Diajukan Oleh :
MUHSHANAH
22/498854/PKU/20301
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan merupakan suatu cara
yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam berbagai ilmu. Pendidikan
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa
maupun negara. Kemajuan suatu negara juga dapat ditentukan oleh tingkat prestasi
akademiknya dalam pendidikan (Biremanoe, 2021). Pendidikan juga dapat dicapai secara
formal dan informal. Pendidikan formal seperti di perguruan tinggi diperlukan untuk
menghasilkan individu yang kreatif. Perguruan tinggi merupakan suatu tempat dimana
Menurut KBBI (2008), mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi.
berbagai tuntutan yang nantinya dapat membantu mereka untuk beradaptasi dengan
beradaptasi dengan sistem pendidikan, metode belajar dan keterampilan sosial yang
yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab yang harus
dipenuhi baik selama masa studinya maupun setelah menyelesaikan studinya. Mereka
perkuliahan, menghadapi kompleksitas materi perkuliahan yang semakin sulit dari tahun
ke tahun, beradaptasi sosial di lingkungan kampusnya dan juga memenuhi harapan untuk
meraih pencapaian prestasi akademik (Hananda, 2023). Mahasiswa tidak akan lepas dari
kebutuhan untuk menyelesaikan tugas akademik dan kegiatan lainnya, baik kegiatan
akademik seperti belajar, kuliah, mengerjakan tugas atau tugas akhir maupun non-
akademik seperti organisasi mahasiswa dan bekerja (Saputra & Prahara, 2020).
faktor yang mempengaruhi tingkat stress akademik mahasiswa. Stress karna akademik
bukanlah masalah sepele, karena jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan
permasalahan psikologis bagi mahasiswa (Hananda, 2023). Aslan & Akturk (2018)
menyatakan bahwa bila dibandingkan dengan populasi umum dan siswa dalam disiplin
mental lebih tinggi di mahasiswa keperawatan. Menurut B & Hamzah (2020) Mahasiwa
organisasi atau kegiatan lainnya karena mahasiswa laki-laki yang terbatas. Penelitian
Kountul et al. (2018) menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki tidak mudah mengalami
stres dibandingkan dengan perempuan. Hal ini karena laki-laki yang dituntut untuk lebih
masalah.
Stres akademik tidak hanya dialami oleh mahasiswa sarjana namun juga dialami
kuliah, lingkungan baru, kondisi finansial, hubungan dengan anggota keluarga, masalah
di tempat kerja dan juga urusan rumah tangga (Hardayati et al., 2023)
Mahasiswa pascasarjana yang sudah berumah tangga atau menikah tentu saja
mempunyai peran ganda. Melaksanakan peran sebagai mahasiswa semakin sulit jika
berbagai hal, misalnya tekanan pada peran, keterbatasan waktu yang dimiliki mahasiswa,
serta sulitnya menyesuaikan prioritas waktu antar kuliah dan rumah tangga (Fristania,
2021). Beberapa mahasiswa ada juga yang memilih untuk tidak melanjutkan studinya dan
lebih memilih menghilang menutup diri dari lingkungan, fokus menjalani kehidupan
barunya sebagai ibu rumah tangga karena ingin fokus pada anak dan ada pula karna
akibat kurangnya dukungan sosial (Hananda, 2023). Hal ini menjadikan tingkat stres
pada mahasiswa yang sudah berumah tangga lebih tinggi daripada mahasiswa yang
Menurut Ribeiro et al. (2018) stres memiliki hubungan negatif terhadap kualitas
hidup mahasiswa melalui berbagai kerusakan aspek yang berhubungan dengan fisik dan
mental. Dampak lebih lanjut dari stres pada mahasiswa dapat bersifat langsung dan tidak
langsung meningkatkan risiko bunuh diri melalui regulasi emosi kepercayaan diri
sangat dibutuhkan untuk menurunkan stres yang dialami oleh mahasiswa Pascasarjana
keperawatan. Ada beberapa cara untuk menurunkan stress baik itu secara farmakologi
namun sudah banyak juga terapi non-farmakologi yang dapat digunakan. Salah satu
terapi non-farmakologi adalah dengan melakukan terapi yoga dimana yoga adalah teknik
yang melibatkan relaksasi, meditasi dan serangkaian latihan fisik yang dilakukan
bersamaan dengan pernapasan untuk mencapai kenyamanan fisik, mental, sosial dan
spiritual (Khairunnisa, 2018). Fokus aktivitas dari senam yoga yakni seluruh pikiran
dalam mengontrol panca indra dan tubuh secara keseluruhan. Manfaat yoga yaitu
mengurangi nyeri, serta memberikan ketenangan batin (Munawarah & Triariani, 2019).
kinerja mental dan keseimbangan kepribadian antara mahasiswa. yoga juga dipercaya
dapat meningkatkan stres manajemen, kesehatan pada mahasiswa, mengurangi stres yang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pujiastuti et al., 2022)
dimana data yang diperoleh menunjukkan hasil bahwa sesudah diberikan intervensi
senam yoga paling banyak responden berada pada tingkat stres ringan artinya terjadi
penurunan tingkat stres pada responden. Dampak positif yang ditimbulkan seperti
perasaan tegang, lebih mudah dan nyenyak saat tidur dan menekan nafsu makan.
