A DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ESRD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH BANDUNG
CI Pengampu :
Ahmad, S.Kep.,Ners.,
DISUSUN OLEH:
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. A
Tanggal Lahir : 08 Desember 1957
Usia : 61 Tahun
Alamat : Katapang
No. Rekam Medik : 789476
Diagnosa Medis : ESRD
Tanggal Masuk RS : 16 Desember 2021
Tanggal Pengkajian : 16 Desember 2021
Keluhan Utama : Pasien mengeluh pegal-pegal pada kaki kiri
Alasan Masuk Rumah Sakit :
Pada tanggal 16 Desember 2021 pukul 06.30 WIB Tn. A datang ke
RSMB menggunakan sepeda motor sendiri untuk cuci darah rutin di ruang
hemodialisa. Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh pegal-pegal
pada kaki kiri. Pegal dirasakan saat klien duduk atau berbaring. Keadaan
umum baik, kesadaran compos mentis, klien menjelaskan bahwa klien
memiliki riwayat hipertensi dan asam urat sejak ±2 tahun yang lalu. Klien
mengatakan sebelumnya pernah masuk ruang ICU RSMB selama 8 hari
pada bulan November 2021 kemarin. Selama di ICU klien mendapatkan
transfusi darah sebanyak 1 labu karena HB rendah. Sekitar 2 tahun yang lalu
klien pertama kali masuk RS Santosa Kopo kemudian klien didiagnosa
gagal ginjal kronis dan dirujuk ke RS Muhammadiyah Bandung untuk
menjalani hemodialisa. Klien pertama kali dilakukan hemodialisa tahun
2019 sampai saat ini ±2 tahun menjalani cuci darah rutin dengan jadwal 1
minggu 2 kali setiap hari senin dan kamis. Klien sudah menjalani cuci darah
yang ke-132. Klien mengatakan setiap malam sulit tidur, waktu tidur dari
jam 21.00 s,d 02.30 pagi, klien mengatakan biasanya BAK hanya 2x/hari
dengan jumlah sedikit dan minum ±1-2 gelas/hari, makanan yang tidak
boleh dimakan antara lain sayuran hijau, buah-buahan selain semangka,
melon, dan papaya. Sedangkan makanan yang boleh dimakan antara lain
nasi, dan ikan air tawar.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik rambut klien rontok,
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada edema pada periorbital,
pipi sedikit bengkak, mukosa bibir kering, gusi tidak ada yang berdarah,
kulit kering dan gatal seluruh badan, tidak ada luka pada bagian kulit.
Terdapat AV shunt di tangan kiri, thrill (+), terdapat edema dibagian kaki,
pitting edema +1 dengan kedalaman <2 mm, tidak ada demineralisasi tulang.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital Pre HD TD: 142/73 mmHg, Nadi
104x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,5oC. BB klien Pre HD 54 kg, Post HD
54,5 kg, TB 156 cm.
2. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Program Terapi
Cara
Nama Obat Dosis
Pemberian
Amlodipine Oral 1x10 mg
Candesartan Oral 1x16 mg
Allupurinol Oral 1x2 mg
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Hipertensi Kelebihan
- Pasien mengeluh ↓ volume cairan
pegal-pegal pada Saraf simpatis
kaki kiri ↓
- Klien mengatakan Merangsang pembuluh
kaki nya bengkak darah
DO: ↓
- Klien tampak Vasokontriksi
memijat kaki ↓
bagian kiri Aliran darah ↓
- Pitting edema di ↓
kaki +1 Chronic Kidney Disease
- Kedalaman <2 mm ↓
- TD: 142/73 GFR↓
mmHg, ↓
- Nadi: 104x/menit, Sekresi ADH↓
- RR: 20x/menit, ↓
- Suhu: 36,5oC Tekanan onkotik plasma↓
- Intake cairan: 50 cc ↓
- Minum ±2 ↑ Cairan intravaskular
gelas/hari ↓
- BAK 2x/hari Cairan yang berlebih
dengan jumlah berpindah ke intertisial
sedikit ↓
- BB awal: 54kg Cairan berpindah ke ekstra
- BB akhir: 54,5 kg vaskular
↓
Cairan mengalir mengikuti
gravitasi
↓
Edema pada kaki, pipi
↓
Kelebihan volume cairan
DS: Hipertensi Gangguan rasa
- Klien mengeluh ↓ nyaman
gatal seluruh badan Saraf simpatis
- Klien mengatakan ↓
setiap malem sulit Merangsang pembuluh
tidur darah
- Klien mengatakan ↓
waktu tidurnya dari Vasokontriksi
jam 21.00 s.d 02.30 ↓
pagi Aliran darah ↓
- Klien selalu minum ↓
obat tidur Chronic Kidney Disease
- Klien mengatakan ↓
lebih nyaman GFR↓
dipijit dibagian ↓
kaki ketika akan Sekresi ADH↓
tidur ↓
Penurunan fungsi tubulus
DO: distal
- Kulit tampak ↓
kering Ureum, kreatinin, amonia,
- Tidak ada luka zat toksik meningkat
pada kulit klien dikapiler peritubulus
- Klien tampak ↓
menggaruk-garuk Masuk ke aliran darah
area yang gatal ↓
- Klien tampak Membentuk toksik
memijat-mijat kaki ↓
kiri Mencari jalan lewat perifer
(kulit dan pori-pori)
↓
Menekan ujung-ujung
saraf
↓
Merangsang mediator
kimiawi (histamin)
↓
Gatal
↓
Gangguan rasa nyaman
DS: - Hipertensi Risiko
DO: ↓ perdarahan
- Terdapat AV Shunt Saraf simpatis
ditangan kiri ↓
- Saat dilakukan Merangsang pembuluh
hemodialisa teraba darah
getaran (thrill +) ↓
- Tidak ada Vasokontriksi
perdarahan di area ↓
penusukan Aliran darah ↓
- Tidak ada tanda- ↓
tanda infeksi Chronic Kidney Disease
↓
GFR↓
↓
Tindakan hemodialisa
↓
Dilakukan insersi di area
yang sama
↓
Fiksasi tidak kuat
↓
Risiko perdarahan