DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula saya haturkan kepada junjungan alam nabi besar
Muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa saya dari jaman kegelapan menuju
jaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan seperti sekarang ini.
Ucapan terimakasih juga saya haturkan kepada Ibu dosen yang telah membantu
memberikan arahan dalam pembuatan makalah megenai “Konsep Dokumentasi
Keperawatan”. Makalah ini saya buat untuk memperdalam ilmu kita mengenai peran
seorang perawat.
Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu saya dengan menyediakan sumber
informasi serta memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan banyak orang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Suatu dokumen atau catatan yang berisi data tentang keadaan pasien yang dilihat
tidak saja dari tingkat kesakitan, akan tetapi juga dilihat dari jenis, kualitas dan
kuantitas dari layanan yang telah diberikan perawat dalam memenuhi kebutuhan
pasien (Ali, 2010).
b. Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari proses pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang
dicatat baikberupa elektronik maupun manual serta dapat dipertanggungjawabkan
oleh perawat.
1
Dokumentasi keperawatan mempunyai tujuan yang sangat penting dalam
bidang keperawatan. Berikut ini, Anda dapat mempelajari beberapa pendapat
mengenai tujuan dokumentasi keperawatan.
2
g. Sebagai sumber data perencanaan asuhan keperawatan berkelanjutan.
3
BAB ll
ISI
Selanjutnya Potter dan Perry (1994) memberikan panduan sebagai petunjuk cara
mendokumentasikan yang benar, sebagai berikut:
4
a. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik pasien atau tenaga kesehatan
lainnya, karena pernyataan tersebut dapat dinilai sebagai perilaku tidak
professional atau asuhan keperawatan yang tidak bermutu.
b. Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin.
c. Bila kesalahan tidak segera diperbaiki maka dapat menyebabkan kesalahan
tindakan pula.
d. Catatan harus akurat, valid dan reliabel. Pastikan yang ditulis adalah fakta, jangan
berspekulasi atau menuliskan pikiran sendiri.
e. Jangan biarkan bagian kosong pada catatan perawat, karena orang lain dapat
menambah informasi yang tidak benar pada bagian yang kosong tersebut.
f. Semua catatan harus dapat dibaca dan ditulis dengan tinta.
g. Menulis hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggunggugat atas informasi
yang telah ditulisnya. Jangan menulis untuk orang lain.
h. Hindari penggunaan istilah yang bersifat tidak umum.
i. Memulai dokumentasi dengan waktu dan akhiri dengan tanda tangan dan nama
jelas
1. Administrasi
2. Hukum
Ditinjau dari aspek hukum, dokumentasi bermanfaat sebagai alat bukti yang sah, isi
sebuah berkas menyangkut adanya jaminan kepastian hokum atas dasar keadilan
brlangsung
3. Pendidikan
Ditinjau dari aspek pendidikan, suatu berkas catatan bermanfaat untuk mendukung
kegiatan pembelajaran, isi dari berkas dokumentasi menyangkut data atau informasi
5
tentang kronologis perkembangan pelayanan kebidanan yang telah di berikan
kepada pasien.
4. Penelitian
Ditinjau dari aspek penelitian, dokumentasi bermanfaat sebagai penyedia data untuk
keperluan penelitian. Data atau informasi yang tercantum dalam sebuah berkas
dapat di pergunakan untuk keperluan penelitian dalam pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan.
5. Ekonomi
6. Managemen
Ditinjau dari aspek managemen catatan yang lengkap dan di simpan dengan baik
menunjukkan adanya managemen yang baik pula. Suatu berkas pencatatan
merupakan keseluruhan arus data dan informasi dalam system informasi kesehatan.
Berkas ini digunakan dalam pelaporan dan penyusunan program sebagai
pelaksanaan keputusan pimpinan.
6
kualitas dokumentasi keperawatan. Dokumentasi harus mengikuti standar yang
ditetapkan untuk mempertahankan akreditasi, untuk mengurangi
pertanggungjawaban, dan untuk menyesuaikan kebutuhan pelayanan keperawatan
(Potter & Perry, 2005). 27 Nursalam (2008).
Dilihat dari gerakan praktik keperawatan pada semula tidak ada praktik
keperawatan perseorangan, namun saat ini telah menjadi praktik keperawatan
perseorangan. Hal ini menuntut perubahan dalam dokumentasi keperawatan secara
lengkap dan akurat. Dilihat dari cakupan praktik keperawatan bahwa pada saat ini
praktik keperawatan berkembang menjadi keperawatan anak, maternitas, medical
bedah, dll dan hal ini menuntut perubahan dokumentasi pada setiap praktik
keperawatan. Dilihat asuhan keperawatan sesuai berat ringannya penyakit memiliki
perbedaan pada pendokumentasiannya. Dilihat dari konsumen penggunaan jasa,
artinya konsumen disisni adalah pasien. Pasien memerlukan perawat sebagai
petugas pelayanan kesehatan yang harus memberikan kepuasaan kepada pasien.
Dilihat dari peralatan medis pada saat ini telah canggih, dan hal ini menuntut
perawat yang canggih dalam pendokumentasian menggunakan computer.
7
Standar dokumentasi memuat aturan atau ketentuan tentang pelaksanaan
pendokumentasian. Oleh karena itu, kualitas kebenaran standar
pendokumentasian akan mudah dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan
sebagai perlindungan atas gugatan karena sudah memiliki standar hukum.
c. Sebagai metode pengumpulan data
Dokumentasi dapat digunakan untuk melihat data-data pasien tentang
kemajuan atau perkembangan dari pasien secara objektif dan mendeteksi
kecendrungan yang mungkin terjadi. Dokumentasi keperawatan juga dapat
dijadikan sebagai bahan penelitian, karena data-datanya aktual atau dapat
dibuktikan kebenarannya.
d. Sebagai sarana pelayanan keperawatan secara individual
Tujuan ini merupakan integrasi dari berbagai aspek ilegal tentang kebutuhan
bio, psiko, sosial, dan spiritual sehingga individu dapat merasakan manfaat dari
pelayanan keperawatan.
e. Sebagai sarana evaluasi
Hasil akhir dari asuhan keperawatan yang telah didokumentasikan adalah
evaluasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
f. Sarana menigkatkan kerjasama antar kesehatan
Melalui dokumentasi, tenaga dokter, ahli gizi, fisioterapi, dan tenaga
kesehatan lainnya, akan saling kerja sama dalam memberi tindakan yang
berhubungan dengan klien. Karena hanya lewat bukti-bukti aktual dalam
dokumentasi keperawatan, kerjasama antar tenaga kesehatan akan berjalan
dengan baik.
g. Sebagai sarana pendidikan lanjutan
Bukti yang telah ada menuntut adanya sistem pendidikan yang lebih baik dan
terarah sesuai dengan program yang diinginkan klien. Dokumentasi keperawatan
tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan lanjutan
mengenai layanan keperawatan.
h. Sebagai audit pelayanan keperawatan
8
BAB III
PEMBAHASAN
2) Terbinanya koordinasi yang baik dan dinamis antara sesama atau dengan
pihak lain melalui dokumentasi keperawatan yang efektif.
9
4) Sebagai metode pengembangan ilmu keperawatan.
1. Brevity (ringkas)
10
Dokumentasi keperawatan merupakan perekam terhadap masalah yang
berkaitan dengan klien yang bisa dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan bagi semua profesional kesehatan.
d. Keuangan.
Dokumentasi dapat menjadi sumber pertimbangan biaya perawatan.
e. Pendidikan.
Data yang ada dalam dokumentasi dapat menjadi sumber belajar.
f. Penelitian.
Data dalam dokumentasi dapat menjadi bahan penelitian
g. Akreditasi.
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran dan
fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan klien. Hal ini akan
bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan dan bahan pertimbangan dalam
kenaikan jenjang karir/kenaikan pangkat.
11
e. Mendokumentasikan saran, perawatan atau layanan yang diberikan kepada
individu dalam kelompok, kelompok khusus, komunitas atau populasi (misalnya:
sesi pendidikan kelompok);
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan teknologi informasi dan
telekomunikasi (misalnya: memberikan terapi melalui telepon);
g. Mendokumentasikan inform consent ketika perawat memberikan pengobatan
atau intervensi tertentu dan advokasi kebijakan dokumentasi yang jelas dan
prosedur yang konsisten dengan Standar Asuhan Keperawatan (SAK).
12
Standar 3: Keamanan
Perawat melindungi informasi kesehatan klien dengan menjaga kerahasiaan dan
menyimpan informasi sesuai dengan prosedur yang konsisten sesuai dengan standar
profesional dan etika berdasarkan peraturan perundang-undangan yang relevan.
Indikator Perawat :
a. Memastikan bahwa informasi perawatan klien yang relevan diambil dalam
catatan kesehatan klien, seperti yang didefinisikan oleh kebijakan rumah sakit.
b. Mempertahankan kerahasiaan informasi kesehatan klien, termasuk password
atau informasi yang diperlukan untuk mengakses catatan kesehatan klien.
c. Memahami dan mematuhi kebijakan, standar dan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan kerahasiaan, privasi dan keamanan.
d. Mengakses informasi hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki
kebutuhan profesional untuk memberikan perawatan.
e. Menjaga kerahasiaan klien lain dengan menggunakan inisial atau kode ketika
mengacu pada klien lain dalam catatan kesehatan klien (misalnya, menggunakan
inisial ketika mengutip teman sekamar klien)
f. Memfasilitasi hak-hak klien untuk mengakses informasi kesehatan tentang
dirinya.
g. Memeriksa dan mendapatkan salinan catatan kesehatan, seperti yang
didefinisikan oleh kebijakan rumah sakit.
h. Memperoleh persetujuan dari klien atau pengganti pengambil keputusan untuk
menggunakan dan mengungkapkan informasi kepada orang lain di luar lingkaran
perawatan, sesuai dengan peraturan yang relevan.
i. Menggunakan metode yang aman untuk mengirimkan informasi kesehatan klien
(misalnya, menggunakan garis aman untuk fax atau e-mail).
j. Mempertahankan catatan kesehatan sesuai dengan kebijakan dan peraturan
organisasi dan melakukannya sebagai bagian dari tanggungjawab perawat.
k. Memastikan penghancuran dokumen yang sudah tidak diperlukan dengan aman
dan menjaga rahasia dokumen tetap terjaga.
13
3.5 Kecenderungan Dokumentasi Keperawatan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam keperawatan akan
memberikan dampak pada dokumentasi keperawatan. Oleh karenanya, terjadi
perubahan yang dapat mempengaruhi dokumentasi, yaitu :
14
f. Kontrol akreditasi :
- Pelaksanaan akreditasi pelayanan keperawatan membutuhkan petunjuk
pelaksaan asuhan keperawatan serta aturan-aturan dalam
mendokumentasikan keperawatan. Untuk mengontrol kegiatan
pelaksanaan tersebut, dibentuk standar akreditasi dalam dokumentasi
keperawatan sehingga bentuk pendokumentasian mengikuti standar
akreditasi yang telah ada dengan tidak mengindahkan prinsip dokumentasi
efektif.
g. Asuransi kesehatan :
15
Tujuan ini merupakan integrasi dari berbagai aspek ilegal tentang kebutuhan
bio, psiko, sosial, dan spiritual sehingga individu dapat merasakan manfaat darri
pelayanan keperawatan.
Bukti yang telah ada menuntut adanya sistem pendidikan yang lebih baik dan
terarah sesuai dengan program yang diinginkan klien.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dokumentasi merupakan bukti laporan dan pencatatan dengan
menggunakan bukti yang akurat dari berbagai macam dokumen yang berupa tulisan.
Dokumentasi segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang anda andalkan sebagai
rekaman atau bukti bagi pihak berwenang. Tujuan dilakukan kegiatan dokumentasi
yaitu untuk mendapatkan, keterangan, dan penerangan pengetahuan serta bukti
4.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18