Penelitian Siska (2021) menyatakan bahwa Hatha Yoga berpengaruh dalam penurunan
stres lansia dimana sebelum dilakukan yoga 3 responden dinyatakan stress ringan, 10
respondes stress sedang dan 7 responden stress parah. Tingkat stress setelah diberikan
Hatha Yoga didapatkan hasil 20 responden mengalami penurunan tingkat stress menjadi
stres normal.
menunjukkan kecemasan dan tingkat depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok kontrol (p=0,033, p<0,001). Menurut penelitian Miyoshi (2019) Skor rata-rata
kuesioner untuk "reaksi stres psikologis dan fisik" menunjukkan stress menurun secara
signifikan setelah sesi yoga kelompok. Selain itu, skor rata-rata tingkat stres menurun
secara signifikan lebih rendah setelah 4 minggu latihan yoga mandiri di rumah
(2018) mengatakan bahwa tingkat stress pada kelompok yang telah diberikan Yin Yoga
populasi yang akan diteliti adalah mahasiswi Magister Keperawatan. Hasil studi
aktif adalah sebanyak 153 orang mahasiswa yang terbagi dari angkatan 2023 sebanyak 57
orang, angkatan 2022 sebanyak 58 orang dengan perincian 13 orang mahasiswa laki-laki
dan 45 mahasiswa perempuan serta angkatan 2021 sebanyak 38 orang dengan perincian 7
keperawatan yang sudah berumah tangga. 6 mahasiswi dari angkatan 2021, 18 Mahasiswi
dari angkatan 2022 dan 12 mahasiswi dari angkatan 2023. Berdasarkan hasil pencarian
literatur ditemukan beberapa penelitian yang telah meneliti tentang pengaruh yoga dalam
penurunan stres namun belum ada literatur yang meneliti pengaruh yoga dalam
Oleh karena itu, setelah pertimbangan terkait besarnya masalah yang ada serta
belum ditemukannya penelitian mengenai pengaruh terapi yoga dalam penurunan stres
pada mahasiswi yang sudah berumah tangga terutama pada mahasiswa Magister
Keperawatan. Peneliti merasa tertarik untuk meneliti ‘pengaruh pemberian senam yoga
dalam penurunan stres pada mahasiswi Magister Keperawatan yang sudah berumah
B. Rumusan Masalah
Stres merupakan kondisi yang dialami oleh manusia ketika kenyataan tidak sesuai
dengan harapan yang diinginkan. Stres dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
aktivitas yang tidak seimbang, tekanan dari dalam diri sendiri, dan perasaan cemas. Stres
adalah hal yang bisa terjadi kepada semua orang atau kelompok yang berada dibawah
tekanan. Mahasiswa adalah salah satu kelompok yang rentan mengalami stres karena
adanya aktivitas-aktivitas yang mereka kerjakan seperti tugas kuliah, kegiatan organisasi
dan tugas akhir. Tingkat stres lebih tinggi dialami oleh mahasiswa perempuan Hal ini
karena laki-laki yang dituntut untuk lebih kuat daripada wanita, sehingga laki-laki lebih
perasaannya dalam menghadapi suatu masalah. Tingginya stres pada mahasiswa tentu
saja sangat berpengaruh dimana stres memiliki dampak yang negatif pada kesehatan fisik
sudah menikah dikarenakan adanya peran ganda antara menjadi mahasiswa dan menjadi
ibu rumah tangga. Peran ganda yang dialami oleh mahasiswi magister keperawatan
menjadi pemicu tingkat stres dikarenakan sulitnya membagi waktu dan prioritas antara
Hal ini memerlukan perhatian lebih sehingga perlu adanya terapi yang mudah
dilakukan baik secara individu ataupun kelompok, sehingga dapat mengurangi tingkat
stress. Salah satu terapi yang dapat diberikan adalah terapi senam yoga yang tidak
individu.
Berdasarkan dari latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“apakah ada pengaruh pemberian senam yoga dalam penurunan tingkat stres pada
Mada Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain adalah sebagai
berikut:
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi, bahan bacaan dan
wawasan pengetahuan.
3. Bagi Keperawatan
diaplikasikan ke Masyarakat.
4. Bagi Masyarakat
penurunan stress
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa mengenai pengaruh pemberian senam yoga dalam penurunan tingkat stres yang pernah dilakukan
antara lain:
1 Five-week yin yoga- Desain penelitian ini Hasil penelitian Perbedaan dua Kedua penelitian ini
based interventions menggunakan menunjukkan bahwa penelitian ini ada pada sama-sama mempunyai
decreased plasma Randomize control tingkat stress pada jumlah kelompok variabel yang sama yaitu
adrenomedullin and trial dimana partisipan kelompok yang telah partisipan dimana pada stres.
increased dibagi menjadi 3 diberikan Yin Yoga and penelitian Daukantaite Kedua penelitian ini
psychological health in kelompok Mindfullness menurun et al dibagi menjadi 3 sama-sama memberikan
stressed adults: A secara signifikan dari pada kelompok partisipan terapi yang sama yaitu
randomized controlled kelompok control (p = sedangkan pada senam Yoga.
trial (Daukantaitė et .012) penelitian ini dibagi
al., 2018) menjadi 2 kelompok
partisipan.
2 A randomized trial of Penelitian ini Hasil penelitian Perbedaan dua Kedua penelitian ini
yoga for stress and menggunakan desain menunjukkan bahwa penelitian ada pada sama-sama mempunyai
substance use among penelitian paralel dalam 3 bulan partisipan partisipan dimana variabel yang sama yaitu
people living with HIV dengan rasio alokasi yang mengikuti Yoga partisipan di penlitian stres.
in reentry (Wimberly et 1:1 mengatakan bahwa stres Wimberly et al adalah Kedua penelitian ini
al., 2018) mereka berkurang [F pasien yang terkena sama-sama memberikan
(1,59)=9.24, p<.05] HIV sementara terapi yang sama yaitu
partisipan pada senam Yoga.
penelitian ini adalah Kedua penelitian ini
Mahasiswi Magister sama-sama memiliki
Keperawatan yang kelompok kontrol
sudah berumah tangga
3 Managing job stress Penelitian ini Hasil penelitian Perbedaan kedua Kedua penelitian ini
among teachers of menggunakan desain a menunjukkan bahwa penelitian ini adalah sama-sama mempunyai
children with autism group randomize patrtisipan yang berada pada intervensi yang variabel yang sama yaitu
spectrum disorders A Waitlist control dalam kelompok Y-CBT( diberikan. Penelitian stres.
randomized controlled (WLC) dengan pre- Yoga and Cognitive Akanaeme memberikan Kedua penelitian ini
trial of cognitive test, post-test, dan Behaviour Therapy) intervensi berupa sama-sama memberikan
behavioral therapy follow-up penilaian. mengalami penurunan kolaborasi antara Yoga terapi yang sama yaitu
with yoga (Akanaeme Partisipan secara acak yang signifikan (t dan Cognitive senam Yoga.
et al., 2021) dimasukkan ke dalam (27)=16.89, P=.000, behavioural therapy Kedua penelitian ini
kelompok intervensi CI=71.24, 90.13 sementar sedangkan penelitian ini sama-sama memiliki
yang diberikan Y-CBT partisipan yang berada menggunakan intervensi kelompok kontrol
dan ke dalam dalam kelompok WLC Yoga saja.
kelompok Waitlist (Waitlist Control) tidak
(kontrol) menunjukkan penurunan
stres yang signifikan.
4 Pengaruh Senam Yoga Jenis penelitian yang Hasil penelitian Perbedaan kedua Kedua penelitian ini
Terhadap Penurunan digunakan dalam menunjukkan bahwa penelitian aini ada pada sama-sama mempunyai
Tingkat Stres pada penelitian ini adalah sebelum dan sesudah partisipan dimana pada variabel yang sama yaitu
Mahasiswa Tingkat pra-pasca test dengan intervensi Senam Yoga penelitian Pujiastuti et stres.
akhir dalam Menyusun penelitian (one-group terhadap tingkat stres al partisipan merupakan Kedua penelitian ini
Skripsi (Pujiastuti et pre-post test design). didapatkan nilai mahasiswa sarjana sama-sama memberikan
al., 2022) Pada design ini berdasarkan uji statistic tingkat akhir sedangkan terapi yang sama yaitu
terdapat pre-test Wilcoxon Sign Rank Test partisipan pada senam Yoga.
sebelum diberi diperoleh p value = 0,0001 penelitian ini adalah Kedua penelitian ini
perlakukan dengan (p<0,05). Hasil tersebut mahasiswa Magister sama-sama memiliki
menggunakan menunjukkan terdapat Keperawatan yang kelompok kontrol.
kuesioner.Pengambilan pengaruh yang bermakna sudah berumah tangga. Kedua penelitian ini
sampel dalam senam yoga terhadap sama-sama mempunyai
penelitian ini tingkat stres mahasiswa responden mahasiswa.
menggunakan non- tingkat akhir dalam
probability sampling menyusun skripsi di
dengan simple random STIKes Santa Elisabeth
sampling merupakan Medan.
suatu cara
pengambilan sampel
dimana tiap anggota
populasi diberikan
kesempatan
5 Pengaruh Senam Penelitian ini Berdasarkan uji statistik Perbedaan kedua Kedua penelitian ini
Asthanga Yoga menggunakan desain menggunakan uji penelitian ini ada pada sama-sama mempunyai
Terhadap Penurunan Quasy Experimental Wilcoxon Signed Ranks partisipan dimana pada variabel yang sama yaitu
Tingkat Stres pada dengan rancangan One Test diperoleh hasil bahwa penelitian Salean et al stres.
Mahasiswa Fakultas GroupPre and Post nilai tingkat signifikansi p partisipan merupakan Kedua penelitian ini
Kedokteran di Test Design. Metode = 0,000 atau p< 0,05 yang mahasiswa sarjana sama-sama memberikan
Universitas Nusa pengambilan sampel menunjukkan bahwa kedokteran sedangkan terapi yang sama yaitu
Cendana (Salean et al., menggunakan teknik terdapat pengaruh yang partisipan pada senam Yoga.
2020) stratified random signifikan antara senam penelitian ini adalah Kedua penelitian ini
sampling Ashtanga Yoga terhadap mahasiswa Magister sama-sama memiliki
penurunan tingkat stres Keperawatan yang kelompok kontrol.
pada mahasiswa Fakultas sudah berumah tangga Kedua penelitian ini
Kedokteran Universitas sama-sama mempunyai
Nusa Cendana (p = 0,000 responden mahasiswa.
atau p< 0,05) serta terdapat
penurunan tingkat stres
sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan senam
Ashtanga Yoga
6 Efektivitas Terapi Yoga Metode penelitian ini Dari hasil literature review Perbedaan dari kedua Kedua penelitian ini
pada Stres Kerja dengan melakukan beberapa artikel dapat penelitian ini terletak sama-sama mempunyai
Perawat Jiwa (Martani pencarian artikel disimpulkan bahwa ada pada jenis penelitian variabel yang sama yaitu
& Yosep, 2022) dengan topik bebrapa intervensi yang dimana penelitian stres.
intervensi stress kerja dilakukan pada stres kerja Martani dan Yosep Kedua penelitian ini
pada perawat Jiwa perawat jiwa. dan dari adalah oenelitian sama-sama memberikan
dengan metode yang hasil literatur review Kualitatif sedangkan terapi yang sama yaitu
digunakan adalah didapatkan banyaknya penelitian ini adalah senam Yoga.
metode kualitatif pada tenaga medis di bagian penelitian kuantitatif. Kedua penelitian ini
data base internasional mental care yang stres Perbedaan juga terdapat sama-sama memiliki
yaitu pubmed. akibat kerja, dari hasil pada partisipan kelompok kontrol.
Riset design literature review ada penelitian dimana
menggunakan beberapa intervensi yang partisipan penelitian
pendekatan diberikan pada perawat Martani dan Yosep
Randomized Control jiwa terkait stress kerja adalah perawat yang
Trial (RCT) namun yang efektif bekerja di rumah sakit
inggris, Tahapan digunakan yaitu terapi jiwa sedangkan
pemilihan artikel yoga terbukti efektif pada partisipan penelitian ini
menggunakan panduan perawat jiwa atau tenaga adalah mahasiswi
Preferred Reporting medis yang stres kerja. Magister Keperawatan
Items for Systematic yang sudah berumah
Reviews and Meta tangga.
Analysis (PRISMA)
yang meliputi 5
langkah yaitu
mendefinisikan kriteria
kelayakan,menentukan
sumber informasi,
pemilihan literatur,
pengumpulan data dan
pemilihan item data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Stres Mahasiswa
yang disebabkan oleh situasi sulit atau menekan. Stres adalah respons alami
manusia yang mendorong kita untuk mengatasi tantangan dan ancaman dalam
hidup kita. Setiap orang mengalami stres sampai tingkat tertentu (WHO,
Stressor pada stress dapat berasal dari sumber yaitu lingkungan, tubuh, dan
aman dan harga diri (Giyarto, 2018). Dalam dunia pendidikan atau yang
sering terjadi dilingkungan sekolah atau kampus, stres yang sering dialami
oleh mahasiswa sering disebut sebagai stres akademik. Stres akademik itu
sendiri adalah stres yang dialami siswa yang bersumber dari proses
dibandingkan antara siswa dan mahasiswa, stres akan cenderung dihadapi dan
kecemasan, depresi, kualitas tidur yang buruk, kinerja akademik yang buruk,
penggunaan alkohol dan penyalahgunaan zat, mengurangi kepuasan dan
tetapi kondisi stress juga dapat terjadi disetiap saat sepanjang kehidupan.
Menurut Robbins dalam Cahyono (2019) sumber stres dibagi menjadi tiga
faktor, yaitu :
1) Faktor lingkungan
2) Faktor individual
kepribadian.
3) Faktor organisasional
termasuk desain pekerjaan, kondisi kerja dan tata letak kerja. Tuntutan
a) Jenis Kelamin
c) Intelegensi
akan lebih tahan terhadap sumber stres dari pada mahasiswa yang
kondisi keluarga. Baik itu dari orang tua atau dari anak, suami atau
e) Faktor ekonomi
f) Strategi koping
d. Tahapan Stres
berikut :
1) Stres tahap 1
Tahap ini ditandai dengan stres ringan dan dan biasanya disertai
2) Stres tahap 2
3) Stres tahap 3
meningkat.
d) Insomnia
4) Stres tahap 4
cukup besar
rutin sehari-hari
5) Stres tahap 5
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam tahap 5
meningkat
6) Stres tahap 6
d) Pingsan
e. Tingkat Stres
merupakan reaksi yang muncul dari hal-hal yang ditemui dalam kehidupan
1) Stres ringan
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur,
seperti banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan. Situasi
stres ringan berlangsung beberapa menit atau beberapa jam saja. Stres
santai
2) Stres sedang
stres sedang yaitu situasi yang tidak terselesaikan dengan rekan, anak
yang sakit, atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga. Ciri-
ciri stres sedang yaitu sakit perut, mules, otot-otot terasa tengang,
3) Stres berat
Stres berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dapat
1) Dampak fisik
c) Anxiety disorder
d) Kelelahan kronik
2) Dampak emosional
hal
3) Dampak kognitif
terdiri dari 10 pertanyaan dan dapat mengevaluasi tingkat stres beberapa bulan
yang lalu dalam kehidupan subjek penelitian. Perceived stress scale ini akan
sebagai berikut :
0 = Tidak pernah
2 = kadang-kadang
3 = cukup sering
4 = sangat sering
memasangkan atau memanfaatkan.” Konsep penyatuan juga berasal dari yuj, hal
ini mendefinisikan bahwa yoga berarti “proses menyatukan pikiran, tubuh, dan
Dalam arti yang lebih luar, tujuan akhir yoga adalah realisasi diri. Tradisi yoga
yang luas menawarkan banyak praktik, ekspresi dan jalan menuju kesatuan
holistik dan realisasi diri (Golden, 2020). Senam Yoga adalah suatu latihan yang
melibatkan aktivitas fisik dan pernapasan. Senam yoga juga dinilai dapat
Senam yoga memiliki ciri-ciri yang membedakan dari latihan fisik yang
lain. Salah satu cirinya adalah penekanan napas dalam senam yoga. Dalam latihan
menenangkan keadaan mental dan fungsi fisik. Hal inilah yang melatarbelakangi
yoga dianggap sebagai terapi untuk kondisi psikosomatis (Gupta & Telles, 2021)
b. Manfaat Yoga
Ada beberapa manfaat senam yoga yang dapat dirasakan secara fisik
1) Fleksibilitas
Stretch pada yoga tidak hanya untuk otot tapi untuk seluruh sel-sel tubuh
2) Kekuatan
Beberapa gaya yang ada pada senam yoga dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot, membangun kekuatan tubuh bagian atas. Hal ini penting
3) Postur
lebih baik. Manfaat lain dari yoga adalah meningkatkan kesadaran diri kita.
