Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS BAYI

DAN BALITA
MASALAH ORAL TRUSH PADA BAYI
DOSEN PENGAMPU : LUSIANA GULTOM ,SST,M.Kes

DISUSUN
OLEH:
NAMA :TRINI SILALAHI
NIM: P07524119081
PRODI : D-III 2-B

POLITEKNIK KESEHATAN NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena


telah memberikan kesempatan pada kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul oral TRUSH pada bayi. tepat waktu.Makalah
oral trush disusun guna memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Neonatus. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang”apa itu oral trush pada bayi
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Ibu selaku dosen Mata kuliah neonates. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang kami ditekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akankami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar...,..................................................
Daftar isi...................................................................
1. Pendahuluan...,..........................................................
Rumusan masalah,.................................................
Bahan dan metode................................................
Tujuan..........,................................................................
2. PEMBAHASAN
A.Pengertian oral trush,....................................
B.Penyebab oral trush..........,..............................
C.Gejala oral trush,...............................................
D. Diagnosis oral trush..........................................
E. Pengobatan oral trush......................................
F. Pencegahan oral trush.......................................
3.PENUTUP
Asuhan kebidanan dengan soap .....................
Kesimpulan dan saran ..........................................
DAFTAR PUSTAKA...........,......................................
ORAL TRUSH PADA BAYI

Abstrak

Kandidiasis oral ( oral trush ) merupakan suatu infeksi opurtunistik pada


mukosa oral yang disebabkan oleh jamur dari jenis Candidaa albicans. Selain
Candida albicans penyebab oral trush pula dapat disebabkan oleh C. Tropicalis,
C. Krusei, C.Parapsilosis, C. Guilliermondi. Terdapat beberapa faktor yang
membantu terjadinya kandidiasis oral diantaranya yaitu status imun pasien,
lingkungan mukosa oral, dan strain dari Candida albicans itu sendiri.
Kandidiasis dibagi berdasarkan presentasi klinisnya yaitu kandidiasis
pseudomembranosa, kandidiasis atropik, kandidiasis eritematosa, kandidiasis
hiperplastik, dan keilitis angular. Diagnosis pada ora trush l dapat ditegakan
dengan mengenali tanda-tanda gejala klinis yang berhubungan dengan oral trush
ini serta dapat dilakukan pemeriksaan penunjang meliputi sitologi eksfoliatif,
kultur dan juga pemeriksaan biopsi jaringan. Pengobatan pada oral trush terbagi
atas lini pertama dan lini kedua. Tujuan dari pengobatan pada kandidiasis oral
ini adalah untuk mencegah penyebaran sistemik, menghindari
kekurangnyamanan pada penderita dan mencegah berkembang biaknya jamur
kandidiasis yang terlampau pesat. Prognosis pada oral trush bergantung pada
faktor-faktor yang mendasari terjadinya oral trush ini.
BAB I PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa
bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi
baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa.
Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri,
virus dan parasit.Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau
lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak – anak kecil. Oral trush ini
kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan
susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan
endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi
yang dibasahi dengan air hangat. Tanda gejala pasti yan g terjadi adalah
timbulnya bercak-bercak putih pada bibir atau lidah, suhu meningkat, bayi
kadang menolak untuk minum atau menyusui bahkan kadan
dimuntahkan.Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan
herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu tapi jika
sudah parah dan jika tidak diobati bisa berkelanjutan sangat memungkinkan
terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan
bisa menimbulkan infeksi usus.

1.1 .BAHAN DAN METODE RUMUSAN MASALAH


BAHAN
1. Untuk mengetahui tentang oral trush
2. Untuk mengetahui penyebab dan tanda gejala dari oral trush
3. Untuk mengetahui cara mengatasi oral trush.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan oral trush ?p


2. Apa saja penyebab dan tanda gejala dari oral trush ?
3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya oral trush ?
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Oral Thrush

Oral thrush atau sering disebut sebagai candidiasis oral adalah infeksi jamur
Candida albicans yang berkembang di bagian dalam mulut. Biasanya muncul
sebagai sariawan.

Sariawan pada mulut umumnya ringan dan jarang menyebabkan komplikasi.


Namun, jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, tak jarang sariawan pun
menjadi bermasalah. Terkadang sariawan dapat menyebar hingga ke gusi dan
langit-langit mulut.Meskipun oral thrush dapat menyerang siapa saja, tetapi
masalah ini lebih banyak terjadi pada bayi, balita, dan orang lanjut usia. Hal ini
disebabkan karena kekebalan tubuh mereka umumnya berada pada tingkat yang
kurang optimal. Selain itu, mereka dengan sindrom mulut kering juga
berpotensi terhadap candidiasis.

2. Penyebab Oral Thrush

Oral thrush dapat terjadi ketika jamur Candida albicans mulai berkembang di
luar kendali dan sistem kekebalan tubuh sedang mengalami penurunan.Sistem
daya tahan tubuh bekerja untuk menangkal bakteri jahat, virus, maupun jamur
yang ada pada tubuh, serta menjaga keseimbangan antara mikroba baik dan
buruk. Jika terjadi kegagalan, ketidakseimbangan ini menyebabkan jamur dan
bakteri mulai berkembang biak dan dapat menyebabkan infeksi.Infeksi jamur
pada vagina juga disebabkan oleh jamur yang menyebabkan oral thrush.
Meskipun tidak dapat menular ke orang lain, namun pada wanita yang sedang
hamil jamur tersebut bisa menular ke bayi saat persalinan. Itu sebabnya bayi
juga dapat mengalami oral thrush.Pengaruh hormon seperti stres juga dapat
memicu timbulnya penyakit ini. Begitu pula dengan sejumlah kondisi medis
lainnya seperti infeksi HIV, kanker, dan diabetes yang tak terkontrol. Selain itu
jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, memakai gigi
tiruan yang tidak pas, atau kondisi mulut kurang terjaga kebersihannya, maka
kondisi macam ini dapat memudahkan terjadinya oral thrush.

Tedapat lima spesies kandida yang terdapat di kavitas oral,


diantaranya adalah:

1. Candida albicans

2. Candida tropicalis

3. Candida krusei

4. Candida parapsilosis

5. Candida guilliermondi

Dari kelima tipe tersebut, Candida albicans adalah yang paling sering terdapat
pada kavitas oral. Candida albicans merupakan fungi yang menyebabkan infeksi
opurtunistik pada manusia. Salah satu kemampuan yang dari Candida albicans
adalah kemampuan untuk tumbuh dalam dua cara, reproduksi dengan tunas,
membentuk tunas elipsoid, dan bentuk hifa, yang dapat meningkatkan misela
baru atau bentuk seperti jamur.

Adapun faktor resiko yang mempengaruhi dari infeksi dari kandidiasis oral
yaitu:

1. Faktor Patogen

Jamur kandida mampu melakukan metabolisme glukosa dalam kondisi aerobik


maupun anaerobik. Selain itu jamur kandida mempunyai faktor-faktor yang
mempengaruhi adhesi terhadap dinding sel epitel seperti mannose, reseptor
C3d, mannoprotein dan Saccharin. Sifat hidrofobik dari jamur dan juga
kemampuan adhesi dengan fibronektin host juga berperan penting terhadap
inisial dari infeksi ini.

2. Faktor Host
a. Faktor lokal

Fungsi kelenjar saliva yang terganggu dapat menjadi predisposisi dari


kandidiasis oral. Sekresi saliva menyebabkan lemahnya dan mengbersihkan
berbagai organisme dari mukosa. Pada saliva terdapat berbagai protein-protein
antimikrobial seperti laktoferin, sialoperoksidase, lisosim, dan antibodi
antikandida yang spesifik. Penggunaan obat-obatan seperti obat inhalasi steroid
menunjukan peningkatan resiko dari infeksi kandidiasis oral. Hal ini disebabkan
tersupresinya imunitas selular dan fagositosis. Penggunaan gigi palsu
merupakan faktor predisposisi infeksi kandidiasis oral. Penggunaan ini
menyebabkan terbentuknya lingkungan mikro yang memudahkan
berkembangnya jamur kandida dalam keadaan PH rendah, oksigen rendah, dan
lingkungan anaerobik. Penggunaan ini pula meningkatkan kemampuan adhesi
dari jamur ini.

b. Faktor sistemik

Penggunaan obat-obatan seperti antibiotik spektrum luas dapat mempengaruhi


flora lokal oral sehingga menciptakan lingkungan yang sesuai untuk jamur
kandida berproliferasi. Penghentian obat-obatan ini akan mengurangi dari
infeksi jamur kandida. Obat-obatan lain seperti agen antineoplastik yang
bersifat imunosupresi juga mempengaruhi dari perkembangan jamur kandida.

Beberapa faktor lain yang menjadi predisposisi dari infeki kandidiasis oral
adalah merokok, diabetes, sindrom Cushing’s serta infeksi HIV.
3. Gejala Oral Thrush

Pada tahap awal, oral thrus tidak menimbulkan gejala apapun. Namun seiring
berjalannya waktu, bisa muncul gejala sebagai berikut:

1. Terlihat benjolan berwarna putih di lidah, gusi, atau pipi bagian dalam
bahkan terkadang di langit-langit mulut.
2. Terasa sakit atau terbakar pada daerah yang terkena.
3. Dapat terjadi pendarahan jika tergores.
4. Terdapat keretakan dan kemerahan di sudut mulut (Angular cheilitis).
5. Rasa yang tidak enak di dalam mulut atau hilang rasa.
6. Kesulitan menelan.

Pada kasus yang parah, biasanya berkaitan dengan kanker atau kekebalan tubuh
yang lemah, luka dapat menyebar ke bawah kerongkongan.Bila terjadi pada
bayi, selain luka putih yang terdapat di mulut, bayi mungkin akan mengalami
kesulitan saat menyusu. Selain itu, bayi dapat menjadi lebih rewel dari
biasanya.Sedangkan pada ibu menyusui yang payudaranya terinfeksi candida,
akan ditemui tanda-tanda seperti:

1. Puting memerah, retak, dan terasa gatal.


2. Kulit terlihat berkilau dan bersisik pada bagian sekitar puting (areola).
3. Nyeri pada puting selama menyusui.

4. Diagnosis Oral Thrush

Dokter akan melakukan pemeriksaan klinis dengan melihat keadaan lidah dan
mulut Anda sebelum menentukan diagnosis oral thrush. Pada beberapa kasus,
dokter juga akan melakukan biopsi guna memastikan diagnosis.

Luka putih tersebut biasanya dikikis, kemudian sampelnya dikirim ke


laboratorium untuk pemeriksaan Candida albicans. Jika thrush berada di
kerongkongan, untuk memastikannya akan dilakukan pengambilan sampel
jaringan dari belakang tenggorokan, pengambilan sinar X dari esophagus, dan
endoskopi.
5. Pengobatan Oral Thrush

Penanganan oral thrush dapat bervariasi, bergantung pada usia dan kondisi
umum seseorang. Pengobatan yang dapat diberikan di antaranya berupa obat
antijamur. Obat ini dapat berupa gel atau cairan yang dioleskan pada bagian
luka tersebut atau berupa tablet. Selain itu dapat pula diberikan obat antijamur
yang dikumur.

1. Nistatin

Nistatin merupakan obat lini pertama pada kandidiasis oral yang terdapat
dalambentuk topikal. Obat nistatin tersedia dalam inokulasi bentuk krim dan
suspensi oral. Tidak terdapat interaksi obat dan efek samping yang signifikan
pada penggunaan obat nistatis sebagai anti kandidiasis.

2. Ampoterisin B

Obat ini dikenal dengan Lozenge (fungilin 10 mg) dan suspensi oral 100 mg/ml
dimana diberikan tiga sampai empat kali dalam sehari. Ampoterisin B
menginhibisi adhesi dari jamur kandida pada sel epitel. Efek samping pada obat
ini adalah efek toksisitas pada ginjal.

3. Klotrimazol
Obat ini mengurangi pertumbuhan jamur dengan menginhibisi ergosterol.
Klotrimazol dikontraindikasikan pada infeksi sistemik. Obat ini tersedia dalam
bentuk krim dan tablet 10 mg. Efek utama pada obat ini adalah rasa sensasi
tidak nyaman pada mulut, peningkatan level enzim hati, mual dan muntah.

Adapun pengobatan kandidiasis lini

kedua yaitu:

1. Ketokonazol

Ketokonazol memblok sintesis ergosterol pada membran sel fungal dan diserap
dari gastrointestinal dan dimetabolisme di hepar. Dosis yang dianjurkan adalah
200-400 mg tablet yang diberikan sakali atau dua kali dalam sehari selama dua
minggu. Efek samping adalah mual, muntah, kerusakan hepar dan juga
interaksinya dengan antikoagulan.

2. Flukonazol

Obat ini menginhibisi sitokrom p450 fungal. Obat ini digunakan pada
kandidiasis orofaringeal dengan dosis 50-100mg kapsul sekali dalam sehari
dalam dua sampai tiga minggu. Efek samping utama pada pengobatan dengan
menggunakan flukonazol adalah mual, muntah dan nyeri kepala.

3.Itrakonazol

Itrakonazol merupakan salah satu antifungal spektrum luas dan


dikontraindikasikan pada kehamilan dan penyakit hati. Dosis obat adalah 100
mg dalam bentuk kapsul sehari sekali selama dua minggu. Efek samping utama
adalah mual, neuropati dan alergi

6.Pencegahan Oral Thrush

Anda dapat mengurangi risiko terjadinya oral thrush dengan melakukan


beberapa kebiasaan baik berupa antara lain:

1. Bedakan dengan endapan susu pada mulut bayi


2. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu harus segera diobati dengan
pemberian antibiotika berspektrum luas
3. Menjaga kebersihan mulut bayi dan puting susu ibu.
4. Membersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu
dengan air matang dan bersih. Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak
dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah
makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering
dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering
minum.
5. Pada bayi yang minum susu dengan mengunakan botol, harus
mengunakan teknik steril, dalam membersihkan botolnya sebelum
digunakan, yaitu bisa dengan mencuci bersih botol dan dot susu, setelah
itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol
tahan rebus) sebelum dipakai.

Pemberian terapi pada bayi yaitu :

1 ml larutan nystatin (100.000) unit 4x/hari dengan interval 6 jam. Larutan


diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak meyebar luas ke rongga mulut

Gentian violet 3x/hari.


BAB III PENUTUP

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN SOAP

ASUHAN KEBIDANAN pada BAYI ”R”

UMUR 10 HARI DENGAN ORAL TRUSH

PENGKAJIAN

DENGAN DATA FIKTIF

Anamnesa dilakukan oleh : Bidan ”T” di : BPS TIGARAS

Pada tanggal : 21 Agustus 2011 pukul : 07.00 WIB

DATA SUBYEKTIF

Identitas

Nama bayi : By. Ny. R

Umur : 10 hari

Tanggal / jam lahir : 12 Agustus 2011 / 13.00 WIB

Jenis kelamin : Laki – laki


Alasan Kunjungan / Keluhan Utama

Ibu mengatakan bayinya rewel, badan teraba panas, dan ada bercak
keputihan pada mulut sampai bibir memutih seperti sisa susu yang melekat

Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran

Ibu mengatakan ini kelahiran anak yang pertama.

Prenatal : Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit


kronis ataupun menular, ibu makan seperti biasa porsi 3x sehari dan melakukan
kunjungan kehamilan sebanyak 8x pada bidan, janin bergerak aktif, serta
mendapat imunisasi 2x TT, mendapat tablet tambah darah dan vitamin.

Natal : Ibu melahirkan pada usia kehamilan 40 minggu dengan penolong


persalinan bidan, lahir spontan, menangis keras, warna kulit kemerahan, BB:
3600 gram PB: 49 cm.

Postnatal : Bayi menangis kuat, gerak aktif, kulit berwarna kemerahan.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit menular, menahun


ataupun menurun, seperti TBC, Liver, Hipertensi atau pun Diabetes Militus.

Riwayat Sosial

Yang mengasuh bayi : Orang tua

Hubungan dengan anggota keluarga : Anak kandung


Kebutuhan Dasar

Makanan : ASI, 10x/hari

Pola tidur : 17 jam/hari

Mandi : 2x sehari dengan air hangat

Eliminasi : BAB 1x/hari, warna kekuning – kuningan, BAK ± 7x sehari

Imunisasi : HB Uniject.

DATA OBYEKTIF

Keadaan umum : Baik, composmentis.

Pemeriksaan umum

Nadi : 140 x/menit

RR : 54 x/menit

Suhu : 39 C

Pemeriksaan fisik

Kepala : Rambut hitam, tidak ada benjolan, UUK belum menutup, UUB
belum menutup, Molage tingkat I, tidak ada sefal hematoma, tidak ada kaput
sucsedanium.
Mata : Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sclera berwarna
putih, bersih ,tidak ada odema.

Hidung : Simetris, bersih ,tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
gerakan cuping hidung.

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada secret , teraba tulang rawan.

Mulut : Ada bercak keputihan pada mulut, muncul darah saat


dibersiihkan, tidak sumbing, ada lesi pada selaput lender mulut sampai bibir
memutih menyerupai bekuan susu yang melekat.

Leher : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada


pembengkakan vena jugularis, reflek menelan baik.

Dada : Kanan dan kiri simetris, tidak ada ronchi/wheezing, tidak ada
retraksi dada saat bernafas.

Perut : Normal tidak ada pembengkakan hepar, tidak ada tanda-tanda


infeksi pada tali pusat, tidak ada kembung, tidak ada perdarahan pada tali pusat.

Punggung : Tidak ada benjolan spina bifida, bentuk punggung lordosis.

Genetalia : Testis turun, skrotum menutupi testis, warna coklat tua, penis
berlubang.
Anus : Berlubang.

Ekstremitas : Jari lengkap, normal, tidak ada polidaktili/sindaktili.

Antopometri

Ukuran kepala :

Suboccipito bregmatika:33 cm

Fronto occipitalis:34 cm

Mento occipitalis:35 cm

Pemeriksaan tingkat perkembangan

Adaptasi sosial :–

Bahasa :–

Motorik halus : Berkedip, menggenggam, menghisap, menelan.

Motorik kasar : Menendang-nendang.

SOAP

S Ibu mengatakan bayinya rewel, badan teraba panas, dan ada bercak
keputihan pada mulut sampai bibir memutih seperti sisa susu yang melekat.

O Keadaan umum :Baik, composmentis.

Pemeriksaan umum :
Nadi : 140 x/menit

RR : 54 x/menit

Suhu : 39 C

BB : 3600 gr

PB : 49 cm

Pemeriksaan Fisik :

Ada bercak keputihan pada mulut, bila bercak putih dihilangkan timbul
perdarahan, tidak sumbing, ada lesi pada selaput lendir mulut sampai bibir
memutih menyerupai bekuan susu yang melekat.

A Dx : By. Ny. ”A” usia 8 hari dengan Oral Trush

· KIE cara menjaga personal hygiene ibu dan bayi.

· Penjelasan tentang cara mengatasi oral trush.

P 1. Jalin hubungan baik dengan ibu agar tercipta rasa saling percaya
antara ibu dan bidan.

2. Jelaskan kondisi keadaan bayi pada ibu.


3. Pantau keadaan umum dan TTV.

4. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kompres hangat pada bayi.

5. Jelaskan pada ibu cara mengatasi oral trush.

6. Beri tahu ibu cara marawat kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu.

7. Beritahu ibu cara menjaga kebersihan dot apabila bayi minum susu dengan
dot.

8. Beri tahu ibu cara mengolesi putting susu dan mulut bayi dengan Gentian
Violet/Nystatin sehabis menyusui.

9. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.


Kesimpulan :

Oral trush adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Bisa juga diartikan
terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang
ditandai dengan munculnya bercak – bercak putih dan membentuk plak – plak
berkeping di mulut.

Tanda dan gejala dari oral trush antara lain seperti: adanya bercak-bercak
keputihan pada bibir atau lidah, meningkatnya suhu tubuh, bayi kadang
menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang dimuntahkan, rewel.

Penatalaksanaannya bisa dengan menjaga kebersihan mulut bayi dan putting


susu ibu, pemberian antibiotika bila infeksi berasal dari ibu, dan bila bayi
minum susu dengan menggunakan botol agar dijaga kebersihan botol sebelum
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://abestiahaninil.wordpress.com/2012/05/07/makalah-asuhan-kebidanan-
pada-bayi-dengan-oral-trush

http://mdqyudh.blospot.com/2009/11/asuhankebidanandenganoraltrush/.tgl:

30/03/2012.

https://www.klikdokter.com/penyakit/oral-thrush

Cutler, JE. Putative virulence factors of Candida albicans. Annual Rev.


Microbiol.1991; 45:187–218

Anda mungkin juga menyukai