MODUL
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
1
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan nutrisi yang tepat pada masa menopause.
2. Menjelaskan alasan mengapa harus memakan makanan yang
seimbang pada masa menopause.
3. Memberikan penjelasan makanan apasaja yang baik dan manfaat
yang didapatkan.
PETUNJUK BELAJAR
Buku ini juga berisikan tes formatif pada bagian akhir setelah penjelasan uraian ,
yang berguna untuk mengetahui kemampuan kita memahami bahan uraian yang
telah disediakan , yang juga disertai dengan kunci jawaban.
2
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Kegiatan Belajar
INDIKATOR PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
1. MENOPAUSE
Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata men yang berarti bulan
dan peuseis yang berarti ‘penghentian sementara’. Sebenarnya, secara linguistic
kata yang lebih tepat adalah menocease yang berarti ‘masa berhentinya
menstruasi’. Dalam pandangan medis, menopause didefinisikan sebagai masa
penghentian haid untuk selamanya. Menopause merupakan saat terjadinya haid
atau menstruasi terakhir (Prawirohardjo, 2007).
Menopause juga bisa diartikan masa berhentinya menstruasi untuk
selamanya biasanya menopause terjadi pada wanita 45–55 tahun. Diagnosis
menopause dibuat setelah berhenti menstruasi
kurang lebih satu tahun, berhentinya menstruasi dapat didahului oleh siklus
menstruasi yang panjang dengan pendarahan yang berkurang.
Umur waktu terjadinya menopause bisa dipengaruhi oleh keturunan,
kesehatan, dan pola hidup (Andira, 2010). Menopause dikatakan terjadi apabila
selama 12 bulan haid tidak datang lagi, maka ditetapkan menopause sebenarnya.
Sebelum menghadapi masa menopause secara alamiah, seseorang akan
dihadapkan pada masa premenopause yang terjadi 3–5 tahun sebelum
menopause sebenarnya. Pada tahap ini keluhan klimakterium mulai berkembang.
3
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Menopause dapat terjadi pada berbagai usia, rata-rata wanita menopause pada
usia 51 tahun. Banyak perubahan yang terjadi pada wanita setelah menopause, tubuh
wanita mungkin tidak seperti dulu lagi. Berat badan wanita menopause pun bisa
melonjak naik. Hal ini bisa terjadi karena perubahan hormon saat menopause.
Wanita menopause biasanya lebih sulit untuk mempertahankan berat badannya.
Anda akan banyak kehilangan massa otot dan lebih banyak mendapatkan lemak,
terutama di area perut. Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko kesehatan, seperti
kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan lainnya.
Menjelang menopause, setiap wanita harus lebih memperhatikan kesehatannya.
Pola makan yang tepat dan sehat dapat mengurangi, bahkan mencegah gejala
menopause. Dan makin awal Anda melakukan perubahan pola makan ini, makin mudah
menopause yang nanti Anda jalani.
Beberapa gejala menopause yang mengganggu, antara lain hot flashes dan kulit
kering. Perubahan lain yang terkait dengan menopause juga dapat menyebabkan
masalah kesehatan jangka panjang, mulai dari keropos tulang hingga kolesterol tinggi.
Untuk itu, Anda perlu menjaga pola makan, sehingga berat badan Anda pun
terkontrol dengan baik. Ini merupakan kunci dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan
mencegah Anda dari berbagai masalah kesehatan.
Untuk menjaga berat badan Anda tetap normal dan sehat, Anda perlu menjaga
pola makan Anda sehari-hari. Berikut ini merupakan pola makan yang sehat untuk
wanita menopause.
4
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
5
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
6
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
7
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
1.3.8. Vitamin D
Kebutuhan vitamin D meningkat dari 200 IU per hari untuk wanita dibawah usia
50 tahun sampai 400 IU per hari untuk wanita usia 51-70 tahun dan 600 IU per hari
untuk wanita diatas usia 70 tahun. Sumber makanan yang mengandung vitamin D
termasuk ikan berlemak (sardine kaleng, mackerel, salmon dan tuna segar), minyak hati
ikan kod, margarine yang terfortifikasi dan sereal, mentega, daging merah dan telur.
1.3.9. Vitamin C
Vitamin C terutama penting untuk wanita yang mendekati masa menopause.
Stress fisik dan emosional meningkatkan kebutuhan asupan vitamin C. Beberapa
penelitian menunjukkan diet tinggi vitamin C berperan sebagai antioksidan dalam
membantu mencegah penyakit kardiovaskuler. Dianjurkan untuk tidak melebihi 1000
mg per hari, termasuk masukan vitamin C dari makanan serta multivitamin.
8
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
1.3.10. Vitamin B6
Vitamin B6 dikenal sebagai vitamin “anti-stress”. Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan gangguan tidur dan depresi. Vitamin ini juga bagus untuk kesehatan
jantung dan mempunyai efek anti-hipertensi. Dianjurkan untuk tidak melebihi 200 mg
per hari jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.
Untuk mengatasi masalah perubahan suasana hati, Vitamin B6 bisa jadi
solusinya. Vitamin ini berguna meningkatkan hormon serotonin dalam tubuh untuk
mengatasi mood swing ketika menopause.
Anda bisa dapatkan asupan B6 dari buah pepaya, alpukat, pisang, dan sayuran hijau.
1.3.11. Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin yang dikenal sebagai antioksidan dan bagus
untuk kesehatan jantung. Suplementasi vitamin E dapat meringankan gejala menopause.
Anda bisa mendapatkan asupan vitamin E dari bayam, tomat, paprika, kacang
almond, kiwi, brokoli, dan ikan salmon.
9
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
1.3.12. Soya
Kacang kedelai kaya akan fitoestrogen, yang mempunyai efek estrogenik dan
anti-estrogenik. Suatu penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengkonsumsi 17-
25 gram kacang kedelai per hari dapat menurunkan kadar kolesterol, LDL dan
trigliserida dalam darah.
1.3.13. Magnesium
Fungsi utama dari magnesium membantu mengatur tekanan darah, ini penting
bagi wanita di atas usia 40 tahun, di mana mereka berisiko hipertensi akibat penuaan.
Kekurangan magnesium telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes dan
peradangan. Selain itu, magnesium juga membantu tubuh menyerap kalsium dan
berperan dalam fungsi otot, saraf dan fungsi jantung, serta mengontrol glukosa darah.
Jika Anda ragu telah atau bisa memenuhi kebutuhan magnesium, maka
membutuhkan kalsium. Tetapi, jika Anda menjalani pola makan yang sehat dan diet
seimbang, maka kemungkinan besar mendapatkan semua magnesium yang dibutuhkan
dari makanan (320 mg sehari untuk wanita 40 tahun ke atas). Makanan yang merupakan
10
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Makanan olahan biasanya tinggi bahan tambahan makanan, seperti gula. Hal ini bisa
meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Tingginya gula darah, resistensi insulin, dan sindrom metabolik akibat makan
makanan olahan berkaitan erat dengan meningkatnya kejadian hot flases pada wanita
menopause.
11
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
12
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Salah satu gejala menopause yang cukup mengganggu para wanita adalah kenaikan
berat badan dan makanan cepat saji adalah salah satu hal yang membuat Anda lebih
berisiko lagi terhadap kenaikan berat badan.
Makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga
membuat penumpukan lemak di tubuh menjadi lebih cepat. Akibatnya, para wanita
menopause yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung lebih cepat
mengalami kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk membatasi makanan cepat saji ketika
sudah memasuki masa menopause.
1.4.4. Kafein
Tak hanya makanan, pada tahun 2015, terdapat pula sebuah penelitian yang meneliti
hubungan kafein dan gejala menopause pada wanita. Dari penelitian tersebut terlihat
bahwa wanita menopause yang mengonsumsi kafein lebih sering mengalami hot flashes
dibandingkan mereka yang jarang minum minuman berkafein.
Selain itu, kafein juga membuat para wanita menopause ini mengalami kesulitan
untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Maka itu, lebih baik mengurangi konsumsi kopi
dan minuman berkafein lainnya agar Anda dapat menjalani masa menopause dengan
lebih nyaman.
1.4.5. Alkohol
Selain jenis makanan yang mungkin harus dihindari oleh para wanita menopause,
alkohol mungkin juga perlu Anda batasi konsumsinya.
13
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Wanita yang minum minuman beralkohol 2-5 gelas per hari lebih rentan terhadap
kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak menyentuh alkohol sama sekali.
Selain itu, para peminum alkohol berat juga lebih sering mengalami hot flashes.
R
A
N
G
K
U
M
A
N
14
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
15
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TES
FORMATIF
16
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
1.
KUNCI JAWABAN
17
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
DAFTAR PUSTAKA
18
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
https://hellosehat.com/hidup-sehat/perawatan-lansia/tips-menjaga-pola-makan-
saat-menopause/#gref
https://analisadaily.com/berita/arsip/2014/10/6/70014/aspek-gizi-pada-masa-
menopause/
https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okezone.com/amp/2016/12/27/481/1576
438/7-suplemen-vitamin-yang-perlu-dikonsumsi-setelah-usia-40-tahun
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unimus.ac.id/2738/4/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjl5sKRhpPsAhUc8XMBHRUlBgIQFjABegQIBR
AF&usg=AOvVaw0wKW8g4ALjXsryj_n8pQrD
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/larangan-
makanan-wanita-menopause/%3famp
https://www.google.com/amp/s/m.klikdokter.com/amp/3501971/menjelang-
menopause-penuhi-nutrisi-ini
https://analisadaily.com/berita/arsip/2014/10/6/70014/aspek-gizi-pada-masa-
menopause/
19