertanyaan
bagaimana cara melawan Covid-19 menunjukkan cara berfikir
ilmiah berdasarkan landasan ilmu ....
a. Ontologi
b. Epistemologi
c. Aksiologi
d. Tenacity
Kebijakan
kesehatan &
Perencanaan
Kebutuhan Sumber
Kesehatan
kesehatan kesehatan
Intervensi
B. JUDUL PENELITIAN
Judul merupakan cerminan dari masalah dan tujuan
penelitian serta dapat memberikan gambaran penelitian. Tujuan
penelitian merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-
pertanyaan penelitian, maka judul penelitian juga
mencerminkan masalah penelitian. Seseorang akan mencari atau
membaca judul terlebih dahulu sebelum membaca isinya. Untuk
membuat judul yang tepat sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan memerlukan beberapa persyaratan, antara lain:
1. Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti, sehingga dapat
membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah
kegiatan penelitian.
2. Judul penelitian sebaiknya memberikan gambaran
keseluruhan isi penelitian yang akan dilaksanakan seperti
variabel-variabel yang akan diteliti dan lokasi atau tempat
penelitian serta waktu penelitian.
3. Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti.
4. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting
untuk diteliti.
5. Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia.
6. Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.
Contoh 2:
Judul penelitian: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Ibu dalam pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 di Wilayah
Kerja Puskesmas A.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B-0 di
Wilayah Kerja Puskesmas A.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap
imunisasi dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi
hepatitis B-0 di wilayah kerja Puskesmas A.
b. Mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dengan
perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B-0 di
wilayah kerja Puskesmas A.
c. Mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dengan
perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B-0 di
wilayah kerja Puskesmas A.
d. Mengetahui hubungan sikap ibu terhadap imunisasi
dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis
B-0 di wilayah kerja Puskesmas A.
Contoh 3:
Judul penelitian: Hubungan status gizi dengan tekanan darah
pada masyarakat Desa X
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan penilaian status gizi dengan tekanan
darah pada masyarakat Desa X.
Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran karakteristik responden terdiri
dari: usia, jenis kelamin, pekerjaan dan jumlah serangan
stroke pada pasien stroke antara kelompok kontrol dan
intervensi.
b. Mengidentifikasi perbedaan rata-rata penurunan tekanan
darah sesudah diberikan SSBM pada pasien stroke antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
c. Mengidentifikasi perbedaan rata-rata kecemasan sesudah
diberikan SSBM pada pasien stroke antara kelompok
kontrol dan kelompok intervensi.
Contoh 5:
Judul penelitian: Perbedaan tingkat kepuasan antara pasien di
Puskesmas A dan B terhadap pelayanan kesehatan
Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan tingkat kepuasan antara pasien di
Puskesmas A dan B dalam hal pelayanan kesehatan.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat kepuasan pasien di Puskesmas A
dalam hal pelayanan kesehatan.
b. Mengetahui tingkat kepuasan pasien di Puskesmas B
dalam hal pelayanan kesehatan.
B. MANFAAT
Manfaat penelitian menjelaskan tentang faedah dari hasil
penelitian terhadap berbagai pihak yang terkait dengan
pelaksanaan penelitian, baik bagi kepentingan pengembaangan
program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu,
dalam manfaat penelitian ini harus diuraikan secara rinci
manfaat atau apa gunanya hasil penelitiannya nanti. Dengan kata
lain, data (informasi) yang akan diperoleh dari penelitian
tersebut akan dimanfaatkan untuk apa, dalam rangka program
pengembangan kesehatan. Dari segi ilmu, data atau informasi
yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi
apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya manfaat
bagi pengembangan ilmu, bagi profesi, bagi pelayanan rumah
sakit, pendidikan, kepentingan program pemerintah, tempat
penelitian dilaksanakan.
Secara spesifik, manfaat penelitian di bidang apapun
sebaiknya mencakup dua aspek yaitu:
Latihan 1
Rumuskan tujuan dan manfaat penelitian secara
berkesinambungan berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah pada latihan topik 1 sebelumnya!
Latihan 2
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Dari pernyataan di bawah ini manakah yang merupakan
contoh yang paling tepat dari pernyataan tujuan khusus
penelitian?
a. Mengetahui gambaran proses klaim BPJS kasus thypoid
di Rumah Sakit X tahun 2016.
b. Mengetahui kelengkapan dokumen rekam medis kasus
thypoid di Rumah Sakit X tahun 2016.
c. Mengetahui kelengkapan autentikasi dokumen rekam
medis kasus thypoid di Rumah Sakit X tahun 2016.
d. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian fraud di fasilitas kesehatan.
2. Judul penelitian: Perbedaan tingkat kepuasan antara pasien
di Puskesmas A dan B terhadap pelayanan kesehatan.
Tujuan umum penelitian ini adalah:
a. Mengetahui tingkat kepuasan pasien di Puskesmas A
dalam hal pelayanan kesehatan.
b. Mengetahui tingkat kepuasan pasien di Puskesmas B
dalam hal pelayanan kesehatan.
2. Pendeskripsian Teori
Menurut Wibowo (2014) langkah-langkah untuk dapat
melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut.
a. Menetapkan variabel beserta jumlah variabel yang akan
diteliti.
b. Mencari referensi sebanyak banyaknya baik melalui buku,
jurnal penelitian maupun laporan akhir penelitian seperti
skripsi, tesis, disertasi yang relevan dengan penelitian yang
akan diteliti.
c. Melihat daftar isi dan mencari topik yang relevan dengan
variabel yang akan diteliti. Perhatikan bacaan dari mulai judul
penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat
penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data,
analisis, kesimpulan dan saran.
d. Mencari referensi definisi dari setiap variabel yang akan
diteliti, pilih definisi yang paling sesuai dengan penelitian
yang akan dilakukan.
e. Membaca seluruh isi topik penelitian dari setiap sumber data
yang dibaca dan kemudian menuangkannya dalam sebuah
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang
Latihan 2
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!
1. Tinjauan pustaka berisi ….
a. Penjelasan tentang pengertian kata kunci pada judul
penelitian
b. Penjelasan tentang metode penelitian yang akan
digunakan
c. Penjelasan tentang teori yang berkaitan dengan kerangka
konsep penelitian
d. Semua pernyataan di atas benar
2. Memberikan penghormatan kepada sumber informasi
yang telah kita kutip, merupakan kegunaan dari ….
a. Tinjauan teori
b. Kutipan
c. Daftar Pustaka
d. Glosarium
3. Apa yang dimaksud dengan tinjauan pustaka?
a. Merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau
mengkaji kembali berbagai literatur yang telah
dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain
sebelumnya terkait topik yang akan diteliti
b. Kumpulan dari daftar pustaka
c. Bagian ini memberikan gambaran mengenai topik yang
hendak disajikan
d. Model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu
teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu
B. JENIS PLAGIARISME
Kumpulan tulisan-tulisan Hamp-lyons & Courter (1984);
Liles, Jefrey A, and Michael Rozalski (2004); Barnbaum (2006);
Uturodewo, Felici, dkk (2007); Christle (2008) dalam Wibowo,
(2014), menyebutkan bahwa jenis-jenis plagiarisme sebagai
berikut di bawah ini:
1. Word by Word Plagiarism
Jenis plagiarisme ini melakukan pengutipan atau penjiplakan
kata atau kalimat pada sebagian atau seluruh paragraf atau
bab persis sama dengan sumbernya/aslinya tanpa mengubah
susunan kata atau kalimatnya sama sekali dan tanpa
mencantumkan nama penulis asli serta sumbernya. Kata lain
dari word by word plagiarism adalah block, copy & paste
plagiarism.
2. Word Switch Plagiarism
Jenis plagiarisme ini yaitu melakukan pengutipan atau
penjiplakan kata atau kalimat pada sebagian atau seluruh
paragraf atau bab dengan mengganti beberapa kata dalam
kalimat tanpa mengubah susunan kata ataupun susunan
kalimat dan tanpa mencantumkan nama penulis asli beserta
sumbernya.
Latihan 1
Buatlah parafrasa dari kutipan artikel berikut!
Analisis kelengkapan dokumen rekam medis ini memiliki
manfaat yang sangat besar baik bagi pasien, dokter, institusi
rumah sakit maupun bagi pihak ketiga seperti misalnya
asuransi, apabila kelengkapan dan ketepatannya terpenuhi.
Pasien dapat mengetahui riwayat penyakit serta pengobatan
dan tindakan yang diterimanya dengan jelas, kemudian dapat
membantu dokter dalam menegakkan diagnosa, tindak lanjut
pengobatan dan tindakan lainnya yang tepat sesuai dengan
rekam data serta sebagai early warning bila terdapat indikasi
komplikasi atau keparahan dari pasien yang diobatinya dan juga
dapat dijadikan sebagai alat bukti di pengadilan, termasuk bagi
pihak institusi RS maupun asuransi sebagai dasar/alat bukti
klaim dalam pembayaran, yang pada akhirnya muara dari
semua kegiatan analisis tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan, karena
rekam data kesehatan meliputi dari mulai pelayanan terhadap
pasien masuk hingga pulang (Hatta, 2013).
Berdasarkan Hasil penelitian Faida di RSIA Kendangsari
tentang analisis kelengkapan dokumen rekam medis
menyebutkan bahwa masih terdapat ketidaklengkapan dalam
pengisian identifikasi dan autentikasi, hal ini dapat
menimbulkan masalah apabila pasien tersebut dalam keadaan
emergensi dan membutuhkan pertolongan segera, maka dokter
tidak dapat bertindak segera sebelum mendapat persetujuan
berupa tanda tangan dari pihak keluarga pasien, sehingga hal
tersebut dapat mempengaruhi kondisi pasien bahkan dapat
berujung pada kematian. Di samping itu juga tidak dapat
dijadikan sebagai alat bukti apabila terdapat tuntutan hukum
dikemudian hari dikarenakan tidak ada tanda tangan dokter
yang bertanggung jawab (Faida, 2017).
Manusia Erupsi
Bentuk Adaptasi
- Adaptif
- Maladaptif
Contoh 1
Judul: Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di
Rumah Sakit
Faktor Internal
Umur
Pendidikan
MasaKerja
Motivasi
Kinerja Perawat
Faktor Eksternal di RS
- Sumber Daya
- Kepemimpinan
- Imbalan
- Beban Kerja
Contoh 2
Judul: Pengaruh Tehnik Relaksasi Nafas dalam Terhadap
Intensitas Nyeri Post Operasi Sectio
Penjelasan tabel:
1. Kolom “variabel” berisi nama-nama variabel dependen dan
independen yang akan diteliti. Misalnya variabel “obesitas”.
2. Kolom “Definisi Operasional” berisi definisi dari variabel
tersebut secara operasional. Misalnya: definisi operasional
“obesitas” adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas 30 kg
berat badan per m2 tinggi badan.
3. Kolom “Alat Ukur” berisi alat atau instrumen yang dipakai
untuk mengukur variabel. Misalnya: alat ukur untuk obesitas
adalah timbangan badan (untuk mengukur berat badan) dan
meteran (untuk mengukur tinggi badan).
4. Kolom “Cara Ukur” berisi uraian untuk melakukan
pengukuran variabel dengan menggunakan alat ukur yang
sesuai. Misalnya untuk mengukru berat badan, cara ukurnya
adalah 1). Sebelum menimbang, pastikan jarum pada alat
timbangan berada pada posisi nol; 2). Subyek diminta
menanggalkan benda-benda yang memiliki berat cukup
signifikan seperti sepatu, handphone, dan sebagainya; 3).
Peserta diminta berdiri di atas timbangan secara wajar; 4).
Pengamat melihat angka yang tertera pada alat dan
mencatatnya pada lembar pengumpulan data. Untuk
mengukur tinggi badan, maka subyek diminta berdiri tegak
tanpa alas sepatu lalu pengamat mengukur panjang subyek
dari ujung kepala hingga telapak. Indeks Massa Tubuh (IMT)
dihitung dengan rumus berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi
badan (m2).
5. Kolom “Hasil Ukur” berisi uraian tentang hasil ukur dari
variabel yang diteliti. Hasil ukur dari variabel dapat ditulis
sebagai berikut.
