DO :
- Pendidikan terakhir klien:
SD.
- Riwayat pekerjaan sebagai
supir.
- Perokok aktif.
- Riwayat penyakit jantung
sejak 2015 dan hipertensi
sejak 2005.
- Faktor risiko genetik
penyakit jantung (+)
4 DS: Prognosis penyakit ALO dan ALI Kerusakan Integritas
- Klien mengeluh nyeri ↓ Kulit
kesakitan saat luka di anus Masuk RS pada tanggal 5 Desember 2017
disentuh ↓
Klien disarankan untuk bedrest
DO: ↓
- Klien masuk RS tanggal 5 Klien tidak rutin melakukan miring kanan –
Desember 2017 terhitung miring kiri di atas bed
sudah 6 hari di RS saat ↓
pengkajian. Tirah baring yang terlalu lama
↓
- Terdapat ulkus dekubitus Terbentuk ulkus dekubitus
seluas 3x2cm2 setinggi 2cm ↓
di atas lipatan anus Perawatan luka yang kurang adekuat
berwarna merah dan nyeri ↓
jika disentuh. Ulkus semakin membesar
↓
Kerusakan integritas kulit
b) Anus
- Terdapat ulkus dekubitus
seluas 3x2cm2 setinggi
2cm di atas lipatan anus
berwarna merah dan nyeri
jika disentuh.
PRIORITAS DIAGNOSA
No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA
Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
Gangguan pertukaran gas b.d perubahan pada alveoli – membran kapiler d.d penumpukan cairan
yang berlebih akibat peningkatan tekanan intravaskuler dan penurunan permeabilitas kapiler
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan gangguan pertukaran gas pada
klien sudah kembali
Kriteria Hasil :
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. RR
2. Auskultasi suara napas tambahan
3. Saturasi O2
4. Retraksi dinding dada
5. Diaphoresis
6. Sesak saat istirahat
7. Pernapasan cuping hidung
Keterangan Indikator:
1 : Severe
2 : Substantial
3 : Moderate
4 : Mild
5 : None
SKALA 1 2 3 4 5
INDIKATOR
RR >30x/menit 27-29x/menit 24-26x/menit 21-23x/menit Nilai normal
RR: 16-
20x/menit
Auskultasi Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat Tidak
suara suara napas suara napas suara napas suara napas terdapat
napas tambahan tambahan tambahan tambahan suara napas
tambahan pada seluruh pada 4 lobus pada 3 lobus pada 1-2 tambahan
lapang paru paru paru lobus paru pada seluruh
lapang paru
Saturasi O2 Saturasi O2 Saturasi O2 Saturasi O2 Saturasi O2 Saturasi O2
<90% 93-90% 96-94% 99-97% 100%
Retraksi Retraksi Sering terjadi Kadang- Jarang terjadi Tidak ada
dinding dinding dada retraksi kadang retraksi retraksi
dada terjadi setiap dinding dada terjadi dinding dada dinding dada
kali klien pada saat retraksi pada saat setiap kali
bernapas klien dinding dada klien bernapas
bernapas pada saat bernapas
klien
bernapas
Diaphoresi Terjadi Sering terjadi Kadang- Jarang terjadi Tidak terjadi
s diaphoresis diaphoresis kadang diaphoresis diaphoresis
setiap saat terjadi
meskipun diaphoresis
klien sedang
istirahat
Sesak saat Klien selalu Sering terjadi Kadang- Jarang terjadi Tidak ada
istirahat sesak setiap retraksi sesak kadang sesak setiap sesak pada
istirahat setiap terjadi sesak istirahat saat istirahat
istirahat setiap
istirahat
Pernapasa Klien selalu Sering Kadang- Jarang Klien tidak
n cuping menggunaka menggunaka kadang menggunaka pernah
hidung n pernapasan n pernapasan menggunaka n pernapasan menggunaka
cuping cuping n pernapasan cuping n pernapasan
hidung setiap hidung setiap cuping hidung setiap cuping
bernapas bernapas hidung setiap bernapas hidung setiap
bernapas bernapas
No. Indikator 5 4 3 2 1
1. PaO2
2. Temuan X-Ray dada
3. pH arteri
Keterangan Indikator:
SKALA
1 Tekanan: <50 Temuan abnormal Anuria <100cc/hari pH <7,20
mmHg >50% bagian paru
2 Tekanan: 50- Temuan abnormal Input > output + 100- pH 7,20 – 7,24
59 mmHg 30 – 40% bagian 500cc/hari
paru
3 Tekanan: 60- Temuan abnormal Input > output (+ 500- pH 7,25 – 7,29
69 mmHg 10 – 20% bagian 1000cc/hari)
paru
4 Tekanan: 70- Temuan abnormal Input > output (+ 600- pH 7,30 – 7,34
79 mmHg <10% bagian paru- 1000cc/hari)
paru
5 Tekanan Tidak ada temuan Input = output pH normal:
normal: 80- abnormal pada x-ray 7,35-7,45
100 mmHg dada paru-paru
tergambar normal
Intervensi NIC : Acid Base Management
NO INTERVENTIONS
NOC. 2: 1.1 Monitor gas darah arteri secara rutin
NOC. 2: 3.1
NOC. 1: 4.1 Posisikan klien untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat
NOC. 1: 6.1
NOC. 1: 7.1
NOC. 2: 1.2 Monitor tanda-tanda kegagalan napas
NOC. 2: 3.2
NOC. 1: 4.2
NOC. 1: 6.2
NOC. 1: 7.2
NOC. 1: 3.2
NOC. 1: 1.3 Monitor pola napas
NOC. 1: 1.4 Lakukan terapi oksigen secara adekuat
NOC. 1: 3.3
NOC. 1: 4.3
NOC. 1: 7.3
NOC. 1: 1.5 Kaji kebutuhan oksigen klien
NOC. 1: 3.4
NOC. 1: 4.4
NOC. 1: 7.4
Risiko penurunan curah jantung b.d gangguan pada afterload jantung d.d penumpukan cairan
pada pulmonal
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, diharapkan terdapat peningkatan pada curah
jantung
Kriteria Hasil :
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. TD sistol
2. Edema pulmo
3. Intoleransi aktivitas
Keterangan Indikator:
Keterangan Indikator:
SKALA
1 >170mmHg Terdapat edema pulmo Tidak mampu memenuhi
pada seluruh lobus paru aktivitas (ADL) sama
sekali karena tingkat
intoleransi aktivitas yang
tinggi.
2 161 – 170 mmHg Terdapat edema pulmo Timbul intoleransi
pada 4 lobus paru aktivitas sebelum,
selama, dan sesudah
melakukan aktivitas
(ADL) sehingga berat
untuk diselesaikan.
3 151 – 160 mmHg Terdapat edema pulmo Timbul intoleransi
pada 2-3 lobus paru aktivitas pada saat
sedang melakukan
aktivitas (ADL) dan
terasa sedikit berat untuk
menyelesaikan.
4 140 – 150 mmHg Terdapat edema pulmo Mampu memenuhi
pada 1 lobus paru aktivitas (ADL) namun
diakhiri dengan adanya
intoleransi aktivitas.
5 TD diastolik normal: Tidak ada edema pulmo Mampu memenuhi
<140mmHg aktivitas (ADL) tanpa
adanya intoleransi
aktivitas sama sekali.
Nyeri akut b.d agen cedera kimiawi o/k proses penyakit Acute Limb Ischaemic
Kriteria Hasil
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan nyeri pada klien dapat berkurang
Kriteria Hasil :
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Melaporkan nyeri
2. Panjang episode nyeri
3. Ekspresi wajah menunjukkan nyeri
Keterangan Indikator:
SKALA
1 Sehari >5x > 5 menit sepanjang Dahi mengernyit, mata menutup
melaporkan nyeri satu episode nyeri rapat, otot wajah tegang, dan
menggigit bibir
2 Sehari 4x + 4 menit sepanjang Dahi mengernyit, mata menutup
melaporkan nyeri satu episode nyeri rapat, dan otot wajah tegang
3 Sehari 3x + 3 menit sepanjang Dahi mengernyit dan mata
melaporkan nyeri satu episode nyeri menutup rapat
4 Sehari 2x + 2 menit sepanjang Dahi mengernyit
melaporkan nyeri satu episode nyeri
5 Sehari <1x + 1 menit sepanjang Otot wajah, dahi, dan mata
melaporkan nyeri satu episode nyeri dalam kondisi rileks
NOC : Pain Control
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Menggunakan terapi non-analgesik sebagai
pereda nyeri
2. Menggunakan terapi analgesik sesuai
rekomendasi
Keterangan Indikator:
NO INTERVENTIONS
NOC 1: 1.1 Kaji nyeri secara komprehensif berdasarkan: lokasi, karakteristik, onset/durasi,
NOC 1: 2.1 frekuensi, kualitas, intensitas/keparahan nyeri, dan faktor presipitasi
NOC 1: 3.1
NOC 1: 1.2 Eksplorasi pengetahuan klien terhadap nyeri
NOC 1: 2.2
NOC 1: 3.2
NOC 2: 1.1 Evaluasi penatalaksanaan nyeri yang sudah dilakukan sebelumnya
NOC 2: 2.1
NOC 2: 2.2 Berikan obat-obatan analgesik/anti nyeri sesuai dengan order dokter dan
indikasi
NOC 2: 1.2 Ajarkan teknik relaksasi napas dalam sebagai teknik nonfarmakologis untuk
meredakan nyeri
NOC 1: 1.3 Evaluasi keberhasilan terapi dalam meredakan nyeri
NOC 1: 2.3
NOC 1: 3.3