Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERENCANAAN KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pembimbing :

Susi Purwanti, S.SiT., MPH

Disusun Oleh :

Fernanda Anissa (P07224120012)

Niken Nur Kholifah (P07224120019)

Novianti Limbongan (P07224120020)

Novika Surahman (P07224120021)

D-III KEBIDANAN BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
limpahan karunianya sehingga kami diperkenankan menyelesaikan makalah makalah ini
dengan baik.

Makalah tentang Perencanaan Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Promosi Kesehatan disusun
guna memenuhi tugas ibu Susi Purwanti, S.SiT., MPH pada bidang mata kuliah Promosi
Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Makalah Perencanaan
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Promosi Kesehatan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Susi Purwanti, S.SiT.,
MPH selaku dosen mata kuliah Promosi Kesehatan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Balikpapan, 20 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………..………….................................………….1

DAFTAR ISI……………………………………………..................………………………………..….2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG………………………………….........................……………………..……3

1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………….................................….…………………3

1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN……………………………............................….…………………3

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL………………………………..................………………….4

2.2 ADVOKASI……………………………………….…….............................……………………….6

2.3 PEMBERDAYAAN……………………………………………….....………………………………6

2.4 KEMITRAAN………………………............................…………………………………………….8

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………................................10

3.2 SARAN………………………………………………………………………............……………..10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….................…..…………..11
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan bagian dari daur siklus seorang wanita dimana proses dari
kehamilan akan menyebabkan wanita terjadi beberapa perubahan dalam dirinya. Perubahan
tersebut meliouti fisik, mental dan sosial. Kebutuhan Dasar Ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi
agar ibu dalam menjalani kehamilannya terjaga kesehatannya. Kebutuhan tersebut meliputi
oksigenasi, nutrisi, personal hiegine, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi/body mekanik,
istirahat/tidur. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin
selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada
kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan
kelak.

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi,
2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru
lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan.
Agar kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan
pelayanan kesehatan yang baik. Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan
berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan tentang kebutuhan ibu hamil

2. Menjelaskan advokasi yang dibutuhkan ibu hamil

3. Menjelaskan tentang pemberdayaan kebutuhan ibu hamil

4. Menjelaskan kemitraan antara bidan dan ibu hamil

1.3 Tujuan

a. Agar dapat mengetahui kebutuhan dasar ibu hamil dan macam macam kebutuhan dasar ibu
hamil

b. Agar dapat mengetahui perencanaan promosi kesehatan dalam penyuluhan


c. Agar mengetahui langkah langkah apa saja yang harus bidan lakukan

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

A. Pengertian

Kematian ibu dan bayi sangat berpengaruh terhadap keutuhan serta ketahanan
keluarga dan masyarakat, kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya akan
menghambat upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional. Kehamilan dan persalinan
sebagai salah satu penyebab utama kematian perempuan usia reproduktif dan tinggi rendahnya
Angka Kematian Ibu (AKI) secara tidak langsung menggambarkan kondisi kesehatan
lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan
masa nifas. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Harapan Hidup (AHH) dipakai sebagai
acuan untuk mengukur kemajuan pembangunan manusia.

Faktor sebab yang menyebabkan terjadinya penyebab tidak langsung maupun langsung
disebabkan karena kebanyakan ibu hamil tidak memahami perubahan fisiologi yang terjadi
selama kehamilan sehingga ibu tidak dapat berdaptasi dalam perubahan fisiologis selama
kehamilan. Fisiologi kehamilan dan kelahiran bayi secara umum adalah sama, namun karena
hal-hal tertentu yang berkaitan dengan proses pembentukan janin dalam Rahim hingga
kelahiran bayi bervariasi, maka fisiologis kelahiran bayi menjadi berbeda satu sama lain. Salah
satunya fungsi sirkulasi pada kehamilan. Sirkulasi darah dari ibu kejanin akan meningkat sesuai
usia kehamilan dan sesuai dengan bertambahnya berat dan besar janin.

Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama
masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada
kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan
kelak.

B. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Dan Cara Pemenuhannya

 Nutrisi

Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani
dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan
wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau
menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB
naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak
jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.
 Pekerjaan rumah tangga

Jangan pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum pria.
Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika sering
dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat seperti ini jelas
salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus
bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran,
apalagi kalau seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi
adalah pada waktu hamil.

 · Kunjugan Ulang

Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelaianan yang


menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah –
langkah pertolongan persalinan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal
minimal sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada
trimester III.

Tujuan pelayanan kebidanan (WHO), yaitu:

a) Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan pada saat peralianan.


b) Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan.
c) Perawatan neonates – bayi
d) Pemeliharaan dan pemberian laktasi.

 Imunisasi

Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia
juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus
untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada
trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan
secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi
yang lain.

 Persiapan persalinan dan laktasi

Salah satu persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan optimal dan segera dapat
memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan persiapan perawatan
payudara untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan fisik yang cukup membuat proses
menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.

2.2 Advokasi
A. Pengertian

Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/badan organisasi yang


mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kelancaran suatu kegiatan.
Advokasi dapat dilakukan terhadap pengambil keputusan dari program atau sektor terkait
masalh kesehatan maternal neonatal. Bidan melakukan upaya agar pembuat keputusan
mempercayai dan meyakini bahwa program yang ditawarkan perlu mendapatkan dukungan
melalui suatu kebijakkan.

B. Target

- Pembuat keputusan, pembuat kebijakan

-Pemuka pendapat, pimpinan agama

- LSM, Media dan lain-lain

C. Persyaratan Program Advokasi

 Credible, dapat meyakinkan para penentu kebijakan.
 Feasible, baik secara teknis, politik, maupun ekonomi.
 Relevant, sesuai  dengan kebutuhan masyarakat.
 Urgent, memiliki tingkat urgensi yang tinggi.
 High priority, memiliki prioritas yang tinggi.

2.3 Pemberdayaan

A. Pengertian

Pemberdayaan merupakan bagian yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan
sebagai ujung tombak. Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu,
keluarga atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu
menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari
mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).

Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta kelompok
masyarakat. Dalam mengupayakan agar seseorang tahu dan sadar, kuncinya terletak pada
keberhasilan membuat orang tersebut memahami bahwa sesuatu adalah masalah baginya.
Sepanjang orang yang bersangkutan belum mengetahui dan menyadari bahwa sesuatu itu
merupakan masalah, maka orang tersebut tidak akan bersedia menerima informasi apa pun
lebih lanjut.

B. Tahap-tahap Pemberdayaan

 Tahap pengkapasitasan

Tahap ini bertujuan untuk memampukan Ibu hamil sehingga mereka memiliki keterampilan
untuk mengelola peluang yang akan diberikan. Tahap ini dilakukan dengan memberikan
pelatihan-pelatihan, lokakarya dan kegiatan sejenis yang bertujuan untuk meningkatkan life skill
ibu hamil yang kurang berdaya. Pada tahap ini sekaligus dikenalkan dan dibukakan akses
kepada sumberdaya kunci yang berada di luar sebagai jembatan mewujudkan harapan dan
eksistensi dirinya.

 Tahap pendayaan

Tahap ini masyarakat diberikan peluang yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki
melalui partisipasi aktif dan berkelanjutan yang ditempuh dengan memberikan peran yang lebih
besar secara bertahap sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya, diakomodasi aspirasinya
serta dituntun untuk melakukan self evaluation terhadap pilihan dan hasil pelaksanaan atas
pilihan.

C. Ciri-Ciri Masyarakat Berdaya

Pencapaian tujuan pemberdayaan dapat diwujudkan dalam keberdayaan. Suatu individu atau
masyarakat dikatakan berdaya jika yang awalnya tidak mampu memilih tindakan yang sesuai
dengan kondisi kehamilannya oleh karena ketidaktahuan dalam memilih persalinan sesuai
dengan kondisi ibu dan janinnya, alternatif pilihan tindakan agar terwujudnya keinginan yang
diharapkan. Sumarjo (1999) mengatakan ciri-ciri masyarakat berdaya yaitu:

1. Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi


perubahan ke depan).
2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri.
3. Memiliki kekuatan untuk berunding.
4. Memiliki bargaining power yang memadai dalammelakukan kerjasama yang saling
menguntungkan.

2.4 Kemitraan

A. Pengertian

Kemitraan bidan dengan dukun adalah bentuk kerjasama antara bidan dan dukun, di
mana kerjasama ini harus saling menguntungkan kedua belah pihak dan atas dasar
transparansi, kesamaan serta rasa saling percaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan bayi. Peran bidan dalam dalam bermitra adalah menolong kelahiran serta
mengalihfungsikan dukun yang pada awalnya menolong persalinan menjadi rekan kerja untuk
merawat ibu dan bayi.

Pada hakikatnya kemitraan antara bidan dengan dukun dibangun untuk membantu
persalinan. Untuk itu sebagai sebuah bentuk kerjasama yang bertujuan untuk membantu
persalinan, maka kemitraan antara dukun dan bidan harus diorganisasi dengan baik sehingga
antara kedua belah pihak mengetahui selanjutnya menyadari peran masing-masing dalam
membantu persalinan. Prinsipnya adalah kepentingan ibu bersalin menjadi perhatian utama
dalam kemitraan yang dibangun.

B. Ruang Lingkup Kemitraan Bidan

Ruang lingkup kegiatan kemitraan mencakup masukan, proses dan luaran program.

1) Input

Meliputi penyiapan tenaga, penyiapan biaya operasional, penyiapan sarana kegiatan bidan dan
saran dukun, serta metode /mekanisme pelaksanaan kegiatan.

2) Proses

Proses yang dimaksudkan adalah lingkup kegiatan kerja bidan dan kegiatan dukun.Kegiatan
bidan mencakup aspek teknis kesehatan dan kegiatan dukun mencakup aspek non teknis
kesehatan. Tugas dukun ditekankan pada alih peran dukun dalam menolong persalinan
menjadi merujuk ibu hamil dan merawat ibu nifas dan bayi baru lahir berdasarkan kesepakatan
antara bidan dengan dukun.

3) Output

Kemitraan bidan dengan dukun adalah pencapaian target upaya kesehatan ibu dan anak antara
lain meningkatnya dukungan berbagai pihak (LP/LS) terkait, meningkatnya jumlah bidan
dengan dukun yang bermitra, meningkatkan rujukan oleh dukun, meningkatnya cakupan
pertolongan persalinan serta meningkatnya deteksi risti / komplikasi oleh masyarakat.

C. Prinsip Kemitraan Bidan

Kemitraan hanya dapat dibentuk bila ada lebih dari satu orang atau satu organisasi yang akan
bekerjasama, dalam hal ini adalah bidan dan dukun bayi. Untuk mencapai suatu kemitraan ada
beberapa prinsip yang digunakan:

1. Kesetaraan
Kesetaraan yang dimaksud adalah saling menghargai pengetahuan, pengalaman,keberadaan
dan keahlian mitranya. Jadi harus dimulai dari menerima mitra apa adanya setara dengan
dirinya.

2. Keterbukaan

Keterbukaan yang dimaksud adalah kemauan bersama untuk menjelaskan perasaan dan
keinginannya serta membicarakan persoalan masing-masing yang masih harus diuji
kebenarananya. Antara bidan dan dukun bayi harus dibuat suasana yang tidak membuat
satunya merasa lebih rendah, lebih pintar dan lebih mampu.

3. Saling Menguntungkan

Kemitraan yang dimaksud adalah tidak ada yang kehilangan atau kerugian yang diterima pada
salah satu pihak, tetapi terjadi sinergi dari para pihak. Dengan demikian harus dicari hal apa
yang dapat disinergikan dan menyebabkan keuntungan lebih besar untuk para pihak yang
bermitra.

BAB 3

PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kehamilan merupakan bagian dari daur siklus seorang wanita dimana proses dari
kehamilan akan menyebabkan wanita terjadi beberapa perubahan dalam dirinya. Perubahan
tersebut meliouti fisik, mental dan sosial. Kebutuhan Dasar Ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi
agar ibu dalam menjalani kehamilannya terjaga kesehatannya. Kebutuhan tersebut meliputi
oksigenasi, nutrisi, personal hiegine, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi/body mekanik,
istirahat/tidur. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin
selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada
kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan
kelak.

Faktor sebab yang menyebabkan terjadinya penyebab tidak langsung maupun langsung
disebabkan karena kebanyakan ibu hamil tidak memahami perubahan fisiologi yang terjadi
selama kehamilan sehingga ibu tidak dapat berdaptasi dalam perubahan fisiologis selama
kehamilan. Fisiologi kehamilan dan kelahiran bayi secara umum adalah sama, namun karena
hal-hal tertentu yang berkaitan dengan proses pembentukan janin dalam Rahim hingga
kelahiran bayi bervariasi, maka fisiologis kelahiran bayi menjadi berbeda satu sama lain. Salah
satunya fungsi sirkulasi pada kehamilan. Sirkulasi darah dari ibu kejanin akan meningkat sesuai
usia kehamilan dan sesuai dengan bertambahnya berat dan besar janin.

Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama
masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada
kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan
kelak.

3.2 Saran

Setelah mengetahui kebutuhan dasar ibu hamil diharapkan kepada ibu untuk selalu
memperhatikan kebutuhan dasar sesuai dengan keperluan setiap ibu.
Daftar Pusaka

http://eprints.umpo.ac.id/3342/2/2.%20BAB%20I.pdf

http://bidan.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/08/8.-PERAN-BIDAN-DALAM-
PROMOSI-KESEHATAN.pptx

https://media.neliti.com/media/publications/246857-bentuk-kemitraan-bidan-dan-
dukun-bayi-da-1369c6da.pdf

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/9190/semnasgeo20
17_66.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai