Anda di halaman 1dari 26

RESUME KASUS PASIEN ICU

NAMA : Ny. S

UMUR : 73 thn

JENIS KELAMIN : Perempuan

TANGGAL MRS : 21/7/22 pukul 16.40 WIB

TANGGAL PENGKAJIAN : 26/07/2022

RUANG PERAWATAN : ICU NON COVID

DIAGNOSA MEDIS : Spontaneous bacterial peritonitis, spleen injury, post


laparotomi eksplorasi + splenektomi, CAP, CHF rEF, CAD,
Hiperkoagulasi (D.dimer 10483.71), gagal nafas on ventilator
sepsis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1. Gangguan ventilasi spontan

2. Resiko jatuh

3. Bersihan jalan nafas tidak efektif

4. Resiko infeksi

5. Nyeri akut

6. Resiko perdarahan

ANALISA DATA

NO HARI/TGL DATA FOCUS ETIOLOGI PROBLEM


1. Selasa/ DO: Gangguan ventilasi spontan Kelelahan otot
26-07- - Pasien on ventilator (D.0004) pernafasan
2022 mode PSIMV PEEP 5, RR
(PAGI) 8, PC 10, PS 8, Trigger
2.0, T.I. 1.2, FiO2 35%.
- Pengembangan dada
simetris, WOB (-)
- HR range 109-115
x/menit
-

DS:
- Pasien sulit dikaji

DO: Resiko jatuh Efek agen


- usia 73 tahun (D.0143) farmakkologis (on
- Pasien on ventilator sedasi )
mode PSIMV
mengalami penurunan
tingkat kesadaran
- On sedasi (Midazolam
1.5 mg/jam, Icunes 0.3
mcg/kgbb/jam)
- Kekuatan otot
ektermitas atas
3333/3333 dan
ektermitas bawah
3333/3333
- Nilai MFS score 50
-
DS:
- Pasien Sulit dikaji

DO: Bersihan jalan nafas tidak Obstruksi jalan


- Produksi sputum efektif nafas (penggunaan
banyak (oral: putih (D. 0001) ett)
kental, banyak)
- Pasien belum mampu
melakukan batuk efektif
- Terdengar suara rongki
di kedua lapang paru

DS:
- Pasien sulit dikaji
DO: Resiko infeksi Efek proseduer
- Pasien post (D. 0142) invasif
pembedahan
laparotomi eksplorasi +
splenektomi POD 5
- Terdapat luka jahitan di
abdomen post op 15 cm
x 5 cm
- Terdapat pada drain di
pelvis kanan dan kiri.
- Terdapat kehitaman
sedikit kemerahan pada
area sacrum
- Terdapat edema di
kedua ektermitas atas
grade 2 dan ektermitas
bawah grade 1
- Hasil Albumin : 2.6 (L) 
gr/dl (21/07)
- Suhu terakhir 36.8
derajat celcius. Range
suhu 6 jam terakhir
36.8-37.2 derajat
celcius
DS:
- Pasien sulit dikaji
DO: Nyeri akut Agen cidera fisik
- Pasien tampak meringis (D. 0077)
Ketika nyeri timbul.
- Pasien tampak gelisah
Ketika merasakan nyeri
- TD 132/66 (90) mmHg
- HR range 109-115
x/menit
DS:
- Pasien sulit dikaji
DO: Risiko perdarahan Tindakan
- Pasien post op (D.0012) pembedahan
pembedahan
laparotomi eksplorasi +
splenektomi POD 5
- Pasien terpasang drain
diarea pelvis kanan dan
kiri.
- Terdapat produksi
drain/24 jam tanggal
26/07/2022 jam 06.00
terakhir 133 ml (drain
stump spleen sinistra 3
ml serosanguinous,
drain pelvic floor dextra
130 ml serosanguinous.
produksi drain
kumulatif +848 ml)
- Hasil D-Dimer 10483.71
ng/dL
DS:
- Pasien sulit dikaji

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan ventilasi spontan b.d kelelahan otot pernafasan

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas (penggunaan ett)

3. Resiko perdarahan d.d tindakan pembedahan

4. Nyeri akut b.d agen cidera fisik

5. Resiko infeksi d.d efek proseduer invasif

6. Resiko jatuh d.d efek agen farmakkologis (on sedasi )


C. RENCANA KEPERAWATAN

NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD/PARAF


TGL
1. Selasa/ Gangguan ventilasi spontan Ventilasi Spontan L.01007 Dukungan Ventilasi I.01002 Ns. Syita
26-07- - Identifikasi adanya kelelahan otot bantu pernafasan
Setelah dilakukan tindakan
2022 - Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status
keperawatan selama 3x24 jam,
(PAGI) pernapasan
Gangguan Ventilasi Spontan
- Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. Frekuensi
meningkat dengan kriteria hasil:
dan kedalaman nafas, penggunaan otot bantu nafas,
- Mempertahankan kepatenan bunyi nafas tambahan, saturasi oksigen)
jalan nafas - Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Takikardi menurun - Berikan posisi semifowler atau fowler
- Penggunaan otot bantu - Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan (mis. Nasal
pernafasan menurun kanul, masker rebreathing atau non rebreathing)
- Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
Pemantauan Respirasi I.01014
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Monitor saturasi oksigen;

2. Bersihan jalan nafas tidak Bersihan Jalan Nafas L. 01001 Manajemen Jalan Nafas I.0101 Ns. Syita
efektif - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Setelah dilakukan tindakan - Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi,
keperawatan selama 3x24 jam, wheezing, ronkhi kering)
Bersihan jalan nafas tidak efektif - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
meningkat dengan kriteria hasil: - Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Batuk efektif meningkat - Berikan minum hangat
- Produksi sputum menurun - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Suara rongki menurun - Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
- Frekuensi nafas membaik - Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
- Pola nafas membaik endotrakeal
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

3. Resiko perdarahan Tingkat Perdarahan L.02017 Pencegahan perdarahan I.02067 Ns. Syita
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
Setelah dilakukan tindakan - Monitor nilat hematokrit/hemoglobin sebelum dan
keperawatan selama 3x24 jam, setelah kehilangan darah
resiko perdarahan menurun dengan - Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi
kriteria hasil: fibrin dan/atau platelet)
- Perdarahan pasca operasi - Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
menurun - Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Hemoglobin membaik - Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika
- Hematokrit membaik perlu
- Tanda-tanda vital membaik -
-
4. Nyeri akut Tingkat nyeri L.08066 Manajemen nyeri I.082338 Ns. Syita
Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
keperawatan selama 3x24 jam, integritas nyeri.
nyeri akut menurun dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri
hasil: - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
- Keluhan nyeri berkurang nyeri
- Gelisah berkurang - Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
- Kesulitan tidur berkurang nyeri
- Ketegangan otot berkurang - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Frekuensi HR membaik - Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
- Pola nafas membaik nyeri
- Pola tidur membaik - Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Kontrol nyeri L. 08063
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam,
nyeri akut meningkat dengan
kriteria hasil:
- Melaporkan nyeri terkontrol
meningkat
- Dapat mengenali nyeri
- Kemampuan mengenali
penyebab nyeri
- Kemampuan menggunakan
teknik non farmakologi
- Keluhan nyeri menurun
- Penggunaan analgetic
menurun

5. Resiko infeksi Tingkat infeksi L.14137 Pencegahan infeksi I.14539 Ns. Syita
Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
keperawatan selama 3x24 jam, - Batasi jumlah pengunjung
resiko infeksi menurun dengan - Berikan perawatan kulit pada area edema
kriteria hasil: - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- Demam menurun dan lingkungan pasien
- Kemerahan menurun - Pertahankan teknik aseptif
- Nyeri menurun Perawatan luka I.14564
- Bengkak menurun - Monitor karakteristik luka
- Kadar sel darah putih - Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai
membaik kondisi pasien
- Kultur darah membaik - Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
- Nafsu makan membaik - Kolaborasi pemberian antibiotic
6. Resiko jatuh Tingkat jatuh L.14138 Pencegahan jatuh I. 14540
Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti penurunan
keperawatan selama 3x24 jam, kesadaran, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan,
resiko jatuh menurun dengan gangguan penglihatan)
kriteria hasil: - Identifikasi resiko jatuh sekali setiap shift
Demam - Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala, jika perlu
- Jatuh dari tempat tidur - Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
menurun kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL TINDAKAN RESPON/HASIL TTD


1. Selasa/ - Identifikasi adanya kelelahan - Tidak ada kelelahan otot bantu Ns.
26-07- otot bantu pernafasan pernafasan, WOB (-) Syita
2022 - Monitor status respirasi dan - On ventilator mode PSIMV PEEP 5, RR
oksigenasi (mis. Frekuensi dan 8, PC 10, PS 8, Trigger 2.0, T.I. 1.2, FiO2
kedalaman nafas, penggunaan 35%. Menghasilkan Minute Volume 5.8-
otot bantu nafas, bunyi nafas 6.0 L/mnt. Tidal Volume 496-532 ml.
tambahan, saturasi oksigen) Range Ppeak 14-15, Range EtCO2
- Mempertahankan kepatenan konstan 4.4 kPa. Pengembangan dada
jalan nafas simetris, WOB (-). RR terakhir 12
- Berikan posisi semifowler atau x/menit. Range RR 12-22 x/menit. SpO2
fowler terakhir 99 %. Range SpO2 99-100%
- Fasilitasi pengubahan posisi - Jalan nafas paten, balon mengembang
senyaman mungkin dengan cuff 30 cmH2o
- Monitor frekuensi, irama, - Pasien diposisikan semifowler 35
kedalaman dan upaya nafas derajat
- Monitor pola nafas - Memposisikan pasien dengan nyaman
- Monitor adanya produksi - Suction oral: putih, saliva, kental,
sputum banyak. Suction ETT: minimal. Refleks
- batuk (+).

2. - Monitor pola nafas (frekuensi, - Pengembangan dada simetris, WOB (-). Ns. Syita
kedalaman, usaha napas) RR terakhir 12 x/menit. Range RR 12-22
- Monitor bunyi nafas tambahan x/menit. SpO2 terakhir 99 %. Range
(mis. gurgling, mengi, wheezing, SpO2 99-100%
ronkhi kering) - Terdapat suara rongki di kedua lapang
- Monitor sputum (jumlah, warna, paru
aroma) - Suction oral: putih, saliva, kental,
- Posisikan pasien semifowler atau banyak. Suction ETT: minimal.
fowler - Memposisikan pasien semifowler 35
- Lakukan fisioterapi dada, jika derajat
perlu - Melakukan fisioterapi dada
- Lakukan penghisapan lendir - Melakukan suction
kurang dari 15 detik - Memberikan hiperoksigenasi sebelum
- Lakukan hiperoksigenasi melakukan suction
sebelum penghisapan
endotrakeal

3. - Monitor tanda dan gejala - Produksi drain tanggal 26/7/2022 jam Ns. Syita
perdarahan 06.00 terakhir 133 ml (drain stump
- Monitor nilai spleen sinistra 3 ml serosanguinous,
hematokrit/hemoglobin drain pelvic floor dextra 130 ml
sebelum dan setelah kehilangan serosanguinous. produksi drain
darah kumulatif +848 ml)
- Monitor koagulasi (mis. PT, - (21/07) Nilai PT/APTT : 1.0x/0.9x
aPTT, fibrinogen, degradasi - ABP terakhir 132/66 (90) mmHg. Range
fibrin dan/atau platelet) Sistolik 114-144 mmHg. Range Diastolik
- Monitor monitor tanda-tanda 62-74 mmHg, Range MAP 80-96 mmHg.
vital ortostatik HR terakhir 86 x/menit. Range HR 86-94
- Anjurkan meningkatkan asupan x/menit dengan NE standby,
makanan dan vit K Dobutamin 3 mcg/kgBB/min dan
- Kolaborasi pemberian obat Amiodarone 300 mg/24 jam.
pengontrol perdarahan, jika - Kolaborasi dengan gizi: CF AG 6x100 ml,
perlu dan kolaborasi dengan dokter:
pemberian VIT K 3x4 mg
4. - Identifikasi lokasi, karakteristik, - Pasien memegang abdomen bagian Ns. Syita
durasi, frekuensi, kualitas, kanan Ketika merasakan nyeri
integritas nyeri. - Skala nyeri dengan skor BPS 5/12
- Identifikasi skala nyeri - Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Identifikasi respon nyeri non - Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
verbal - Menganjurkan passion untuk istirahat
- Identifikasi factor yang - Fasilitasi pasien dengan mengingat
memperberat dan memperingan tuhan dan mengatur pola nafas untuk
nyeri mengurangi nyeri
- Berikan teknik non farmakologis - Kolaborasi dengan dokter obat nyeri:
untuk mengurangi rasa nyeri paracetamol 3x1 gr (IV), epidural 0,125
- Fasilitasi istirahat dan tidur per 12 jam
- Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu.
5. - Monitor tanda dan gejala infeksi - Suhu terakhir 36.4 derajat celcius. Range Ns. Syita
local dan sistemik suhu 36.4-36.5 derajat celcius.
- Batasi jumlah pengunjung - Pasien berada di ruangan icu non covit
- Berikan perawatan kulit pada tanpa ada kunjungan keluarga
area edema - Melakukan cuci tangan 6 langkah 5
- Cuci tangan sebelum dan moment
sesudah kontak dengan pasien - Teknik aseptic dipertahankan
dan lingkungan pasien - Memposisikan pasien miring kanan dan
- Pertahankan teknik aseptif miring kiri setiap 2 jam sekali
- Jadwalkan perubahan posisi - Kolaborasi dengan dokter pemberian
setiap 2 jam atau sesuai kondisi meropenem 3x1 gr
pasien
- Kolaborasi pemberian antibiotic
6. - Identifikasi faktor resiko jatuh - Kesadaran DPO, GCS E3M4Vett. Pupil Ns. Syita
(seperti penurunan kesadaran, +2/+2, dengan Icunes 0.3 mcg/kgbb/jam
hipotensi ortostatik, gangguan dan midazolam 1.5 mg/jam. Kekuatan
keseimbangan, gangguan otot atas 3333/3333, bawah 3333/3333
penglihatan) - Tidak ada kejadian jatuh selama dinas
- Identifikasi resiko jatuh sekali pagi
setiap shift - Skor MFS 50 (Risiko Tinggi Jatuh)
- Hitung resiko jatuh dengan - Roda tempat tidur terkunci dengan baik
menggunakan skala, jika perlu - Handrail terpasang dengan baik
- Pastikan roda tempat tidur dan - Posisi tempat tidur dalam posisi
kursi roda selalu dalam kondisi terendah
terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada
posisi terendah

E.EVALUASI

NO DIAGNOSA HARI/TGL EVALUASI TTD


Gangguan ventilasi Selasa S: Na. Syita
spontan 26/07/2022 - Pasien sulit di kaji
O:
- On ventilator mode PSIMV PEEP 5, RR 8, PC 10, PS 8, Trigger 2.0, T.I. 1.2, FiO2 35%. Menghasilkan Minute
Volume 5.8-6.0 L/mnt. Tidal Volume 496-532 ml. Range Ppeak 14-15, Range EtCO2 konstan 4.4 kPa.
Pengembangan dada simetris, WOB (-). RR terakhir 12 x/menit. Range RR 12-22 x/menit. SpO2 terakhir
99 %. Range SpO2 99-100%
A:
- Gangguan ventilasi spontan tidak terjadi
P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
-
Bersihan jalan nafas S: Ns. Syita
tidak efektif - Sulit di kaji
O:
- Suction oral: putih, saliva, kental, banyak. Suction ETT: minimal.

A:
- Bersihan jalan nafas tidak efek tidak terjadi

P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Resiko perdarahan S: Ns. syita
- Sulit di kaji
O:
- Produksi drain tanggal 26/7/2022 jam 06.00 terakhir 133 ml (drain stump spleen sinistra 3 ml
serosanguinous, drain pelvic floor dextra 130 ml serosanguinous. produksi drain kumulatif +848 ml)
A:
- Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
- Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu

Nyeri akut S: Ns syita


- Sulut di kaji
O:
- Pasien memegang abdomen bagian kanan Ketika merasakan nyeri
- Skala nyeri dengan skor BPS 5/12
- Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
-
A:
- Nyeri akut
P:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Resiko infeksi S: Ns syita
- Sulit di kaji
0:
- Suhu terakhir 36.4 derajat celcius. Range suhu 36.4-36.5 derajat celcius
-
A:
- esiko infeksi tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptif
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Kolaborasi pemberian antibiotic

Resiko jatuh S: Ns syita


- Sulit di kaji
O:
- Kesadaran DPO, GCS E3M4Vett. Pupil +2/+2, dengan Icunes 0.3 mcg/kgbb/jam dan midazolam 1.5
mg/jam. Kekuatan otot atas 3333/3333, bawah 3333/3333
-
A:
- Resiko jatuh tidak terjadi
P:
- Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti penurunan kesadaran, hipotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan)
- Identifikasi resiko jatuh sekali setiap shift
- Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala, jika perlu
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah

-
REFLEKSI DIRI REFERENSI

Manajemen nyeri yang efektif didukung oleh penilaian dan respon yang tepat waktu. Skala nyeri subjektif Small. C and Laycock. H. (2020). Acute postoperative pain
yang dilaporkan sendiri mewakili standar penilaian nyeri akut, memungkinkan pasien untuk melaporkan management. https://doi.org/10.1002/bjs.11477
nyeri menggunakan skala angka atau kata unidimensional. Umumnya digunakan untuk mengevaluasi
intensitas nyeri, skala analog visual, skala penilaian verbal dan skala penilaian numerik valid, reliabel dan
sesuai untuk digunakan dalam pemantauan nyeri pasca operasi pada pasien yang mampu melaporkan diri
sendiri. Namun, skala unidimensional gagal untuk menggambarkan pengalaman pasien sepenuhnya,
misalnya, kemampuan untuk mentolerir rasa sakit atau dampaknya pada pemulihan fungsional. Nyeri pasca
operasi sering tidak terisolasi ke lokasi bedah, tetapi mencakup lokasi lain, seperti sakit tenggorokan
setelah intubasi trakea atau di tempat injeksi. Seluruh pengalaman nyeri harus dievaluasi. Meskipun satu
pendekatan adalah untuk menandai lokasi nyeri pada peta tubuh, melaporkan skor intensitas nyeri individu
untuk setiap jenis nyeri, ini tidak praktis untuk penilaian nyeri regular yang diperlukan di lingkungan pasca
operasi. Alat multidimensi divalidasi untuk digunakan dengan nyeri kronis, seperti Inventarisasi Nyeri
Singkat, kurang validasi dalam pengaturan pasca operasi. Alat yang lebih baru, seperti alat yang memandu
percakapan klinis untuk mencakup kenyamanan, perubahan nyeri, kontrol nyeri, fungsi dan tidur, dapat
meningkatkan penilaian nyeri pada periode perioperatif tetapi memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Manajemen nyeri paska operasi didukun dengan penggunaan terapi farmakologi dan non farmakologi.
Penatalaksanaan nyeri farmakologi pasca operasi dengan:
- Paracetamol: diberikan untuk menurunkan mual dan muntah pasca operasi. Paracetamol akan
menghasilkan efek hemat opioid sebagai bagian dari strategi multimodal mungkin berguna dalam
meningkatkan rasa sakit menghilangkan dan mengurangi dosis obat analgesik lainnya.
- Epidural diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan kebutuhan untuk co-analgesik, peningkatan
fungsi pernapasan, penurunan paru, tromboemboli, kardiovaskular, ileus, dan respons stres
bedah. Pemberian epidural dapat dilanjutkan setelah operasi.
Penatalaksanaan nyeri non farmakologi pasca operasi dengan:
- Teknik distraksi: terapi music dan aromaterapi

IMPLEMENTASI HARI KE DUA

NO HARI/TGL TINDAKAN RESPON/HASIL TTD


1. Rabu/ - Monitor pola nafas (frekuensi, - on NRM 15 LPM Pengembangan dada Ns. Syita
27-07- kedalaman, usaha napas) simetris, WOB (-). RR terakhir 18
2022 - Monitor bunyi nafas tambahan (mis. x/menit. Range RR 19-28 x/menit.
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi SpO2 terakhir 100%. Range SpO2 99-
kering) 100%
- Monitor sputum (jumlah, warna, - Terdapat suara rongki di kedua lapang
aroma) paru
- Posisikan pasien semifowler atau - Suction oral: putih, saliva, cair, banyak.
fowler - Memposisikan pasien semifowler 40
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu derajat
- Lakukan penghisapan lendir kurang - Melakukan fisioterapi dada
dari 15 detik - Melakukan suction
-
2. - Monitor tanda dan gejala perdarahan - produksi drain/24 jam tanggal Ns. Syita
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin 27/07/2022 jam 06.00 terakhir 85 ml
sebelum dan setelah kehilangan darah (drain stump spleen sinistra 5 ml
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, serosanguinous, drain pelvic floor
fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau dextra 80 ml kekuningan. produksi
platelet) drain kumulatif +1018 ml)
- Monitor monitor tanda-tanda vital - (21/07) Nilai PT/APTT : 1.0x/0.9x
ortostatik - ABP terakhir 159/67 (98) mmHg. Range
- Anjurkan meningkatkan asupan Sistolik 132-159 mmHg. Range
makanan dan vit K Diastolik 63-80 mmHg, Range MAP 87-
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol 102 mmHg. HR terakhir 109 x/menit.
perdarahan, jika perlu Range HR 109-115 x/menit Dobutamin
1 mcg/kgBB/min dan Amiodarone 300
mg/24 jam
- Kolaborasi dengan gizi: (Enteral: MC
RTP 3x30 kkal )
3. - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Pasien memegang abdomen bagian Ns. Syita
frekuensi, kualitas, integritas nyeri. kanan Ketika merasakan nyeri
- Identifikasi skala nyeri - Skala nyeri dengan skor BPS 4/12
- Identifikasi respon nyeri non verbal - Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Identifikasi factor yang memperberat - Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
dan memperingan nyeri - Menganjurkan passion untuk istirahat
- Berikan teknik non farmakologis untuk - Fasilitasi pasien dengan mengingat
mengurangi rasa nyeri tuhan dan mengatur pola nafas untuk
- Fasilitasi istirahat dan tidur mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk - Kolaborasi dengan dokter obat nyeri:
mengurangi rasa nyeri paracetamol 3x1 gr (IV)
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.
4. - Monitor tanda dan gejala infeksi local - Suhu terakhir 36.8 derajat celcius. Ns. Syita
dan sistemik Range suhu 36.8-37.2 derajat celciu
- Batasi jumlah pengunjung - Pasien berada di ruangan icu non covit
- Berikan perawatan kulit pada area tanpa ada kunjungan keluarga
edema - Melakukan cuci tangan 6 langkah 5
- Cuci tangan sebelum dan sesudah moment
kontak dengan pasien dan lingkungan - Teknik aseptic dipertahankan
pasien - Memposisikan pasien miring kanan dan
- Pertahankan teknik aseptif miring kiri setiap 2 jam sekali
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 - Kolaborasi dengan dokter pemberian
jam atau sesuai kondisi pasien meropenem 3x1 gr
- Kolaborasi pemberian antibiotic
5. - Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti - Kesadaran CM, GCS E4M6V5. Pupil Ns. Syita
penurunan kesadaran, hipotensi +2/+2, dengan Icunes 0.2
ortostatik, gangguan keseimbangan, mcg/kgbb/jam. Kekuatan otot atas
gangguan penglihatan) 4444/4444, bawah 3333/3333
- Identifikasi resiko jatuh sekali setiap - Tidak ada kejadian jatuh selama dinas
shift siang
- Hitung resiko jatuh dengan - Skor MFS 50 (Risiko Tinggi Jatuh)
menggunakan skala, jika perlu - Roda tempat tidur terkunci dengan baik
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi - Handrail terpasang dengan baik
roda selalu dalam kondisi terkunci - Posisi tempat tidur dalam posisi
- Pasang handrail tempat tidur terendah
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
EVALUASI

NO DIAGNOSA HARI/TGL EVALUASI TTD


Bersihan jalan nafas tidak S: Ns. Syita
efektif - Pasien mengatakan mulut terasa penuh, seperti ada dahak yang mengganjaldi leher
O:
- Suction oral: Suction oral: putih, saaliva, cair, banyak.

A:
- Bersihan jalan nafas tidak efek tidak terjadi

P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Resiko perdarahan S: Ns. syita
- Sulit di kaji
O:
- produksi drain/24 jam tanggal 27/07/2022 jam 06.00 terakhir 85 ml (drain stump spleen sinistra 5 ml
serosanguinous, drain pelvic floor dextra 80 ml kekuningan. produksi drain kumulatif +1018 ml)
-
A:
- Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
- Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu

Nyeri akut S: Ns syita


- Pasien mengatakan nyeri di area perut sebelah kiri menjalar sampai ke dekat pusar, skala nyeri 5/12,
nyeri dirasakan hilang ketika di beri obat anti nyeri
O:
- Pasien memegang abdomen bagian kiri Ketika merasakan nyeri
- Skala nyeri dengan skor BPSNI 5/12
- Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
-
A:
- Nyeri akut tidak terjadi
P:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Resiko infeksi S: Ns syita
- Pasien mengatakan badan dingin, tidak ada rasa panas
0:
- Suhu terakhir 36.8 derajat celcius. Range suhu 36.8-37.2 derajat celciu
-
A:
- Resiko infeksi tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptif
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Kolaborasi pemberian antibiotic

Resiko jatuh S: Ns syita


- Pasien mengtakan tidak ada kejadian jatuh SMRS
O:
- Kesadaran CM, GCS E4M6V5. Pupil +2/+2, dengan Icunes 0.2 mcg/kgbb/jam. Kekuatan otot atas
4444/4444, bawah 3333/3333
- Skor MFS 50 (Risiko Tinggi Jatuh)
-

A:
- Resiko jatuh tidak terjadi
P:
- Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti penurunan kesadaran, hipotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan)
- Identifikasi resiko jatuh sekali setiap shift
- Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala, jika perlu
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah

-
IMPLEMENTASI HARI KE TIGA

N HARI/TGL TINDAKAN RESPON/HASIL TTD


O
1. Kamis/ - Identifikasi adanya kelelahan otot - Tidak ada kelelahan otot bantu Ns.
28-07- bantu pernafasan pernafasan, WOB (-) Syita
2022 - Monitor status respirasi dan - On Ventilator mode P-CMV PEEP 7, RR
oksigenasi (mis. Frekuensi dan 14, PC 11, Trigger 2.0, Ins Time 1.2,
kedalaman nafas, penggunaan otot FiO2 50%. Menghasilkan Minute
bantu nafas, bunyi nafas tambahan, Volume 5.9-6.3 L/mnt. Tidal Volume
saturasi oksigen) 409-452 ml. Range Ppeak konstan 19
- Mempertahankan kepatenan jalan cmH2O, Range EtCO2 4.7-4.9 kPa.
nafas Pengembangan dada simetris,
- Berikan posisi semifowler atau fowler Terdengar suara napas ronchi di semua
- Fasilitasi pengubahan posisi lapang paru, WOB (-). RR terakhir 17
senyaman mungkin x/menit. Range RR 14-17x/menit. SpO2
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman terakhir 100%. range SpO2 konstan
dan upaya nafas 100%.
- Monitor pola nafas - Jalan nafas paten, balon mengembang
- Monitor adanya produksi sputum dengan cuff 30 cmH2o
- - Pasien diposisikan semifowler 35
derajat
- Memposisikan pasien dengan nyaman
- Suction oral: Warna putih saliva,
konsistensi cair, produksi banyak.
Suction ETT: putih, produksi kental,
jumlah banyak
2. - Monitor pola nafas (frekuensi, - Pengembangan dada simetris, Ns.
kedalaman, usaha napas) Terdengar suara napas ronchi di Syita
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. semua lapang paru, WOB (-). RR
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi terakhir 17 x/menit. Range RR 14-
kering) 17x/menit. SpO2 terakhir 100%. range
- Monitor sputum (jumlah, warna, SpO2 konstan 100%.
aroma) - Terdapat suara rongki di kedua lapang
- Posisikan pasien semifowler atau paru
fowler - Suction oral: Warna putih saliva,
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu konsistensi cair, produksi banyak.
- Lakukan penghisapan lendir kurang Suction ETT: putih, produksi kental,
dari 15 detik jumlah banyak
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum - Memposisikan pasien semifowler 35
penghisapan endotrakeal derajat
- Melakukan fisioterapi dada
- Melakukan suction
- Memberikan hiperoksigenasi sebelum
melakukan suction
3. - Monitor tanda dan gejala perdarahan - produksi drain/24 jam tanggal Ns.
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin 28/07/2022 jam 06.00 terakhir 85 ml Syita
sebelum dan setelah kehilangan darah (drain stump spleen sinistra 4 ml
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, serosanguinous, drain pelvic floor
fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau dextra 4 ml kekuningan. produksi drain
platelet) kumulatif +1064 ml) .
- Monitor monitor tanda-tanda vital - (21/07) Nilai PT/APTT : 1.0x/0.9x
ortostatik - ABP terakhir 136/62 (87) mmHg. Range
- Anjurkan meningkatkan asupan Sistolik 110-155 mmHg. Range
makanan dan vit K Diastolik 60-73 mmHg, Range MAP 81-
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol 97 mmHg. HR terakhir 79 x/menit.
perdarahan, jika perlu Range HR 76-82 x/menit NE 0.04
Mcg/Kgbb/Min, Dobutamin 3
mcg/kgBB/min dan Amiodarone 300
mg/24 jam.
- Kolaborasi dengan gizi: MC RTP
6x100kkal (60ml)
4. - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Pasien memegang abdomen bagian Ns. Syita
frekuensi, kualitas, integritas nyeri. kanan Ketika merasakan nyeri
- Identifikasi skala nyeri - Skala nyeri dengan skor BPS 5/12
- Identifikasi respon nyeri non verbal - Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Identifikasi factor yang memperberat - Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
dan memperingan nyeri - Menganjurkan passion untuk istirahat
- Berikan teknik non farmakologis untuk - Fasilitasi pasien dengan mengingat
mengurangi rasa nyeri tuhan dan mengatur pola nafas untuk
- Fasilitasi istirahat dan tidur mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk - Kolaborasi dengan dokter obat nyeri:
mengurangi rasa nyeri paracetamol 3x1 gr (IV)
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.
5. - Monitor tanda dan gejala infeksi local - Suhu terakhir 36.7 derajat celcius. Ns.
dan sistemik Range suhu 36.7-36.9 derajat celcius Syita
- Batasi jumlah pengunjung - Pasien berada di ruangan icu non covit
- Berikan perawatan kulit pada area tanpa ada kunjungan keluarga
edema - Melakukan cuci tangan 6 langkah 5
- Cuci tangan sebelum dan sesudah moment
kontak dengan pasien dan lingkungan - Teknik aseptic dipertahankan
pasien - Memposisikan pasien miring kanan dan
- Pertahankan teknik aseptif miring kiri setiap 2 jam sekali
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 - Kolaborasi dengan dokter pemberian
jam atau sesuai kondisi pasien meropenem 3x1 gr
- Kolaborasi pemberian antibiotic
6. - Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti - Kesadaran CM, GCS E4M4Vett. Pupil Ns.
penurunan kesadaran, hipotensi +2/+2, dengan Icunes 0.2 Syita
ortostatik, gangguan keseimbangan, mcg/kgbb/jam, Miloz 1mg/jam STOP.
gangguan penglihatan) Kekuatan otot atas 4444/4444 bawah
- Identifikasi resiko jatuh sekali setiap 2222/2222
shift - Tidak ada kejadian jatuh selama dinas
- Hitung resiko jatuh dengan malam
menggunakan skala, jika perlu - Skor MFS 50 (Risiko Tinggi Jatuh)
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi - Roda tempat tidur terkunci dengan baik
roda selalu dalam kondisi terkunci - Handrail terpasang dengan baik
- Pasang handrail tempat tidur - Posisi tempat tidur dalam posisi
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
terendah

EVALUASI

NO DIAGNOSA HARI/TGL EVALUASI TTD


Gangguan ventilasi Kamis S: Na. Syita
spontan 28/07/2022 - Pasien sulit di kaji
O:
- On Ventilator mode P-CMV PEEP 7, RR 14, PC 11, Trigger 2.0, Ins Time 1.2, FiO2 50%. Menghasilkan
Minute Volume 5.9-6.3 L/mnt. Tidal Volume 409-452 ml. Range Ppeak konstan 19 cmH2O, Range EtCO2
4.7-4.9 kPa. Pengembangan dada simetris, Terdengar suara napas ronchi di semua lapang paru, WOB (-).
RR terakhir 17 x/menit. Range RR 14-17x/menit. SpO2 terakhir 100%. range SpO2 konstan 100%.
A:
- Gangguan ventilasi spontan tidak terjadi
P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Bersihan jalan nafas S: Ns. Syita
tidak efektif - Sulit di kaji
O:
- Suction oral: Warna putih saliva, konsistensi cair, produksi banyak. Suction ETT: putih, produksi kental,
jumlah banyak.
A:
- Bersihan jalan nafas tidak efek tidak terjadi

P:
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Posisikan pasien semifowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Resiko perdarahan S: Ns. Syita
- Sulit di kaji
O:
- produksi drain/24 jam tanggal 28/07/2022 jam 06.00 terakhir 85 ml (drain stump spleen sinistra 4 ml
serosanguinous, drain pelvic floor dextra 4 ml kekuningan. produksi drain kumulatif +1064 ml)
A:
- Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor koagulasi (mis. PT, aPTT, fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
- Monitor monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
Nyeri akut S: Ns syita
- Sulut di kaji
O:
- Pasien memegang abdomen bagian kanan Ketika merasakan nyeri
- Skala nyeri dengan skor BPS 5/12
- Pasien mengerutkan wajah dan gelisah
- Nyeri diperberat ketika pasien gelisah
-
A:
- Nyeri akut tidak terjadi
P:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Resiko infeksi S: Ns syita
- Sulit di kaji
0:
- Suhu terakhir 36.7 derajat celcius. Range suhu 36.7-36.9 derajat celcius
A:
- Resiko infeksi tidak terjadi
P:
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptif
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Kolaborasi pemberian antibiotic
Resiko jatuh S: Ns syita
- Sulit di kaji
O:
- Kesadaran CM, GCS E4M4Vett. Pupil +2/+2, dengan Icunes 0.2 mcg/kgbb/jam, Miloz 1mg/jam STOP.
Kekuatan otot atas 4444/4444 bawah 2222/222
A:
- Resiko jatuh tidak terjadi
P:
- Identifikasi faktor resiko jatuh (seperti penurunan kesadaran, hipotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan)
- Identifikasi resiko jatuh sekali setiap shift
- Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala, jika perlu
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah

Anda mungkin juga menyukai