Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DOKUMENTASI FLOW SHEET

Dosen Pembimbing :
Ni Nyoman Murti, M,Pd

Disusun Oleh :
Desi Purnama Sari (P07224120004)
Fernanda Anissa (P07224120012)
Hanifah Irma Cahyani (P07224120014)
Ika Kudiyanti Asis (P07224120015)
Niken Nur Kholifah (P07224120019)
Novianti Limbongan (P07224120020)
Novika Surahman (P07224120021)
Nurul Syamsi (P07224120026)

D-III KEBIDANAN BALIKPAPAN


POLITEKNIK KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena hanya dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya jugalah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan
yang berjudul “Dokumentasi Flow Sheet”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Ni Nyoman Murti, M,Pd selaku dosen Mata Kuliah Dokumentasi
Kebidanan. Kepada kerabat dan teman-teman kami yang terus memberikan dorongan
motivasi kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Penulis pun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat membuat
makalah selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Balikpapan, 18 Agustus 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembelajaran.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Pengertian Dokumentasi Flow Sheet.............................................................................3

2.2 Keuntungan Dan Kerugian Dalam Dokumentasi Flow Sheet.......................................3

2.3 Tata Cara Dalam Penulisan Model Flow Sheet.............................................................4

BAB III PENUTUP...........................................................................................................6

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................6

3.2 Saran..............................................................................................................................6

Daftar Pustaka......................................................................................................................7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam menjalankan tugasnnya, bidan dituntut untuk memberikan asuhan kebidanan


dan mendokumentasikannya. Banyak sekali waktu yang dibutuhkan untuk
mendokumentasikan sernua asuhan yang telah diberikan oleh seorang bidan. Untuk
mengurangi beban dan banyaknya waktu yang dibutuhkan bidan untuk melakur;an
pencatatan secara naratif, dibuatlah teknik pencatatan lembar alur. Lembar alur atau
flowsheet dan checklist ini digunakan untuk mengumpulkan hasil pengkajian data dan
mendokumentasikan implementasi kebidanan. Jika lembar alur ini dipergunakan dengan
tepat, maka akan banyak menghemat waktu bidan untuk mencatat.

Pendokumentasian hasil pengkajian data dan asuhan yang bersifat rutin akan
menghabiskan banyak waktu bidan. Data yang bersifat rutin ini dapat didokumentasikan
secara ringkas dengan menggunakan lembar alur. Penting di sini untuk tidak menulis
ulang data di dalam lembar alur ke dalam catatan perkembangan, karena sama saja hal ini
akan mengabaikan tujuan pembuatan lembar alur dan melakukan pekerjaan yang sia-sia.

Tujuan pencatatan menggunakan teknik lembar alur ini, antara lain : untuk kecepatan
dan efisiensi pendokumentasian data dan asuhan, menggabungkan data yang jika tidak
dikumpulkan akan tersebar dalam rekam medis pasien, mempermudah kontinuitas asuhan,
mengurangi duplikasi dalam pencatatan, melindungi aspek legal pasien dan bidan, dapat
melakukan pengkajian data pasien dengan cepat, mudah membandingkan data pasien dan
mendokumentasikan informasi yang akan digunakan dalam mengevaluasi keefektivan
asuhan.

Format pencatatan dalam lembar alur kebanyakan berupa grafik atau cheklist. Data
yang bisa didokumentasikan : pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan asuhan
kebidanan, tanda-tanda vital, monitor keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, nutrisi,
pengkajian kulit dan sistem tubuh, kadar glukose urine dan darah. Lembar alur juga bisa
digunakan untuk mendokumentasikan hasil observasi dan tindakan kebidanan, kaitannya
dengan data dasar, catatan pengobatan, perkembangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Dokumentasi Flow Sheet
2. Keuntungan Dan Kerugian Dalam Dokumentasi Flow Sheet
3. Tata Cara Dalam Penulisan Model Flow Sheet

1.3 Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui definisi tekhnik pendokumentasian model checklist


2.  Mengetahui keuntungan dan kerugian dalam model pendokumentasian bentuk
chechlist.
3.  Mengetahui tatacara dalam penulisan model checklist atau flow sheet.
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendokumentasian Teknik Cheklist/Flow Sheet

Flow sheet atau checklist merupakan salah satu bentuk catatan perkembangan yang berisi
hasil observasi dan tindakan. Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil
observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara
narative, termasuk data klinik klien. Flow sheet merupakan cara tercepat dan paling efisien
untuk mencatat informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui
keadaan klien hanya dengan melihat gravik yang terdapat pada flow sheet.

Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering digunakan di unit gawat darurat.
Format pencatatan dalam lembar alur kebanyakan berupa grafik atau cheklist. Data yang bisa
didokumentasikan yaitu pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan asuhan
kebidanan, tanda-tanda vital, monitor keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, nutrisi,
pengkajian kulit dan sistem tubuh serta kadar glukose urine dan darah.
Lembar alur juga bisa digunakan untuk mendokumentasikan hasil observasi dan tindakan
kebidanan, kaitannya dengan data dasar, catatan pengobatan, KIE dan catatan perkembangan.

2. 2 Keuntungan dan Kerugian Pendokumentasian Teknik Checklist


Pada hakikatnya ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam pendokumentasian model
checklist ini. Antara lain sebagai berikut:

 Keuntungan:
1.    Meningkatkan kualitas pencatatan observasi
2.    Memperkuat aspek legal
3.    Memperkuat atau menghargai standar asuhan
4.    Menjadikan dokumentasi kebidanan lebih tepat
5.    Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan
6.    Membatasi narasi yang terlalu luas
7.     Mudah dibaca
8.     Perbandingan data dari beberapa kkt dapat ditingkatkan
 Kekurangan:
1.    Memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan penyimpanan
2.    Memungkinkan duplikasi data, rancangan dan format
3.    Tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak biasa terjadi dan
bertahan untuk menggunakan lembar alur
4.    Medical record menjadi lebih luas

2.3 Desain dan Syarat Standar dari Teknik Cheklist/Flow Sheet


Desain dan bagian umum dalam pendokumentasian bentuk checklist dan flow sheet antara
lain terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Kolom untuk nama petugas yang melakukan pemeriksaan atau Tindakan
2. Hasil pengkajian, KIE, observasi, tindakan, dan lain-lain.
3. Hasil observasi atau intervensi khusus.
4. Nama pasien, waktu (tanggal, bulan dan tahun), nama bidan dan tanda tangan.
5. Hanya menuliskan judul tindakan, sedangkan penjabaran lebih lanjut diuraikan
secara narasi. Misalnya: mengobati luka bakar. Ganti balutan lihat pada catatan
perkembangan.

Menurut Iyer and Camp (2005) proses merancang lembar alur dengan tepat sangat bervariasi.
Beberapa anjuran umum dalam merancang sebuah lembar alur adalah :
1. Tentukan seberapa banyak ruangan yang diperlukan untuk isi format.
2. Rancang sebuah format yang mudah dibaca dan digunakan.
3. Tentukan apakah format tersebut akan digunakan secara vertikal atau horisontal.
4. Gunakan huruf yang dicetak tebal dan miring untuk menekailkan judul bagian atau
informasi penting lainnya.
5. mertimbangkan untuk memberi jarak antar informasi.
6. Tentukan apakah format tersebut akan lebih dari satu halaman.
7. Pertimbangkan apakah informasi dalam format tersebut akan dikomunikasikan antar bagian.
8. Sediakan lembar alur kosong untuk masing-masing pasien agar memungkinkan
individualisasi data dan pendokumentasian asuhan pada pasien.
9. Jika catatan perkembangan rnultidisiplin tidak digunakan, pertimbangkan pemberian ruang
kosong untuk catatan - ¬catatan tersebut di halaman sebaliknya lembar alur tersebut.
10. Pertahankan struktur dasar format lembar alur untuk menggambarkan standar asuhan yang
diberikan kepada pasien adalah sama.
11. Berfikir global saat membuat atau merevisi sebuah format, hindari merancang format tanpa
berkonsultasi ke profesi/unit lain.
12. Libatkan staf sistem informasi komputer untuk meninjau ulang konsep lembar alur.
13.    Dapatkan masukan dari anggota staf yang akan menggunakan format tersebut.
14.    Lakukan koreksi awal secara cermat terhadap format yang telah dibuat.
15.    Harus disadari bahwa pembuatan dan penerapan format lembar alur membutuhkan waktu
lama, sehingga perlu alokasi waktu yang cukup.

Agar lembar alur/flow sheet/ceklist sesuai dengan standar, maka harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
1.    Perhatikan dan ikuti petunjuk menggunakan format khusus.
2.    Lengkapi format dengan kata kunci.
3.    Gunakan tanda cek (V) atau (X) pada waktu mengidentifikasi bahwa parameter telah
diobservasi / di intervensi.
4.    Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong. Tulis O untuk mengidentifikasi
bahwa parameter tidak diobservasi.
5.    Tambahkan uraian secara detail jika diperlukan.
6.    Pertahankan agar letak lembar alur tepat di lokasi yang tersedia (Rekam Medis).
7.     Beri tanda tangan dan nama jelas perberi asuhan.
8.    Dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cheklist/Flowsheet merupakan salah satu bentuk catatan perkembangan yang berisi hasil
observasi dan tindakan. Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil observasi
atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara narative,
termasuk data klinik klien. Flow sheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk
mencatat informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan
klien hanya dengan melihat gravik yang terdapat pada flow sheet. Flow sheet atau checklist
biasanya lebih sering digunakan di unit gawat darurat.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
dengan rendah hati menerima saran dan kritik guna memperbaiki kekurangan maupaun
kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Wildan. Hidayat. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Salemba Medika : Surabaya


http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/12/21/dokumentasi-asuhan-kebidanan/. Tanggal 28
september 2011. Jam 13:10
http://materibidan.blogspot.com/2010/10/teknik-pendokumentasian.htmlB.Flow Sheet dan
Checklist. tanggal 28 september 2011. Jam 13:12

Anda mungkin juga menyukai