1. Status gizi Status gizi pada kasus: keadaan Pengukuran dan 1. Gizi baik Nominal
gizi baduta umur 6-23 bulan yang pemeriksaan 2. Gizi buruk
ditandai dengan satu atau lebih fisik
tanda berikut.
Sangat kurus
Edema, minimal pada kedua
punggung kaki
BB/PB <-3
(berdasarkan standar
WHO 2005)
Status gizi pada kontrol:
keadaan gizi baduta umur 6-23
bulan yang sehat, keadaan
tubuh selaras dengan tinggi
badan dan berat badan (BB/PB
≥ -2 SD sampai +2 SD)
12. BBLR Bayi baru lahir yang berat badan Kuisioner 1. BBLN > Ordinal
lahirnya pada saat kelahiran ≤ 2.500 2500
gram gram
2. BBLR
≤2500
gram
X1
Y
X2
Tugas Terstruktur
Pada tugas pertama Anda diperintahkan menulis BAB I
mengenai pendahuluan.
Sekarang lanjutkan kegiatan Anda dengan membuat:
1. Tinjauan Pustaka (Baca kembali syarat-syarat pembuatan
pustaka mengenai kekinian, relevansi dan kecukupan)
2. Buat Kerangka konsep
3. Buat definisi operasional
Catatan:
Tugas dikerjakan dengan menggunakan kertas A4, bentuk huruf
Times News Roman dengan font 12, 2 spasi, dan jumlah lembar
minimal 5 lembar.
2. Penelitian Analitik
Desain penelitian analitik merupakan suatu penelitian
untuk mengetahui bagaimana dan mengapa suatu fenomena
terjadi melalui sebuah analisis statistik seperti korelasi antara
sebab dan akibat atau faktor risiko dengan efek serta kemudian
dapat dilanjutkan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi
dari sebab atau faktor risiko tersebut terhadap akibat atau efek.
Secara garis besar penelitian analitik dapat dibedakan dalam tiga
macam yaitu:
a. Rancangan Cross Sectional
Penelitian crosssectional merupakan suatu penelitian
yang mempelajari korelasi antara paparan atau faktor risiko
(independen) dengan akibat atau efek (dependen), dengan
pengumpulan data dilakukan bersamaan secara serentak
dalam satu waktu antara faktor risiko dengan efeknya (point
time approach), artinya semua variable baik variable
independen maupun variabel dependen diobservasi pada
waktu yang sama. Berikut ini skema desain penelitian cross
sectional:
Gambar 5.3
Skema Desain Case Control
c. Desain Kohort
Desain penelitian cohort merupakan suatu penelitian
yang mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek,
yang dilakukan secara prospektif atau kedepan sebelum
terjadinya efek. Subyek penelitian diikuti dan diamati secara
terus menerus sampai jangka waktu tertentu. Secara alamiah,
pada perjalanannya dari subyek tersebut ada yang terpapar
faktor risiko ada yang tidak. Subyek yang terpapar oleh faktor
risiko menjadi kelompok yang diteliti dan subyek yang tidak
terpapar menjadi kelompok kontrol, karena berangkat dari
populasi yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan
sebanding. Kemudian ditentukan apakah telah terjadi efek
atau suatu kasus yang diteliti. Berikut ini skema desain
penelitian cohort:
Gambar 5.5
Skema Desain pre and post test control group
Gambar 5.6
Skema Desain Post test only control group
Gambar 5.7
Skema Desain Solomon four group
2. Studi Kasus
Studi kasus adalah suatu penelitian intensif menggunakan
berbagai sumber bukti terhadap suatu entitas tunggal yang
dibatasi oleh ruang dan waktu. Dalam penelitian kasus
memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan informasi yang
rinci dan kaya yang mencakup dimensi–dimensi sebuah kasus
tertentu atau beberapa kasus kecil (Tohirin, 2012 dalam Martha,
2016).
