NAMA : Ny. S
UMUR : 73 thn
2. Resiko jatuh
4. Resiko infeksi
5. Nyeri akut
6. Resiko perdarahan
ANALISA DATA
DS:
- Pasien sulit dikaji
DS:
- Pasien sulit dikaji
DO: Resiko infeksi Efek proseduer
- Pasien post (D. 0142) invasif
pembedahan
laparotomi eksplorasi +
splenektomi POD 5
- Terdapat luka jahitan di
abdomen post op 15 cm
x 5 cm
- Terdapat pada drain di
pelvis kanan dan kiri.
- Terdapat kehitaman
sedikit kemerahan pada
area sacrum
- Terdapat edema di
kedua ektermitas atas
grade 2 dan ektermitas
bawah grade 1
- Hasil Albumin : 2.6 (L)
gr/dl (21/07)
- Suhu terakhir 36.8
derajat celcius. Range
suhu 6 jam terakhir
36.8-37.2 derajat
celcius
DS:
- Pasien sulit dikaji
DO: Nyeri akut Agen cidera fisik
- Pasien tampak meringis (D. 0077)
Ketika nyeri timbul.
- Pasien tampak gelisah
Ketika merasakan nyeri
- TD 132/66 (90) mmHg
- HR range 109-115
x/menit
DS:
- Pasien sulit dikaji
DO: Risiko perdarahan Tindakan
- Pasien post op (D.0012) pembedahan
pembedahan
laparotomi eksplorasi +
splenektomi POD 5
- Pasien terpasang drain
diarea pelvis kanan dan
kiri.
- Terdapat produksi
drain/24 jam tanggal
26/07/2022 jam 06.00
terakhir 133 ml (drain
stump spleen sinistra 3
ml serosanguinous,
drain pelvic floor dextra
130 ml serosanguinous.
produksi drain
kumulatif +848 ml)
- Hasil D-Dimer 10483.71
ng/dL
DS:
- Pasien sulit dikaji
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas (penggunaan ett)
2. Bersihan jalan nafas tidak Bersihan Jalan Nafas L. 01001 Manajemen Jalan Nafas I.0101 Ns. Syita
efektif - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Setelah dilakukan tindakan - Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi,
keperawatan selama 3x24 jam, wheezing, ronkhi kering)
Bersihan jalan nafas tidak efektif - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
meningkat dengan kriteria hasil: - Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Batuk efektif meningkat - Berikan minum hangat
- Produksi sputum menurun - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Suara rongki menurun - Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
- Frekuensi nafas membaik - Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
- Pola nafas membaik endotrakeal
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
3. Resiko perdarahan Tingkat Perdarahan L.02017 Pencegahan perdarahan I.02067 Ns. Syita
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
Setelah dilakukan tindakan - Monitor nilat hematokrit/hemoglobin sebelum dan
keperawatan selama 3x24 jam, setelah kehilangan darah
resiko perdarahan menurun dengan - Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi
kriteria hasil: fibrin dan/atau platelet)
- Perdarahan pasca operasi - Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
menurun - Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Hemoglobin membaik - Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika
- Hematokrit membaik perlu
- Tanda-tanda vital membaik -
-
4. Nyeri akut Tingkat nyeri L.08066 Manajemen nyeri I.082338 Ns. Syita
Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
keperawatan selama 3x24 jam, integritas nyeri.
nyeri akut menurun dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri
hasil: - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
- Keluhan nyeri berkurang nyeri
- Gelisah berkurang - Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
- Kesulitan tidur berkurang nyeri
- Ketegangan otot berkurang - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Frekuensi HR membaik - Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
- Pola nafas membaik nyeri
- Pola tidur membaik - Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Kontrol nyeri L. 08063
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam,
nyeri akut meningkat dengan
kriteria hasil:
- Melaporkan nyeri terkontrol
meningkat
- Dapat mengenali nyeri
- Kemampuan mengenali
penyebab nyeri
- Kemampuan menggunakan
teknik non farmakologi
- Keluhan nyeri menurun
- Penggunaan analgetic
menurun
5. Resiko infeksi Tingkat infeksi L.14137 Pencegahan infeksi I.14539 Ns. Syita
Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
keperawatan selama 3x24 jam, - Batasi jumlah pengunjung
resiko infeksi menurun dengan - Berikan perawatan kulit pada area edema
kriteria hasil: - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- Demam menurun dan lingkungan pasien
- Kemerahan menurun - Pertahankan teknik aseptif
- Nyeri menurun Perawatan luka I.14564
- Bengkak menurun - Monitor karakteristik luka
- Kadar sel darah putih - Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai
membaik kondisi pasien
- Kultur darah membaik - Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
- Nafsu makan membaik - Kolaborasi pemberian antibiotic
6. Resiko jatuh Tingkat jatuh L.14138 Pencegahan jatuh I. 14540
Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti penurunan
keperawatan selama 3x24 jam, kesadaran, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan,
resiko jatuh menurun dengan gangguan penglihatan)
kriteria hasil: - Identifikasi resiko jatuh sekali setiap shift
Demam - Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala, jika perlu
- Jatuh dari tempat tidur - Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
menurun kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2. - Monitor pola nafas (frekuensi, - Pengembangan dada simetris, WOB (-). Ns. Syita
kedalaman, usaha napas) RR terakhir 12 x/menit. Range RR 12-22
- Monitor bunyi nafas tambahan x/menit. SpO2 terakhir 99 %. Range
(mis. gurgling, mengi, wheezing, SpO2 99-100%
ronkhi kering) - Terdapat suara rongki di kedua lapang
- Monitor sputum (jumlah, warna, paru
aroma) - Suction oral: putih, saliva, kental,
- Posisikan pasien semifowler atau banyak. Suction ETT: minimal.
fowler - Memposisikan pasien semifowler 35
- Lakukan fisioterapi dada, jika derajat
perlu - Melakukan fisioterapi dada
- Lakukan penghisapan lendir - Melakukan suction
kurang dari 15 detik - Memberikan hiperoksigenasi sebelum
- Lakukan hiperoksigenasi melakukan suction
sebelum penghisapan
endotrakeal
3. - Monitor tanda dan gejala - Produksi drain tanggal 26/7/2022 jam Ns. Syita
perdarahan 06.00 terakhir 133 ml (drain stump
- Monitor nilai spleen sinistra 3 ml serosanguinous,
hematokrit/hemoglobin drain pelvic floor dextra 130 ml
sebelum dan setelah kehilangan serosanguinous. produksi drain
darah kumulatif +848 ml)
- Monitor koagulasi (mis. PT, - (21/07) Nilai PT/APTT : 1.0x/0.9x
aPTT, fibrinogen, degradasi - ABP terakhir 132/66 (90) mmHg. Range
fibrin dan/atau platelet) Sistolik 114-144 mmHg. Range Diastolik
- Monitor monitor tanda-tanda 62-74 mmHg, Range MAP 80-96 mmHg.
vital ortostatik HR terakhir 86 x/menit. Range HR 86-94
- Anjurkan meningkatkan asupan x/menit dengan NE standby,
makanan dan vit K Dobutamin 3 mcg/kgBB/min dan
- Kolaborasi pemberian obat Amiodarone 300 mg/24 jam.
pengontrol perdarahan, jika - Kolaborasi dengan gizi: CF AG 6x100 ml,
perlu dan kolaborasi dengan dokter:
pemberian VIT K 3x4 mg
4. - Identifikasi lokasi, karakteristik, - Pasien memegang abdomen bagian Ns. Syita
durasi, frekuensi, kualitas, kanan Ketika merasakan nyeri
integritas nyeri. - Skala nyeri dengan skor BPS 5/12
- Identifikasi skala nyeri - Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Identifikasi respon nyeri non - Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
verbal - Menganjurkan passion untuk istirahat
- Identifikasi factor yang - Fasilitasi pasien dengan mengingat
memperberat dan memperingan tuhan dan mengatur pola nafas untuk
nyeri mengurangi nyeri
- Berikan teknik non farmakologis - Kolaborasi dengan dokter obat nyeri:
untuk mengurangi rasa nyeri paracetamol 3x1 gr (IV), epidural 0,125
- Fasilitasi istirahat dan tidur per 12 jam
- Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu.
5. - Monitor tanda dan gejala infeksi - Suhu terakhir 36.4 derajat celcius. Range Ns. Syita
local dan sistemik suhu 36.4-36.5 derajat celcius.
- Batasi jumlah pengunjung - Pasien berada di ruangan icu non covit
- Berikan perawatan kulit pada tanpa ada kunjungan keluarga
area edema - Melakukan cuci tangan 6 langkah 5
- Cuci tangan sebelum dan moment
sesudah kontak dengan pasien - Teknik aseptic dipertahankan
dan lingkungan pasien - Memposisikan pasien miring kanan dan
- Pertahankan teknik aseptif miring kiri setiap 2 jam sekali
- Jadwalkan perubahan posisi - Kolaborasi dengan dokter pemberian
setiap 2 jam atau sesuai kondisi meropenem 3x1 gr
pasien
- Kolaborasi pemberian antibiotic
6. - Identifikasi faktor resiko jatuh - Kesadaran DPO, GCS E3M4Vett. Pupil Ns. Syita
(seperti penurunan kesadaran, +2/+2, dengan Icunes 0.3 mcg/kgbb/jam
hipotensi ortostatik, gangguan dan midazolam 1.5 mg/jam. Kekuatan
keseimbangan, gangguan otot atas 3333/3333, bawah 3333/3333
penglihatan) - Tidak ada kejadian jatuh selama dinas
- Identifikasi resiko jatuh sekali pagi
setiap shift - Skor MFS 50 (Risiko Tinggi Jatuh)
- Hitung resiko jatuh dengan - Roda tempat tidur terkunci dengan baik
menggunakan skala, jika perlu - Handrail terpasang dengan baik
- Pastikan roda tempat tidur dan - Posisi tempat tidur dalam posisi
kursi roda selalu dalam kondisi terendah
terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada
posisi terendah
E.EVALUASI
A:
- Bersihan jalan nafas tidak efek tidak terjadi
P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Resiko perdarahan S: Ns. syita
- Sulit di kaji
O:
- Produksi drain tanggal 26/7/2022 jam 06.00 terakhir 133 ml (drain stump spleen sinistra 3 ml
serosanguinous, drain pelvic floor dextra 130 ml serosanguinous. produksi drain kumulatif +848 ml)
A:
- Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
- Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
-
REFLEKSI DIRI REFERENSI
Manajemen nyeri yang efektif didukung oleh penilaian dan respon yang tepat waktu. Skala nyeri subjektif Small. C and Laycock. H. (2020). Acute postoperative pain
yang dilaporkan sendiri mewakili standar penilaian nyeri akut, memungkinkan pasien untuk melaporkan management. https://doi.org/10.1002/bjs.11477
nyeri menggunakan skala angka atau kata unidimensional. Umumnya digunakan untuk mengevaluasi
intensitas nyeri, skala analog visual, skala penilaian verbal dan skala penilaian numerik valid, reliabel dan
sesuai untuk digunakan dalam pemantauan nyeri pasca operasi pada pasien yang mampu melaporkan diri
sendiri. Namun, skala unidimensional gagal untuk menggambarkan pengalaman pasien sepenuhnya,
misalnya, kemampuan untuk mentolerir rasa sakit atau dampaknya pada pemulihan fungsional. Nyeri pasca
operasi sering tidak terisolasi ke lokasi bedah, tetapi mencakup lokasi lain, seperti sakit tenggorokan
setelah intubasi trakea atau di tempat injeksi. Seluruh pengalaman nyeri harus dievaluasi. Meskipun satu
pendekatan adalah untuk menandai lokasi nyeri pada peta tubuh, melaporkan skor intensitas nyeri individu
untuk setiap jenis nyeri, ini tidak praktis untuk penilaian nyeri regular yang diperlukan di lingkungan pasca
operasi. Alat multidimensi divalidasi untuk digunakan dengan nyeri kronis, seperti Inventarisasi Nyeri
Singkat, kurang validasi dalam pengaturan pasca operasi. Alat yang lebih baru, seperti alat yang memandu
percakapan klinis untuk mencakup kenyamanan, perubahan nyeri, kontrol nyeri, fungsi dan tidur, dapat
meningkatkan penilaian nyeri pada periode perioperatif tetapi memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Manajemen nyeri paska operasi didukun dengan penggunaan terapi farmakologi dan non farmakologi.
Penatalaksanaan nyeri farmakologi pasca operasi dengan:
- Paracetamol: diberikan untuk menurunkan mual dan muntah pasca operasi. Paracetamol akan
menghasilkan efek hemat opioid sebagai bagian dari strategi multimodal mungkin berguna dalam
meningkatkan rasa sakit menghilangkan dan mengurangi dosis obat analgesik lainnya.
- Epidural diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan kebutuhan untuk co-analgesik, peningkatan
fungsi pernapasan, penurunan paru, tromboemboli, kardiovaskular, ileus, dan respons stres
bedah. Pemberian epidural dapat dilanjutkan setelah operasi.
Penatalaksanaan nyeri non farmakologi pasca operasi dengan:
- Teknik distraksi: terapi music dan aromaterapi
A:
- Bersihan jalan nafas tidak efek tidak terjadi
P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Resiko perdarahan S: Ns. syita
- Sulit di kaji
O:
- produksi drain/24 jam tanggal 27/07/2022 jam 06.00 terakhir 85 ml (drain stump spleen sinistra 5 ml
serosanguinous, drain pelvic floor dextra 80 ml kekuningan. produksi drain kumulatif +1018 ml)
-
A:
- Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
- Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
A:
- Resiko jatuh tidak terjadi
P:
- Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti penurunan kesadaran, hipotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan)
- Identifikasi resiko jatuh sekali setiap shift
- Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala, jika perlu
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
-
IMPLEMENTASI HARI KE TIGA
EVALUASI
P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Resiko perdarahan S: Ns. Syita
- Sulit di kaji
O:
- produksi drain/24 jam tanggal 28/07/2022 jam 06.00 terakhir 85 ml (drain stump spleen sinistra 4 ml
serosanguinous, drain pelvic floor dextra 4 ml kekuningan. produksi drain kumulatif +1064 ml)
A:
- Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
- Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
Nyeri akut S: Ns syita
- Sulut di kaji
O:
- Pasien memegang abdomen bagian kanan Ketika merasakan nyeri
- Skala nyeri dengan skor BPS 5/12
- Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
-
A:
- Nyeri akut tidak terjadi
P:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Resiko infeksi S: Ns syita
- Sulit di kaji
0:
- Suhu terakhir 36.7 derajat celcius. Range suhu 36.7-36.9 derajat celcius
A:
- Resiko infeksi tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptif
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Kolaborasi pemberian antibiotic
Resiko jatuh S: Ns syita
- Sulit di kaji
O:
- Kesadaran CM, GCS E4M4Vett. Pupil +2/+2, dengan Icunes 0.2 mcg/kgbb/jam, Miloz 1mg/jam STOP.
Kekuatan otot atas 4444/4444 bawah 2222/222
A:
- Resiko jatuh tidak terjadi
P:
- Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti penurunan kesadaran, hipotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan)
- Identifikasi resiko jatuh sekali setiap shift
- Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala, jika perlu
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah