Anda di halaman 1dari 14

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Vulnus Apernum
Nyeri Akut
- Pasien mengeluh nyeri pada bagian
b.d agen
kepala dan tangan yang tebacok.
Traumatic jaringan
cedera
- O : Nyeri diarasakan pada area luka
biologis
sobek
Terputusnya jaringan
(D.0077)
- P : nyeri saat luka sobek kontuintas
- Q : Nyeri cekit-cekit
- R : Nyeri pada bagian kepala dan Kram abdomen
tangan sebelah kanan
- S : skala nyeri 6 Kerusakan syyaraf
perifer
- T : terus menerus
- V : diharapkan dapat berkurang
Stimulasi
setelah dilakukan pengobatan
neurotransmitter
DO :
- KU : lemah
Nyeri Akut
- Kesadaran : composmentis
- GCS : 456
- Tampak luka sayatan/robek
- Pasien tampak meringis kesakitan
- TD : 145/88
- RR : 20 x/menit
- SPO2 : 98% on nasal canul
- N : 77 x/menit
- S : 36,3
2. DS: Vulnus Apernum Gangguan
- Pasien mengeluh kesakitan pada
integritas kulit
area kepala dan tangan yang
Traumatic jaringan b.d kerusakan
terbacok
jaringan kulit
- Pasien sulit menggerakkan jari
Kerusakan jaringan (D.0192)
kelingking kulit
DO:
- KU lemah
Rusaknya barrier
- Tampak darah yang keluar terus pertahanan primer
menerus
- Tampak terdapat luka Gangguan Intergritas
sayatan/robekan pada kepala dan kulit
tangan
- Luka pada kepala kurang lebih 7
cm dan luka pada area tangan
kurang lebih 15 cm
- TD : 145/88
- RR : 20 x/menit
- SPO2 : 98% on nasal canul
- N : 77 x/menit
- S : 36,3
3. DS : Vulnus Apernum Resiko Syok b.d
- Pasien mengeluh kesakitan pada
pendarahan
area kepala dan tangan yang
Traumatic jaringan (D.0039)
terbacok
DO :
Kerusakan pembuluh
- KU lemah
darah
- Tampak darah yang keluar terus
menerus
Darah terus keluar
- Tampak terdapat luka
sayatan/robekan pada kepala dan
Perdarahan
tangan
- Luka pada kepala kurang lebih 7
Resiko Perdarahan
cm dan luka pada area tangan
kurang lebih 15 cm
- TD : 145/88
- RR : 20 x/menit
- SPO2 : 98% on nasal canul
- N : 77 x/menit
- S : 36,3
- Hb : 14,2
4. DS: Vulnus Apernum Resiko Infeksi
- b.d kerusakan
DO :
integrits kulit
- KU lemah Traumatic jaringan
(D.0142)
- Tampak darah yang keluar terus
menerus Kerusakan jaringan
kulit
- Tampak terdapat luka
sayatan/robekan pada kepala dan
Rusaknya barrier
tangan
pertahanan primer
- Luka pada kepala kurang lebih 7
cm dan luka pada area tangan
Terpapar lingkungan
kurang lebih 15 cm

Resiko Infeksi
Masalah Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d agen cedera biologis (D.0077)
2. Gangguan integritas kulit b.d kerusakan jaringan kulit (D.0192)
3. Resiko pendarahan b.d trauma (D.0012)
4. Resiko Infeksi b.d kerusakan integritas kulit (D.0142)
INTERVENSI

DIAGNOSA
NO KRITERIA HASIL EKSPETASI INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d agen SLKI : membaik SIKI
Manajemen nyeri (I. 08238)
cedera biologis
Manajemen Nyeri
Observasi
(D.0077)
(L.08066)
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,,
1. Keluhan Nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2-5 2. Identifikasi skala nyeri
3. Monitor keberhasilan terapi
2. Meringis menurun 3-
5 Terapeutik
3. Gelisah menurun 4. Berikan Teknik non farmakologis untuk nyeri(mis.
Tarik npa dalam
3-5
5. Fasilitasi istirahat tidur

Edukasi
6. Jelaskan penyebab, priode, dan pemicu nyeri
7. Jelaskan strategi meredakan nyeri

Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
2. Gangguan integritas SLKI : Membaik SIKI
Perawatn Luka (I. 06202)
kulit b.d kerusakan
jaringan kulit Integritas Kulit dan Observasi
(D.0192) Jaringan (L14125) 1. Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, ukuran,
1. Perfusi jaringan warna)
meningkat 2. Monitor tanda-tanda infeksi
3. Monitor keberhasilan terapi
2-5
2. Nyeri menurun 2-5 Terapeutik
3. Perdarahan menurun 4. Lepaskan plester dan balutan secara perlahan
5. Cukur rambut disekitar daerah luka
2-5
6. Bersihkan denga cairan NaCl
4. Kemerahan menurun 3-
5
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian analgesik dan antibiotikk, jika
perlu
2. Resiko SLKI : Membaik SIKI
Pencegahan Pendarahan (L.02067)
pendarahan b.d Tingkat pendarahan
a) Observasi
proses keganasan (L.01004)
1. Monitor tanda dan gejala pendarahan
(D.0012) 1. Pendarahan anus 2 -
2. Monitor tanda-tanda vital
5 membaik/menurun
3. Monitor hematokrit/hemoglobin sebelum atau
2. Kognitif membaik sesudah pendarahan
3-5 b) Terapeutik
3. Tekanan darah 4. Pertahan bed rest selama pendarahan
membaik 3-5 5. Batasi tindakan invasive
4. Distansi abdomen c) Edukasi
mebaik 3-5
6. anjurkan melaporkan jika terjadi pendarahan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal : 31 Oktober 2023

Tanggal Tanggal
DX Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
/waktu /waktu
Nyeri Akut b.d 11 1. Mengidentifikasi lokasi (kepala dan 11 S:
Novem Novem
agen cedera tangan), karakteristik, durasi terus - Pasien mengatakan nyeri
ber ber
biologis 2023 menerus, frekuensi, kualitas (cekit- 2023 pada bagian perut
(D.0077) (18.57) cekit), intensitas nyeri (19.35) berkurang.
2. Mengidentifikasi skala nyeri (6) - O : Nyeri dirasakan
3. Memonitor keberhasilan terapi kurang lebih 1 minggu
4. Memberikan Teknik non - P : nyeri saat dan setelah
farmakologis untuk nyeri edukasi BAB
mengenai teknik napas dalam - Q : Nyeri ditusuk-tusuk
5. Memfasilitasi istirahat tidur berkurang
6. Menjelaskan penyebab (luka - R : Nyeri pada bagian
sayatan/robekan bekas dibacok), perut dan anus
7. Menjelaskan strategi meredakan - S : skala nyeri 2
nyeri (pemberian analgesik : - T : hilang timbul
metamizole) - V : diharapkan dapat
berkurang setelah
dilakukan pengobatan
O:
- KU : Lemah
- Kesadaran : composmentis
- GCS : 456
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- TD : 102/73
- RR : 22 x/menit
- SPO2 : 98% on nasal
canul
- N : 112 x/menit
- S : 36,4
A : Nyeri akut belum teratasi
P : Intevensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi
(kepala dan tangan kanan),
karakteristik, durasi terus
menerus, frekuensi,
kualitas (cekit-cekit),
intensitas nyeri
- Mengidentifikasi skala
nyeri (2)
- Memonitor keberhasilan
terapi
- Memberikan Teknik non
farmakologis untuk nyeri
edukasi mengenai teknik
napas dalam
- Memfasilitasi istirahat
tidur
- Menjelaskan penyebab
(luka sayatan atau robekan
bekas dibacok)
- Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
(pemberian analgesik :
Metamizole)
1. Memonitor karakteristik luka (mis. S:
Sobekan bekas bacok, ukuran : - Pasien mengeluh kesakitan
kepala kurang lebih 7 cm dan pada area kepala dan tangan
tangan kurang lebih 15 cm, warna yang terbacok
merah segar) O:
- KU lemah
2. Memonitor tanda-tanda
- Tampak darah yang
infeksi keluar terus menerus
3. Melepaskan plester dan - Tampak terdapat luka
balutan secara perlahan sayatan/robekan pada
4. Mencukur rambut disekitar daerah kepala dan tangan
luka - Luka pada kepala kurang
5. Membersihkan denga cairan NaCl lebih 7 cm dan luka pada
6. Mengkolaborasi pemberian area tangan kurang lebih
analgesik dan antibiotik, 15 cm
Metamizole - TD : 102/73
- RR : 22 x/menit
- SPO2 : 98% on nasal
canul
- N : 112 x/menit
- S : 36,4
- Hb : 14,2
A : Gangguan Integritas Kulit
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor karakteristik
luka (mis. Sobekan bekas
bacok, ukuran : kepala
kurang lebih 7 cm dan
tangan kurang lebih 15 cm,
warna merah segar)
2. Memonitor tanda-
tanda infeksi
3. Melepaskan plester
dan balutan secara
perlahan
4. Mencukur rambut disekitar
daerah luka
5. Membersihkan denga
cairan NaCl
6. Mengkolaborasi pemberian
analgesik dan antibiotik,
Metamizole
11 1. Memonitor tanda dan gejala 11 S:
Resiko
Novem Novem
pendarahan -
pendarahan ber ber
2023 2. Memonitor tanda-tanda vital 2023 DO:
b.d proses
- KU lemah
3. Memonitor hemoglobin (14,2)
keganasan (18.57) (19.35)
- Pasien tampak pucat
4. Mempertahan bed rest selama
(D.0012)
- TD : 102/73
pendarahan
- RR : 22 x/menit
5. Membatasi tindakan invasive - SPO2 : 98% on nasal
6. Menganjurkan melaporkan jika canul
terjadi pendarahan - N : 112 x/menit
- S : 36,4
- Hb : 14,2
A : Resiko pendarahan belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor tanda dan
gejala pendarahan
- Memonitor tanda-tanda
vital
- Memonitor hematokrit
(20,10)/hemoglobin (6,20)
Mempertahan bed rest
selama pendarahan
- Membatasi tindakan
invasive
- Menganjurkan
melaporkan jika terjadi
pendarahan

Anda mungkin juga menyukai