Makalah 122
Makalah 122
Disusun oleh
LISTA K. AHADIN
SAKINA
SITI RAMLA
RAHMAWATI
DWI AKTAVIA
Tingkat 2 A
Prodi D III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA
2023/2024
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
5. Konsistensi...........................................................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
Kesimpulan......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Dokumentasi adalah bukti hukum dari perawatan yang telah diberikan. Dengan
dokumentasi yang baik, rumah sakit dan perawat dapat melindungi diri mereka sendiri
dan mengikuti praktik-praktik etika.
a. Jelas
Dokumentasi keperawatan harus menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti. Hindari penggunaan singkatan atau frasa yang ambigu. Informasi yang
dicatat harus dapat dipahami oleh siapa pun yang membaca catatan, termasuk anggota
tim perawatan lainnya.
1. Spesifik, Sebisa mungkin, catatan harus memberikan detail spesifik tentang
observasi, tindakan, dan respons pasien. Hal ini membantu dalam memahami
dengan lebih baik keadaan pasien dan memberikan panduan yang jelas bagi
perawat atau profesional kesehatan lainnya yang merawat pasien tersebut.
2. Ketepatan Waktu, Dokumentasi harus mencatat kejadian atau informasi secepat
mungkin setelah terjadi. Informasi yang dicatat dalam waktu yang lebih dekat
dengan peristiwa dapat lebih akurat dan dapat diandalkan.
3. Hindari Asumsi Hindari membuat asumsi atau interpretasi berlebihan dalam
dokumentasi. Fokuskan pada fakta dan informasi konkret yang dapat diobservasi
atau diukur.
4. Gunakan Istilah Standar, Gunakan istilah dan frasa standar yang diterima dalam
praktik keperawatan. Hal ini memastikan konsistensi dalam komunikasi
antarperawat dan profesional kesehatan lainnya.
5. Refleksi Kondisi Sebenarnya, Pastikan bahwa catatan mencerminkan keadaan
sebenarnya pasien pada saat tertentu. Jangan mencantumkan informasi yang tidak
dapat diverifikasi atau tidak relevan dengan asuhan keperawatan yang diberikan.
b. Tertulis
1. Media Tulisan yang Jelas, Gunakan media tulisan yang jelas dan mudah dibaca.
Pastikan tulisan tangan atau elektronik dapat diidentifikasi dengan jelas untuk
mencegah kesalahan pembacaan.
2. Sistem Pencatatan Elektronik yang Efektif, Jika menggunakan sistem pencatatan
elektronik, pastikan bahwa data dapat diakses dengan mudah, terlindungi secara
aman, dan sistem tersebut memfasilitasi pencatatan yang akurat dan efisien.
3. Format yang Terstruktur, Gunakan format pencatatan yang terstruktur dan sesuai
dengan kebijakan rumah sakit atau lembaga kesehatan. Format yang terstruktur
membantu memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan telah dicatat.
4. Identifikasi Pencatat, Catatan harus mencakup identifikasi perawat yang membuat
catatan tersebut. Ini membantu dalam melacak sumber informasi dan memberikan
dasar kepercayaan terhadap dokumentasi.
5. Pembaruan Berkala, Pembaruan catatan harus dilakukan secara berkala sesuai
dengan perkembangan kondisi pasien. Ini membantu memastikan bahwa catatan
selalu mencerminkan informasi yang paling baru.
Penyajian informasi dengan waktu dan tanggal yang tepat juga mendukung koordinasi
perawatan antarprofesional kesehatan yang merawat pasien. Catatan yang terstruktur
secara kronologis memudahkan pemahaman sejarah perawatan pasien dan membantu
dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Selain itu, pencatatan yang dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan kondisi
pasien dapat memberikan pandangan yang lebih holistik terhadap perjalanan penyakit dan
respons terhadap intervensi yang dilakukan. Oleh karena itu, prinsip waktu dan tanggal
dalam dokumentasi keperawatan tidak hanya meningkatkan akurasi catatan, tetapi juga
mendukung manajemen perawatan yang efektif dan berkesinambungan.
Prinsip relevan dan signifikan dalam dokumentasi keperawatan menegaskan bahwa setiap
informasi yang dicatat harus memiliki relevansi langsung dengan asuhan keperawatan
pasien dan memiliki signifikansi klinis. Catatan harus difokuskan pada masalah utama,
intervensi, respons pasien, dan hasil yang dicapai. Hindari mencatat informasi yang tidak
berhubungan dengan perawatan pasien atau yang tidak memberikan kontribusi signifikan
terhadap pemahaman kondisi pasien.
Penting untuk selalu mempertimbangkan apa yang benar-benar penting untuk mencatat
agar catatan keperawatan tetap fokus dan memberikan gambaran yang jelas tentang
perjalanan perawatan pasien. Dengan demikian, prinsip relevan dan signifikan tidak hanya
mendukung perawatan yang terinformasi secara baik, tetapi juga memastikan efisiensi
dalam proses dokumentasi.
5. Konsistensi
Dengan menjaga konsistensi, tim perawatan dapat memastikan bahwa setiap anggota tim
memiliki pemahaman yang seragam mengenai kondisi dan perkembangan pasien.
Kesesuaian ini memfasilitasi kolaborasi yang baik antarprofesional kesehatan, mencegah
kebingungan, dan meminimalkan risiko kesalahan.
Selain itu, konsistensi mencakup penggunaan istilah dan format yang seragam dalam
dokumentasi. Penggunaan bahasa dan format yang konsisten membantu menciptakan
standar yang dapat diikuti oleh semua anggota tim, sehingga mempermudah interpretasi
dan akses informasi.
Catatan keperawatan harus mencakup informasi yang bersifat pribadi dan medis pasien,
dan perlu dijaga kerahasiaannya. Ini melibatkan penggunaan pengamanan data yang
memadai dan kontrol akses yang sesuai. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan
pasien terhadap penyedia layanan kesehatan.
Dokumentasi harus lebih berfokus pada kebutuhan dan kondisi pasien daripada pada
tindakan atau intervensi perawat itu sendiri. Catatan harus mencerminkan respons pasien
terhadap perawatan, kebutuhan khusus, dan preferensi pasien. Pemahaman mendalam
terhadap kebutuhan pasien membantu penyedia layanan memberikan perawatan yang
personal dan bermakna.
a. Pemantauan Kontinu
Catatan keperawatan harus mencerminkan pemantauan yang berkelanjutan terhadap
kondisi pasien. Informasi tentang vital sign, respons terhadap obat-obatan, dan
perubahan perilaku pasien perlu dicatat secara teratur untuk memahami perjalanan
penyakit dan memungkinkan intervensi yang cepat jika diperlukan.
b. Evaluasi Hasil
Dokumentasi juga harus mencakup evaluasi hasil dari intervensi perawatan yang
dilakukan. Perawat perlu menilai apakah tujuan perawatan telah tercapai, sejauh mana
perubahan terjadi, dan apakah ada perubahan yang perlu dilakukan dalam rencana
perawatan.
c. Perubahan Rencana Perawatan
Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa ada perubahan dalam kondisi atau respons
pasien, dokumen tersebut harus mencatat perubahan tersebut dan merinci langkah-
langkah yang diambil untuk menyesuaikan rencana perawatan.