Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA

BERAT DI RUANG HCU RSU KABUPATEN TANGERANG


Dianjurkan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Kritis
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

NAMA : FITRIA HANDAYANI N


NIM : P27901119022
KELAS : 3A D-III KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D-111 KEPERAWATAN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA RINGAN DI
RUANG HCU RSU KABUPATEN TANGERANG

Kasus : TN. A pada tanggal 12 Oktober 2021 pada pukul 15.10 Wib. Pasien dibawa ke rumah
sakit dengan post kecelakaan motor vs motor dan kepala terbentur aspal. Pasien sempat tidak
sadarkan diri selama +- 10 menit, tidak ada kejang, muntah proyektil. Pasien masuk ke ruang
HCU dengan diagnosa cedera kepala. CT scan EDH Tanda-tanda vital pasien nadi 100x/menit,
TD 140/70 mmHg, CRT >3 detik, saturasi 95%, RR 27x/menit.

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : TN. A
Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
No. RM : 221816
Diagnosa medis : Cidera Kepala
Tgl pengkajian : 13 Oktober 2021
Jam : 07:30 wib
Tgl MRS : 12 Oktober 2021

Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. F
Umur : 29 tahun
Alamat : Kp. Kelapa
Hubungan dengan pasien : Istri Pasien
2. Primary Survey
Kesadaran : Delirium
Keluhan utama : Penurunan kesadaran
Airway : Jalan nafas paten, tidak ada obstruksi
Breathing :Nafas spontan, gerakan dinding dada simetris, RR 27x/menit, tak
ada retraksi dinding dada, irama nafas dangkal, pola nafas irregular dan terdengar suara
wheezing.
Circulation : Nadi teraba lemah, frekuensi 100x/menit, TD 140/70 mmHg, CRT >3
detik, akral teraba hangat, terdapat pendarahan di kepala bagian belakang, dan pasien
tampak pucat
3. Secondary survey
Disability : GCS 15
Exposure : Terdapat fraktur di kaki kanan dan beberapa luka pada wajah dan
ekstremitas, terdapat abrasi, kontursio dan laserasi di beberapa bagian tubuh.
Five Intervensi :
 Saturasi O2 : 95%
 Pemasangan NGT : Terpasang NGT
 Hasil laboraturium :
o Pemeriksaan Darah
o Tanggal : 30-03-21
o SGOT : 391 U/L ( Normal 3 – 8 )
o SGPT : 114 U/L ( Normal 10 – 35 )
o Kreatinin : 0,8 mg/dl ( Normal Laki-laki 0,9 – 1,3 )
o Hemoglobin : 10,1 g/dl ( Normal laki-laki 14,0 – 17,5 )
o Leukosit : 13,2 103/ul ( Normal 4,5 – 14,5 )
o Hematocrit : 32,1 % ( Normal 40 – 52 )
o Trombosit : 103 103/ul ( Normal 150 – 450 )
 Pemeriksaan radiologi :
o Thorax
o Cruris Dextra
 Terapi Medis :
o Infus Nacl 20 tpm
o Ceftriaxone 2x1
o Ranitidine 2x1
o Manitol 500 ml
o Ondan Sentron 2 x 1
o Keren 3x1
o Citicolin 2x1
o Piracetam 1x1
4. Give Comfort
Pengkajian Nyeri
 Provokes : Pasien mengatakan nyeri pada bagian belakang kepala, nyeri akan hilang
atau membaik jika pasien menarik rambutnya. Sakit ini membuatnya kesulitan untuk
tidur.
 Quality : Pasien mengatakannyeri seperti tertimpa benda berat.
 Radiates : Pasien mengatakan sakitnya hanya pada kepala bagian belakang
saja.
 Saverety : Pasien terlihat nyeri pada skala 8
 Time : Nyeri muncul secara tiba-tiba dan terus menurus.
5. Head to toe
Focus pengkajian pada daerah trauma
 Kepala dan wajah :
 Inspeksi : terdapat luka dan perdarahan di kepala bagian belakang, dan
beberapa luka lecet di wajah, mata simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik,
mukosa bibir kering
 Leher : tidak ada edema, terdapat trauma servikal
 Dada :
- Inspeksi : benuk dada simetris, taka da lesi, taka da hyperpigmentasi
- Palpasi : tactil vocal ppremitus teraba
- Perkusi : tidak terkaji
- Auskultasi : terdengar suara wheezing
 Abdomen dan pinggul :
- Inspeksi : abdomen simetris, terdapat beberapa lesi, bentuk datar
- Auskultasi : peristaltic usus 7x/menit
- Perkusi : tak terkaji
- Palpasi : tak terkaji

 Ekstremitas
- Atas : akral dingin, CRT>3 detik, turgor kulit buruk, terdapat infus
ditangan kanan
- Bawah : warna kulit pucat, terdapat fraktur di kaki kanan, tidak ada lesi,
akral teraba hangat.

B. Analisa Data
Nama : TN. A No : 168118
Umur : 28 Tahun Ruangan : HCU

No Tgl/jam Data Fokus Etiologi Masalah


1 DS:
Tn. A mengatakan nyeri
dibagian belakang kepala
P: nyeri akibat cedera kepala
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian kepala
S: skala nyeri 8
T: nyeri hilang timbul

DO:
- Pasien tampak meringis Agen pencedera fisik Nyeri akut
dan menahan nyeri (D.0077)
- Pasien tampak sesekali
memegangi kepalanya
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tegang
- Pasien tampak sulit
tidur
- TD: 140/70 mmHg
2 DS: Cedera kepala Resiko Perfusi
Tn.Al mengatakan nyeri Sereberal tidak
dibagian kepala efektif (D.0017)
P: akibat cedera kepala
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian kepala
S: skala nyeri
T: nyeri hilang timbul

DO:
- GCS: 13
- CT scan EDH
- Pasien tampak meringis
dan menahan nyeri
- Pasien tampak sesekali
memegangi kepalanya
- TD: 140/70 mmHg
3 DS:
Tn. Al mengatakan telah
menjalankan operasi
dikepalanya
Efek prosedur invasif Resiko infeksi
DO: (D.0142)
- Tampak luka operasi
dikepala pasien
- Tampak luka lecet di
lutut
- S: 36.8℃
TD: 140/70 mmHg
N: 100 x/menit
RR: 27 x/menit
Saturasi: 95%

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut (D.0077) berhubungan dengan agen pencedera fisik


2. Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017) berhubungan dengan cedera kepala
3. Resiko infeksi (D.0142) berhubungan dengan prosedur invasif dan gangguan integritas
jaringan kulit
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil intervensi
1 Nyeri akut Setalah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri (L08238)
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 8 jam Observasi
agen pencedera fisik diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi,
menurun dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi
- Meringis menurun frekuensi, kualitas, skala,
- Sikap protektif menurun dan intensitas nyeri
- Gelisah menurun 2. Identifikasi respon nyeri
- Frekuensi nadi membaik non verbal
- Pola tdur membaik Terapeutik
- Tekanan darah membaik 3. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
5. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian
analgetik bila perlu

2 Resiko perfusi Setelah dilakukan tindakan Manajemen peningkatan


serebral tidak efektif keperawatan selama 1 x 8 jam TIK(L06198)
berhubungan dengan diharapkan resiko perfusi 1. Monitor tanda dan gejala
cedera kepala serebral tidak efektif tidak peningkatan TIK
terjadi dengan kriteria hasil : 2. Monitor MAP
1. Tekanan intrakanial 3. Hindari pemberian cairan
menurun hiptonik
2. Sakit kepala menurun 4. Berikan posisi semi
3. Gelisah menurun fowler
4. Kecemasan menurun 5. Cegah terjadinya kejang
edukasi
6. Latih teknik relaksasi
7. Kolabotasi dalam
pemberian sedasi jika
perlu
8. Kolaborasi pemberian
deuretik osmosis
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan infeksi (I.14539)
keperawatan selama 1 x 8 jam Observasi
tingkat infeksi tidak terjadi / 1. Monitor tanda dan gejala
menurun dengan kriteria hasil : infeksi
1. Kebersihan meningkat 2. Batasi pengunjung
2. Bengkak menurun 3. Lakukan perawatan kulit
3. Kemerahan menurun 4. Pertahankan teknik
4. Nyeri menurun aseptic
Edukasi
5. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
6. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Kolaborasi
7. Kolaborasi untuk
pemberian antibiotic
IMPLEMENTASI

Hari/tgl/jam No Implementasi Evaluasi proses


diagnosa
kep
1 1. Mengkaji lokasi, S:
karakteristik, durasi, Pasien mengatakan nyeri sudah
frekuensi, kualitas, skala mulai berkurang
dan intensitas nyeri
2. Mengkaji respon nyeri O:
nonverbal - Meringis berkurang
3. Memberikan teknik - Gelisah berkurang
nonfarmakologis untuk - Pasien tampak lebih
mengurangi nyeri rileks
4. Memfasilitasi istirahat dan - Skala nyeri 4
tidur
5. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2 1. memonitor tanda dan S:
gejala peningkatan TIK Pasien mengatakan “nyeri
2. mengukur tanda-tanda dikepala masih terasa, namun
vital sedikit berkurang”
3. memberikan posisi head Pasien mengatakan tidak
up muntah lagi
4. mengobservasi terjadinya
kejang O:
5. melatih teknik relakasi - pasien tampak lebih
6. memberikan mannitol 20 nyaman
% 150 cc lewat infus - RR: 22 x/menit
TD: 120/70 mmHg
N: 80 x/menit
3 1. Memonitor karakteristik S:
luka Pasien megatakan tidak
2. Mengkaji tanda-tanda merasakan tanda anda infeksi
infeksi Pasien mengatakan mengerti
3. Membersihkan dan atas penjelasan perawat
merawat luka dengan
antiseptic O:
4. Mengganti perban luka - Luka tampak bersih
5. Menjelaskan tanda-tanda - Tidak ada tanda tanda
infeksi infeksi
6. Menganjurkan makan
TKTP
7. Memberikan injeksi
cefitaxim 1gr IV
EVALUASI

Hari/tgl/jam No Evaluasi Paraf


Diagnosa
kep
1 S:
Pasien mengatakan nyeri dikepala masih
terasa, namun sedikit berkurang
- P: nyeri akibat cedera kepala
- Q: nyeri nyut nyutan
- R: nyeri pada bagian kepala
- S: skala nyeri 4
- T: nyeri hilang timbul

O:
- Meringis berkurang
- Gelisah berkurang
- Pasien tampak lebih rileks
- TD: 120/70 mmHg
- N: 80 x.menit
- RR: 22 x/menit
- S: 36,3
A: masalah keperawatan nyeri akut teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Berikan tekniknonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik
S:
Pasien mengatakan nyeri dikepala masih
terasa namun sedikit berkurang.

O:
- nyeri ringan dengan skala nyeri 4
- tidak ada muntah
- kesadaran apatis, GCS 15
- TD: 120/70 mmHg
N: 80 x/menit
S: 36,3
RR: 22 x/menit
A: masalah keperawatan resiko perfusi
serebral tidak efektif belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda dan gejala peningkatan
TIK
- Berikan posisi baring kepala lebih
tinggi
- Berikan cairan mannitol 20% lewat
infus

S:
Pasien mengatakan tidak ada tanda tanda
infeksi
O:
- Tidak tampak kemerahan pada luka
- Tidak tampak pembengkakan pada
luka
- Skala nyeri 4
- TD: 120/70 mmHg
N: 80 x/menit
S: 36,3
RR: 80 x/menit
A: masalah k eperawatan resiko infeksi sudah
teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda tanda infeksi
- Rawat luka tiap hari
- Berikan antibiotik kolaborasi dengan
dokter

Anda mungkin juga menyukai