Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH ORAL TRUSH

DOSEN PEMBIMBING:
ENDAH WIJAYANTI

DISUSUN OLEH:

Dosen Pengajar :

Endah Wijayanti, SST., M.Keb

Disusun Oleh :

Fernanda Anissa (P07224120012)

Ika Kurdiyanti Asis (P07224120015)

Novika Surahman (P07224120021)

D-III KEBIDANAN BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,  Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Oral Trush" dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat
berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi. Dalam penyusunan makalah ini, tentulah
kami banyak menemukan berbagai hambatan dan kendala karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang kami punya.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Endah Wijayanti, SST., M.Keb selaku dosen Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatal. Kepada kerabat
dan teman-teman kami yang terus memberikan dorongan motivasi kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik secara penyajian ataupun
kelengkapannya. Oleh karena itu, kami siap menerima segala kritik dan saran demi sempurnanya makalah
ini.

Balikpapan, 04 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................................2

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN.................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................4

2.1 DEFINISI ...........................................................................................................................4

2.2 FAKTOR PNYEBAB.........................................................................................................7

2.3 TANDA DAN GEJALA.....................................................................................................9

2.4 DIAGNOSA......................................................................................................................11

2.5 PENATALAKSANAAN..................................................................................................12

2.6 HUBUNGAN....................................................................................................................13

2.7 PENCEGAHAN................................................................................................................14

2.8 CARA MENCEGAH........................................................................................................15

2.9 MAKANAN YANG PERLU DIKONSUMSI DAN TIDAK PERLU..............................24

BAB III PENUTUP..............................................................................................................................25

3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................25

3.2 SARAN.............................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................26
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami
keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit
daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan
bakteri, virus dan parasit.

Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai
pada bayi dan anak – anak kecil. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada
bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan
endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air
hangat. Tanda gejala pasti yan g terjadi adalah timbulnya bercak-bercak putih pada bibir atau lidah, suhu
meningkat, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusui bahkan kadan dimuntahkan.

Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu
penyembuhan sekitar seminggu tapi jika sudah parah dan jika tidak diobati bisa berkelanjutan sangat
memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa
menimbulkan infeksi usus.

Menyusui adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi
menghisap dan menelan ASI. Menyusui merupakan proses yang terjadi secara alami, jadi jarang sekali ada
ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui bayinya, meskipun demikian menyusui juga perlu dipelajari
terutama bagi ibu yang baru pertama kali memiliki anak agar tau cara menyusui yang baik dan benar. Pada
saat menyusui juga diperlukan kebersihan diri terutama kebersihan diri pada saat menyusui (Nugroho,
Nurrezki, Warnaliza, & Willis, 2014)

Kebersihan diri pada saat menyusui juga sangatlah penting karena seorang ibu harus menjaga agar
tangan dan puting susunya selalu bersih, mencuci tangan yang benar, mengganti pakaian dalam (bra) yang
teratur untuk mencegah terjadinya perkembangbiakan mikroorganisme sehingga kotoran dan kuman tidak
masuk kedalam mulut bayi sehingga dapat mencegah terjadinya masalah seperti bercak-bercak keputihan
yang membentuk plak-plak berkepingan dimulut yang disebut oral trush. Dalam tindakan pencegahan
terjadinya oral trush pada bayi membutuhkan pengetahuan oral hygiene pada ibu menyusui (Menurut
Sudarti (2004) dalam Sulistyoningrum & Masruroh, 2011).

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran
(telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2005).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia pada
tanggal 9 februari 2016 didapatkan sebanyak 38 ibu-ibu yang menyusui yang mempunyai bayi usia 1-6
bulan, dari hasil wawancara dari 10 orang ibu menyusui didapatkan bahwa 5 ibu tidak mengetahui tentang
kebersihan pada saat menyusui dan hanya 5 ibu yang mengetahui tentang kebersihan pada saat menyusui.
Dari 10 bayi yang diobservasi terdapat 5 bayi nampak bercak-bercak putih pada mulut (oral trush) dan
hanya 5 bayi yang nampak bersih pada mulut bayi (bukan oral trush)

Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami
keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit dari
pada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan
bakteri, virus dan parasit. Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini
biasanya dijumpai pada bayi dan anak – anak kecil. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa
susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih
tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. Tanda
gejala pasti yang terjadi adalah timbulnya bercak-bercak putih pada bibir atau lidah, suhu meningkat, bayi
kadang menolak untuk minum atau menyusui bahkan kadan dimuntahkan. Oral trush bisa sembuh sendiri
seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu tapi jika sudah parah
dan jika tidak diobati bisa berkelanjutan sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan,
mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan oral trush?

2. Jelaskan faktor penyebab oral trush?

3. Apa saja tanda dan gejala oral trush?

4. Sebutkan diagnosa yang terdapat di oral trush?

5. Sebutkan cara penatalaksanaan oral trush?

6. Apakah hubungan ibu pada bayi yang terkena oral trush?

7. Apa yang perlu diperhatikan untuk pencegahan oral trush?

8. Bagaimana cara mencegah oral trush?

9. Sebutkan makanan yang perlu dikonsumsi dan tidak perlu dikonsumsi?


1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tentang oral trush

2. Untuk mengetahui faktor penyebab dari oral trush

3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari oral trush

4. Untuk menyebutkan apa saja diagosa dari oral trush

5. Untuk mengetahui penatalaksanaan oral trush

6. Untuk mrngetahui hubungan ibu pada bayi yang terkena oral trush

7. Untuk mengetahui pencegahan oral trush

8. Untuk mengetahu cara mencegah oral trsuh

9. Untuk mengetahui makanan yang dikonsumsi dan tidak perlu dikonsumsi


BAB II

PEMBAHASAN

 2.1 Definisi

Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami
keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit
daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan
bakteri, virus dan parasit.

Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada
bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi.
Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang
dewasa.

Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu
sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan
oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di
lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di
bagian belakang tenggorokan.

Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai
pada bayi dan anak-anak kecil yang minum susu dengan botol atau dot atau anak kecil yang menghisap
dot keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan kebersihannya. Misalnya: dot tersebut tidak pernah
direbus sehingga bakteri berkembang biak.. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin
jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif.
Oral trush juga dapat diartikan sebagai terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur
candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih dan membentuk plak-plak berkeping di
mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.

Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan dan penyakit ini biasanya menyerang bayi
yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta
sering terjadi pada pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotic. Oral trush ini kadang sulit
dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu –
PASI).

Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu
penyembuhan sekitar seminggu. Jika trush tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai
menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare,
apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus. Juga dapat
menyebabkan kesukaran minum (menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi
kekurangan makanan. Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan

Ada 3 jenis oral trush yang kerap menyerang anak, yaitu:

1) Stomatitis Apthosa

Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka
atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul
peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan
bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.
2) Oral Thrush/Moniliasis

Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada
keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta
penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan
memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.

3) Stomatitis Herpetic

Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan
ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan
jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih
banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.

Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi sikap ibu dalam melaksanakan kebersihan mulut.
Walaupun ibu mengetahui tentang sariawan tetapi lingkungan tidak memberikan dukungan positif untuk
melaksanakan kebersihan mulut, maka sikap ini juga tidak akan terbentuk, ini diperkuat dengan teori dari
Nursalam (2005) Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya
dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku.
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan
yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi
dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Ibu yang sudah mempunyai banyak pengalaman
bagaimana pentingnya melakukan kebersihan mulut akan semakin baik pula sikap yang terbentuk. Sikap
diperoleh dari diri sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau
menjauhi orang lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu
tindakan yang nyata.

2.2 Faktor Penyebab

Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur Candida albicans yang ditularkan melalui vagina
ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting
susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral trush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah
persalinan. Jamur ini adalah jamur yang normalnya hidup pada mulut dan saluran cerna manusia. Apabila
jamur ini berkembang lebih banyak dari biasanya maka menimbulkan infeksi jamur.

Jamur Candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada
pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan
infeksi berupa oral trush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1
tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral trush yang menetap.

Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat
berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan. Oral trush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam
mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak,
menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut,
bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.

Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi
antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni
esophagus.

Sebagian besar bayi berkontak dengan jamur yang pertama kali saat melalui jalan lahir (ibu dapat
memiliki infeksi jamur di kelaminnya tanpa menyadari adanya tanda-tanda infeksi). Penggunaan antibiotik
pada saat persalinan dan saat bayi anda lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Antibiotik yang
diminum ibu dapat melalui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik yang menjaga keseimbangan flora
normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini terbunuh oleh antibiotik, infeksi jamur muncul.

Bayi yang dilahirkan dengan operasi Caesar sering menderita infeksi jamur akibat antibiotik yang
diberikan pada ibunya selama operasi. Apabila bayi menderita infeksi jamur maka ia dapat menularkannya
kepada anda. Dan berlaku sebaliknya infeksi jamur diputing ibu dapat menginfeksi bayi, dan ini
menyebabkan infeksi bergantian. Oleh karena itu sangat penting memperhatikan kesehatan kulit payudara
apabila bayi anda mengalami thrush.

Penyebab oral trush yang terjadi pada neonates bayi biasanya karena hal sebagai berikut:

1. Makan/Minuman Panas

Mulut bayi belum sekuat orang orang dewasa. Jadi hati-hati saat membuat makanan/minuman bagi
si kecil. Selalu periksa keadaan suhunya masih panas atau sudah cukup hangat untuk di terima mulut
mungilnya. Justru anggapan bahwa susu yang memancar terlalu kencang dari botol bisa memicu
terjadinya sariawan ternyata tidak tepat. Kecuali jika susu tersebut bersuhu tinggi. Jadi penyebabnya
bukan kekuatan pancarannya tapi, sekali lagi karna suhu yang panas.

2. Traumatic

Yang di maksud traumatic di sini, mulut anak terluka oleh sesuatu entah karna gusinya sedikit atau
terkena gesekan yang terlalu keras. Seperti yang sudah di singgung, kejadianluka pada gusi bayi bisa
berkaitan dengan ketidak nyamanan bayi akibat giginya yang baru tumbuh. Antisipasinya, coba berikan ia
teether(mainan kusus untuk di gigit-gigit) sehingga rasa ketidaknyamanannya dapat berkurang. Gesekan
dot yang berkontur aga kasar dan terbuat dari karet yang keras juga memungkinkan munculnya sariawan.
Jadi sebainya gunakan dot yang di buat dari bahan lunak dan lentur seperti dari silicon.

3. Zat Kimia

Pemakaian obat obatan yang terlalu lama umpamanya pada bayi yang harus mengonsumsi obat
untuk menyembuhkan flek pada paru parunya bisa memunculkan sari awan. Zat kimia yang di kandung
dalam obat bersifat asam. Bila tersisa di mulut bisa memicu sari awan karena proses ke asaman akan
mengundang datangnya bakteri. Untuk itu, sedapat mungkin setelah meminumkan obat, minumkan air
putih pada bayi sehingga sisa sisa obat tidak menempel di gusi maupun di dinding mulut. .

Adapun beberapa kemungkinan penyebab oral thrush pada bayi.

1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah


Bayi dapat mengalami infeksi jamur pada mulut karena beberapa alasan, tetapi yang paling utama
karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan tidak dapat melawan
organisme tertentu.Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, jamur dapat tumbuh sehingga menyebabkan
luka dan bercak putih di mulut serta lidah.

2. Infeksi jamur yang ditularkan oleh ibu


Ibu yang pernah mengalami infeksi jamur vagina saat hamil atau selama persalinan dapat menularkan
jamur kepada bayinya. Jamur tersebut juga berkembang dalam ASI, kemudian menginfeksi puting ibu dan
saluran ASI.Ibu menyusui yang menderita anemia atau diabetes memiliki risiko lebih tinggi tertular
infeksi jamur yang dapat menyebabkan oral thrush pada bayinya.
3. Kebersihan mulut bayi yang tidak terjaga
Selain kedua faktor di atas, penyebab oral thrush pada bayi bisa terjadi karena kebersihan mulut tidak
terjaga. Ketika tidak membersihkan mulut bayi hingga benar-benar bersih maka sisa-sisa kuman dan jamur
akan menumpuk hingga memicu infeksi. Alhasil, risiko anak Anda terserang oral thrush menjadi lebih
besar.

2.3 Tanda Dan Gejala

Oral trush kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu
formula. Sisa susu yang berupa endapan putih tebal pada lidah bayi dapat dibersihkan dengan kapas lidi
yang dibasahi dengan air hangat.

Oral trush ini juga harus dibedakan dengan stomatitis. Stomatitis  merupakan inflamasi dan ulerasi
pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitis biasanya tidak mau makan atau minum.

Pada awalnya, oral thrush pada bayi baru lahir tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, seiring
bertambahnya jamur, maka akan terlihat bercak-bercak putih yang menyebar. Bercak-bercak ini terlihat
sedikit lebih tebal atau seperti benjolan.

Infeksi jamur di mulut ini biasanya juga akan membuat Si Kecil rewel, mudah marah, dan menolak
untuk menyusu. Ibu perlu memerhatikan kondisi ini pada bayi, karena infeksi jamur ini bisa menular pada
payudara ibu ketika menyusui.

Gejala tersebut seperti, :

 Tampak bercak keputihan pada lidah dan atau sekitar mulut, seperti bekas susu yang sulit
dihilangkan

 Bayi menangis saat menyusu atau saat menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat
menimbulkan rasa tidak nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat

 Bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang akan dimuntahkan

 Mukosa mulut mengelupas

 Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai
bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.

 Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai
anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.

 gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius

 Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.
Biasanya para ibu sulit melihat tanda-tanda sariawan pada bayi, karena ia belum belum bisa bicara
sehingga tidak bisa mengungkapkan rasa sakit. Umumnya gejala yang muncul adlah suhu badan meninggi
sampai 400c. bayi pun banyak mengeluatkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis dia akan rewel
tidak mau makan atau makan di muntahkan, tidak mau susu botol bahkan ASI dan gelisah terus, mulutpun
bau biasanya karna kuman atau pun jamur.

1. Tanda

Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan.
Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis,
maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar,
atau menjalar seperti halnya bisul.

Biasanya pemunculan vesikel ini bersamaan dengan timbulnya panas. Adakalanya vesikel baru
muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu.
Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.

Sebetulnya sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur
harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika
sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling
hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir
lewat pembuluh darah.

2. Gejala
Gejala yang mudah dikenali, adalah lidah yang menjadi agak licin, berwarna kemerah-merahan,
timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam
tampak bintik-bintik putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa
perih.

Secara keseluruhan Gejala oraltrush yaitu :

a. Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
b. Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu.
c. Mukosa mulut mengelupas.
d. Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai
bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
e. Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi
sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit
anak.gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius.
f. Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus.
g. Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.

Sedangkan pada ibu menyusui yang payudaranya terinfeksi candida, akan ditemui tanda-tanda seperti:

 Puting memerah, retak, dan terasa gatal.


 Kulit terlihat berkilau dan bersisik pada bagian sekitar puting (areola).
 Nyeri pada puting selama menyusui.

2.4   Diagnosa

Dokter akan melakukan pemeriksaan klinis dengan melihat keadaan lidah dan mulut Anda sebelum
menentukan diagnosis oral thrush. Pada beberapa kasus, dokter juga akan melakukan biopsi guna
memastikan diagnosis.

Luka putih tersebut biasanya dikikis, kemudian sampelnya dikirim ke laboratorium untuk
pemeriksaan Candida albicans. Jika thrush berada di kerongkongan, untuk memastikannya akan
dilakukan pengambilan sampel jaringan dari belakang tenggorokan, pengambilan sinar X dari esophagus,
dan endoskopi.

Diagnosa oral trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala yang
spesifik, yaitu :

a. Gejala trush berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius.


b. Lidah berwarna kemerah-merahan.
c. Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
d. Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai
bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
e. Pada pemeriksaan laborat terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.

2.5 Penatalaksanaan

Kebanyakan kasus oral thrush tidak memerlukan perawatan khusus. Infeksi jamur pada mulut ini
akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Oral thrush juga bisa terasa sakit dan mengganggu
bagi beberapa bayi, tapi sebagian bayi yang lain mungkin tidak merasa demikian.

Bila Si Kecil terlihat merasa tidak nyaman, sebaiknya ibu menghubungi dokter anak untuk minta
diresepkan obat jamur di area mulut, yang biasanya berupa Nystatin. Ibu bisa mengaplikasikan obat ini
pada area mulut yang terkena oral thrush dengan menggunakan aplikator atau jari beberapa kali dalam
sehari selama 10 hari.

Oral thrush pada bayi baru lahir biasanya bisa sembuh setidaknya seminggu setelah melakukan
perawatan. Bila infeksi ini tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, ibu bisa menghubungi dokter
kembali.

Setelah sembuh, ibu tetap perlu menjaga kesehatan mulut bayi dengan cara membersihkan lidah dan
rongga mulutnya secara teratur. Membersihkan sisa makanan dari lidah bayi sangat penting untuk
menurunkan risiko infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, dan kuman. Berikut tiga cara mudah
membersihkan lidah bayi:

1. Menggunakan Cotton Bud

Pertama-tama, cuci tangan ibu dengan sabun. Lalu, ambil cotton bud bersih dan celupkan ke air hangat.
Secara perlahan, gosokkan cotton bud pada lidah bayi, lalu lap bagian atas dan bawah gusinya. Pastikan
ibu tidak memasukkan cotton bud terlalu dalam ke mulut bayi.

2. Menggunakan Lap

Setelah mencuci tangan dengan sabun, ambil satu bagian kapas atau lap bersih dan rendam bagian
ujungnya di dalam air hangat. Bungkus ujung jari ibu dengan kapas atau lap ini, lalu pelan-pelan
masukkan ke mulut bayi. Lap bagian atas mulut bayi, lalu area bawah gusi. Sebaiknya, jangan bersihkan
lidah bayi segera setelah menyusui, tapi tunggulah saat bayi sedang bermain atau saat mood-nya sedang
bagus.

3. Menggunakan Sikat Gigi dengan Bulu Halus


Ibu juga bisa membersihkan mulut bayi dengan menggunakan sikat gigi bayi dengan bulu halus yang
banyak ditemukan di pasaran. Tapi ingat, hindari pasta gigi mengandung fluoride karena bisa termakan
oleh bayi.

Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi lebih baik jika diberikan
pengobatan dengan cara :

1. Bedakan dengan endapan susu pada mulut bayi

2. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu harus segera diobati dengan pemberian antibiotika
berspektrum luas

3. Menjaga kebersihan mulut bayi dan puting susu ibu.

4. Membersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan
bersih. Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga
kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya
sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.

5. Pada bayi yang minum susu dengan mengunakan botol, harus mengunakan teknik steril, dalam
membersihkan botolnya sebelum digunakan, yaitu bisa dengan mencuci bersih botol dan dot susu,
setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus)
sebelum dipakai.

6. Pemberian terapi pada bayi yaitu :

1. 1 ml larutan nystatin (100.000) unit 4x/hari dengan interval 6 jam. Larutan diberikan
dengan lembut dan hati-hati agar tidak meyebar luas ke rongga mulut

2. Gentian violet 3x/hari

2. 6 Hubungan
Ada hubungan yang signifikan antara kondisi mencuci tangan, persiapan sebelum menyusui dengan
kejadian oral trush.Cuci tangan adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir. Hasil yang didapatkan sebagian responden
hanya mencuci tangan saja tanpa menggunakan sabun sehingga cara mencuci tangan mereka kurang
efektif untuk membunuh kuman yang bersarang pada tangan mereka. Berbagai penyakit dapat masuk ke
tubuh melalui perantara tangan yang kotor.

Pentingnya mencuci tangan juga dilakukan dalam persiapan menyusui bayi. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Astutik (2014) bahwa mencuci tangan seyogyanya dilakukan sebelum dan sesudah
menyusui dengan sabun dan air mengalir. Salah satu manfaat mencuci tangan dalam hal ini adalah untuk
membersihkan tangan dari kemungkinan adanya kotoran, serta kuman dikhawatirkan bisa menempel pada
payudara atau bayi. Begitu juga dari hasil penelitian bahwa sebagian besar ibu tidak mencuci tangannya
sebelum menyusui sehingga kuman tersebut dapat menempel pada payudara ibu sedangkan payudara ibu
lebih sering berhubungan dengan mulut bayi dan kuman dapat dengan mudah masuk ke mulut bayi
sehingga menimbulkan infeksi pada mulut bayi.

Pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan pemberian ASI perlu diberikan oleh ibu. Ibu yang
mempunyai pengetahuan baik diharapkan akan mampu berperilaku sehat khususnya dalam masalah
persiapan dan kebersihan saat menyusui Sesuai dengan hasil penelitian Ulfa (2013) dan Kusmiyati (2010)
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan
mulut) dengan kejadian stomatitis pada bayi (uji koefisien korelasi 0,488). Dari nilai thitung variable
(kondisi mencuci tangan) X1 > t0,05 yaitu 5,855 > 2,045 hal ini berarti menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara kondisi mencuci tangan dengan kejadian oral trush.

2.7 Pencegahan Oral Trush


Oral thrush adalah infeksi yang umum terjadi pada bayi, tapi bisa dicegah:

 Kalau bayi Anda minum ASIP, cuci bersih seluruh peralatan minumnya dengan air panas sebelum
digunakan. Dengan demikian, bila ada jamur pada peralatan minum itu, bayi tidak akan terinfeksi.
 Kalau bayi menyusu langsung dan puting ibu bayi sakit dan merah, kemungkinan ada infeksi
jamur pada puting ibunya yang dapat menyebabkan ibu dan bayi saling menginfeksi. Sebaiknya
konsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan
merekomendasikan pemakaian salep anti jamur untuk puting ibu , sedangkan bayinya akan diberi
larutan anti jamur. (Sylvi)

Selain merawat ibu dan bayi secara bersamaan, protokol kebersihan berikut ini dapat mengurangi
kemungkinan infeksi jamur pada mulut bayi berulang:

 Rebus dot dan mainan yang dimasukkan ke dalam mulut bayi selama 20 menit setiap hari.
 Ganti dot dan puting botol setelah satu minggu.
 Rebus bagian-bagian pompa payudara yang bersentuhan dengan ASI selama 20 menit setiap hari
selama perawatan, dan buang bantalan payudara yang basah.
 Bersihkan mulut bayi setiap selesai menyusu. Anda dapat mencelupkan kain atau kasa yang
lembut ke dalam air dan usap mulut bayi dengan gerakan memutar.
 Untuk membunuh jamur yang menempel pada pakaian, cuci dengan pemutih atau secangkir cuka.
 Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah mengganti popok.
 Hindari penggunaan tisu basah pada bayi jika mengalami ruam atau gatal-gatal kemerahan

2.8 Cara Mencegah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, lidah putih yang ringan dan tidak membuat Si Kecil
terganggu biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Meski begitu, Bunda tidak boleh menganggapnya sepele.  Sebaiknya segera periksakan Si Kecil ke
dokter jika keluhan ini disertai dengan demam, menyebabkan lidah atau mulutnya berdarah, atau lemas
dan dehidrasi akibat tidak mau menyusu.

Untuk menangani lidah putih pada bayi, obat alami ini bisa mengatasi oral thrush, yaitu:
1. ASI

Obat alami untuk mengatasi candidiasis pada balita yang pertama adalah ASI. Jika ibu
masih aktif menyusui, maka ASI adalah obat alami yang tepat untuk infeksi jamur
candidiasis. Caranya, cukup balurkan ASI di pantat bayi, baik secara langsung maupun dari
hasil pumping.

Antibodi yang terkandung dalam ASI bahkan membantu membunuh bakteri secara
topikal yang bagus untuk infeksi telinga, luka, dam sinus.

2. Minyak Kelapa

Obat alami untuk mengatasi candidiasis pada balita yang pertama adalah minyak kelapa.
Minyak kelapa ternyata juga bisa mengobati infeksi jamur candidiasis. Minyak kelapa ini
selain tidak berminyak dan baunya enak, sangat aman untuk bagi bayi.
Minyak kelapa mampu membuat kulit bayi menjadi lebih lembut, membantu
menyembuhkan ruam popok, dan membunuh jamur candidiasis. Jika buah hati Moms sudah
cukup umur untuk makan makanan padat, campurkan sedikit minyak kelapa dengan MPASI.

3. Bawang Putih

Selain baik untuk sistem kekebalan tubuh, bawang putih ternyata juga bermanfaat untuk
membunuh jamur candidiasis dan juga beberapa infeksi jamur lainnya.

Namun, bayi tentu tidak bisa mengonsumsi langsung bawang putih mentah. Karena itu,
Moms bisa mencampurkan bawang putih yang sudah dicincang halus dalam makanan mereka.
Atau bisa juga dengan menumbuk bawang putih menjadi halus lalu oleskan di atas area kulit
yang terkena infeksi jamur.

4. Oatmeal
Obat alami untuk mengatasi candidiasis pada balita yang pertama adalah oatmeal.
Oatmeal dapat membantu meringankan gejala infeksi jamur candidiasis.
Caranya, cukup tempatkan setengah cangkir oatmeal pada sebuah kain katun tipis atau
kantong dengan bahan serupa. Lalu masukkan ke dalam air mandi bayi.

5. Minyak Oregano

Obat alami untuk mengatasi candidiasis pada balita yang pertama adalah/minyak
oregano. Ada beberapa penelitian dengan bukti laboratorium yang mengungkapkan bahwa zat
penyedap ini, yang juga dikenal sebagai minyak origanum, dapat menjadi pengobatan yang
efektif untuk infeksi jamur candidiasis.

Adapun obat tradisional yang dapat mengatasi oral thrush :

1. Obat oles miconazole
Cara penggunaan obat ini cukup mudah. Bunda hanya perlu mengolesi gel miconazole pada area
mulut Si Kecil yang terinfeksi. Pastikan Bunda sudah mencuci tangan sebelum mengoleskan obat.

Untuk menghindari risiko tersedak, oleskan sedikit-sedikit pada satu waktu dan hindari
mengoleskan obat terlalu dekat dengan tenggorokan Si Kecil. Selalu ikuti petunjuk dokter atau aturan
pakai yang tertera pada kemasan obat.

2. Obat tetes nystatin

Untuk penggunaan obat nystatin, Bunda cukup meneteskan obat ini di daerah yang bermasalah
menggunakan pipet/alat tetes khusus yang tersedia pada kemasan atau yang diberikan dokter.

Gunakan obat untuk infeksi jamur ini hingga dua hari setelah bercak menghilang. Bila dalam satu
minggu lidah putih tak kunjung sembuh, sebaiknya Bunda kembali ke dokter untuk pemeriksaan
lebih lanjut.

Penting untuk selalu menjaga kebersihan tubuh bayi, termasuk kebersihan mulutnya. Selain
mencegah lidah putih, menjaga kebersihan juga akan menjauhkan bayi dari berbagai penyakit lain,
khususnya infeksi.

Sering-seringlah membersihkan mainan Si Kecil, terutama mainan yang suka ia masukkan ke


dalam mulut, termasuk dot dan botol susu. Selain itu, cucilah pakaiannya dengan benar. Jika Si Kecil
minum ASI, sebelum dan setelah Bunda menyusuinya, bersihkan puting dengan air dan keringkan.

Tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah bayi terkena infeksi jamur saat mereka melalui jalan
lahir. Untuk menangkal infeksi di masa mendatang, Bunda bisa menghindari pemberian antibiotik yang
tidak perlu.

Penggunaan antibiotik bisa mengakibatkan thrush karena antibiotik membunuh bakteri yang menjaga
agar jamur tetap terkendali. Membersihkan dan mensterilkan dot juga bisa membantu. Beberapa dokter
anak menyarankan ibu menyusui untuk membiarkan puting kering dengan sendirinya di sela waktu
menyusui untuk mencegah thrush.

 Bila bayi minum susu formula dan menggunakan dot, bersihkan dot di air hangat setelah tiap
kali digunakan. Dengan begitu, bila ada jamur pada dot botol, bayi tidak akan terinfeksi.
Simpan susu dan botol yang telah siap di lemari pendingin untuk mencegah pertumbuhan
jamur.

 Bila Anda menyusui dan puting kemerahan dan terasa sakit, Anda kemungkinan terkena
infeksi jamur, yang bisa ditularkan ke bayi. Bicara pada dokter, yang bisa merekomendasikan
salep anti jamur untuk puting.

Thrush memang tidak berbahaya tapi bayi bisa jadi sangat rewel dan tidak nyaman. Thrush juga
mengganggu ketika Anda menyusui.

Bagaimana cara menghilangkan jamur pada mulut bayi?

a) Bayi Periksa Gigi

Pada kondisi ringan, lidah putih pada bayi umumnya tidak menyebabkan gejala serius dan akan bisa
hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Namun apabila kondisi lidah putih dan mulut berjamur pada bayi membuat rewel hingga tidak mau
menyusu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk
mempercepat proses pemulihan.

Walau dijual secara bebas, tetap ikuti anjuran pada kemasan atau lebih dulu konsultasikan dengan
dokter Anda.

Selain dengan obat untuk menghilangkan jamur pada mulut bayi, Anda juga dapat mencegah
timbulnya infeksi jamur mulut pada si kecil dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Menjaga kebersihan dan mensterilkan mainan-mainan bayi.

2. Mensterilkan botol susu dan perlengkapan makan bayi.


3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan bayi.

4. Menjaga kebersihan puting payudara setelah bayi menyusui dengan bilas menggunakan air
dan keringkan.

Menjaga kebersihan mulut bayi, yakni dengan rutin membersihkan lidah bayi, merawat gigi bayi
pada usia di atas 6 bulan, dan bagian mulut lain untuk menghilangkan sisa susu penyebab pertumbuhan
jamur mulut

Menangani Oral Trush Pada Puting Susu Ibu

Thrush pada puting bisa menyebabkan sesi menyusui yang terasa sakit. Thrush ditularkan dari mulut
bayi ke puting ibu. Ada beberapa obat yang disarankan dokter, misalnya fluconazole dan nystatin.

Meski obat berhasil mengatasi thrush, bisa muncul efek samping dibanding penanganan alami.
Penanganan secara alami telah terbukti berhasil bahkan lebih baik dibanding obat medis. Yang lebih
penting, pahami kalau perubahan gaya hidup dan pola makan bisa membantu mengatasi penyebab dan
mencegah thrush.

Anda perlu menyeimbangkan kembali bakteri baik di usus untuk mengatasi masalah jamur. Pola
makan berperan penting dalam mengatasi infeksi jamur, baik ketika Anda hamil atau menyusui. Bila bayi
minum antibiotik, ini bisa menyebabkan masalah juga karena antibiotik membasmi semua bakteri, yang
baik dan yang jahat.

Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu mengatasi thrush. Berikut ini
beberapa cara alami mengatasi thrush pada puting:

 Minyak kelapa. Seperti penggunaan minyak kelapa pada makanan, Anda juga bisa
menggunakannya pada kulit. Minyak kelapa baik untuk mengatasi masalah puting, termasuk
thrush pada puting. Anda bisa buat pasta dari minyak kelapa dan soda.
 Payudara diangin-anginkan. Puting membutuhkan banyak udara serta sinar matahari. Thrush
menyukai area lembab dan gelap, jadi menghindari kondisi ini bisa membantu mencegah dan
mengatasi thrush.

 Terus menyusui dan periksa pelekatan Anda. Salah satu penyebab utama thrush pada puting
adalah pelekatan yang tidak tepat. Jadi jangan berhenti menyusui dan pastikan Anda
melakukan pelekatan dengan benar.

ASI juga memberi bayi probiotik yang penting dan susu formula tidak mengandung probiotik. Bila
Anda kesulitan mengatasi rasa sakit saat menyusui dan tidak tahu solusinya, mintalah bantuan dari
konsultan laktasi. Banyak masalah menyusui dikarenakan pelekatan yang salah, jadi ada baiknya
periksakan pelekatan bayi pada payudara Anda.

Cara Membersihkan Lidah Bayi yang Benar

1. Sebelum membersihkan lidah bayi, pastikan tangan Moms bersih.


2. Siapkan air hangat dalam mangkuk.
3. Ambil sepotong kasa kecil yang bisa dilipat di sekitar jari. Basahi kain kasa dengan
mencelupkannya ke dalam air hangat. Pembersih lidah bayi juga bisa digunakan sebagai
pengganti kain kasa.
4. Gendong atau pangku Si Kecil.
5. Letakkan jari di atas bibir bayi untuk membuka mulutnya.
6. Segera setelah ia membuka mulutnya lebar-lebar, letakkan jari Moms di lidahnya dan gosok
lembut di atas permukaan lidah dengan gerakan melingkar.
7. Setelah membersihkan lidah, putar jari di sekitar dan pijat tiap sisi pupu, gusi, dan gigi dengan
lembut.
8. Jika sulit mengangkat penumpukan kotoran, maka Moms memerlukan pembersih gusi. Namun,
hindari penggunaan bahan yang mengandung fluoride karena berisiko tertelan oleh bayi.
9. Jika ada tumpukan kotoran yang membandel, konsultasikan dengan dokter untuk meminta saran.
10. Lakukan prosedur pembersihan ini setidaknya sekali sehari, terutama setelah menyusui.
11. Jangan menggunakan pasta gigi apa pun karena rawan tertelan oleh Si Kecil.

1. Bayi Usia 3 Bulan


Cara membersihkan lidah bayi, khususnya yang masih berusia kurang dari 3 bulan sebenarnya
tidaklah sulit. Moms cukup mengikuti petunjuk langkah yang ada di bawah ini:

2. Bayi Usia 6 Bulan


Setelah bayi Moms berusia minimal 6 bulan dan memiliki gigi pertama, Moms dapat
menggunakan sikat gigi yang lembut dan ramah anak, bersama dengan pasta gigi. Gunakan ini untuk
membersihkan gigi bagian dalam. Ini juga merupakan cara membersihkan lidah bayi usia 6 bulan.
Kita juga dapat menggunakan sikat gigi untuk menggosok lembut lidah dan gusi Si Kecil, atau
terus menggunakan sikat jari, kain kasa, atau waslap sampai mereka sedikit lebih besar.
Saat memberikan pasta gigi untuk bayi yang berusia minimal 6 bulan, Moms hanya membutuhkan
sedikit, kira-kira sebesar sebutir beras, dan anggap saja mereka akan menelannya. Setelah anak
berusia minimal 3 tahun, barulah Moms dapat meningkatkan jumlahnya menjadi seukuran kacang
polong.

3. Anak Usia 1 Tahun


Simak cara membersihkan lidah bayi usia 1 tahun. Sebagian besar balita tidak
dapat membersihkan giginya sendiri, jadi Moms mungkin harus mengawasinya sampai mereka
berusia antara 9-12 bulan. Tetapi jika mereka memiliki koordinasi tangan yang cukup, Moms dapat
mulai mengajari mereka cara menyikat gigi sendiri dan lidah.
1. Untuk memulai, peras sedikit pasta gigi di sikat gigi yang basah.
2. Peragakan dengan menggosok gigi sendiri terlebih dahulu (dengan sikat gigi sendiri).
3. Selanjutnya, sikat gigi anak dengan sikat giginya. Saat Moms menyikat, jelaskan tindakan
yang kita lakukan. Soroti cara menyikat bagian depan dan belakang gigi mereka.
4. Biarkan anak mencobanya dan biarkan mereka menyikat saat kita membimbing tangan
mereka. Setelah anak terbiasa, Moms dapat mengawasi saat mereka menyikat gigi sendiri.
Moms juga harus menunjukkan kepada anak-anak cara membersihkan lidah mereka dengan
lembut menggunakan sikat gigi. Selain itu, ingatkan anak untuk tidak menelan pasta gigi. Ajari
mereka untuk memuntahkan kelebihan setelah menyikat.

4. Anak Usia 2 Tahun


Moms bisa mulai menggunakan pasta gigi setelah anak berusia dua tahun. Mulailah dengan
mengoleskan sedikit pasta gigi bebas fluorida pada sikat gigi. Kita dapat meningkatkannya menjadi
seukuran kacang polong pada saat mereka berusia tiga tahun.
Moms harus menggunakan pasta gigi bebas fluoride sampai anak belajar meludahkan pasta gigi
dan tidak menelannya. Karena menelan terlalu banyak fluoride dapat mengganggu perut anak dan
menyebabkan kerusakan pada gigi. Dokter anak umumnya merekomendasikan penggunaan pasta gigi
bebas fluoride sampai usia tiga tahun. Pada usia enam atau tujuh tahun, anak-anak harus sudah bisa
menyikat gigi tanpa pengawasan apapun. Namun, anak-anak yang mengalami keterlambatan
perkembangan mungkin memerlukan bantuan saat menyikat gigi pada segala usia.

2.8 Makanan Yang Perlu Dikonsumsi Dan Tidak Perlu

Berikut ini beberapa makanan yang memicu thrush:

 Thrush serta masalah kesehatan lainnya disebabkan oleh gula. Anda perlu batasi asupan gula
sebisa mungkin. Ini berarti tidak minum soft drink, minuman berenergi, es krim, jus buah, coklat,
permen, dan sebagainya. Jangan gantikan gula dengan pemanis buatan, karena bisa memperburuk
kondisi Anda. Madu juga termasuk yang perlu Anda hindari.

 Makanan yang diproses seperti produk susu.

 Sebisa mungkin kurangi atau batasi asupan kafein. Ada teh herbal yang bisa Anda gunakan
sebagai penggantinya.

 Alkohol tidak bagus dikonsumsi karena kandungan gula di dalamnya. Alkohol juga bersifat racun
dan bisa merusak sistem kekebalan.
Terutama untuk ibu menyusui, penting untuk makan banyak sayur, protein, dan lemak baik yang ada
di alpukat, minyak kelapa, ikan, dan telur. Di sistem kekebalan yang lemah atau bila Anda tidak makan
dengan baik, thrush dan penyakit lain akan mulai menyerang. Ini seperti ketika Anda lupa mengganti air di
akuarium, setelah beberapa lama air mulai tercemar dan ikan menjadi sakit. Makanan berikut memiliki
kandungan anti jamur dan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda:

 Minyak kelapa. Minyak kelapa merupakan anti jamur yang sangat kuat dan jadi alternatif tepat
untuk memasak. Pastikan Anda menggunakan varian organik.
 Bawang putih, dalam kondisi segar atau mentah lebih baik. Ketika bawang putih dihancurkan,
Anda akan mencium bau khasnya. Reaksi terjadi dan ini membuat bawang putih memiliki
kandungan antibiotik dan anti jamur. Hindari memasak bawang putih terlalu masak atau
menggunakannya setelah didiamkan terlalu lama karena akan menurunkan manfaatnya. Penelitian
menunjukkan bawang putih bagus bahkan lebih baik dibanding obat medis untuk mengatasi
infeksi.
 Yoghurt alami, untuk kandungan probiotik. Usahakan membeli yang organik. Tapi kandungan
probiotik dari yoghurt biasanya kurang tinggi.
 Kayu manis. Dalam beberapa penelitian tambahan pada makanan ini telah terbukti memiliki
kandungan anti jamur.
 Sayuran hijau sangat penting untuk kesehatan yang baik. Sayuran hijau memberi nutrisi penting
dan membantu tubuh menciptakan probiotik sendiri. Pastikan menyertakan sayuran hijau pada
makanan Anda.
 Asupan air. Pastikan asupan Anda cukup dan minum air berkualitas baik.
 Sayuran fermentasi alami yang mengandung probiotik. Anda akan mendapat manfaat dari kaldu
alami.

 Penyebab thrush pada puting adalah pelekatan yang tidak tepat. Bila mengalami thrush, Anda tidak
perlu berhenti menyusui atau mengganti asupan ASI dengan susu formula. Penurunan sesi menyusui akan
mengurangi persediaan ASI, karena produksi ASI mengikuti persediaan dan permintaan. Anda tak perlu
merasa terlalu cemas, karena thrush tidak berbahaya. Lanjutkan menyusu saja.
BAB III

PENUTUP

 3.1 Kesimpulan

Kesimpulan Oral trush adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Bisa juga diartikan terinfeksinya
membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak – bercak
putih dan membentuk plak – plak berkeping di mulut. Tanda dan gejala dari oral trush antara lain seperti:
adanya bercak-bercak keputihan pada bibir atau lidah, meningkatnya suhu tubuh, bayi kadang menolak
untuk minum atau menyusu bahkan kadang dimuntahkan, rewel. Penatalaksanaannya bisa dengan
menjaga kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu, pemberian antibiotika bila infeksi berasal dari ibu,
dan bila bayi minum susu dengan menggunakan botol agar dijaga kebersihan botol sebelum digunakan.
Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang sariawan. Sebagian besar besar
responden memiliki sikap negatif dalam menjaga kebersihan mulut bayi. Terdapat hubungan antara
pengetahuan ibu tentang sariawan dengan sikap ibu dalam menjaga kebersihan mulut bayi

1. Oral trush adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Bisa juga diartikan terinfeksinya
membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak –
bercak putih dan membentuk plak – plak berkeping di mulut.

2. Tanda dan gejala dari oral trush antara lain seperti: adanya bercak-bercak keputihan pada bibir
atau lidah, meningkatnya suhu tubuh, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan
kadang dimuntahkan, rewel.

3. Penatalaksanaannya bisa dengan menjaga kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu, pemberian
antibiotika bila infeksi berasal dari ibu, dan bila bayi minum susu dengan menggunakan botol agar
dijaga kebersihan botol sebelum digunakan.

3.2 Saran

Saran kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan pada
ibu yang mempunyai bayi dengan memberikan sehingga ibu lebih memahami tentang gangguan pada
mulut bayi ini. Perubahan pemahaman tentang dampak yang dapat ditimbulkan oleh adanya sariawan
perlu lebih ditingkatkan pada masyarakat.

Makalah ini dijadikan panduan untuk belajar para mahasiswi dan di ambil dari sumber-sumber yang
ada atau terdahulu. kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, dan perlu adanya
perbaikan. Maka dari itu, bagi para pembaca diharapkan untuk menambahkan maupun memberikan
tanggapan kepada makalah ini. Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan
dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

http://mdqyudh.blospot.com/2009/11/asuhankebidanandenganoraltrush/.tgl: 30/03/2012. Jam : 12.45


wib.

Sudarti.2010.kelainan dan penyakit pada bayi dan anak.Yoyakarta : Nuha Medika

https://www.klikdokter.com/penyakit/oral-thrush

http://margarethacandra.blogspot.com/2015/12/makalah-oral-trus.html

http://milissehatyop.org/infeksi-jamur-mulut-oral-thrush/

http://makalah18.blogspot.com/2010/02/makalah-tentang-oral-trush.html

https://www.halodoc.com/artikel/3-penanganan-oral-thrush-pada-bayi-yang-baru-lahir
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/download/536/524

https://pdfcoffee.com/makalah-oral-trushdeby-pdf-free.html

file:///C:/Users/IKA%20KURDIANTI/Downloads/Praktikum-Asuhan-Kewbidanan-Neonatus-
Komprehensif.pdf

https://www.ibupedia.com/artikel/balita/mengatasi-thrush-pada-bayi

Pertanyaan dan Jawaban Untuk Kelompok 8 (Oral Trush)

Kelompok Opstipasi KEL 6 (Syahnazt Tsaniyah Maturbongs)

1. Apakah oral trush pada bayi ini berbahaya?

Jawaban : Oral thrush pada bayi tidak berbahaya, tetapi kondisi ini tetap dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada mereka. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Ikuti protokol kebersihan di
atas secara ketat untuk mencegah infeksi jamur ini. Apabila kondisi Si Kecil memburuk dan tidak
kunjung membaik setelah mengalami oral thrush, segera berkonsultasi ke dokter. (Dijawab oleh :
Novika Surahman)

Kelompok Diaper Rush KEL 4 (Emelia Febiyanti)


2. Apakah infeksi jamur ini bisa menular pada payudara ibu ketika menyusui?

Jawaban : Selain luka mulut yang berwarna putih, bayi dapat mengalami kesulitan menyusui atau
menjadi rewel. Bayi dapat menularkan infeksi ke ibu saat menyusui. Infeksi dapat menular kembali
di antara payudara ibu dan mulut bayi. (Dijawab oleh : Novika Surahman)

Kelompok Miliariasis KEL 10 (Rena Sari)

3. Dampak apa yang terjadi pada ibu dan anak jika jamur candidiasis tidak ditangani?

Jawaban : Candidiasis di kulit biasanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu
kepercayaan diri penderitanya. Jika infeksi menyebar ke aliran darah dan organ tubuh lain, dapat
terjadi komplikasi berupa sepsis dan gangguan pada organ yang terinfeksi. Pada kasus tertentu,
penyebaran candida ke selaput pembungkus otak (meningen) akan menyebabkan meningitis.
(Dijawab oleh : Novika Surahman)

Kelompok Miliariasis KEL 10 (Rita Yolanda)

4. Infeksi jamur terjadi pada bayi yang dilahirkan secara Caesar akibat antibiotik yang diberikan
kepada ibunya.infeksi yang ditimbulkan tersebut dapat menularkan, bagaimana cara
pengobatannya?

Jawaban : 1. Menjaga kebersihan dan mensterilkan mainan-mainan bayi.

2. Mensterilkan botol susu dan perlengkapan makan bayi.

3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan bayi.

4. Menjaga kebersihan puting payudara setelah bayi menyusui dengan bilas


menggunakan air dan keringkan. (Dijawab oleh : Fernanda Anissa)

Kelompok Hemangioma KEL 7 (Nurhikmah)

5. Apakah penyebab balita mengalami sariawan jenis moniliasis?

Jawaban : 1. Alergi makanan juga bisa menyebabkan munculnya sariawan moniliasis pada mulut
bayi.

2. Bayu sensitif terhadap buah-buahan yang berasa asam, seperti jeruk dan stroberi.

3. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu seperti asam folat, vitamin B12, zinc, dan zat
besi.

4. Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit celiac atau radang usus. (Dijawab oleh :
Fernanda Anissa)
Kelompok Diare KEL 1 (Novianti Limbongan)

6. Bagaimana jika si ibu tidak peka atau tidak sadar jika bayinya terkena oral trush. Apa yg harus
kalian lakukan sebagai seorang calon bidan?

Jawaban : Pertama sebagai seorang bidan kita wajib memberitahu bagaimana dampak oral trush
tersebut memberikan edukasi atau pengertian kepada ibu, agar mencegah oral trush tersebut, lalu
memberikan arahan jjika ibu tledor agar oral trush tidak terjadi pada bayi. (Dijawab oleh :
Fernanda Anissa)

Kelompok Bisulan KEL 5 (Septia Alya Kartika)

7. Apakah stomatitis apthosa (sariawan) pada anak bisa bertambah banyak jika di biarkan, jika iya
bagaimana cara mengatai sariawan tersebut agar tdk bertambah bnyk?

Jawaban : 1. Gunakan obat sariawan.

2. Bersihkan mulut dengan obat kumur.

3. Berkumur dengan air garam.

4. Sikat gigi dengan lembut.

5. Konsumsi asupan kaya vitamin B-12.

6. Minum teh chamomile dan madu.

7. Hindari makanan dan minuman tertentu (Dijawab oleh : Novika Surahman)

Kelompok Infeksi KEL 2 (Desy Aryani Suci)

8. Apakah candidiasis menyebabkan kematian?

Jawaban : Infeksi-infeksi yang dipicu oleh Candida auris bisa menyebabkan kematian.


Tingkat kematian akibat infeksi Candida auris berkisar antara 30 sampai 60 persen, tetapi perlu
diketahui bahwa sebelum terinfeksi Candida auris, penderita biasanya sudah terjangkit penyakit
serius lainnya (Dijawab oleh : Fernanda Anissa)

Kelompok Diare KEL 1 (Niken Nur Kholifah)

9. Bagaimana tindakan kita sebagai calon bidan menyikapi/ menangani bayi terkena oral trush?

Jawaban : Pertama sebagai seorang bidan kita wajib memberitahu bagaimana dampak oral trush
tersebut memberikan edukasi atau pengertian kepada ibu, agar mencegah oral trush tersebut, lalu
memberikan arahan jjika ibu tledor agar oral trush tidak terjadi pada bayi. (Dijawab oleh : Ika
Kurdiyanti Asis)

Anda mungkin juga menyukai