Oleh:
Kelompok 5
ADE IRMA LAIYA
FITRIANI NURUL JAMIL RITUTAMBU
HENDRA HUSAIN
INDAH SALSABILA HATIBIE
NIRYOLANDANI HASAN
SITI HASRIN NURAINUN MAHMUD
SONIA FRANSISKA MOHI
YONAS MANGARE
Do : - R : 32 x/m
- Po2 menurun
- Pco2 meningkat
- Dispnea
- Nafas cepat dan dangkal
- Terdengar wheezing
- Klien terpasang nasal kanul
- Hasil angiogram paru ditemukan emboli paru
- Pasien mengalami hemoptysis
Sirkulasi Ds : -
Do : - TD : 100/70 mmHg
- N : 120x/m
- Klien mengalami penurunan kesadaran
- Sianosis
- Kulit pucat
- Akral teraba dingin
- SpO2 88%
- Pada ekokardiografi terjadi TR ringan
- Pada EKG menunjukkan sinus takikardi
- Pemeriksaan D Drimer meningkat 1920 ng/ml
- Tampak bengkak dibagian kaki kanan
Nutrisi dan Cairan DS : -
DO : - BB 94 kg
- 150cm
Eliminasi
Neurosensori DS: -
DO: -
Reproduksi dan DS : -
Seksualitas DO: -
Psikologis Nyeri dan DS: - klien mengeluh sejak 4 bulan lalu klien sering merasakan
Kenyamanan nyeri dada hebat
- Nyeri saat menggerakan ektremitas bawah
Masalah
Data Subjektif dan Objektif Analisis Data*
Keperawatan
DS : - klien mengeluh sesak nafas Statis vena Gangguan pertukaran gas
sejak 4 bulan yg lalu
DO: - PO2 menurun Mengagnggu sirkulasi arteri pulmonaris
- PCO2 meningkat
Pembuluh darah tersumbat
- saat auskultasi terdengar
wheezing Tekanan arteri pulmonaris meningkat
Obstruksi vaskuler
DS: - klien mengeluh sesak nafas Statis vena Pola nafas tidak efektif
DO: - terdapat pola nafas abnormal
- SPO2 88% Mengagnggu sirkulasi arteri pulmonaris
- klien terpasang nasal kanul
Pembuluh darah tersumbat
Obstruksi vaskuler
Sesak
DS: - klien mengatakan batuk kering Statis vena Resiko gangguan sirkulasi
DO: - hasil angiogram ditemukan spontan
emboli paru Mengagnggu sirkulasi arteri pulmonaris
- tampak bengkak pada tungkai
kaki kanan Pembuluh darah tersumbat
- pemeriksaan D Drimer meningkat
- angiogram menunjukan emboli Tekanan arteri pulmonaris meningkat
paru
Melepaskan senyawa vasokontriktor
Thrombosis paru
Paca primer
Reinfeksi endogen
Gejala sistemik
hipetermi
DS:
DO: - akral teraba dingin Statis vena Perfusi perifer tidak efektif
- warna kulit pucat
- edema di tungkai kaki kanan Mengagnggu sirkulasi arteri pulmonaris
Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonal
Septum interventrikuler tertekan ke sisi
kiri
Ds : - Obesitas
Do : - BB : 94 Kg Obesitas
- TB : 150cm
Penurunan aktivitas tubuh
Hipotalamus
Pengatur keseimbangan
Sinyal afaren
Sinyal bersifat
Asupan meningkat
Asupan
Jar-adiposa bertambah
Nyeri pleuritik
Nyeri kronis
DS : - klien mengeluh pusing Emboli paru Intoleransi aktivitas
setelah melakukan lari pagi
DO:- klien tampak lemah Beredar di pembuluh darah
- Sianosis
- N : 120 x/m Sampai di sirkulasi
Emboli
Sistem pernafasan
Bronkiolus berkontraksi
Penurunan kadar O2
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
Keterangan:
*) Untuk keperluan pembelajaran, analisis data dibuat alur secara skematis yang menggambarkan
mekanisme dari etiologi/faktor risiko, proses patofisiologi hingga munculnya masalah keperawatan
Susun rencana keperawatan meliputi diagnosis, luaran dan intervensi keperawatan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan.
Informasikan hasil pemantauan , jika perlu.
Kolaborasi
3. Resiko gangguan sirkulasi spontan Setelah di lakukan intervensi Intervensi utama : perawatan jantung akut
selama…jam
Di harapkan sirkulasi spontan Observasi
meningkat dengan kriteria hasil:
Identifikasi karakteristik nyeri dada ( meliputi factor
Tingkat kesadaran pemicu dan pereda, kualitas, lokasi, radiasi, skala,
meningkat durasi dan frekuensi)
Frekuensi nadi munurun
Tekanan darah menurun Monitor saturasi oksigen
Ferkuensi nafas menurun
Suhu tubuh menurun Terapeutik
Saturasi oksigen menurun
Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
Gambaran EKG aritmia
menurun
Pasang akses intra vena
Edukasi
Kolaborasi
Hipoksia 5 Edukasi
Edukasi :
jelaskan hubungan asupan makanan, latihan,
peningkatan dan penurunan berat badan
jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi
berat badan
ajarkan cara mengelola berat badan secara efektif
8. Nyeri kronis Setelah diberikan tindakan Intervensi utama : Manajemen nyeri
keperawatan selama … jam,
Observasi
diharapkan tingkat nyeri menurun Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuwnsi,
dengan kriteria hasil : kualitas, intensitas nyeri
kemampuan menuntaskan Identifikasi skala nyeri.
Identifikasi respon nyeri nonverbal
aktifitas
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri.
Terapeutik
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri. (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Pertmbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri.
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri.
Kolaborasi
Pemberian analgetik
Perawatan kenyamanan
Observasi
Identifikasi gejala yang tidak manyenangkan
Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
perasaannya
Terapeutik
Berikan posisi nyaman
Ciptakan lingkungan yang nyaman
Edukasi
Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
Ajarkan latihan pernafasan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
9. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama : Manajemen energi
keperawatan selama… jam di Observasi
harapkan intoleransi aktifitas Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
meningkat dengan kriteria hasil: mengakibatkan kelelahan
Monitor pola dan jam tidur
Keluhan Lelah (menurun) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
5 melakukan aktifitas
Dispnea saat beraktifitas Terapeutik
(menurun) 5 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Frekuensi nadi (meningkat) Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
5
Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Keterangan:
*) Nomor menggambarkan urutan prioritas diagnosis keperawatan
**) Penulisan Diagnosis Keperawatan sesuai dengan SDKI. Dituliskan dengan format PES (aktual) atau PE (risiko)
***) Penulisan Luaran Keperawatan sesuai dengan SLKI. Dituliskan memenuhi prinsip SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realistic, Timely)
****) Penulisan Intervesi Keperawatan sesuai dengan SIKI. Dituliskan dengan 4 tipe tindakan (observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi)