Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWTAN PADA PASIEN DENGAN

DIAGNOSA MEDIS CHF

Dianjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa

Dosen Pengampu: Gina Nurdina, S.Kep.,Ners

Disusun oleh kelompok 1


Alfi Putra Muchammad Fatah (223002)
Annisa Azalia Indayani (223004)
Azny Halwa Fadhilah (223006)
Azzahra Praninditya (223007)
Ilyas Sumirat (223014)
Mey Siti Fatimah Fajar Wati (223017)
Miss Sundari (223018)
Nasila Hudsia Qulwa (223021)
Rizky Yanwar Pratama (223026)
Tarisa Fitria Meilani (223032)
Tiara Shiela Anjani (223033)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2024
ASUHAN KEPERAWTAN PADA Tn. X DENGAN DIAGNOSA
MEDIS CHF

I. Pengkajian
A. Identitas
1. Indentitas Pasien
2. Nama : Tn. X
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Betawi
Pendidikan : S1 Pertanian
Pekerjaan : PNS
Status perkawinan : Menikah
Diagnosa medis : CHF

3. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. C
Umur : 50 Tahun
Hubungan dengan pasien : Istri
Pekerjaan : Guru SD
Alamat : Jl. Nagasari No.38

B. Riwayat Kesehatan Pasien


1. Keluhan Utama :
- Tn. X mengatakan sesak na
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
- Tiga bulam SMRS Tn. X mengeluh sesak nafas saat
beraktivitass, sesak dipengaruhi aktivitas sehari-hari yaitu
bila berjalan ke toilet, tidak dipengaruhi cuaca dan emosi
dan tidak diikuti suara mengi. Sesak berkurang bila duduk
atau istirahat. Tn. X sering terbangun di malam hari karena
sesak. Tn. X lebih nyaman tidur menggunakan 3 bantal.
- Satu hari SMRS Tn. X mengeluh sesak nafas makin hebat,
sesak saat berakivitas ringan seperti berjalan ke toilet, sesak
hilang saat istirahat, sesak tidak dipengaruhi cuaca dan
emosi.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Tn. X mengetahui kondisi darah tinggi sejak tahun 2013
tetepi tidak teratur minum obat
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Mempunyai riwayat DM dan gejala yang sama dengan
keluarga
5. Riwayat Alergi
- Tn. X menngatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun

C. Peengkajian fisik
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran : komposmetis
3. TTV
a. Tekanan darah : 140/90 mmHg
b. Nadi : 92 x/menit
c. Frekuensi nafas : 40x/menit
d. Suhu : 36,7 C
e. TB : 162 cm
f. BB : 65 kg

4. Pengkajian fisik
a. Kepala
- Bentuk kepala normocephali
- Tidak terdapat nyeri tekan pada frontalis
-Ttidak terdapat nyeri tekan pada maksilaris
b. Mata
- Konjungtiva pucat (-)
- Skelera ikterik (-)
- Pupil bulat isokor
- Kornea tidak terdapat peradangan
- Reflek cahya normal
c. Paru
Bentuk erdapat ronkhi basah halus pada kedua basal paru
d. Jantung
- Pada pemeriksaan jantung didapatkan batas jantung
membesar
- Pada auskultasi didapat heart rate 92x/m
e. Abdomen
- Pada inspeksi, abdomen tampak datar
- Pada palpasi, ditemukan adanya nyeri tekan epigastrium
- Hepar teraba 2 jbac
f. Ekstremitas
- Ditrmukan adanya oedem pretibial

5. Pekeriksaan Penunjang
a. EKG, didapatkan sinus ryhthm, axis normal, HR 106x/m,
gel.P normal, PR interval 0,06 detik, R/s di V1<1, S di
V1+R di V5/V6>35,St-T change (-)

b. Pemeriksan Rontgen, thoraks terdapat kardiomegali


D. Analisis Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Pasien Gagal jantung Ketidakefektifan
mengatakan jalan nafas
sesak saat ↓
beraktifitas ↓
Edema paru
DO: Pernafasan Ketidakefektifan
pasien ↓ jalan nafas
40x/menit.
Tekanan pulmonal


Kerja pernafasan
meningkat


Peningkatan
frekuensi respirasi


Sesak

2. DS : Pasien Ketidakseimbangan Penurunan


mengatakan antara suplai dan toleransi aktivitas.
sesak saat kebutuhan oksigen
beraktivitas
ketika berjalan ↓
ke wc
Penurunan toleransi
DO: Pasien aktifitas
sesak ketika
beraktivitas dan
saat istirahat
sesak yang
dirasakan
berkurang

II. DIAGNOSIS KEPERAWATAN (NANDA-I)


1. Ketidak efektifan jalan nafas yang berhubungan dengan penyakit
jantung ditandai dengan :
 Takipnea
 Hiperventilasi
2. Penurunan toleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan :
 Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
 Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas

III. INTERVENSI (NANDA- I NIC NOC)


No Diagnosa NOC NIC
1 Ketidak Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas :
efektifan jalan tindakan  Posisi pasien untuk
nafas keperawatan memaksimalkan
selama 3x24 jam ventilasi
diharapkan jalan  Buang sekret dengan
nafas bisa teratasi memotivasi pasien
dengan kriteria untuk melakukan batuk
hasil : atau menyedot lendir
 Frekuensi dan  Motivasi pasien untuk
irama bernafas pelan, dalam,
pernafasan berputar dan batuk
membaik  Lakukan penyedotan
 Kemampuan melalui endrotakea
dalam atau nasotrakea
mengeluarkan sebagaimana mestinya
sekret  Posisikan untuk
 Batuk yang meringankan sesak
berkurang nafas
 Akumulasi  Monitor status
sputum yang pernafasan dan
berkurang oksigenasi,
sebagaimana mestinya
2 Penurunan Setelah dilakukan Peningkatan Latihan
toleransi tindakan  Dukung individu
aktivitas keperawatan untuk memulai
selama 3x24 jam atau melanjutkan
diharapkan Latihan
toleransi terhadap  Libatkan
aktivitas dapat keluarga/orang
teratasi dengan yang memberi
kiteria hasil : perawatan dalam
 Saturasi merencanakan dan
oksigen saat meningkatkan
beraktivitas program Latihan
membaik  Informasikan
 Frekuensi individu mengenai
pernapasan manfaat Kesehatan
ketika dan efek fisiologis
berraktivitas Latihan
membaik  Intruksikan
 Kemudian individu terkait
bernafas ketika frekuensi, durasi
beraktivitas dan intensitas
membaik program Latihan
yang diinginkan
 Damping individu
dalam
 mempersiapkan
meningkatkan
 perkembangan
 memotivasi
kepatuhan dalam
melakukan Latihan
 Monitor respon
individu terhadap
program latihan
 Sediakan umpan
balik positif
 atas usaha yang
dilakukan individu

IV. IMPLEMENTASI
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI
1. Ketidakefektifan jalan •Memposisikan pasien untuk
nafas yang berhubungan memaksimalkan ventilasi
dengan penyakit jantung •Membuang sekret dengan
ditandai dengan : memotivasi pasien
- Takipnea • Untuk melakukan batuk atau
- Hiperventilasi menyedot lendir Memotivasi pasien
untuk bernafas pelan, dalam, berputar
dan batuk
• Melakukan penyedotan melalui
endrotakea atau nasotrakea
sebagaimana mestinya.
•Memposisikan untuk meringankan
sesak
•Memonitor status pernafasan dan
oksigenasi, sebagaimana mestinya
Penurunan toleransi •Mendukung individu untuk memulai
aktifitas berhubungan atau
dengan ketidak • Melanjutkan Latihan
seimbangan antara • Melibatkan keluarga/orang yang
suplai dan kebutuhan memberi perawatan dalam
oksigen ditandai dengan: merencanakan dan meningkatkan
-respon tekanan darah program Latihan
abnormal terhadap • Menginformasikan individu
aktifitas mengenai manfaat Kesehatan dan
-respon frekuensi efek fisiologis Latihan
jantung abnormal • Mengintruksikan individu terkait
terhadap aktifitas frekuensi, durasi dan intensitas
program Latihan yang diinginkan.
• Mendampingi individu dalam
mempersiapkandan meningkatkan
catatan perkembangan.
• Untuk memotivasi kepatuhan dalam
melakukan Latihan
• Memonitor respon individu
terhadap program latihan
• Menyediakan umpan balik positif
atas usaha yang dilakukan individu

V. EVALUASI
NO DIAGNOSA EVALUASI
1. Ketidakefektifan jalan nafas S: Ps mengatakan sesak saat
yang berhubungan dengan beraktivitas
penyakit jantung ditandai O: pernapasan pasien 40x/menit
dengan: A: Masalah teratasi
-takitnea P: intervensi dipertahankan
-hiperventilasi
2. Penurunan toleransi aktifitas S: ps, sesak mengatakan saat
berhubungan dengan ketidak beraktifitas sudah membaik
seimbangan antara suplai dan O: ps, terlihat tidak sesak lagi
kebutuhan oksigen ditandai saat beraktifitas
dengan: A: masalah teratasi
-respon tekanan darah P: intervensi dipertahankan
abnormal terhadap aktifitas
-respon frekuensi jantung
abnormal terhadap aktifitas

Anda mungkin juga menyukai