Seorang perempuan berusia 24 tahun dibawa ke ruang IGD dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan suara auskultasi wheezing, pasien tampak cemas, retraksi
dinding dada dan penggunaan otot bantu napas. Keluarga mengatakan sesak selalu kambuh
apabila cuaca dingin dan kalau pasien banyak pikiran. Terdapat riwayat keluarga yang
menderita penyakit asthma. Jika datang serangan pasien selalu menggunakan inhalers tapi
untuk kali ini tidak berdampak sehingga dibawa ke IGD. Pasien tampak dipasang oksigen
dengan kecepatan 4 liter per menit melalui rebreathing mask, dengan posisi orthopnea. TD
120/70mmHg, frekuensi nadi 89x/menit, frekuensi napas 27x/menit, suhu 37,3C. Pasien
direncanakan untuk diberikan terapi uap.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN (Ny. Z) DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAPASAN DI RUANGAN (tidak ada data) RS (tidak ada data)
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. Z
Jeniskelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun
Agama : tidak ada data
Pekerjaan : tidak ada data
Pend. Terakhir : tidak ada data
Suku/bangsa : tidak ada data
Gol. Darah : tidak ada data
Alamat : tidak ada data
Diagnosa mendis : tidak ada data
Tanggal masuk rs : tidak ada data
Tgl. Pengkajian : tidak ada data
b. Identitas penanggungjawab
Nama : tidak ada data
Umur : tidak ada data
Alamat : tidak ada data
Pekerjaan : tidak ada data
Hubungan : tidak ada data
2. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh sesak nafas
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini :
Pasien mengeluh sesak nafas. Hasil pengkajian didapatkan suara wheezing,tampak
cemas,retraksi dinding dada dan penggunaan otot bantu nafas.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
tidak ada data
5. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Terdapat riwayat keluarga yang menderita penyakit asthma.
6. Kedaaan Umum
a. Penampilan Umum : compos mentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) TekananDarah :120/70 mmHg
2) Nadi : 89x/menit
3) Suhu : 37,3˚C
4) RR :27x/menit
7. Riwayat Psikososial
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tidak ada data
b. Konsep diri
Tidak ada data
c. Sumber stress
Tidak ada data
d. Mekanisme koping
Tidak ada data
e. Kebiasaan dan pengaruh budaya
Tidak ada data
8. Dukungan emosional
a. Emosional
Tidak ada data
b. Finansial
Tidak ada data
9. Polaaktifitas
No JenisAktivitas Saat di Rumah Di RS
1. Nutrisi :
a. Frekuensi dan porsi Tidak ada data Tidak ada data
b. Jenis makanan Tidak ada data Tidak ada data
c. Pola makan Tidak ada data Tidak ada data
d. Nafsu makan Tidak ada data Tidak ada data
e. Pantangan Tidak ada data Tidak ada data
f. Alergi Tidak ada data Tidak ada data
g. Kesulitan/hambatan Tidak ada data Tidak ada data
2. Minum :
a. Jenis air minum Tidak ada data Tidak ada data
b. Frekuensidanporsi Tidak ada data Tidak ada data
c. Kesulitan Tidak ada data Tidak ada data
3. Personal hygine :
a. frekuensimandi Tidak ada data Tidak ada data
b. frekuensikeramas Tidak ada data Tidak ada data
c. oral hygine Tidak ada data Tidak ada data
4. Eliminasi :
a. Eliminasi fecal
1) Frekuensi BAB Tidak ada data Tidak ada data
2) Warna feces Tidak ada data Tidak ada data
3) Konsistensi Tidak ada data Tidak ada data
b. EliminasiUrin :
1) Frekuensi BAK Tidak ada data Tidak ada data
2) Warnaurin Tidak ada data Tidak ada data
3) Konsistensi Tidak ada data Tidak ada data
5. Istirahat/tidur :
a. Kualitas Tidak ada data Tidak ada data
b. Kuantitas Tidak ada data Tidak ada data
6. Latihan/olah raga
a. Jeniskegiatan Tidak ada data Tidak ada data
b. Sikap Tidak ada data Tidak ada data
b. Radiologi
- Tidak ada data
c. Terapi Obat - obatan
- Tidak ada data
d. Terapi Lain
- pasien terpasang oksigen 4 liter/menit melalui rebreathing mask.
-terapi uap/ nebulizer
B. DiagnosaKeperawatan
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Wheezing dan sesak nafas Ketidakefektifan pola
2. Diagnosa Keperawatan (NANDA)
- pasien mengeluh nafas
sesak nafas
DO: Tekanan partial oksigen
-suara auskultasi alveoli
wheezing
-retraksi dinding
dada dan Penyempitan jalan nafas
penggunaan otot
bantu nafas.
-frekuensi nafas Peningkatan kerja otot
27x/menit pernafasan
- pasien terpasang
oksigen dengan
kecepatan 4 Ketidakefektifan pola
liter/menit melalui nafas
rebreathing mask
dengan posisi
orthopnea.
Hiperpnea
Gelisah Ansietas
1) Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot pernafasan dan deformitas didnding
dada ditandai dengan terdengarnya suara nafas wheezing, retraksi dinding dada
dan penggunaan otot bantu nafas sertafrekuensi nafas 27x/menit.
2) Ansietas b.d keadaan penyakitnya yang diderita ditandai dengan pasien tampak
cemas.
C. Perencanaan Keperawatan
No DIAGNOSA NOC NIC
.
1 Ketidakefektifanpol Tujuan; 1. Monitor frekuensi
a nafas b.d Setelah dilakukan nafas
keletihan otot tindakan 2. Ajurkan pasien posisi
pernafasan dan keperawatan semi fowler saat
deformitas didnding selama 2x24 jam merasa sesak
dadaditandai diharapkan pola 3. Berikan terapi
dengan nafas kembali nebulizer
DS ; -pasien efektif. 4. Auskultasi suara nafas,
mengeluh sesak Kriteria hasil; catat adanya suara
nafas - tambahan
mendemonstrasika 5. Kolaborasi dengan
DO : -suara n batuk efektif dan dokter dengan
auskultasi wheezing suara nafas yang pemberian obat
-retraksi dinding bersih mampu bronkodilator
dada dan bernafas dengan
penggunaan otot mudah
bantu nafas. -menunjukan jalan
-frekuensi nafas nafaas siap paten
27x/menit Frekuensi nafas
- pasien terpasang dalam rentang
oksigen dengan normal; 16-
kecepatan 4 24x/menit
liter/menit melalui
rebreathing mask
dengan posisi
orthopnea.
D. Catatan Keperawatan
HARI NO TINDAKAN & RESPON NAMA JELAS
TANGGAL DX PARAF
T: Memonitor frekuensi nafas
R: Pasien bersedia di monitor
frekuensi napasnya oleh perawat
T: Menganjurkan pasien posisi semi
fowler saat merasa sesak
R: Pasien bersedia melakukan posisi
semi fowler saat merasa sesak sesuai
anjuran perawat
E. Catatan Perkembangan
HARI NO CATATAN PERKEMBANGAN NAMA JELAS
TANGGAL DX PARAF
1 S : - pasien mengeluh sesak nafas
O : -suara auskultasi wheezing
-retraksi dinding dada dan
penggunaan otot bantu nafas.
-frekuensi nafas 27x/menit
- pasien terpasang oksigen dengan
kecepatan 4 liter/menit melalui
rebreathing mask dengan posisi
orthopnea.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : Monitor frekuensi nafas
-Ajurkan pasien posisi semi fowler saat
merasa sesak
-Berikan terapi nebulizer
-Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
Kolaborasi dengan dokter dengan
pemberian obat bronkodilator
E : pasien mengatakan masih ada
sesak nafas
R : intervensi dipertahankan
S : pasien mengatakan sudah tidak ada
sesak
O : pasien tampak sehat
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 S : tidak ada data
O : Pasien tampak cemas
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan