PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
NIM
BOYOLALI
NOVEMBER , 2021
i
DAFTAR ISI
Contents
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
E. Keaslian penelitian.......................................................................................6
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8
A. Penanganan covid-19...................................................................................8
B. Stress..........................................................................................................22
C. Pengetahuan...............................................................................................31
D. Lama Kerja.................................................................................................37
E. Konsep teori...............................................................................................38
F. Kerangka konsep........................................................................................39
G. Hipotesa......................................................................................................39
A. Desain penelitian........................................................................................40
D. Variabel Penelitian.....................................................................................43
ii
E. Definisi operasional...................................................................................43
I. Etika penelitian...........................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sifat penyakit yang masih baru, para perawat bersama jajaran tenaga
disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang tinggi, sumber daya yang rendah,
tubuh terhadap tekanan tekanan yang muncul dari interaksi antara individu
dengan pekerjaanya, dan dapat merubah fungsi fisik serta psikis yang
iv
normal, sehingga dinilai membahayakan, dan tidak menyenangkan
(Widyasari, 2010).
bagaimana prevalensi stress, cemas dan depresi terjadi pada perawat yang
menangani pasien dengan COVID-19 (Pappa, et al, 2020). Selain itu pada
31,9% tenaga medis mengalami stres dan di Asia sebanyak 27,9% tenaga
(Wang et al, 2020). Penelitian yang dilakukan oleh Verma (2020) tentang
adanya negatif dan positif namun lebih banyak lagi efek negatifnya yang
kesal atau marah bahkan depresi kerja. Tingkat stress kerja yang tinggi
v
perusahaan, dampak negatif tersebut dapat berupa rendahnya tingkat
stres berat. Selain itu pada penelitian ( Isnainy 2019) menyatakan ada
hubungan lama bekerja dengan stress ekrja perawat, responden yang lama
bekerja memiliki peluang 5 kali lebih besar untuk tidak stres kerja perawat
denan stress kerja perawat. semakin lama seseorang bekerja pada suatu
vi
profesi Ners.Data dari wawancara pada 5 perawat ditemukan bahwa
selama pandemi perawat merasa mudah marah karena hal sepele, mudah
kesal, tidak bisa tidur dengan nyenyak dan saat bekerja merasa
yang menyatakan bahwa tidak merasa tegang dan cemas, masih bisa
dibilang virus yang baru dan penyebaran virus ini sangat cepat memalui
perawat merupakan perawat yang baru yang bekerja selama 6-1 tahun
lain, sering dikritik atasan, merasa kurang kurangan dari bagian lain,
19 pada perawat masih cukup, karena virus covid-19 ini merupakan virus
baru yang muncul pada akhir tahun 2019 , dimana seluruh tenaga
vii
kesehatan masih baru dengan virus ini dan belum ada obat paten untuk
hubungan pengetahuan dan lama kerja dengan tingkat stres perawat pada
B. Rumusan Masalah
yaitu” apakah ada hubungan pengetahuan dan lama kerja dengan tingkat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Salatiga
viii
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
19
E. Keaslian penelitian
Mayoritas
responden
1 Hendro W. Hubungan Rancangan memiliki Penelitian
Sihombing pengetahuan cross sectional pengetahuan terdahulu
Dan Zahra perawat survey dengan cukup tentang menggunakan
covid-19 yaitu
230 (58,1%) dan
ix
mengalami
tingkat stres
Maulidia tentang populasi sedang dalam 1 variabel
Septimar covid-19 penelitian merawatpasien independen
(2020) dengan 39.122 covid-19 yaitu pengetahuan
tingkat stres responden, 245 (61,9%). perawat
dalam jumlah sampel Terdapat Penelitian saat
merawat 396 responden ini
pasien covid- dengan teknik hubungan menggunakan
19 sample pengetahuan 2 variabel
accidental dengan tingkat independen
sampling. stress perawat yakni
Analisa diperoleh p pengetahuan
bivariat value= 0,004 dan masa kerja
menggunakan
chi square
hubungan
beban kerja,
2 Usastiawaty Jenis Sebanyak 1 26 Penelitian
budaya kerja
Cik Ayu penelitian (16,9%) dahulu
dan lama
Saadiah kuantitatif responden bertujuan
kerja
Isnainy, Prima dengan mengalami stres mengetahuai
terhadap
Dian Furqoni, metode survei kerja. Sebanyak beban kerja,
Stres kerja
Lidya Aryanti, analitik, 102 (66,2%) budaya kerja
perawat di
Leni Sari Asdi populasi yang responden dan lama kerja
ruang irna III
(2019) digunakan 250 memiliki beban terjadap
rumah sakit
perawat kerja ringan. kejadian stress
umum
dengan jumlah Sebanyak 95 Penelitian
Daerah
sampel 154 (61,7%) sekarang
DR.H. Abdul
dengan teknik responden bertujuan
Moeloek
sampel budaya melihat
Provinsi
purposive organisasi baik, hubungan
Lampung
sampling. sebanyak 117 pengetahuan
Analisa (76,0%) dan lama kerja
bivariat responden lama terhadap stress
menggunakan dalam bekerja. kerja
chi square Dan terdapat
hubungan beban
kerja, budaya
organisasi dan
lama bekerja
dengan kejadian
stress kerja
perawat
x
Deskriptif Tingkat stres
kuantitatif pada perawat di
dengan Rumah sakit
3 Pisga Dwi Tingkat stres Penelitian
Wawasan advent bandar
Lestari Br perawat dahulu
deskriptif, lampung berada
Pasaribu, terkait isu mengguankan
sampel yang pada kategori
Denny Paul covid-19 rancangan
digunakan 75 tinggi.
Ricky (2021) wawasan
perawat
deskriptif
denagn tekanik
Penelitian saat
random
ini
sampling .
menggunakan
Analisa data
rancangan
mengguankan
crosssectional
nilai mean
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penanganan covid-19
kanul dan titrasi untuk mencapai target SpO2 ≥90% pada anak dan
orang dewasa yang tidak hamil serta SpO2 ≥ 92%-95% pada pasien
hamil.
xi
2) Pada anak dengan tanda kegawatdaruratan (obstruksi napas atau
berat tanpa syok. Pasien dengan ISPA berat harus hati-hati dalam
xii
empirik harus di de-ekskalasi (diturunkan dosisnya) apabila sudah
xiii
2. Manajemen Gagal Napas Hipoksemi dan ARDS
mekanik.
intubasi. Untuk keamanan saat intubasi hentikan kompresi saat RJP dan
xiv
Perhitungkan PBW pria = 50 + 2,3 [tinggi badan (inchi) – 60],
PBW
dari 35 kali/menit)
penggunaan ventilator.
xv
akhir inspirasi yang menyebabkan cedera parenkim paru dan resistensi
mmol/L.
xvi
atau >160 x/menit pada bayi dan HR <70x/menit atau >150
jam pertama.
Resusitasi
napas. Jika tidak ada respon terhadap pemberian cairan dan muncul
basah halus pada auskultasi paru, gambaran edema paru pada foto
pemberian cairan.
xvii
1) Kristaloid yang diberikan berupa salin normal dan Ringer Laktat.
respons klinis dan target perfusi. Target perfusi meliputi MAP >65
mmHg atau target sesuai usia pada anak-anak, produksi urin (>0,5
diberikan resusitasi cairan yang cukup. Pada orang dewasa target awal
tekanan darah adalah MAP ≥65 mmHg dan pada anak disesuaikan
dengan usia.
melalui intravena perifer, tetapi gunakan vena yang besar dan pantau
xviii
Jika ekstravasasi terjadi, hentikan infus. Vasopresor juga dapat
Terkonfirmasi COVID-19
xix
Rasional: Sangat penting untuk tenaga kesehatan melindungi diri
Strategi:
mekanis.
jika pasien diintubasi dengan endotrakeal tube yang memiliki cuff dan
xx
aerosolisasi yang lebih rendah daripada bentuk ventilasi tekanan positif
lainnya.
Strategi:
memberikan napas.
melakukan intubasi
tersedia)
konteks COVID- 19, risiko terhadap tim meningkat dan sumber daya
penyakit yang tinggi. Hasil untuk henti jantung pada COVID-19 masih
xxi
belum diketahui, sementara mortalitas untuk pasien COVID-19 yang
sakit kritis adalah tinggi dan meningkat dengan bertambahnya usia dan
Strategi:
perawatan.
tujuan perawatan.
COVID-19.
Bantuan Hidup Dasar pada henti jantung di luar rumah sakit (Out Hospital
Cardiac Arrest - OHCA) mungkin saja terjadi. Hal ini tergantung pada
xxii
prevalensi lokal penyakit COVID 19 dan juga penyebaran di komunitas,
jantung yang terjadi di luar rumah sakit (RS). Dalam telekomunikasi harus
demam, batuk, sesak napas) atau infeksi COVID-19 yang diketahui pada
korban atau kontak apa pun, termasuk anggota rumah tangga manapun.
Saat transportasi, anggota keluarga dan kontak pasien lainnya yang diduga
sebagai berikut:
kain. Tutupi juga mulut dan hidung korban dengan masker atau kain.
atau eperdua bawah sternum) dengan kecepatan 100 – 120 kali per
menit.
xxiii
o Jika AED sudah datang segera gunakan AED
yang rendah untuk pasien, hal ini untuk mengurangi risiko paparan
rujukan.
a. Resusitasi neonatus
Penolong terlatih harus ada dan siap melakukan resusitasi pada seluruh
diketahui secara pasti apakah bayi baru lahir terinfeksi atau berpotensi
xxiv
menghasilkan aerosol dan tidak diindikasikan untuk persalinan
normal
Prinsip henti jantung pada ibu hamil tidak berbeda untuk perempuan
terduga/terkonfirmasi COVID-19.
xxv
B. Stress
1. Pengertian
Stres juga bias diartikan sebagai tekanan, ketegangan, gangguan yang tidak
sebagai keadaan yang dimana seseorang merasa tidak cocok dengan situasi
secara fisik maupun psikologi dan sumbernya berasal dari biologi serta
sistem sosial.
2. Jenis-jenis Stres
Menurut (Donsu, 2017) secara umum stres dibagi menjadi dua yaitu :
a. Stres akut
Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut adalah
Respons stres akut yang segera dan intensif di beberapa keadaan dapat
menimbulkan gemetaran.
b. Stres kronis
Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan
yaitu:
1) Stres Ringan
xxvi
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur,
Situasi stres ringan berlangsung beberapa menit atau jam saja. Ciri-
tantangan hidup.
2) Stres Sedang
stres sedang yaitu situasi yang tidak terselesaikan dengan rekan, anak
3) Stres Berat
Stres berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dapat
xxvii
Ciri-ciri stres berat yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan
3. Dampak Stres
Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu. Hal ini
Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi, penyakit
Menurut Priyono (2014) dampak stres dibedakan dalam tiga kategori, yaitu :
b. Dampak fisiologik
tertentu
xxviii
3) Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan,
dll.
c. Dampak psikologik
2) Kewalahan/keletihan emosi.
d. Dampak perilaku
1) Manakala stres menjadi distres, sering terjadi tingkah laku yang tidak
tepat.
a. Jenis kelamin
xxix
banyak dialami perempuan. Selain itu stres kerja juga dipengaruhi
banyak, yaitu peran dalam pekerjaannya, ibu, istri, dan ibu rumah
b. Masa kerja
pengalaman yang dimiliki oleh pekerja dengan masa kerja yang lebih
xxx
memicu terjadinya efek psikologis negatif termasuk gangguan
c. Usia
pengetahuan lebih baik dan rasa tanggung jawab akan menjadi lebih
beradaptasi
d. Pengetahuan
e. Status pernikahan
menghadapi kematian
xxxii
b. konflik dengan profesi keseahtan lain seperti dokter kekerasan verbal
ganda yang tidak teratasi. Terdapat hubungan erat anatra konflik peran
xxxiii
ganda dan semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendha stress
f. Beban kerja
mendatangkan stress
kasar dan kekerasan baik verbal maupun fisik meruapkan resiko yang
5. Pengukruan stress
xxxiv
perawat. Expanded nursing stress scale (ENSS) telah diadaptasi sesiao
pernytaan serig kali membuat stress, 4 (hal yang dimaksud stres) , 4 hal
2017)
C. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
xxxv
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Dyah Restuning
a. Tingkat pendidikan
b. Jenis kelamin
c. Pekerjaan
d. Umur
e. Pengalaman
xxxvi
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
f. Informasi
3. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
paling rendah dan alat ukur yang dipakai yaitu kata kerja seperti
sebagainya
b. Memahami (Comprehrension)
dan benar tentang suatu objek yang telah di ketahui dan dapat
xxxvii
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang telah
di pelajari
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
dan masih ada kaitannya satu sama lainnya yang dapat di nilai dan di
sebagainya
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau objek yang didasari pada suatu
4. Pengukuran pengetahuan
memiliki pengukuran variabel dengan tipe jawaban yang lebih tegas, yaitu
xxxviii
“Ya dan Tidak”, “Benar dan Salah”, “Pernah-Tidak Pernah”. Penelitian
jawaban pertanyaan
yaitu
xxxix
5) Lakukan pemantauan ketat pasien dengan gejala klinis yang
airborne.
hipoperfusi jaringan
untuk Resusitas
gagal napas.
xl
5) Vasopresor diberikan ketika syok tetap berlangsung meskipun
D. Lama Kerja
1. Pengertian
Lama kerja adalah lama seorang perawat yang bekerja dirumah sakit dari
mulai awal bekerja sampai saat selesai seorang perawat berhenti bekerja.
Semakin lama masa kerja seseorang dalam bekerja maka semakin banyak
seseorang dapat diketahui dari mulai awal perawat bekerja sampai saat
(Nurniningsih, 2018)
2. Klasifikasi
E. Konsep teori
3. Status pernikahan
Lama kerja
4. Masa kerja
5. Pengetahuan
pengetahuan
F. Kerangka konsep
xlii
Variabel Independen Variabel Dependen
pengetahuan
Tingkat stress perawat
Lama kerja
G. Hipotesa
adalah :
Salatiga
RST Salatiga
xliii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
stres perawat pada penanganan pasien covid 19 di RST Salatiga dengan cara
xliv
pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (point time approach)
(Notoatmodjo, 2010)
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
Populasi secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti dan
populasi.
D. Variabel Penelitian
E. Definisi operasional
xlvii
F. Pengumpulan data dan instrumen Penelitian
1. Pengumpulan data
Ada 2 jenis data dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder.
a) Data Primer
yaitu kuesioner
b) Data Sekunder
literatur dan dari instansi terkait yaitu di RST Salatiga, berupa data
xlviii
karakteristik responden atau data demografi
(identitas,umur,pendidikan) perawat
2. Instrumen penelitian
a) Kuesioner pengetahuan
total 20
xlix
Kuesioner lama kerja terdiri dari 2 pertanyaan dengan skal guttaman
l
3.3. kisi- kisi kuesioner Expanded nursing stress scale (ENSS)
masalah 5,30,40,49,31,46,54
supervisor/atasan
diskriminasi 8,16,26
total 57
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
li
Keterangan :
= koefisien korelasi
X = skor butir
Y = skor faktor
N = jumlah responden
2) Uji Reliabilitas
Keterangan
lii
r = reabilitas instrument
= varians total
dari r tabel uji coba kuesionern yang di sebarkan setelah dilakukan uji
Cronbach > 0,70. Jika nilai alpha Cronbach< 0,70 maka instrumen
H. Analisis data
1) Analisa Univariat
Keterangan :
X: Hasil prosentase
2) Analisa Bivariat
liii
Analisa bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan lama
Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square yaitu
Keterangan :
X2 : Chi quadrat
Syarat uji chi squre yaitu Sel yang mempunyai nilai expected
kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat chi squre
I. Etika penelitian.
liv
informed consent adalah responden mempunyai kebebasan dalam
3) Kerahasiaan (Comfidentiality)
4) Beneficence
1) Peneliti meminta surat ijin dari STIKES Estu Utomo tentang surat
Salatiga
studi pendahuluan
lv
4) Saat post konfrence jaga peneliti melakukan sosialisasi mengani alur
DAFTAR PUSTAKA
lvi
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Harsono, H. (2017). Uji Validitas Dan Reabilitas Expanded Nursing Stress Scale
Versi Bahasa Indonesia Sebagai Instrumen Penilaian Stess Kerja Perawat.
Universitas Indonesia.
Isna Aulia Safitri. (2020). Stres Kerja Perawat Di Unit Rehabilitasi Kusta Rumah
Sakit Umum Daerah. Higeia Journal Of Public Health Research And
Development.
Jackson, D., Bradbury-Jones, C., Baptiste, D., Gelling, L., Morin, K., Neville, S.,
& Smith, G. (2020). Life In The Pandemic: Some Reflections On Nursing In
The Context Of Covid-19. Journal Of Clinical Nursing, 13.
Musta’in. (2021). Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada
lvii
Perawat Di Masa Pandemi Covid-19 Di Unit Pelayanan Kesehatan Daerah
Surakarta. Jurnal Keperawatan, 13(2).
Pappa, S., Ntella, V., Giannakas, T., Giannakoulis, V. G., Papoutsi, E., &, &
Katsaounou, P. (2020). Prevalence Of Depression, Anxiety, And Insomnia
Among Healthcare Workers During The Covid-19 Pandemic: A Systematic
Review And Meta-Analysis. Brain, Behavior, And Immunit.
Https://Doi.Org/Doi:10.1016/J.Bbi.2020.05.026
lviii
Saryono& Setiawan. (2010). Metodologi Dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press.
Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy. (2019). Hubungan Beban Kerja, Budaya
Kerja Dan Lama Kerja Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Irna Iii
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
[Manuju: Malahayati Nursing Journal, 1(11).
lix
A. Identitas diri
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
B. KUESIONER Pengetahuan
Pilihlah jawaban dengan tepat dan beri tanda centang (√)
Pertanyaan Jawaban
No
benar salah
terapi suportif dini
Terapi oksigen dimulai dengan pemberian 5
1. L/menit dengan nasal kanul dan titrasi untuk
mencapai target SpO2 ≥90% pada anak
Terapi oksigen dimulai dengan pemberian 5
L/menit dengan nasal kanul dan titrasi untuk
2.
mencapai target SpO2 92%-95% pada pasen orang
dewasa tidak hamil dan hamil
cara menangani pasien ISPA berat tanpa syok
3.
menggunakan managemen cairan konservatif
Memberikan antibiotik empirik dalam waktu 1
4.
jam pada kasus sepsis
Memberikan kortikosteroid sistemik secara rutin
untuk pengobatan pneumonia karena virus atau
5.
ARDS di luar uji klinis kecuali terdapat alasan
lain
Penggunaan jangka panjang sistemik
kortikosteroid dosis tinggi dapat menyebabkan
efek samping yang serius pada pasien dengan
6.
ISPA berat/SARI, termasuk infeksi oportunistik,
nekrosis avaskular, infeksi baru bakteri dan
replikasi virus mungkin berkepanjangan
Pada anak dengan tanda kegawatdaruratan
(obstruksi napas atau apneu, distres pernapasan
7. berat, sianosis sentral, syok, koma, atau kejang)
harus diberikan terapi oksigen selama resusitasi
untuk mencapai target SpO2 90%.
Pada terapi antibiotik empirik apabila didapatkan
8. hasil pemeriksaan mikrobiologis dan penialian
klinik dosisnya harus dinaikan
Menagement gagal napas hipoksemi dan ARDS
yang menggunakan Ventilasi mekanik harus
disetting pada volume tidal yang rendah (4-8
9.
ml/kg prediksi berat badan, Predicted Body
Weight/PBW) dan tekanan inspirasi
rendah (tekanan plateau <30 cmH2O)
lx
Pada pasien dengan ARDS sedang atau berat
10. disarankan menggunakan PEEP lebih tinggi
dibandingkan PEEP tinggi
gunakan kristaloid hipotonik, starch/kanji, atau
11.
gelatin untuk resusitasi.
Resusitasi syok septik pada dewasa: berikan
12.
cairan kristaloid isotonik 30 ml/kg.
Resusitasi syok septik pada anak-anak: pada awal
13. berikan bolus cepat 20 ml/kg kemudian tingkatkan
hingga 40-60 ml/kg dalam 1 jam pertama.
Resusitasi cairan dapat mengakibatkan kelebihan
14.
cairan dan gagal napas.
Prioritaskan strategi oksigenasi dan ventilasi
15.
dengan risiko aerosolisasi yang lebih rendah.
Saat memebrikan Bantuan hidup dasar pada
16. pasien covid-19 , perawat menggunakan APD
level 1
Perawat harus membatasi personil diruangan
17.
resusitasi
Resusitasi pada neunatus yang belum diketahui
18. secara pasti pisitif covid atau tidak perawat
menggunakan APD seadanya
Langkah awal resusitasi neonatus seperti
mengeringkan bayi, stimulasi taktil, menempatkan
19. bayi dalam balutan plastik, penlilaian frekuensi
detak jantung dan pemasangan oksimetri serta
lead EKG
perubahan fisiologis jantung paru pada saat
kehamilan berpotensi meningkatakan resiko
20.
dekompensasi akut pada pasien hamil dengan
covid-19 yang jatuh kritis
1 ≤ 3 tahun
2 >3 tahun
No Pernyataan 1 2 3 4 5
lxii
11. Ditanya oleh pasien sesuatu yang
saya tidak dapat memberikan
jawaban yang memuaskan
12. Kurangnya kesempatan berbagi
pengalaman/perasaan dengan staf
lain mengenai permasalaha ditempat
kerja
13. Pengaturan jadwal dan susunan staf
yang tidak terduga
14. Dokter memerintahkanpengobata yan
tampaknya tidak tepat bagi pasien
15. Keluarga pasien mengajukan
permintaan yang tidak masuk
akal
16. Mengalami diskriminasi suku,
agama ras, atau antar golongan
SARA)
17. Mendengarkan atau berbicara
dengan pasien tentang kondisinya
mendekati kematian
18. Takut membuat kesalahan dalam
merawat pasien
19. Merasa tidak cukup siap untuk
membantu kebutuhan emosional
pasien
20. Kurangnya kesempatan untuk
mengungkapkan perasaan negatif
saya terhadap pasien kepada staf
lain di unit
21. Kesulitan bekerja dengan perawat
tertentu di unit saya sekarang
22. Kesulitan bekerja perawat
tertentu di unit lain
23. Tidak cukup waktu untuk
memberi dukungan
emosional kepada pasien
24. Dokter tidak ada pada saat terja
situasi darurat medis
25. Disalahkan atas setiap
kesalahan yang terjadi
26. Mengalami diskriminasi karena
jenis kelamin
lxiii
27. Kematian seorang pasien
lxiv
44. Harus berurusan dengan
pasien yang kasar
45. Tidak cukup waktu untuk
merespek kebutuhan keluarga
pasien
46. Diminta bertanggung jawab atas
sesuatu hal yang berada di luar
kekuasaan saya
47. Dokter tidak ada pada saat pasien
meninggal
48. Harus mengatur pekerjaan dokter
lxv