Kesadaran tinggi ini memberikan anda peringatan jika anda bungkuk atau
4) Pernafasan
Sebagian besar gaya yoga menekankan pada dalam dan panjangnya nafas
Anda. Hal ini juga yang merangsang respons relaksasi yang akan berlawanan
5) Mengurangi stres
pikiran yang sering stres menjadi lebih tenang. Gaya yoga lainnya juga
Hampir setiap peserta yang mengikuti kelas yoga merasa lebih bahagia dan
puas. Penelitian baru-baru ini mengeksplorasi efek dari yoga pada depresi,
7) Kesehatan jantung
Yoga telah lama dikenal untuk menurunkan tekanan darah dan memperlambat
pada orang yang hipertensi, penyakit jantung dan stroke. Yoga juga telah
prilaku manusia. Jika manusia memiliki pikiran yang baik maka manusia
tersebut memiliki prilaku yang baik atau senaliknya, maka dari itu pikiran
c. Jenis-Jenis Yoga
Menurut Golden (2020) beberapa jenis senam yoga yang dapat dilakukan
1) Ashtanga Yoga
Ashtanga Yoga adalah gaya yoga yang kuat, didirikan oleh Sri K. Pattabhi
Dalam kelas Ashtanga yoga latihan postur ini disebut mengikuti salam
matahari dan variasinya. Postur yang semakin menantang mengikuti salam
2) Desikachar/Viniyoga
Latihan ini menekankan pada gerakan masuk dan keluar dari postur dengan
napas dan kemudian menahan asana. Yoga jenis ini sering mencakup
3) Hatha Yoga
Menurut sejarawan yoga, Amy Vaughn istilah “hatta” berarti “kekuatan” dan
merupakan kombinasi dari “ha” atau halaman, dan “tha” atau bulan. Hal ini
meditasi.
4) Panas/Bikram
Yoga ini dilakukan di ruangan yang bersuhu hingga 104°F. Ada 26 postur
dan akhir. latihan yoga ini akan memberikan rasa segar, fleksibel dan
5) Iyengar
Tidak banyak pose yang ditawarkan dalam sesi ini. Yoga gaya Iyengar adalah
modifikasi dan alat peraga untuk membuat yoga dapat diakses oleh semua
Kundalini yang berarti ular melingkar. Potensi dan energi terletak ditulang
energi untuk memenuhi tujuan hidup kita. Yoga kundalini ini mengurangi
tingkat stres dan meningkatkan aktivitas di area otak yang merupakan pusat
memori.
7) Restoratif Yoga
Yoga ini didukung oleh alat peraga untuk menumbuhkan relaksasi dan
pengaturan stres di tempat yang gelap, tenang, dan aman. Yoga restoratif ini
Gaya yoga ini memiliki efek menenangkan pada tubuh, pikiran dan nafas.
8) Pranayama
d. Kontraindikasi yoga
,jika yoga dilakukan maka dapat menimbulkan sakit pada perut maka dari itu
kekuatan kandungan
Jika dipaksakan maka akan menimbulkan rasa yang berat pada kaki dan
ulkus duodenum
Beberapa pose yoga melibatkan peregangan dan torsi tubuh yang kuat dapat
meningkatkan risiko cedera atau patah tulang pada tulang yang sudah lemah
Gerakan dalam yoga melibatkan perubahan posisi tubuh yang cepat, seperti
Yoga yang sangat intens atau kompetitif bisa meningkatkan stres atau
dengan tekanan darah rendah mungkin sudah memiliki gejala pusing atau
Beberapa pose senam yoga dapat membuat rasa tidak nyaman pada orang
Orang dengan riwayat fraktur, terutama jika fraktur tersebut belum sembuh
belum sembuh sepenuhnya dapat menjadi lebih parah atau Kembali cedera
jika seseorang melakukan gerakan atau peregangan yang tidak tepat dalam
yoga.
Minimalkan suara yang mengganggu atau putar musik yang tenang. Tidak
nyaman. Saat berlatih bisa menggunakan matras yoga, karpet, atau kursi serta
ruang membantu kita untuk fokus dan memberikan rasa aman dan nyaman
2) Kenakan pakaian yang nyaman
Maksudnya disini adalah pakaian yang memberikan rasa bebas bergerak dan
Pikirkan tentang bagaimana perasaan secara fisik dan mental hari ini, dan cari
pose atau urutan yang membutuhkan perhatian. Lakukan tinjauan visual, latih
urutan dalam pikiran Anda untuk membantu pikiran dan tubuh terhubung
Kesadaran bernapas adalah kunci untuk mengatasi stres dan nyeri. Dalam
latihan yoga, anda bernapas secara sadar seiring dengan gerakannya. Yoga
napas. Napas yang panjang, lambat, dan sadar akan membantu meredakan
guna mencapai suatu keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda di dalam
tubuh (Sindhu, 2015). Beberapa gerakan umum yoga untuk menurunkan stres
1) Warm up (pemanasan)
2) Pranayama
3) Duduk dalam Virasana
7) Virabhadrasana I 3 menit
8) Trikonasana 3 menit
9) Parsvottanasana 2 menit
16) Savasana
B. Landasan Teori
Stres pada mahasiswa atau yang biasa disebut stres akademik merupakan stres
yang dialami siswa yang bersumber dari proses pembelajaran atau hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan belajar. Apabila dibandingkan antara siswa dan mahasiswa,
stres akan cenderung dihadapi dan dirasakan oleh para mahasiswa karena tugas dan
kegaiatan yang diberikan akan lebih berat. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
peningkatan stres pada mahasiswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal meliputi jenis kelamin, karakteristik mahasiswa dan intelegensi sedangkan faktor
Stres menimbulkan dampak yang lumayan serius bagi mahasiswa yaitu dampak
fisik, dampak emosional dan dampak kognitif. Dampak fisik meliputi tidur tidak teratur
(insomnia), kurangnya intensitas istirahat, anxiety disorder dan kelelahan kronik, dampak
emosional meliputi kehilangan rasa nyaman, lebih memilih ‘Flight’ daripada ‘Fight’
dalam menghadapi suatu hal dan sering berpikiran negatif serta dampak kognitif yang
numerik.
pemberian senam yoga. Senam yoga adalah suatu latihan yang melibatkan aktivitas fisik
dan pernapasan. Ada bermacam-macam jenis senam yoga yaitu Ashtanga Yoga, Viniyoga,
Hatha Yoga, Bikram Yoga, Iyengar Yoga, Restorarif Yoga, Kundalini Yoga dan
Pranayama Yoga. Manfaat yoga juga dapat dirasakan pada fisik maupun psikis namun
senam yoga juga memiliki beberapa kontraindikasi sehingga pada beberapa orang yang
memiliki kondisi yang termasuk dari kontraindikasi senam yoga harus berhati-hati dan
Tingkat stres
Penanganan stres
Farmakologis Non-farmakologis
Variabel counfounding:
Mahasiswi magister
keperawatan yang sudah
pernah melakukan senam
yoga
atau kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suatu populasi. Hal
penelitian yang sifatnya masih lemah dan perlu diuji (Heryana, 2020). Hipotesis dalam
1. Terdapat pengaruh dari senam yoga dalam penurunan tingkat stres mahasiswi
2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat stres pada mahasiswi Magister
Keperawatan yang sudah berumah tangga di Universitas Gadjah Mada sebelum dan
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat stres pada mahasiswi
METODE PENELITIAN
Definisi metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2020). Penelitian ini menggunakan penelitian Quasi
experimental, dengan rancangan penelitian pretest-posttest with control group design yang
mengungkapkan hubungan sebab akibat dari suatu perlakukan atau intervensi tertentu (Sugiyono,
2019). Penelitian ini dilakukkan untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap penurunan
tingkat stres pada mahasiswi Magister Keperawatan yang sudah menikah di Universitas Gadjah
Mada.
Pada penilitian ini kelompok intervensi akan diberikan senam yoga sedangkan kelompok
kontrol tidak diberikan senam yoga. Sebelum dilakukan senam yoga kelompok intervensi
maupun kontrol akan diukur tingkat stresnya (pre-test) menggunakan kuesioner PSS-10
(Perceived Stress Scale). Pengukuran tingkat stres pada kelompok intervensi dan kontrol juga
Tabel 3.1 Desain Penelitian Pre-test Post-test with Control Group Design
Kelompok intervensi √ √ √
Kelompok kontrol √ - √
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan setelah ethical approval telah diterbitkan oleh Komisi Etik
1. Populasi penelitian
Menurut Sugiyono (2020) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
Universitas Gadjah Mada yang sesuai dengan kriteria inklusi dari penelitian ini. Data
2. Sampel penelitian
Gadjah Mada yang sudah menikah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
sampel dimana besar sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2019). Terdapat 36
orang responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini dengan kriteria
sudah menikah
b. Kriteria eksklusi
1. Variabel penelitian
2. Definisi operasional
Menurut Azwar (2018), definisi operasional adalah definisi mengenai variabel yang
1 Variabel bebas
Tingkat stres Tingkat stres adalah suatu kusioner PSS 1. Skor 1-14=stres Ordinal
mahasiswi magister rentang respon yang 10 (Perceived ringan
keperawatan dipersepsikan oleh Stress Scale) 2. Skor 15-26=stres
mahasiswa terhadap stimulus sedang
yang diterima dari kehidupan 3. Skor >26= stres berat
akademik yang dapat
mengakibatkan terganggunya
kondisi keseimbangan
individu
E. Instrumen Penelitian
Data primer yang digunakan pada penelitian ini yaitu data yang didapat langsung dari
dibagikan adalah kuesioner tingkat stres yaitu PSS-10 (Perceived Stress Scale) yang
tentang perasaan dan pikiran responden dalam satu bulan terakhir. Unsur yang dinilai
adalah bentuk skoring dengan ketentuan nilai 0 yaitu tidak pernah, 1 yaitu hampir
tidak pernah, 2 yaitu kadang, 3 yaitu pernah, 4 yaitu cukup sering dan 5 yaitu sangat
1-14 dinyatakan stres ringan, 15-26 dinyatakan stres sedang dan >26 dinyatakan stres
berat.
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung dari responden misalkan melalui
dokumen dan orang lain. Data sekunder pada penelitian ini didapatkan dari
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner,
sedangkan uji reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dengan menggunakan objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil
pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2020). Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner
Perceived Stress Scale (PSS-10). Instrument PSS-10 sudah banyak diuji oleh para
Salah satu uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan adalah dari penelitian
Hary (2017) yang berjudul Hubungan antara Kelekatan Terhadap Ibu dengan Tingkat
Stres pada Mahasiswa Perantau dengan responden sebanyak 80 orang. Uji validitas dan
reliabilitas instrumen dilakukan secara random. Hasil uji validitas 10 pertanyaan pada
PSS-10 menggunakan uji validitas konkuren, dimana skala PSS-10 dikatakan berkorelasi
secara sedang didapatkan pula nilai alpha cronbach sebesar 0,81. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa PSS-10 adalah ukuran stres yang valid dan reliabel digunakan di
Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun tahapn yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:
1. Tahap persiapan
Tahap ini dimulai dengan persiapan judul dan topik penelitian dimana judul atau
topik yang sudah di persiapkan akan mendapat persetujuan oleh dosen pembimbing.
2. Tahap pelaksanaan
kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Selanjutnya peneliti akan
melakukan screening terkait riwayat penyakit calon responden guna menghindari hal-
hal fatal jika dilakukan senam yoga. Peneliti juga akan menjelaskan tujuan dan
keperawatan yang sudah menikah untuk menjadi responden. Jika bersedia, maka
calon responden (mahasiswi) akan diberikan surat persetujuan (informed consent) dan
yang berisi pertanyaan (pre-test) yang harus di isi oleh mahasiswi yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan, untuk mendapatkan data dari responden hanya
3. Tahap laporan
Setelah semua data terkumpul, peneliti akan melakukan analisa data dengan cara:
editing yang merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Setelah analisa data dilakukan
bentuk tabel untuk mempermudah peneliti menjabarkan hasil dan pembahasan serta
Informed consent
H. Etika Penelitian
Menurut Heryana (2020) Etika penelitian pada saat ini menggunakan ketentuan
1. Autonomy
Dalam penelitian ini sebelum diberikan perlakuan senam yoga peneliti memberikan
Dalam penelitian ini responden akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok kontrol akan diberikan souvenir dan
3. Benefecience
4. Malefecience
Dalam penelitian ini untuk menghindari kecelakaan pada saat perlakuan yoga maka
keberlangsungan yoga.
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok
1. Analisis univariat
independent. Analisa univariat pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk mencari korelasi atau
pengaruh antara 2 variabel atau lebih yang diteliti. Dalam penelitian ini analisis
penurunan tingkat stres. Pada penelitian ini sebelum dilakukan analisis data, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya data
yang ada. Jika data terdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan uji chi-
square akan tetapi jika data tidak terdistribusi normal maka uji hipotesis
menggunakan uji fisher. Hasil hipotesis dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p≤
0,05.
DAFTAR PUSTAKA
Akanaeme, I. N., Ekwealor, F. N., Ifeluni, C. N., Onyishi, C. N., Obikwelu, C. L., Ohia, N. C.,
Obayi, L. N., Nwaoga, C. T., Okafor, A. E., Victor-Aigbodion, V., Ejiofor, T. E.,
Afiaenyi, I. C., Ekomaru, C. I., & Dike, I. C. (2021). Managing job stress among teachers
of children with autism spectrum disorders: A randomized controlled trial of cognitive
behavioral therapy with yoga. Medicine, 100(46), e27312.
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000027312
Alawiyah, S. (2020). Manajemen Stress Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Era Disrupsi. Jurnal
Kependidikan Islam, 10(2), 1–11.
Aslan, H., & Akturk, U. (2018). Nursing Education Stress Levels of Nursing Students and the
Associated Factors. Annals of Medical Research Publishing Inc. Inonu University School
of Health Public Health Nursing Department.
Azwar, S. (2018). Metode penelitian psikologi. Pustaka Pelajar.
B, H., & Hamzah, R. (2020). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA STIKES GRAHA MEDIKA.
Indonesian Journal for Health Sciences, 4(2), 59. https://doi.org/10.24269/ijhs.v4i2.2641
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep stres akademik siswa. Jurnal Konseling Dan Pendidikan,
5(3), 142–148.
Biremanoe, M. E. (2021). Burn Out Akademik Mahasiswa Tingkat Akhir. 165.
Cahyono, E. W. (2019). The Power of gratitude :kekuatan syukur dalam menurunkan stress
kerja. Deepublish.
Daukantaitė, D., Tellhed, U., Maddux, R. E., Svensson, T., & Melander, O. (2018). Five-week
yin yoga-based interventions decreased plasma adrenomedullin and increased
psychological health in stressed adults: A randomized controlled trial. PLOS ONE, 13(7),
e0200518. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0200518
Fawzy, M., & Hamed, S. A. (2017). Prevalence of psychological stress, depression and anxiety
among medical students in Egypt. Psychiatry Research, 255, 186–194.
Fristania, D. K. (2021). Dinamika Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis Keluarga yang Baru
Menikah di Masa Pandemi Covid-19 di Desa Bedagas RW 5. IAIN Purwokerto.
Giyarto. (2018). Stress pada Mahasiswa Tingkat Akhir Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta dalam Mengerjakan Skripsi [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Golden, B. (2020). Yoga For Holistic Healing Poses & Sequences For Pain and Stres Relief.
Rockridge press.
Gupta, & Telles. (2021). Handbook of Research on Evidance-Based Perspectives on the
Psychophysiology of Yoga and Its Applications. IGI Global.
Hananda, F. R. (2023). Coping Stres Mahasiswa Sudah Berkeluarga dalam Menghadapi Tugas
Akhir Skripsi. Universitas Islam Negri Surakarta.
Hardayati, Y. A., Rizzal, A. F., Kurniati, S. R., Salawali, S. H., & Keliat, B. A. (2023).
Efektivitas Manajemen Stres Multipel terhadap Stres, Burn Out dan Risiko Gangguan
Mental Emosional pada Mahasiswa Pascasarjana Keperawatan. 6(9).
Hary, Z. A. P. (2017). Hubungan antara Kelekatan Terhadap Ibu dengan Tingkat Stres pada
Mahasiswa Perantau [Skripsi]. Universitas Sanata Dharma.
Hawari. (2016). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. FKUI.
Heryana, A. (2020). HIPOTESIS PENELITIAN. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.11440.17927
Iqbal Martani, M., & Yosep, I. (2022). Efektifitas Terapi Yoga pada Stress Kerja Perawat Jiwa.
Jurnal Health Sains, 3(4), 618–627. https://doi.org/10.46799/jhs.v3i4.460
KBBI. (2008). Pengertian Mahasiswa.
KBBI. (2023). Pengertian Pascasarjana.
Khairunnisa. (2018). Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Kecemasan Pada Lansia Di Sanggar
Senam Rm7. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kountul, Y. P. D., Kolibu, F. K., & Korompis, G. E. C. (2018). HUBUNGAN JENIS KELAMIN
DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA DENGAN TINGKAT STRES MAHASISWA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO.
7(5).
Miyoshi, Y. (2019). Restorative yoga for occupational stress among Japanese female nurses
working night shift: Randomized crossover trial. Journal of Occupational Health, 61(6),
508–516. https://doi.org/10.1002/1348-9585.12080
Munawarah, S., & Triariani, Y. (2019). Pengaruh Pemberian Senam Yoga Terhadap
Keseimbangan Statis Pada Lansia. 4(2), 101–107.
Nursalam. (2020). Metode Penlitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
Priyoto, P. (2019). Konsep Manajemen Stres (2nd ed.). Nuha Medika.
Pujiastuti, M., Sinurat, S., & Halawa, M. A. C. (2022). PENGARUH SENAM YOGA
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR
DALAM MENYUSUN SKRIPSI. 11.
Ribeiro, I., Pereira, R., Freire, I., & Casotti, C. (2018). Stress and Quality of Life Among
University Students: A Systematic Literature Review. Heal Product Edu, 4(2).
Salean, T. Y., Nurina, R. L., Wungouw, H. P. L., & Kareri, D. G. R. (2020). PENGARUH
SENAM ASHTANGA YOGA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA.
Saputra, Y. A., & Prahara, S. A. (2020). Hubungan Antara Academic Burnout Dengan
Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yang Bekerja.
Mercu Buana.
Sindhu, P. (2015). Panduan Lengkap Yoga: Untuk Hidup Sehat dan Seimbang. Mizan Qanita.
Siska, N. F., Kep, S., & Kes, M. (2021). PENGARUH HATHA YOGA DALAM PENURUNAN
STRESPADA LANSIA DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA HARAPAN KITA
PALEMBANG.
Sosiady, M. (2020). ANALISIS DAMPAK STRES AKADEMIK MAHASISWA DALAM
PENYELESAIAN TUGAS AKHIR ( SKRIPSI ) STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI MANAJEMEN UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU DAN UNIVERISTAS
INTERNASIONAL BATAM KEPULAUAN RIAU. 11.
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2020). Metode penelitian kuantitatif, kaualitatif, dan kombinasi (mix method) (2nd
ed.). Alfabeta.
Surya, D. P., Suwarsi, S., & Widayati, R. W. (2018). Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Stres
Pada Lanjut Usia Bpstw Yogyakarta Unit Abiyoso. 463–466.
Tomlinson, K. (2021). Yoga poses for stress relief. Ekhart Yoga.
Tripathi, M. N., Kumari, S., & Ganpat, T. S. (2018). Psychophysiological Effects Of Yoga. 1–3.
UHDN, D. (2023). Hidup Sehat Bersama Yoga. Jurnal Yoga Dan Kesehatan, 6(2).
Ulum, M. C. (2018). Stress Dalam Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Semeseter VIII S1
Keperawatan Stikes Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan.
WHO. (2023). Level of Stress [Health].
Wimberly, A. S., Engstrom, M., Layde, M., & McKay, J. R. (2018). A randomized trial of yoga
for stress and substance use among people living with HIV in reentry. Journal of
Substance Abuse Treatment, 94, 97–104. https://doi.org/10.1016/j.jsat.2018.08.001
Wulandari, C. A. (2021). “Pengaruh Pemberian Senam Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Haid
(Dismenorea) Pada Remaja Putri Di DusunTumpangsari Desa Jiyu Kec.Kutorejo
Kab.Mojokerto [Skripsi]. Universitas Bina Sehat.
Yi, L., Lian, Y., Ma, N., & Duan, N. (2022). A randomized controlled trial of the influence of
yoga for women with symptoms of post-traumatic stress disorder. Journal of
Translational Medicine, 20(1), 162. https://doi.org/10.1186/s12967-022-03356-0