R
DENGAN TENSION PNEUMOTHORAKS
DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT
Disusun Oleh :
DWI NINGRUM PERTIWI
203203023
A. PENGKAJIAN
Sumber Data : Primer dan Sekunder
Tanggal masuk IGD : 28 Juni 2021
Tanggal/jam Pengkajian : 28 Juni 2021/10.00 WIB
Diagnosis Medis : Tension Pneumothoraks
Keluhan Utama : Sesak Napas
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Alamat : Yogyakarta
2. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway : jalan napas tidak tersumbat, suara napas hipersonor,
b. Breathing : RR 30x/menit, takipnea, gerakan dada tidak simetris, menggunakan
otot bantu napas,Terpasang nasal kanul 3 Lpm.
3. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. SAMPLE
Tanda & gejala Ada jejas di daerah dada kanan, deviasi trachea
ke kiri, distensi vena jugularis (+), hasil suara
napas menjauh di paru sebelah kanan, perkusi
didapatkan hipersonor pada paru sebelah kanan,
dan di bagian tibia dextra terdapat luka robek
Alergi Tidak ada riwayat alergi obat maupun makanan
Pengobatan Tidak ada pengobatan khusus yang pasien jalani
sebelumnya
Riwayat penyakit Keluarga mengatakan pasien tidak pernah
masa lalu mengalami kecelakaan berat seperti sekarang ini
dan juga tidak ada riwayat penyakit kronis dan
akut sebelumnya seperti hipertensi dan DM.
P: pekak
A: BJ I BJ II reguler
A: BU tidak dikaji
P: tidak dikaji
P: tidak dikaji
Genetalia Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada darah pada rektum
Ekstremitas Perdarahan (-), oedem (-), terdapat lesi pada tibia dextra
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium (Kimia Darah)
Tanggal 28 Juni 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Glukosa sewaktu 150 mg/dl 70-140
Ureum 32 mg/dl 10-50
Kreatinin 1,00 mg/dl 0,5-1,2
SGOT 23 u/L 0-31
SGPT 14 u/L 0-32
K 41 Mmol/L 3,4-5,4
Na 145 Mmol/L 135-155
Cl 99 Mmol/L 95-108
HbsAg Negatif
WBC 14,59 10^3/uL 4,8-10,8
RBC 3,99 10^3/uL 4,2-5,4
HGB 10,3 g/dL 12-16
HCT 32,6 % 37-47
3) Hasil Rontgen, USG, Echo Cardiogram, EEG, EMG, CT SCAN dll (tidak ada)
Interpretasi:
Kesimpulan:
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Pola napas tidak efektf Hambatan upaya napas
DO:
Terdapat jejas di dada
Klien tampak sesak
Klien menggunakna otot
bantu napas
Gerakan dada tidak
simetris
Thakipnea
RR : 30x/m
2 DS: Nyeri akut Agen pencedera fisik
(Trauma)
Klien mengatakan nyeri di
bagian dada
P : Nyeri dirasakan dada
sebelah kanan, akibat
benturan, akan hilang
jika beristirahat
Q : Nyeri dirasakan seperti di
tusuk-tusuk
R :Nyeri dirasakan didada
sebalah kanan
S : Skala nyeri 6
T :Nyeri hilang timbul
DO:
Klien tampak
meringis
Klien memegang
daerah yang nyeri
Terdapat jejas di dada
klien
1 Pola napas tiak efektif Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas I.01011
b/d Hambatan upayaSetelah dilakukan tindakan 1x8 jam diharapkan pola napasObservasi
tidak efektif klien dapat teratasi dengan, 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
napas Kriteria hasil: 2. Monitor bunyi napas (mis, gurgling, mengi, wheezing, rhonki
Penggunaan otot bantu napas dari skala 4 menjadi 2 kering)
Frekuensi pernapasan dari skala 4 menjadi 2
Dispnea dari skala 4 menjadi 2 Terapeutik
3. Posisikan semi fowler atau fowler
Skala : 4. Berikan oksigen bila perlu
Meningkat = 1
Cukup meningkat = 2 Edukasi
Sedang = 3 -
Cukup menurun = 4
Menurun = 5 Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu
6. Kolaborasi pemasangan WSD
P: lanjutkan intervensi
- monitor pola napas
- monitor bunyi napas
P: lanjutkan intervensi
- Identifikasi Nyeri
- Fsilitasi istirahat dan tidur
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik
P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Membatasi pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan