2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Model Pendokumentasian Asuhan Keperawatan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
sebagai salah satu metode pembelajaran bagi mahasiswa sekolah tinggi D-III Keperawatan
Akademi Kesehatan Rustida Krikilan.
Makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari buku dan internet.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan pihak tertentu. Oleh
karena itu, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap agar tulisan ini dapat diterima dan dapat berguna bagi semua pihak.
Kami mengharapkan adanya kritik dan saran membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Macam-Macam Model Dokumentasi Keperawatan...............................................3
2.2 Pengertian Dari Masing-Masing Model...................................................................3
2.3 Menjelaskan Keuntungan Dan Kerugian Dari Masing-Masing Model................9
2.4 Perbedaan Dari Masing-Masing Model Komunikasi...........................................12
BAB 3. PENUTUP...................................................................................................................14
3.1 Simpulan....................................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
ii
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalami gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Bentuk pemenuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang
ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu
keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu. Pelayanan keperawatan profesional
yang berdasarkan ilmu pengetahuan mempunyai proses keperawatan yaitu suatu
asuhan keperawatan sebagai metode ilmiah penyelesaian masalah keperawatan pasien
untuk meningkatkan outcome pasien yang harus didokumentasikan.
Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah kegiatan pencatatan, pelaporan
dan pemeliharaan yang berkaitan dengan pengelolaan klien guna mempertahankan
sejumlah fakta dari suatu kejadian dalam suatu waktu. Dokumentasi adalah bukti
pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam catatan yang berguna untuk
kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung jawab
perawat. Pendokumentasian asuhan keperawatan dapat digunakan sebagai tanggung
jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami oleh
pasien atau klien baik masalah kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan. Pedokumentasian asuhan keperawatan yang tepat waktu,
akurat dan lengkap tidak hanya penting untuk melindungi perawat tetapi penting juga
untuk membantu pasien atau klien mendapat asuhan keperawatan yang lebih.
Dokumentasi dalam pelayanan keperawatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam pelayanan keperawatan yang komprehensif. Kualitas pelayanan tim
keperawatan dapat diukur melalui kelengkapan dokumen perawatan yang ada.
Mengingat pentingnya dokumentasi keperawatan dalam menjamin terselenggaranya
pelayanan keperawatan yang komprehensif, maka pada makalah ini akan membahasa
beberapa model dokumentasi, yang dalam pelaksanaannya penggunaan model ini
didasarkan pada karakteristik tatanan pelayanan yang diharapkan.
1
2
4
5
diterapkan pada pasien rawat inap, yang didalamnya terdapat catatan pesan
dokter yang ditulis oleh dokter, dan riwayat keperawatan yang ditulis oleh
perawat. Namun demikian, secara umum catatan ini berupa pesan Dokter.
Catatan-catatan dalam model ini ditempatkan atas dasar disiplin orang atau
sumber yang mengolah pendokumetasian.
Model dokumentasi SOR ini dapat dibuat dengan formulir grafik,
format pemberian obat, format catatan perawat termasuk riwayat penyakit
pasien, riwayat perawatan dan perkembangan pasien, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan diagnostik, formulir masuk rumah sakit dan
formulir untuk tindakan operasi yang ditandatangani oleh pasien dan keluarga.
Model dokumentasi SOR terdiri dari 5 komponen, yaitu:
1. Lembar penerimaan klien (data demografik) meliputi : Nama, Alamat,
Tempat tgl lahir, status perkawinan dan lain-lain
2. Lembar order dokter
3. Lembar riwayat medik atau penyakit
4. Catatan perawat
5. Catatan dan laporan khusus misal : konsultasi, hasil lab, laporan
operasi.
2. Model dokumentasi POR (Problem-oriented-record)
Model dokumentasi POR (problem-oriented-record) merupakan model
dokumentasi yang berorientasi pada masalah. Dimana model ini berpusat pada
data klien yang didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien.
Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari Amerika
Serikat. Dalam format aslinya pendekatan berorientasi masalah ini dibuat
untuk memudahkan pendokumentasian dengan catatan perkembangan yang
terintegrasi, dengan sistem ini semua petugas kesehatan mencatat observasinya
dari suatu daftar masalah.
Dokumentasi ini merupakan alat yg efektif guna mendokumentasikan
sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada klien. Pendokumentasian
ini memungkinkan digunakan oleh multidisplin tenaga kesehatan dengan
pendekatan pemecahan masalah (Olfah 2016). Model pendokumentasian ini
mengarahkan pada ide dan pemikiran anggota tim, sehingga masing-masing
anggota tim bisa saling mengemukakan pandangannya dalam memberikan
6
Model ini memusatkan data tentang klien dan didokumentasikan dan disusun
menurut masalah klien. Model dokumentasi ini terdiri dari beberapa komponen
yakni data dasar (data yang berisi informasi baik subjektif maupun objektif), daftar
masalah, daftar awal rencana, dan catatan perkembangan.
3. Model Dokumentasi Progress Note
Model ini disusun berdasarkan tiap-tiap masalah yang telah dilakukan
tindakan, disusun oleh semua yang terlibat. Beberapa acuan progress note antara
lain: SOAP, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif), Assesment,
Planning (perencanaan) dan SOAPIER, yaitu Subjective (data subjektif), Objective
(data objektif), Assesment, Planning (perencanaan), Implementation (implementasi
atau tindakan), Evaluation (evaluasi), dan Reassessment (penaksiran/ peninjauan
kembali/ pengkajian ulang).
4. Model Dokumentasi CBE (Charting By Exception)
Model pendokumentasian ini adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat
secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpan dari keadaan normal atau
standar.
5. Model Dokumentasi PIE (Problem Intervention and Evaluation)
Model pendokumentasian ini merupakan suatu penekanan pada proses
keperawatan dan diagnosa keperawatan. Proses dokumentasi PIE dimulai
pengkajian waktu klien masuk diikuti pelaksanaan pengkajian sistem tubuh setiap
pergantian jaga. Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor
intervensi keperawatan yang spesifik berhubungan dengan masalah yang spesifik.
6. Model Dokumentasi POS (Problem Oriented System)
Pencatatan FOCUS merupakan suatu proses-orientasi dan klien-fokus. Hal ini
digunakan proses keperawatan untuk mengorganisir dokumentasi asuhan (Eriyani
2020). Catatan perkembangan pada model dokumentasi fokus ditulis dengan
menggunakan format DAR, yaitu:
1. Data (D), yaitu : data subjektif dan data objektif
2. Action (A), yaitu: tindakan keperawatan yang segera atau yang akan
dilakukan berdasarkan pengkajian/evaluasi keadaan klien
3. Response (R), yaitu respon pasien terhadap tindakan medis dan tindakan
keperawatan yang telah diberikan kepada pasien
BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Model dokumentasi keperawatan merupakan model dokumentasi dimana data-
data pasien dimasukan kedalam suatu format, catatan dan prosedur dengan tepat yang
dapat memberikan gambaran perawatan secara lengkap dan akurat. Ada beberapa
model dokumentasi keperawatan yang bisa kita pakai dan terapkan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien antara lain, model dokumentasi SOR (Source-
Oriented-Record), POR (Problem-Oriented-Record), Progress Note, CBE (Charting
By Exeption), PIE (Problem-Intervention-Evaluation) dan POS/FOCUS (Process-
Oriented-System).
Model dokumentasi SOR (source-oriented-record) adalah model dokumentasi
yang berorientasi pada sumber informasi. Sedangkan model dokumentasi POR
(problem-oriented-record) merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada
masalah. Model Dokumentasi Progress disusun berdasarkan tiap-tiap masalah yang
telah dilakukan tindakan, disusun oleh semua yang terlibat. Model dokumentasi CBE
(Charting By Exeption) merupakan model dokumentasi ini hanya mencatat secara
naratif hasil pengkajian yang menyimpang dari data normal atau standar yang ada.
Model dokumentasi PIE (Problem-Intervention-Evaluation) ialah model
pendokumentasian yang menekanan pada proses keperawatan dan diagnosa
keperawatan. Dan terakhir model dokumentasi POS/FOCUS (Process-Oriented-
System) yang merupakan suatu proses-orientasi dan klien-fokus.
Model-model dokumentasi keperawatan ini memiliki pengertian dan
karakteristik yang berbeda-beda. Model dokumentasi keperawatan ini juga memiliki
keuntungan dan kerugian masing-masing.
3.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penyusun memberikan saran yang dapat
membantu penulisan makalah untuk kedepannya.
1. Perlu adanya penambahan lebih dalam mengenai materi pada pembahasan
maca-macam dokumentasi keperawatan
2. Perlu adanya penambahan gagasan lain tentang perbedaan darisetiap model-
model dokumentasi keperawatan
3. Untuk mengoptimalkan penggunaan buku sumber maupun jurnal yang relevan
15
DAFTAR PUSTAKA
Dhita, Adinda. 2015. Model Dan Teknik-Teknik Pendokumentasian Dalam Abstrak Latar
Belakang Tujuan Metode. file:///C:/Users/hp/AppData/Local/Temp/MODEL DAN
TEKNIK-TEKNIK PENDOKUMENTASIAN DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN.pdf.
Harefa, Erta Iman Jelita. 2019. Gambaran Model Pendokumentasian Asuhan Keperawatan.
Olfah, Yustiana dan Abdul Ghofur. 2016. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta Selatan:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Subekti, Imam, Sugianto Hadi dan Ngesti W. Utama. 2012. Dokumentasi Proses
Keperawatan. ed. joko Triwant. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Wahid, Abdul dan Imam Supraoto. 2012. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.
Jakarta: CV. Trans Info Media.
16