Disusun Oleh:
M. Noviantara
203203041
A. PENGKAJIAN
Sumber Data : Pasien dan Data Rekam medis
Tanggal/jam masuk ICU : 15-06-21/03.00 WIB
Tanggal/jam pengkajian : 15-06-21/03.00 WIB
Diagnosa Medis : Post laparatomi dengan perdarahan
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. X
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Yogyakarta
No. RM :-
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. X
Umur : 34 Tahun
Alamat : Yogyakarta
Hubungan : Istri pasien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama:
Nyeri abdomen dikanan bawah di bagian luka bekas operasi
laparatomi terlihat meringis kesakitan dan memegang area luka
serta pasien merasa lemas (P : sayatan post laparatomi luka terasa
nyeri kerika digerakan dan terasa lebih nyaman ketika tirah baring
dan tarik napas dalam, Q: nyeri seperti tertusuk tusuk, R: pada
area abdomen kanan bawah, S: skala nyeri 6, T: nyeri hilang
timbul dan datang sewaktu waktu/mendadak dan kurang lebih
selama 5 menit, ) dan terjadi perdarahan post operasai laparatomi
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien menyatakan sebelum di bawa ke rumah sakit klien
mengalami nyeri pada bagian abdomen dan demam selama 3 hari.
Pada tanggal 13 Juni 2021 klien di bawa ke IGD rumah sakit
untuk ranap. Pada tanggal 14 Juni 2021 pasien dijadwalkan
operasi laparatomi. Setelah operasi keadaan pasien memburuk dan
sempat kembali ke bangsal tetapi dengan pertimbangan keadaan
ttv klien memburuk TD 100/70 MmHg, HR 100xmenit, suhu
tubuh klien 38ºc dan terjadi perdarahan pasca oprasi, hasil lab
memburuk. klien lemas dan terjadi perdarahan sehingga pasien
membutuhkan perawatan yang intensif, pasien kemudian di
pindahkan ke ruang icu pada tanggal 15 juni 2021. Keadaan saat
ini pasien merasakan nyeri terdapat perdarahan post laparatomi
H1, klien tampak lemas dan suhu tubuh naik menjadi 38,0ºc.
ADL pasien di bantu seperti perawatan diri seperti mandi, untuk
makan klien bisa mandiri sedangkan toileting pasien terpasang
kolostome dan kateter.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Klien tidak pernah di rawat dan tidak memiliki riwayat
pembedahan
d. Riwayat penyakit keluarga :
Klien menyatakan tidak mempunya riwayat penyakit keluarga
3. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Tidak terdapat pembengkakan atau memar pada
bagian kepala
Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor dan
berespon terhadap cahaya.
Hidung simetris terlihat bersih dan tidak ada
sumbatan
Telinga simetris, tidak ada pembengkakan, telinga
bersih
Mukosa tampak kering, mulut sedikit kotor, tidak
ada stomatitis.
Gigi masih lengkap
Inspeksi :
- tidak ada kebiruan luka atau jejas di area
dada
- incus cordis tidak terlihat
Palpasi :
- denyut jantung teraba kuat, tidak ada nyeri
tekan
Perkusi :
- suara pekak dan tidak terdapat adanya
pembengkakan jantung
Auskultasi :
- suara jantung S1 dan S2 normal
Abdomen Inpeksi:
- terlihat adanya luka sayatan dibagian
sebelah kanan lokasi pembedahan panjang
luka 5cm dan terpasang drain pada tanggal
14-06-21 pasca laparatomi terpasang pada
area abdomen kanan untuk memonitor
perdarahan dan terpasang kolostomi pada
taanggal 14-06-20 tidak ada iritasi pada
bagian kolostomi dan selalu diberikan
perawatan.
Auskultasi: bising usus 10x/menit
Perkusi :-
Palpasi: masih ada nyeri di sekitar pembedahan
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN
Hemoglobin 7.2 12.0-16.0 g/dl
Leokosit 22,42 4.00-11.00 10^3/ul
Eritrosit 3,92 3,90-5,50 10^6/ul
Trombosit 110 150-450 10^3/ul
MPV 7,3 6,5-12.00 fL
Hematocrit 34.6 37.0-47.0 Vol%
RBC 1,93 3.90-5.50 m/mm3
MCV 79.0 80-100 fl
MCH 28,1 22-34 Fl
RDW 49,9 35,0-56,0 fL
HitungJenis
Eosinofil 1 2-4 %
Basophil 0 0-1 %
Batang 3 2-5 %
Segment 84 51-67 %
Limfosit 12 20-35 %
Monosit 1 4-8 %
Kimia Klinik
FungsiHati
SGOT 24 <37 u/l
SGPT 28 <41 u/l
FungsiGinjal
Ureum 117 17-43 mg/dl
Kreatinin 4.56 0.90-1.30 mg/dl
Diabetes
GDS 113 80-200 mg/dl
6. TERAPI OBAT
No Jenis Terapi Dosis Rute Indikasi
1 Tranfusi darah 2 klp Iv Untuk mengatasi kehilangan darah
pada tubuh
2 Paracetamol 800mg IV Digunakan sebagai obat penurun
panas
3 Ranitidine 500 IV Mengurangi produksi asam lambung
mg/inj sehingga dapat mengurangi rasa
nyeri uluhati.
4 Ketorolak IV 30mg/ Ketorolac adalah golongan obat
8 jam nonsteroidal anti-inflammatory drug
(NSAID) yang bekerja dengan
memblok produksi substansi alami
tubuh yang memnyebabkan
inflamasi. Efek ini membantu
mengurangi bengkak, nyeri, atau
demam.
5 Cefriaxone IV 1 g/ 8 Ceftriaxone adalah obat antibiotik
jam yang digunakan untuk mengatasi
berbagai infeksi bakteri. Obat ini
bekerja dengan cara membunuh
bakteri dalam tubuh.
6 NaCl IV 500 cc Merupakan garam yang berperan
penting dalam memelihara tekanan
osmosis darah dan jaringan dan untuk
mengembalikan keseimbangan
elektrolit pada dehidrasi.
7. CAIRAN
Waktu/ jam Intake Output Balance
Parentral : 1000 cc Urin : 600 cc 1200.cc – 1700 cc =
Entral : 200 cc IWL : 900 cc -500cc
Lain-lain : Muntah : -
Tot : 1.200cc Darah/ drain :200
Lain-lain :
Tot : 1700cc
B. ANALISA DATA
ANALISA DATA
N
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
O
1 DS Risiko perdarahan faktor resiko
Pasien menyatakan
laparatomi
bahwa post operasai
laparatomi H1
Pasien menyatakan darah
masih keluar lewat drain
Pasien menyatakan lemas
DO
Jumlah darah kluar dari
drain 200 cc
Klien tampak lemas
Nilai hb, rbc, mcv turun
2 DS Hipertermi Penyakit
Klien menyatakan badan
terasa hangat
DO
Suhu tubuh klien 38,0ºc
Badan klien teraba hangat
3 DS :
Pasien mengatakan
merasakan nyeri
S : nyeri sekala 5
DO :
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Resiko Perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan Pencegahan perdarahan
berhubungan dengan risiko perdarahan klien dapat teratasi, dengan kriteria hasil: 1. Monitor dengan ketat risiko perdarahan ang terjadi pada
proses pengobatan Blood lose severity pasien
1. kehilangan darah yang terlihat dari 4 ke skala 5 2. Catat nilai hemoglobin dan hematokrit pasien
2. ttv dari 4 ke 5 3. Monitor tanda tanda vital pasien
3. hemoglobin dan hematokrit dari 4 ke 5 4. Pertahankan tirah barang baring tetap jika terjadi perdaraha
aktif
Keterangan: 1. Deviasi berat dari kisaran normal, 2. Deviasi cukup berat 5. Berikan produk pengganti darah
dalam kisaran normal, 3. Deviasi sedang dari kisaran normal, 4. Deviasi 6. Intruksika pasien untuk mengenali dan melaporkan tanda
ringan dari kisaran tanda perdarahan
2 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Perawatan Demam
masalah hipertermi klien teratasi dengan criteria hasil 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital klien
Termoregulasi 2. Monitor warna kulit dan suhu
1. Melaporkan kenyamanan suhu dari 3 ke 5 3. Beri obat atau cairan IV (anti piretik, agen anti bacteri
2. Peningkatan suhu kulit dari 3 ke 5 dan anti menggigil)
3. Hepertermi dari 3 ke 5 4. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan
4. Perubahan warna kulit dari 3 ke 5 tergantung pada fase demam (selimut tebal untuk
1: sangat terganggu hipotermi, menyediakan linan atau pakaian ringan untuk
2: banyak terganggu pase bergejolak)
3: cukup terganggu 5. Dorong konsumsi cairan
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu
3 Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan Menejemen Nyeri :
dengan agen fisik nyeri dapat berkurang, dengan kriteria hasil: 1. lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
Kontrol Nyeri karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
1. Mengenali faktor penyebab nyeri dari skala 1 menjadi 5 (1x20 beratnya nyeri dan pencetus nyeri.
menit) 2. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
2. Klien mampu melaporkan nyeri sudah mulai berkurang dari 3. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri,
skala 6 menjadi 4. (3x10 menit ) berapa lama nyeri dirasakan.
3. Klien mampu mengontrol nyeri dengan menggunakan teknik 4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memilih dan
manajemen nyeri yang diajarkan yaitu teknik napas dalam dari mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri farmakologi
skala 1 menjadi 4 (3x15 menit) dan non farmakologi sesuai kebutuhan.
Keterangan: Pemberian nalgesic (2210)
1= tidak pernah menunjukkan 1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri
2= jarang menunjukkan sebelum pemberian obat
3= kadang-kadang menunjukkan 2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
4= sering menunjukkan frekuensi
5= secara konsisten menunjukkan 3. Cek riwayat alergi
Tingkat Nyeri 4. Evaluasi efektivitas kriteria, tanda dan gejala (efek
1. Klien tidak ada ekspresi wajah ketidaknyamanan dari respon samping)
nyeri skala 1 menjadi 5 (3x 10 menit)
2. Nyeri yang dilaporkan dari skala 3 menjadi 5 (3x 20 menit)
3. Klien memiliki tekanan darah dalam batas normal (120/80
mmHg) dari skala 3 ke 5 (3x 10 menit)
Keterangan:
1= deviasi berat dari kisaran normal
2= deviasi yang cukup berat dari kisaran normal
3= deviasi sedang dari kisaran normal
4 Risiko infeksi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan Perawatan area sayatan
kerusakan integritas jaringan kulit pasien berkurang dengan kriteria hasil: 1. Observasi luka : lokasi,, karakteristik, warna cairan, granulasi,
Integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa jaringan nekrotik, dan tanda-tanda infeksi lokal)
1. Suhu kulit dari skala 4 (sedikit terganggu) menjadi skala 5 (tidak 2. Monitor kulit akan adanya kemerahan
terganggu ) 3. Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
2. Elasitas dari skala 3 cukup terganggu menjadi 5 (tidak terganggu) 4. Lakukan perawatan luka
3. Lesi pada kulit dari skala 2 (banyak terganggu) menjadi skala 4 5. Anjurkan klien dan keluarga untuk menjaga daerah luka agar
(sedikit terganggu) tetap bersih dan kering.
4. Lesi mukosa membrane dari skala 2 (banyak terganggu) menjadi Perawatan luka
skala 4 (sedikit terganggu) 1. Angkat balutan dan plester perekat
2. Monitor luka, warna dan ukuran
Penyembuhan luka primer 3. Ukur luas luka
1. Memperkirakan kindisi lulit dari 4 ke 1 (besar ke tidak ada) 4. Bersihkan area luka
2. Mamperkirakan tpi luka dari 4 ke 1 (besar ke tidak ada) 5. Berikan rawatan insisi pada luka
3. Lebam di sekitar kulit luka dari 3 ke 1 (sedang ke tidak ada) 6. Ganti balutan luka sesuia kebetun
4. Eritema di kulit sekitar dari 3 ke 1 (sedang ke tidak ada) 7. Ajarkan klien dan keluarga mengenai cara perawatan luka
5. Drainase serosa senguinis dari drain dari 3 ke 1 (sedang ke tidak Kontrol infeksi
ada) 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Melakukan teknik sterilisasi saat melakukan peawatan
Pemulihan Pembedahan:Prnyembuhan luka
1. Luka bekas oprasi klien beransur sembuh dari 2 ke 5 (dari devisi 3. Pastikan teknik perawatan yang tepat
cukup besar ke tidak ada)
2. Kerusakan integritas jaringan membaik dari 1 ke 5( dari devisi
berat ke tidak ada)
3. Tidak ada cairan rembes dari jahitan luka dari 3 ke 5(dari devisi
sedang ke tidak ada)
4. Tidak ada infeksi di luka dari 3 ke 5 (dari devisi sedang ke tidak
ada)
5 Deficit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Self Care Assistance: ADLs
berhubungan dengan kebutuhan klien terpenuhi dengan kriteria hasil : 1. Monitor kemampuan klien untuk kemampuan diri klien yang
penyakit Self Care: Activity of Daily Living (ADLs) mandiri.
1. Klien terbebas dari bau badan. 2. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
2. Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan melakukan self care.
ADL. 3. Dorong klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari yang
3. Dapat melakukan ADL dengan bantuan. normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
4. Dorong kemampuan untuk melakukan secara mandiri, tapi
beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
5. Ajarkan klien atau keluarga untuk mendorong kemandirian,
untuk memberikan bantuan jika hanya pasien tidak mampu
untuk melakukannya.