Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap individu memiliki karakter yang berbeda beda antara individu yang
satu dengan yang lainnya. Dari perbedaan karakter karakter itu, manusia tidak
dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain untuk saling
mendukung dan membantu, itulah mengapa manusia disebut sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial kita harus beradaptasi, mampu mengerti, dan
mampu memahami maksud dari perbuatan orang lain. Disinilah dibutuhkan
sebuah persepsi sosial.
Secara prinsip, proses persepsi sosial dan persepsi diri tidak ada
perbedaan. Terutama dalam hubungannya dengan proses fisiologi dalam otak.
Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah karena pada persepsi diri
subjek dan objeknya sama. Dalam makalah ini, penyusun hendak
memamaprkan mengenai persepsi diri dan hal yang berhubungan dengan
persepsi diri

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa pengertian dari persepsi diri?
1.2.2 Apa saja diagnosis pada domain 6 persepsi diri kelas 1. Konsep diri?
1.2.3 Apa saja diagnosis pada domain 6 persepsi diri kelas 2. Harga diri?
1.2.4 Apa saja diagnosis pada domain 6 persepsi diri kelas 3. Citra tubuh?

1
BAB II

PEMBAHASAN

Domain 6 : Persepsi Diri

2.1 PENGERTIAN

Persepsi (dari bahasa latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun,


mengenali, dan menaafsirkan informasi sensori guna memberikan gambaran
dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam
sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ
pengindra. Seperti misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang
mengenai retina pada mata, pencium yang memakai media molekul bau
(aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi
bukanlah penerima isyarat pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan,
harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem
saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi diluar kesadaran.

Sedangakan persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses pencarian


informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah
penginderaan. Sebaliknya alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau
kognisi. Artinya, persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan. Namun proses tersebut tidak berhenti disitu saja, pada
umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh saraf otak sebagai pusat susunan
saraf dan proses itu selanjutnya disebut sebagai proses persepsi.

Persepsi diri adalah upaya anda untuk mengamati diri sendiri; baik sifat,
motivasi, perasaan, dan emosi, atau lainnya. Anda sadar perasaan yang anda
alami. Anda tahu alasan mengapa anda berbuat sesuatu. Anda paham sifat
sifat anda. Anda tahu kemampuan anda. Pendek kata, anda tahu diri anda
sendiri.

2
Jadi persepsi diri adalah suatu tindakan mengenali dan mengamati
berbagai hal yang meliputi sifat, motivasi, perasaan dan emosi, atau lainnya
untuk memperoleh gambaran atau informasi tentang lingkungannya.

2.2 KELAS PERSEPSI DIRI

2.2.1 Kelas 1. Konsep Diri

(1). KESIAPAN MENINGKATKAN HARAPAN

a. Definisi
Pola harapan dan keinginan yang cukup untuk memindahkan
energi dengan kemampuan diri sepenuhnya,yang dapat diperkuat.

b. Batasan karakteristik
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan harapan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan kemampuan untuk
menetapkan tujuan yang dapat dicapai
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan kesesuaian harapan dan
keinginan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan keyakinan tentang
kemungkinan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemecahan masalah
untuk memenuhi tujuan

(2) KEPUTUSAN

a. Definisi
Kondisi subyektif ketika seorang individu memandang
keterbatasan atau tidak adanya alternatif atau pilihan pribadi serta
tidak mampu memobilisasi energidemi kepentingan sendiri.

3
b. Batasan karakteristik
Gangguan pola tidur
 Isyarat verbal (mis., isi putus asa, menghela napas)
 Kurang inisiatf
 Kurang kontak mata
 Mrngangkat terhadap orang yang mengajak bicara
 Meninggalkan orang yang mengajak bicara
 Pasif
 Penurunan afek
 Penurunan respon terhadap stimulus
 Penurunan selera makan
 Penurunan verbalisasi
c. Faktor yang berhubungan
 Isolasi sosial
 Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
 Pembatasan aktivitas jangka panjang
 Penurunan kondisi fisiologis
 Riwayat diabaikan
 Stres jangka panjang

(3) RISIKO PELEMAHAN MARTABAT

a. Definisi
Rentan terhadap persepsi kehilangan respek dan kehormatan, yang
dapat mengganggu kesehatan.
b. Faktor risiko
 Dipermalukan
 Keganjilan budaya
 Kehilangan kendali fungsi tubuh
 Ketidakadekuatan partisipasi dalam pembuatan keputusan
 Kurang memahami informasi kesehatan

4
 Merasa terganggu oleh praktisi
 Merasa tidak diperlakukan secara manusiawi
 Merasakan invasi terhadap privasinya
 Pemajanan tubuh
 Pengungkapan informasi rahasia
 stigmatisasi
(4) GANGGUAN IDENTITAS PRIBADI
a. Definisi
Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang utuh dan
komplet
b. Batasan karakteristik
 Deskripsi waham tentang diri sendiri
 Gangguan citra tubuh
 Gangguan hubungan
 Kebingungan gender
 Kebingungan tentang nilai budaya
 Kebingungan tentang nilai ideologis
 Kebinguungan tentang tujuan
 Ketidakefektifan koping
 Ketidakefektifan performa peran
 Ketidakmampuan membedakan stimulus internal dan eksternal
 Perasaan aneh
 Perasaan kosong
 Perasaan yang berfluktasi tentang diri sendiri
 Perilaku tidak konsisten
c. Faktor yang berhubungan
 Agensi farmaseutikal
 Disfungsi proses keluarga
 Diskriminasi

5
 Gangguan kepribadian disosiatif
 Gangguan manik
 Gangguan otak organik
 Gangguan psikiatrik
 Harga diri rendah
 Indoktrinasi pemujaan
 Ketidaksesuaian budaya
 Krisis situasi
 Pemajanan zat kimia toksik
 Perubahan peran sosial
 Prasangka
 Tahap perkembangan
 Transisi perkembangan
(5) RISIKO GANGGUAN IDENTITAS PRIBADI
a. Definisi
Rentan terhadap ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang
utuh dan komplet, yang dapat mengganggu kesehatan.
b. Faktor risiko
 Agensi farmaseutikal
 Disfungsi proses keluarga
 Diskriminasi
 Gangguan kepribadian ganda
 Gangguan manik
 Gangguan otak organik
 Gangguan psikiatrik
 Harga diri rendah
 Indoktrinasi pemujaan
 Ketidaksesuaian budaya
 Krisis situasi

6
 Pemajanan zat kimia toksit
 Perubahan peran sosial
 Prasangka
 Tahap perkembangan
 Transisi perkembangan
(6) KESIAPAN MENINGKATKAN KONSEP DIRI
a. Definisi
Suatu pola persepsi atau gagasan tentang diri, yang dapat diperkuat.
b.Batasan karakteristik
 Kepuasan terhadap pikiran tentng diri sendiri
 Kepuasan terhadap identitas pribadi
 Kepuasan terhadap rasa berharga
 Menerima kekuatan
 Menerima keterbatasan
 Mengekspresikan kepuasan terhadap citra tubuh

2.2.2 Kelas 2. Harga diri


(1) HARGA DIRI RENDAH KRONIK
a. Definisi
Suatu pola persepsi atau gagasan tentang diri, yang dapat diperkuat.
b. Batasan karakteristik
 Kepuasan terhadap pikiran tentang diri sendiri
 Kepuasan terhadap identitas pribadi
 Kepuasan terhadap rasa berharga
 Menerima kekuatan
 Menerima keterbatasan
 Mengekspresikan kepuasan terhadap citra tubuh
 Mengekspresikan minat untuk meningkatkan kinerja peran
 Mengekpresikan minat untuk meningktakna konsep diri
 Percaya diri dengan kemampuan

7
 Tindakan selaras dengan ekspresi verbal

(2) RISIKO HARGA DIRI RENDAH KRONIK


a. Definisi
Evaluasi diri/ perasaan negatif tentang diri sendiri atau kemampuan diri
yang berlangsung lama.
b. Batasan karakteristik
 Bergantung pada pendapat orang lain
 Ekspresi rasa bersalah
 Ekspresi rasa malu
 Enggan mencoba hal baru
 Kegagalan hidup berulang
 Kontak mata kurang
 Melebih lebihkan umpan balik negatif tentang diri sendiri
 Menolak umpan balik positif tentng diri sendiri
 Meremehkan kemampuan mengatasi situasi
 Pasif
 Perilaku bimbang
 Perilaku tidak asertif
 Secara berlebihan mencari penguatan
 Sering kali mencari penegasan
c. Faktor yang berhubungan
 Gangguan psikiatrik
 Kegagalan berulang
 Ketidaksesuaian budaya
 Ketidaksesuaian spiritual
 Koping terhadap kehilangan tidak efektif
 Kurang kasih sayang
 Kurang keanggotaan dalam kelompok

8
 Kurang respek dari orang lain
 Merasa afek tidak sesuai
 Merasa persetujuan orang lain tidak cukup
 Penguatan negatif berulang
 Terpapar peristiwa traumatik

(3) HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL


a. Definisi
Munculnya persepsi negatif tentang makna diri sebagai respons terhadap
situasi saat ini.
b. Batasan Karakteristik
 Meremehkan kemampuan menghadapi situasi
 Erilaku tidak asertif
 Perilaku tidak selaras dengan nilai
 Tanpa tujuan
 Tantangan situasi terhadap harga diri
 Tidak berdaya
 Ungkapam negatif tentang diri
c. Faktor yang berhubungan
 Gangguan citra tubuh
 Gangguan fungsi
 Gangguan peran sosial
 Ketidakadekuatan pemahaman
 Perilaku tidak konsisten dengan nilai
 Pola kegagalan
 Riwayat kehilangan
 Riwayat penolakan
 Transisi perkembangan

9
(4) Risiko harga diri rendah situasional
a. Definisi
Rentan terjadi persepsi negatif tentang maknadiri sebgai respons
terhadap situasi saat ini
b. Faktor risiko
 Gangguan citra tubuh
 Gangguan fungsi
 Gangguan peran sosial
 Harapan diri tidak realistik
 Ketidakadekuatan pemahaman
 Penurunan kontrol terhadap lingkungan
 Penyakit fisik
 Perilaku tidak konsisten dengan nilai
 Pola kegagalan pola ketidakberdayaan
 Riwayat kehilangan
 Riawayat pengabaian
 Riwayat penolakan
 Riwayat penyiksaan(misalnya.,fisik,psikologis,seksual)
 Transisi perkembangan

10
2.2.3 Kelas 3. Citra Tubuh
(1) Gangguan citra tubuh
a. Definisi
Korfunsi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu.
b. Batasan karakteristik
 Berfokus pada fungsi masa lalu
 Berfokus pada kekuatan sebelumnya
 Berfokus pada penampilan masa lalu
 Depersonaliasi bagian tubuh melalui penggunaan kata ganti impersonal
 Depersonalisasi kehilangan melalui penggunaan kata ganti impersonal
 Gangguan fungsi tubuh
 Gangguan pandangan tentang tubuh seseorang (misalnya.,
penampilan,struktur, fungsi)
 Gangguan struktur tubuh
 Memperluas batasan tubuh (misalnya., memasukan objek eksternal)
 Menekankan pada kekuatan yang tersisa
 Perubahan pada kemampuan memperkirakan hubungan spasial tubuh
dengan lingkungan
 Preokupasi pada kehilangan
 Preokupasi pada perubahan
 Respon nonverbal pada perubahan tubuh (misalnya.,
penampilan,struktur,fungsi)
 Menekankan pencapaian
 Persepsi yang merefleksikan perubahan pandangan tentang penampilan
tubuh seseorang
 Personalisasi bagian tubuh dengan nama
 Mrnghindari melihat tubuh

11
 Menghindari menyentuh tubuh
 Menolak menerima perubahan
 Menyembunyikan bagian tubuh
 Perasaan negatif tentang tubuh
 Perilaku memantau diri
 Perilaku mengenali tubuh
 Perubahan gaya hidup
 Perubahan lingkungan sosia
 Respons nonverbal pada perubahan yang dirasakan pada tubuh
(misalnya.,penampialn,struktur,fungsi)
 Takut reaksi orang lain
 Terlalu terbuka tentang bagian tubuh
 Tidak ada bagian tubuh
 Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi

c. Faktor yang berhubungan


 Cedera
 Gangguan fungsi psikososial
 Ketidaksesuaian budaya
 Ketidaksesuaian spiritual
 Penyakit
 Perubahan fungsi kognitif
 Perubahan fungsi tubuh (karena anomali, penyakit, medikasi,
kehamilan, radiasi, pembedahan, trauma, dll.)
 Perubahan persepsi diri
 Program pengobatan
 Prosedur bedah
 Transisi perkembangan
 Trauma

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. persepsi diri adalah suatu tindakan mengenali dan mengamati berbagai hal
yang meliputi sifat, motivasi, perasaan dan emosi, atau lainnya untuk
memperoleh gambaran atau informasi tentang lingkungannya.

2. tujuan yang lebih mendasar dalam persepsi diri adalah dalam rangka
menilai diri sendiri

3. terjadi pengaruh dari keadaan fisik terhadap proses atribusi

3.2 SARAN

1. Mahasiswa seyogyanya perlu untuk memahami pentingnya persepsi diri


dalam kehidupan sosialnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

DIAGNOSIS KEPERAWATAN DEFINISI DAN KLASIFIKASI 2015- 2017 EDISI 10

14

Anda mungkin juga menyukai