Selanjutnya karakteristik studi kasus antara lain: a)
eksplorasi mendalam dan menyempit, b) fokus pada peristiwa
3. Grounded Theory
Penelitian grounded dilaksanakan oleh peneliti langsung ke
lapangan tanpa diawali dengan rancangan tertentu, semua
dilaksanakan di lapangan dari mulai merumuskan masalah
berdasarkan temuan di lapangan dan data yang diperoleh di
lapangan merupakan sumber teori. Bungin (2012) menyebutkan
bahwa teori berdasarkan data, sehingga teori juga lahir dan
berkembang di lapangan.
Pettigrew dalam Martha (2016), menyebutkan bahwa
pendekatan grounded theory memungkinkan peneliti melakukan
penelitian posesual, yaitu penelitian yang fokus pada rangkaian
peristiwa, tindakan, dan aktivitas individu maupun kolektif yang
berkembang dari waktu ke waktu dalam konteks tertentu.
Terdapat tiga aspek yang membedakan pendekatan
grounded theory dibandingkan dengan pendekatan kualitatif
lainnya, yaitu:
Penelitian grounded theory lebih sistematik dan terstruktur
dalam proses pengumpulan dan analisis data dibanding
dengan penelitian kualitatif lainnya.
Peneliti membawa sedikit asumsi saat proses penelitian dan
menjauhkan diri dari teori yang sudah ada. Hal ini bertujuan
agar fokus pada penemuan dan pemahaman baru yang akan
dimunculkan melalui penelitian yang sedang dilakukan.
Penelitian tidak hanya untuk menguraikan atau menjelaskan
tapi juga untuk mengkonseptualisasikan dan berupaya keras
untuk menghasilkan dan atau mengembangkan teori.
5. Etnometodologi
Etnometodologi adalah salah satu cabang ilmu sosiologi
yang mempelajari berbagai upaya, langkah dan penerapan
pengetahuan umum pada kelompok komunitas untuk
menghasilkan dan mengenali subjek, realitas dan alur tindakan
yang bisa dipahami bersama– sama. Pengertian lainnya
menyebutkan bahwa etnometodologi adalah suatu upaya yang
menunjukkan bagaimana warga masyarakat di suatu kelompok
atau budaya memahami, menggunakan dan menata
lingkungannya. Contoh penggunaan teori etnometodologi salah
satunya adalah studi yang pernah dilakukan oleh cicourel (1968)
mengenai kebijakan yang berkenaan dengan perilaku
menyimpang “kejahatan yang dilakukan anak – anak”. Studi ini
menunjukkan bahwa kejahatan yang dilakukan anak – anak
berhubungan erat dengan latar belakang keluarganya, anak yang
melakukan kejahatan biasanya berasal dari broken home
(Sukidin, 2002 dalam Martha E, 2016)
Tabel 5.1
Tabel Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Latihan 1
Tentukan langkah-langkah penelitian berdasarkan judul
tersebut:
1. Hubungan kepatuhan diet dgn kualitas hidup pasien Gagal
Ginjal Kronis yang menjalani terapi Hemodialisis di RS X
2. Efektifitas penkes dgn metode diskusi peer group thd
pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat pasien
Stroke
3. Karakteristik faktor resiko Stroke pada pasien paska
Stroke di Kota X.
Latihan 2
Identifikasi termasuk kedalam jenis penelitian kualitatif apakah
kutipan artikel berikut di bawah ini dan jelaskan alasannya!
Recall bias : (bias mengingat kembali) dari subyek penelitian yg terjadi karena misalnya
keterbatasan kemampuan seseorang mengingat informasi atau paparan
Pretest : Suatu pengukuran atau evaluasi yang dilakukan di awal untuk memperoleh
informasi awal tentang sesuatu
2. Jenis Populasi
a. Populasi Berdasarkan Jenisnya
Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data
yang jelas batasnya secara kuantitif sehingga dapat
dihitung jumlahnya. Contoh: Jumlah pasien rawat
jalan RS X pada tahun 2020 adalah 256.684 orang.
Populasi tak Terbatas (tak Terhingga)
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak
dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatif
tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh: Jumlah penduduk Indonesia yang mengalami
pemutusan hubungan kerja pada tahun 2020. Dalam
hal ini jumlah penduduk Indonesia yang mengalami
pemutusan hubungan kerja merupakan populasi tak
terbatas karena tidak semua perusahaan melaporkan
kejadian tersebut.
b. Populasi Berdasarkan Sifatnya
Populasi homogeny
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
dan tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara
kuantitatif. Contoh: populasi pasien rawat jalan dengan
jenis asuransi yaitu BPJS Kesehatan kelas 3 di RS X
pada tahun 2020.
A. PROBABILITY SAMPLING
Yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Yang termasuk dalam
probability sampling adalah simple random sampling, systematic
3. Hipotesis
Hipotesis mempunyai peran penting dalam pemilihan
rumus dan perhitungan besar sampel karena konsep
perhitungan besar sampel itu sendiri adalah menghitung jumlah
sampel minimal yang diperlukan untuk melakukan uji hipotesis.
Pertama yang perlu diperhatikan adalah ada tidaknya hipotesis
pada penelitian tersebut. Contoh pada penelitian cross sectional
deskriptif (survei) ada yang menuliskan hipotesis ada juga yang
tidak, maka rumus besar sampelnya pun akan berbeda. Pada
penelitian survei tanpa hipotesis maka dipilih rumus besar
sampel untuk estimasi satu proporsi dengan presisi absolut.
Sedangkan pada Pada penelitian survei disertai hipotesis
(membandingkan dengan populasi standar) maka dipilih rumus
besar sampel untuk uji hipotesis estimasi satu proporsi.
Berdasarkan hipotesis kita juga dapat melihat skala data
variable outcome dan jumlah kelompok penelitian seperti halnya
pada tujuan. Lebih lanjut dengan 3 memperhatikan hipotesis kita
akan dapat menentukan hipotesis yang dibuat 2 arah atau 1
arah. Contoh bila hipotesis penelitian menyebutkan ada
hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada
remaja putri maka pilihlah rumus besar sampel yang 2 arah
(two-side test). Sedangkan bila hipotesis menyebutkan status
gizi kurang meningkatkan risiko anemia pada remaja putri maka
pilihlah rumus besar sampel yang 1 arah (one-side test).
Contoh:
Ingin diketahui beda tekanan diastolik 2 kelompok
remaja; kelompok pertama remaja di perkotaan,
kelompok kedua remaja pedesaan. Subyek dpilih dengan
teknik matching individual. Beda sebesar 5 mmHg
dianggap berarti. Bila dipilih = 0,05 dan power = 0,80,
dan simpang baku selisih terata = 10 mmHg, berapa
pasang subyek diperlukan!
Penyelesaian:
(1,96+0,842) . 10
𝑛=[ ]2
5
= 32 (jadi diperlukan 32 pasang subyek).
Rumus ini hanya berlaku bila proporsi P 0,10 atau < 0,90
dan perkalian besar sampel (n) dengan proport x P dan n x
Q keduanya harus menghasilkan angka > 5
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui berapakah proporsi
balita didaerah X yang telah mendapatkan vaksinasi polio.
Tingkat kepercayan yang dikehendaki sebesar 95% dan
ketepatan relatif yang diinginkan sebesar 10% Berapakah
jumlah subyek diperlukan!
Penyelesaian:
P = 0,50; Zα=1,96; d=0,10
n= 1,96 . 0,50 . (1-0,50)
0,10²
= 97
Contoh:
Peneliti melakukan uji klinis untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan efektivitas obat baru A dengan obat
standar B terhadap penyakit X. Proporsi kesembuhan
dengan obat standar adalah 0,50 dan beda klinis yang
dianggap penting 0,10. Bila a (2 arah) = 0,05 dan power =
0,80, berapakah subyek yang diperlukan?
Penyelesaian:
Zα = 1,96 ; Zβ=0,842; P₁=0,50; P=1/2 . (0,60+0,50) =
0,55
𝑛1 = 𝑛2
(1,96 √2(0,55 − 0,45) + 0,842√(0,50 − 0,50) + (0,60) + (0,40)²
=
(0,60 − 0,50)²
= 388
Latihan 2
1. Dalam suatu penelitian yang memiliki jumlah populasi 300
orang dan tingkat kesalahan yang diharapkan oleh peneliti
adalah sebesar 5%. Berapa sampel yang dibutuhkan dengan
menggunakan rumus slovin?
2. Suatu penelitian cross sectional ingin mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi masyarakat Kecamatan X untuk
menjadi peserta BPJS Kesehatan. Jumlah penduduk
Kecamatan X diketahui 4500 jiwa. Sedangkan persentase
penduduk Kecamatan X yang telah terdaftar BPJS Kesehatan
sebesar 38%. Untuk derajat penyimpangan yang diinginkan
peneliti adalah 5% dan nilai Z = 1,96. Berapa sampel yang
dibutuhkan pada penelitian tersebut?
2. Skala Guttman
Skala Guttman adalah skala yang menyatakan tipe jawaban
tegas, seperti jawaban benar-salah, ya-tidak, penah-tidak pernah,
setuju-tidak setuju, dan positif-negatif. Selain dapat dibuat dalam
bentuk pertanyaan pilihan ganda, juga dibuat dalam bentuk
3. Skala Rating
Dalam skala rating responden akan memilih salah satu
jawaban dari interval nilai yang telah disediakan. Dalam model
skala rating responden tidak akan menjawab dari data kualitatif
yang sudah tersedia, tetapi menjawab dari jawaban kuantitatif,
dengan demikian skala rating lebih fleksibel, tidak terbatas
untuk pengukuran sikap saja. Contoh penggungaan skala rating:
Latihan 1
Untuk memperdalam pengertian anda mengenai materi di atas,
kerjakan latihan berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pengumpulan data?
2. Data apa saja yang perlu dikumpulkan?
3. Apa yang dimaksud dengan wawancara?
4. Apa kelebihan dan kekurangan wawancara?
5. Hal-hal apa yang mempengaruhi hasil wawancara?
Latihan 2
Pada sajian kegiatan belajar kesatu, telah disampaikan
beberapa bentuk/jenis instrumen penelitian. Saudara diminta
untuk melakukan kegiatan sebagai berikut. Carilah beberapa
laporan hasil penelitian (usahakan minimal 3 buah), lalu
perhatikan masalah dan tujuan penelitiannya. Setelah itu
perhatikan pula instrumen penelitian yang digunakan. Menurut
Saudara, apakah ada kesesuaian antara masalah, tujuan
penelitian, dan instrumen penelitian yang digunakan. Paparkan
dan beri penjelasan secukupnya!
Latihan 3
1. Jelaskan prinsip etika penelitian!
2. Jelaskan kesalahan yang terjadi dalam penelitian!
3. Jelaskan unsur pokok yang harus ada dalam PSP!
2. Coding
Coding adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf
menjadi data dalam bentuk angka/bilangan. Kode adalah simbol
tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan
identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki arti sebagai
data kuantitatif (berbentuk skor). Sebagai contoh misalnya: data
pendidikan yang dibagi menurut tingkat pendidikan SD sampai
dengan Perguruan Tinggi (PT), kemudian dikode menjadi angka
seperti angka 1=SD, 2=SLTP, 3=SLTA, 4=PT. Contoh lembaran
kode adalah sebagai berikut.
3. Data Entry
Data entry adalah mengisi kolom dengan kode sesuai
dengan jawaban masing-masing pertanyaan. Contoh dalam
pengisian data adalah sebagai berikut.
Suatu penelitian tentang “Skala Nyeri Pasien Post Operasi”
memiliki kriteria sebagai berikut. (1) Tidak Ada Nyeri, (2) Nyeri
Ringan, (3) Nyeri Sedang, (4) Nyeri Berat. Hasil pengisian
jawaban pada tiap responden seperti di bawah ini:
4. Processing
Processing adalah proses setelah semua kuesioner terisi
penuh dan benar serta telah dikode jawaban responden pada
kuesioner ke dalam aplikasi pengolahan data di komputer.
5. Cleaning Data
Cleaning data adalah pengecekan kembali data yang sudah
dientri apakah sudah betul atau ada kesalahan pada saat
memasukan data. Misalnya untuk variabel Pendidikan hanya ada
3 (tiga) kategori yaitu 1=Pendidikan Dasar (SD-SLTP),
2=Pendidikan Menengah (SLTA), 3=Perguruan Tinggi (D1-D4,
S1-S3), tetapi setelah dicek ada jawaban yang memiliki kategori
4 Tahapan cleaning data antara lain:
a. Statistik Parametrik
1) The Comparison of Groups (Analisis Perbandingan)
Analisis komparatif merupakan analisis data dengan
tujuan untuk membandingkan dua kelompok data atau
lebih. Berdasarkan hasil analisis komparatif tersebut dapat
ditemukan faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya
suatu perbedaan.
t-test: adalah alat untuk menguji hipotesis untuk dua
mean
Latihan 1
1. Jelaskan tahapan dalam pengolahan data!
2. Jelaskan perbedaan statistik deskriptif dengan statistik
inferensial!
3. Jelaskan analisis data pada statistik deskriptif jika
menggunakan data kategorik!
4. Jelaskan analisis data pada statistik deskriptif jika
menggunakan data numerik!
5. Jelaskan analisis data pada statistik inferensial!
Latihan 2
1. Jelaskan perbedaan analisis data kualitatif dengan analisis
data kuantitatif!
2. Jelaskan tahapan pada proses penelitian kualitatif!
3. Jelaskan tahapan pada analisis isi!
A E
B
F
Beneficence, 195, 200
Fabrication, 196, 200
Falsification, 196, 201
C
Feasible, 34
Case Control, 130, 131, 174 Filsafat, 2, 203
Check list, 186 FINER, 34
Cluster Sampling, 163
Coding, 207 G
comprehension, 9
Cross Sectional, 128, 129 grounded, 145, 221
D H
R T
random, 135, 137, 155, 163, 171, 176 telaah pustaka, 16, 98
rasio, 111, 151, 213, 216 Teoritis, 60
Reduksi data, 218 tinjauan pustaka, 16, 63, 64, 65, 68, 69,
referensi, 45, 56, 63, 65, 66, 71, 75, 76, 70, 71, 73, 74, 77, 79, 81, 100
86, 90 topik penelitian, 16, 38, 47, 65, 67, 69,
Relevan, 36 70, 77, 98, 100, 106
reliabilitas, 150, 192 Topik Penelitian, 38
Respect For Person, 195 Tujuan Khusus, 50, 51, 52, 53
Tujuan Penelitian, 1, 32, 166
Tujuan Umum, 50, 51, 52, 53
S
Henny Syapitri, S.Kep, Ns, M.Kep, alumni S-1 Keperawatan STIKes Mutiara
Indonesia lulus tahun (2009), lulus Profesi Ners STIKes Mutiara Indonesia tahun
(2010), dan lulus S-2 Keperawatan Medikal Bedah di Universitas Muhammdiyah
Jakarta tahun (2014). Saat ini merupakan dosen tetap di Program Studi Ners
Universitas Sari Mutiara Indonesia dan sudah tersertifikasi dosen secara Nasional.
Beliau mengampu mata kuliah Metodologi Penelitian dan Keperawatan Medikal
Bedah Sistem Respirasi. Aktif menulis artikel di jurnal ilmiah nasional terakreditasi
Sinta dan jurnal internasional terindeks scopus. Pernah tampil sebagai narasumber di
tingkat nasional, dan oral presenter di tingkat internasional. Beberapa kali
memenangkan hibah penelitian dari KEMENRISTEKDIKTI dan AINEC Research
Award.
Ns. Amila, M.Kep., Sp.Kep.MB, alumni Poltekes Banda Aceh yang lulus tahun 1998,
lulus S-1 Keperawatan Universitas Padjadjaran tahun (2000) dan lulus S-2
Keperawatan Medikal Bedah dan Spesialis Keperawatan Neurologi dari Universitas
Indonesia tahun (2013). Beliau pengampu mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Sistem Neurologi dan Sensori Persepsi di Program Studi Ners Universitas Sari Mutiara
Indonesia. Penulis beberapa kali menulis buku, memenangkan hibah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat Kemenristek Dikti, aktif sebagai pembicara seminar
dan mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan bidang ilmu Keperawatan.