Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MENDIAGNOSA DAN MENGELOLA MASALAH DI


KOMUNITAS

Disusun Oleh Kelompok X

1. Nia Puspasari : 2215201836


2. Siti Erwinda Putri : 2215201366
3. Lingga Sari Ayu Nasution : 2215201206
4. Wiwit Novita Sari : 2215201432
5. Nurlia Sinaga : 2215201723
6. Agustina Manurung : 2215201034
7. Dedek Syafitri : 2215201466
8. Sri Rahmayani Lumbantoruan : 2215201380
9. Sulistiana : 2215201392

Dosen Pengampu :
Ibu Yanti, S.SiT.M.Keb

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN KELAS TRANSFER
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa dan Pengatur semesta alam ini.
Hanya atas izin-Nya lah, makalah ini telah terselesaikan. Untuk itu, penulis
mengucapkan Syukur, selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam merumuskan dan menyelesaikan
tugas makalah ini. Secara singkat makalah ini dibuat untuk membahas mengenai
“Mendiagnosa Dan Mengelola Masalah Di Komunitas”. Dalam makalah ini
masih banyak sekali kekurangan yang dilakukan oleh penulis. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat membantu
penulis untuk semakin menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kami dan semua orang yang membaca makalah ini.

Medan , 16 Maret 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PENDAHULUAN .......................................................................................3
A. Mendiagnosa dan Mengelola Masalah di Komunitas ..................................3
B. Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas ............................................7
BAB III PENUTUP ...............................................................................................16
A. Kesimpulan ................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia. Sehat diartikan sebagai
keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu
kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan
berperan penting dalam upaya meningkatkan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan mayarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan
tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat,
swasta, maupun pemerintah. Tercapainya tujuan ditandai oleh penduduk yang
hidup dalam lingkungan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Republik Indonesia serta
dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, dan sejahtera (Depkes RI,
2013).
Permasalahan kesehatan merupakan bentuk kesenjangan antara masalah
atau kasus di lapangan dengan hal yang dikehendaki di bidang kesehatan.
Identifikasi permasalahan kesehatan merupakan bagian penting dalam suatu
rangkaian pemecahan masalah dalam pembangunan dan peningkatan layanan
kesehatan secara kontinyu dan sistematis dengan keterlibatan semua unsur
masyarakat (Vita & Latif, 2015).

1
B. Tujuan
1. Asuhan kebidanan di komunitas harus mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan perempuan di wilayah
kerja bidan.
2. Mampu memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep epidemiologi
terapan untuk melakukan diagnosis komunitas di suatu wilayah kerja
tertentu, sehingga teridentifikasi permasalahan yang mendasar dan solusi
pemecahan permasalahan disusun secara sistematis dan terstruktur secara
utuh dan benar
3. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan
tanggung jawab bidan. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil,
pertolongan persalinan, perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu.
Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan risiko kehamilan,
persalinan, nifas dan perinatal

2
BAB II
PENDAHULUAN

A. Mendiagnosa Dan Mengelola Masalah Di Komunitas


1. Pengertian diagnosis
Diagnosis merupakan istilah teknis (terminology) yang kita adopsi
dari bidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen, diagnosis dapat
diartikan sebagai: Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit
(weakness, disease) apa yang dialami seorang dengan melalui pengujian
dan studi yang saksama mengenai gejala-gejalanya (symptons)
Diagnosa komunitas merupakan upaya yang sistematis yang
meliputi upaya pemecahan masalah kesehatan keluarga sebagai unit
primer komunitas masyarakat sebagai fokus penegakkan diagnosis
komunitas.
Kegiatan dimulai dengan pengumpulan data melalui wawancara atau
anamnesis mengenai symptom dan sign, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang sederhana sampai pemeriksaan penunjang lanjutan, diagnosis
banding, diagnosis sementara dan akhirnya penetapan diagnosis tetap
seorang pasien (Dahlan, 2009).
2. Tahapan diagnosis komunitas
Pendekatan problem selving → analisis situasi → menganilisis data
sekunder, pengumpulan data sekunder → pengumpulan data primer →
identifikasi masalah → penetapan prioritas masalah dan penyebab masalah
→ pemilihan alternatif pemecahan masalah, penyusunan program kerja,
pelaksanaan, pengawasan dan monitoring serta evaluasi
3. Tujuan dari diagnosa komunitas
Tujuan dari diagnose komunitas yaitu untuk memperoleh data
indentifikasi permasalahan utama sebagai acuan untuk solusi pemecahan
masalah. Community diagnosis dimulai dengan melakukan analisis situasi,
identifikasi masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas
masalah hingga alternatif pemecahan masalah (Hadisaputro dkk., 2011).

3
4. Perbedaan Diagnosis Individual Dengan Komunitas
No Parameter Individu Komunitas
1. Informasi yang Bagaimana riwayat Bagaimana proses perjlnan
penting alamiah penyakit yg lbh penyakit & peran faktor
spesifik, perkembangan, risiko status gizi, lingkungan,
prognosis, terapi, status perilaku dimana keluarga,
gizi, individu yg menjadi komunitas dan masyarakat yg
perhatian/sasarannya menjd perhatian/sasarannya
2. Langkah- Anamnesa, pemeriksaan Analisis situasi, identifikasi
langkah fisik, pemeriksaan masalah, penyebab masalah,
kegiatan penunjang, pemeriksaan prioritas masalah, alternatif
diagnostik, pengobatan, pemecahan masalah,
perawatan dan penyusunan program kerja,
monitoring serta follow pelaksanaan, pengawasan dan
up, problem solving yg monitoring, serta evaluasi.
bersifat individual Problem solving
3. Sasaran Individual Keluarga unit terkecil,
kegiatan komunitas dan masyarakat

5. komponen Diagnosis Komunitas


a. Demografi dan angka statistik vital penduduk yang penting
b. Berbagai sebab morbiditas & mortalitas, berdasarkan spesifik umur,
seks, dsb
c. Pemanfaatan pelayanan kesehatan setempat
d. Tahapan pemecahan masalah
e. Pola gizi, pemberian makanan & penyapihan anak
f. Keadaan sosio-kultural dan sosio-ekonomi komunitas
g. Pola kepemimpinan dan komunikasi dalam komunitas
h. Kesehatan mental dan sebab utama gangguan stress
i. Bagaimana fasilitas hygiene lingkungan pada komunitas tsb
j. KAP penduduk kaitan dengan kesehatan

4
k. Masalah yang terkait dengan epidemiologi deskriptif
l. Derajat keterlibatan penduduk yg terkait dengan kesehatan
m. Sebab-sebab kegagalan program kesehatan di komunitas

6. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

Data sekunder dan primer Terindetifikasinya masalah


(Profil, Lap.bulanan, buku kesehatan (Analisis Deskriptif:
register puskesmas, Kader Besar, Trend, mortalitas, Luas,
posyandu) Keterkaitan dengan program)

Penentuan prioritas masalah


metode MCUA (Multiple
criteria utility assessment) atau
yang lain
Penyesunan POA

Kerangka akar penyebab


masalah dan instrumentasi
Penentuan alternative pemecahan (identifikasi penyebab)
masalah (Based on Data,
Knowledge and Experience)

Survei ke masyarakat
Penentuan prioritas penyebab (Teridentifikasi factor resiko
masalah (Based on Data) dan prioritas factor resiko atau
penyebab

7. Teknik pemecahan masalah


Teknik Identifikasi Masalah
a. Tren
Identifikasi permasalahan dengan metode ini menggunakan
pendekatan epidemiologi yaitu mempelajari dan distribusi orang,
waktu dan tempat yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel

5
b. Brainstorming
Merupakan metode yang paling efektif untuk mengidentifikasi
masalah, penyebab masalah serta mengajukan solusi sebagai alternatif
pemecahan masalah
Ketentuan pelaksanaan Brainstorming:
1) Pelaksanaannya tidak ada kritikan
2) Bebas berpendapat, merupakan upaya kebebasan mengeluarkan
ide tanpa proses editing terlebih dahulu, sehingga kadang kala
keluar ide yang tdak logis, & kurang berbobot
3) Dapatkan mutu
4) Menemukan ide yang cemerlang, dengan adanya berbagai ide
yang dilontarkan, maka tim peneliti atau analisis dapat menseleksi
untuk dikembangkan atau dilaksanakan
5) Menyatukan ide silang, yaitu menggunakan ide orang lain dalam
rangka membangun gagasan ide baru, sehingga tercipta ide yang
terbaik
Beberapa cara melakukan Brainstorming dengan baik, yaitu:
1) Tentukan topik yang akan di brainstorming
2) Tentukan peraturan braistorming sehingga semua memahami
prosedur yang akan dilaksanakan
3) Pemanasan dlm rangka pencairan suasana dgn beberapa contoh
yang sederhana misalnya brainstorming kemacetan beberapa lalu
lintas, dan lain sebagainya
4) Pilih sukarelawan untuk menulis semua ide pada flip chart atau
white board yang telah ditentukan
5) Penampilan ide dimulai
6) Pertahankan momentum untuk mengeluarkan berbagai ide yang
bebas dan bertanggung jawab
7) Cairkan suasana, sehingga kreativitas berkembang
8) Apabila suasana memanas, coba bangunkan ide yang terseleksi
sehingga diperoleh ide diatasnya
9) Rumuskan berbagai ide yang baik

6
c. Pendekatan system
Merupakan kumpulan dari beberapa permasalahan yang saling ada
keterkaitan, saling mempengaruhi dan saling berinteraksi antara
permasalahan yang satu dengan permasalahan yg lain. Sehingga dalam
satu pokok permasalahan perlu di cerna dan diamati hubungan antara
permasalahan yg satu dengan yg lain dlm satu kesatuan sistem yg utuh.
d. Flow chart
Adalah metode yg menggambarkan alur tahapan dlm suatu proses dgn
menggunakan beberapa simbol sederhana & logis yg mencerminkan
berbagai kegiatan & keputusan sehingga menentukan bagaimana
proses itu terjadi.
Beberapa langkah dalam menyusun flow chart ini adalah sebagai
berikut:
1) Tentukan topik gambar
2) Daftar berbagai langkah yang terlibat dalam proses kegiatan, dgn
menggunakan metode pengamatan, brainstorming/diskusi dgn yg
memahami tahapan kegiatan tsb, shg diperoleh informasi sarana
input, proses & output. Prinsip dlm penyusunan flow chart adalah
memahami aspek 4W + 1H

B. Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas


Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu, yang
dilayaniadalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan
tidakmemandang pasiennya dari sudut pandang biologis, tetapi sebagai
unsursosial yang memiliki budaya tertentu serta dipengaruhi oleh kondisi
ekonomidan lingkungan di sekelilingnya. Sasaran utama kebidanan komunitas
adalahibu dan anak balita ynag berada di dalam keluarga dan masyarakat.
Pengelolaan kebidanan komunitas mencakup kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pencatatan,
dan pelaporan.

7
1. Perencanaan
Rencana adalah pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan
tujuandengan mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber yang terse
dia.Perencanaan adalah proses yang menggambarkan keinginan untuk
mencapaitujuan tertentu melalui kegiatan dengan mengorganisasikan
danmendayagunakan sumber daya yang tersedia.
a. Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan dilakukan berdasarkan pada kurun waktu pelaksanaan,
wilayah dan program. Perencanaan sendiri memiliki berbagai
jenis,antara lain :
1) Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana.
a) Rencana jangka panjang (long term planning), berlaku antara
10-25 tahun
b) Rencana jangka menengah (medium range palnning), berlaku
5-7 tahun.
c) Rencana jangka pendek (short range planning), berlaku hanya
untuk 1 tahun.2.
2) Dilihat dari tingkatannyaa.
a) Rencana induk (master plan), lebih menitikberatkan
uraiankebijakan organisasi.
b) Rencana operasional (operational planning), lebih menitik
beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan
program.
c) Rencana harian (day to day planning), ialah rencana harian
yang bersifat rutin.
3) Ditinjau dari ruang lingkupnya
a) Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian
tentangkebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan
yang lama.
b) Rencana taktis (tactical planning), berisikan uraian yang
bersifat jangka pendek, kegiatan-kegiatannya mudah
menyesuaikan, asalkan tidak merubah tujuan.

8
c) Rencana menyeluruh (comprehensive planning), mengandung
uraian secara menyeluruh dan lengkap.
d) Rencana terintegrasi (integrated planning), mengandung
uraianyang menyeluruh bersifat terpadu
4) Perencanaan berdasarkan wilayah
a) Rencana pembangunan nasional (pusat)
b) Rencana pembangunan daerah, seperti: propinsi, kabupaten,
kecamatan dan desa.
5) Perencanaan berdasarkan program
a) Rencana pembangunan kesehatan keluarga
b) Rencana penyuluhan kesehatan
c) Rencana pembangunan puskesmas
b. Langkah-langkah perencanaan
Proses penyusunan rencana terdiri atas langkah-langkah menentukan
tujuan, strategi, kegiatan, sumber daya, pelaksanaan, dan evaluasi.
Secara terperinci, langkah langkah perencanaan kesehatan adalah
sebagai berikut :
1) Identifikasi masalah
2) Menetapkan prioritas masalah.
Meliputi besarnya masalah, luasnya maslah, dampak masalah,
besarnya akibat masalah, dan tingkat kemudahan mengatasinya.
3) Menetapkan tujuan
Meliputi tujuan umum dan tujuan khusus
4) Menetapkan rencana kegiatan
Meliputi kegiatan pada tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
tahap penilaian.
5) Menetapkan sasaran
Meliputi sasaran langsung dan tidak langsung
6) Waktu dan tempat
7) Organisasi dan staf
Meliputi sumber daya yang perlu juga ditentukan adalah tenaga,
sarana dan fasilitas, dana, manajemen, serta informasi.

9
8) Rencana anggaran
9) Rencana Evaluasi
Manfaat perencanaan ini antara lain sebagai metode untuk
mencapai tujuan,sebagai petunjuk pelaksanaan, dan menjamin
penggunaan sumber daya secara efektif.
2. Pengorganisasian
Yang dimaksud pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf
yang ada di dalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah
ditetapkan dalam rencana dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya
semua tujuan dapat dicapai. Pengorganisasian mencakup beberapa unsur
pokok, antara lain :
a. Hal yang diorganisasikan ada 2 macam, yaitu :
1) Pengorganisasian kegiatan
2) Pengorganisasian tenaga pelaksana
b. Proses pengorganisasian ialah langkah-langkah yang harus dilakukan
sehingga kegiatan dan tenaga pelaksana dapat berjalan sebaik-baiknya.
c. Hasil pengorganisasian, ialah terbentuknya struktur organisasi yang
merupakan perpaduan kegiatan dan tenaga pelaksana.
Yang termasuk pengorganisasian adalah Puskesmas, Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) tempat kebidanan komunitas
dilaksanakan di seksi 7 dan 8 (pembinaan kesejahteraan keluarga dan
kesehatan, kependudukan dan KB) dengan bidan menjadi anggotanya.
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan kegiatan
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai
motor penggeraknya. Kelompok dasawisma (kelompok ibu berasal dari
sepuluh rumah yang bertetangga) yang dibentuk melalui kegiatan PKK.

3. Pelaksanaan
Pelaksanaan atau actuating merupakan setelah perencanaan dan
pengorganisasian maka perlu mewujudkan perencanaan tersebut dengan
menggunakan organisasi yang terbentuk berarti ini merupakan rencana
tersebut dilaksanakan (implementating) atau diaktuasikan (actuating). Kata

10
lain dari direction (bimbingan) sebagai gerak pelaksanaan. Pelaksanaan
atau actuating berfungsi penciptaan kerja sama antara anggota kelompok
serta pada pengarahan semangat kerja, tekad dan kemampuan keseluruhan
anggota untuk tercapainya tujuan bersama. Pelaksanaan atau actuating
merupakan usaha untuk menjadikan keseluruhan anggota untuk ikut
bertekad dan berupaya dalam rangka mewujudkan tujuan kelompok.
Untuk melaksanakan prgram kesehatan, seorang pemimpin harus mampu
mengarahkan, mengawasi dan mensupervisi bawahannya. Untuk itu perlu
menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan, yaitu motivasi,
komunikasi, kepemimpinan, pengarahan, pengawasan, supervisi.
program dilakukan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan
dengan menjabarkan program atau kegiatan lebih rinci mencakup waktu,
tempat pelaksanaan kegiatan, pengawasan, pengendalian, supervisi,
bimbingan dan konsultasi yang dilaksanakan di dalam pelaksanaan.

4. Pengawasan (Monitoring)
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengukur penampilan
kegiatan atau pelaksanaan kegiatan suatu program yang selanjutnya
memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang ditetapkan
dapat tercapai. Agar pengawasan dapat berjalan dengan lancar, sedikitnya
ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Objek pengawasan, yaitu hal-hal yang harus diawasi dalam
pelaksanaan suatu rencana. Secara garis besar meliputi kuantitas dan
kualitas program, biaya program, pelaksanaan program, dan hal-hal
khusus lainnya yang di tetapkan oleh pimpinan.
b. Metode pengawasan, dapat dilakukan dengan cara kunjungan
langsungatau observasi, analisis terhadap laporan yang masuk,
pengumpulan data, dan melalui tugas dan tanggung jawab para
petugas.
c. Proses pengawasan, yang meliputi penyusunan rencana pengawasan,
pelaksanaan pengawasan, interpretasi dan analisa hasil pengawasan,
serta menarik kesimpulan dan tindak lanjut.

11
5. Evaluasi
Evaluasi adalah prosedur penilaian/pelaksanaan hasil kerja/dampak
secara sistematik, dengan membandingkannya dengan standard dan
mengikuti criteria/metode/tujuan guna menilai sekaligus mengambil
keputusan. tujuan dari evaluasi adalah :
a. Sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan program dan
perencanaan program.
b. Sebagai alat untuk memperbaik ipelaksanaa suatu kegiatan yang
sedang berjalan.
c. Sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik
dari semula.
Evaluasi suatu program kesehatan dilakukan terhadap tiga hal yaitu
evaluasi proses untuk menilai pelaksanaan program, evaluasi hasil
program untuk menilai sejauh mana program tersebut berhasil, dan
evaluasi dampak program untuk menilai sejauh mana program itu
berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.
6. Pencatatan
Pencatatan adalah kegiatan/proses pendokumentasian suatu aktifitas
dalam bentuk tulisan di atas kertas, disket, dan lain-lain dengan ilustrasi
tulisan, grafik, gambar/suara. Manfaat pencatatan adalah ;
a. memberi informasi
b. Bukti darisuatu kegiatan
c. Bahan proses belajar
d. Bahan penelitian
e. Pertanggung jawaban
f. Bahan pembuatan laporan Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
g. Bukti hukum
h. Alat komunikasi (penyampaian pesan)
i. Alat untuk mengingatkan kegiatan peristiwa khusus.
Bentuk pencatatan:
a. Berdasarkan isi

12
1) Catatan tradisional yaitu apa yang didengar dan dilakukan oleh
sipencatat (catatan harian).
2) Catatan sistematik yaitu menggunakan format.
3) Identitas pasien, keluhan utama, pemeriksaan fisik, rencana dan
tindakan, catatan perkembangan atau status pasien.

b. Berdasarkan sasaran
1) Catatan indivdu seperti catatan ibu, bayi, anak balita.
2) Catatan keluarga seperti identitas keluarga, masalah keluarga,
kunjungan rumah.
3) Catatan masyarakat seperti dalam kegiatan survei komuniti, bagian
keadaan dan masalah komuniti, rencana dan langkah yang
dilakukan serta hasilnya merupakan dalam kebidanan komuniti
lebih diarahkan kepada ibu dan anak.
c. Berdasarkan kegiatan
1) Catatan pelayanan kesehatan anak.
2) Catatan pelayanan kesehatan ibu.
3) Catatan pelayanan kesehatan KB.
4) Catatan imunisasi.
5) Catatan kunjungan rumah.
6) Catatan persalinan.
7) Catatan kelainan.
8) Catatan kematian ibu dan bayi.
9) Catatan rujukan.
d. Berdasarkan proses pelayanan
1) Catatan awal/masuk
2) Catatan pengembangan berisi kemajuan/perkembangan pelayanan
3) Catatan pindah
4) Catatan keluar.

13
Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan adalah
sebagai beriku:
Rekam Kesehatan Rekam Keehatan Keluarga atau yang disebut
Keluarga ( RKK) family folder adalah himpunan kartu-kartu individu
suatu keluarga yang memperoleh pelayanan
kesehatan di puskesmas. Kegunaan RKK adalah
untuk mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran
penyakit di suatu keluarga. Pengguna RKK
diutamakan pada anggota keluarga yang mengidap
salah satu penyakit, misal penderita TBC, paru,
kusta, atau keluarga dengan resiko tinggi (BBLR).
Dalam pelaksanaannya keluarga yang
menggunakan RKK diberi alat bantu kartu tanda
pengenal keluarga (KTPK) untuk memudahkan
pencarian berkas pada saat melakukan kunjungan
ulang.
Kartu Rawat Jalan Kartu Rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu
rekam medis klien merupakan alat untuk mencatat
identitas dan status klien rawat jalan yang
berkunjung ke puskesmas
Kartu Indeks Kartu Indeks penyakit merupakan alat bantu untuk
Penyakit mencatat identitas klien, riwayat dan
perkembangan penyakit. Kartu indeks penyakit
diperuntukkan khusus penderita penyakit TBC,
Paru dan kusta
Kartu Ibu Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui
identitas, status kesehatan, dan riwayat kehamilan
sampai kelahiran
Kartu Anak Kartu anak merupakan alat bantu untuk mencatat
identitas, status kesehatan, pelayanan preventif,
promotif, kuratif, rehabilitatif yang diberikan
kepada balita dan prasekolah
KMS balita, Anak Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas,
usia sekolah pelayanan, dan pertumbuhan yang telah diperoleh
balita dan anak prasekolah
KMS ibu hamil Merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas,
dan mencatat perkembangan kesehatan ibu hamil
dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil.

7. Pelaporan
Pelaporan adalah catatan yang memberi informasi tentang kegiatan
tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan
dengan kegiatan tersebut. Setiap mengakhiri kegiatan harus ada pembuatan
pelaporan. Proses laporan dilakukan secara tertulis.
Manfaat pelaporan, meliputi pertsnggung jawaban autentik
pelaksanaan kegiatan, memberi info terdokumentasi, bahan bukti (bukti

14
hukum), bahan pelayanan, penyusunan rencana dan evaluasi, dan bahan
untuk penelitian. Laporan yang lengkap terdiri atas unsur:
a. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, manfaat)
b. Isi laporan
c. Perencanaan Kegiatan
d. Pelaksanaan kegiatan
e. Hasil kegiatan secara nyata
f. Masalah dan hambatan
g. saran untuk tindak lanjut
h. Jika diperlukan, dilengkapi rekomendasi
Jenis laporan dibagi menjadi dua yaitu :
a. laporan insidensial
Laporan insidensial adalah laporan kejadian luar biasa atau darurat
yang memerlukan pelayanan dan bantuan cepat.
b. Laporan berkala
Laporan berkala misalnnya harian, mingguan, bulanan, triwulanan, dan
tahunan . (Purwandari, 2010)

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan pelayanan kebidanan komunitas adalah pelayanan yang
melayani kelompok komunitas terkecil yaitu keluarga individu. Pelayanan
kebidanan komunitas memiliki beberapa sasaran diantaranya adalah ibu dan
anak balita. Pengelolaan pelayanan kebidanan komunitas memiliki beberapa
kegiatan yang ditujukan kepada sasarannya. Cakupan pengelolaan kebidanan
ada tujuh yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
evaluasi, dan pelaporan. Semua cakupan tersebut harus dilakukan dengan baik
demi tercapainya sebuah tujuan pelayanan kesehatan kebidanan komunitas
yang diharapkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Eka,Arsita P.2011.ilmu kesehatan masyarakat.Nuha Medika:Yogyakarta


http://selvianurulq.files.wordpress.com/2012/04/hand-out-ikm1.pdf
Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat
Teori dan Aplikasi.Salemba Medika:Jakarta
Musfirah, M., Anjar Setyani, D., Kesehatan Masyarakat, F., Ahmad Dahlan, U., &
Diterima, N. (2022). Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan
Lingkungan Pada Warga Di Kelurahan Way Dadi Kota Bandar Lampung.
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 6(3), 548–556.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi/article/view/14890
Mutiara, H., Rendiza, T., & Rahma, A. (n.d.). Diagnosis Komunitas.
https://docplayer.info/66691304-Diagnosis-komunitas-by-hj-mutiara-d-p-r-
teuku-rendiza-f-annisa-rahma-a.html
Permatasari, I. (2017). Diagnosa Keperawatan Pasien bedah. Jurnal Askep Pasien
Bedah, 13–36.

17

Anda mungkin juga menyukai