I
DENGAN DIAGNOSA ABSES COLLI
DIRUANG OK RSUD AL IHSAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pembimbing: Dian Anggreni, M.Kep
Disusun Oleh:
Aas Nurhayati
120002
A. DATA
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Nyeri benjolan di leher kiri dan kanan
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dikaji klien mengatakan nyeri di sekitar area benjolan di leher kiri dan
kanan. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk. Skala nyeri 2 (0-10)
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya klien tidak pernah dirawat, tidak pernah dioperasi, dan tidak
menggunakan obat
A. DATA PREOPERATIF
a. Pre Operatif
DS Pre Operatif
- Pasien mengatakan cemas saat menjelang operasi
- Pasien mengatakan ini adalah operasi pertamanya
- Pasien mengatakan merasa sangat deg-degan dan tegang
- Pasien menyatakan nyeri pada lehernya itu hilang timbul dan akan sangat terasa
bila ada tekanan
- Pasien mengatakan nyeri yang dirasakannya berada di angka 3 (1-10)
DO Pre Operatif
- Paisne tampak tegang
- Pasien tampak cemas
- Wajah pasien terlihat pucat
- Pasien tampak hati-hati dalam bergerak
Diagnosa Pre Operatif
1. Ansietas b.d krisis situasional d.d pasien tampak tegang dan gelisah (Hal 180,
D.0080)
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (Abses Colli pada leher kiri-kanan) d.d
tampak gelisah (Hal 172, D.0077)
Analisa Data
No Data Etiologi/Penyebab Masalah
1. DS : Kurang terpapar
- Pasien mengatakan deg-degan informasi mengenai
akan menjalani operasi prosedur pembedahan
- Pasien mengatakan ini operasi
pertamanya Krisis situasional Ansietas
- Pasien mengatakan dirinya (Hal 180,
sangat tegang Tampak ekspresi D.0080)
wajah tegang
DO :
- Ekspresi wajah tegang Ansietas
- Pasien tampak gelisah
2. DS : Bakteri
- Pasien mengatakan pegal dan
nyeri pada sendi dibagian Jaringan sel terinfeksi
pergelangan tangan kiri
- Pasien mengatakan pegalnya Sel darah putih mati Nyeri Akut
menjalar hingga ke pundak (Hal 172,
Menjadi abses di bagian D.0077)
DO :
leher kiri dan kanan
- Tampak menahan pegal-pegal
dan nyeri pada sendi
Nyeri Akut
- Tampak meringis
Rencana Keperawatan Pre-Operatif
No Diagnosa Perencanaan Rasional
Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Ansietas b.d Tujuan : Reduksi Ansietas - Untuk
Krisis Setelah dilakukan - Monitor tanda- memantau
situasional asuhan tanda ansietas kembali
(prosedur keperawatan - Gunakan terjadinya
tindakan dalam 1 x 30 pendekatan yang ansietas pada
operasi) d.d menit, diharapkan tenang dan pasien
klien tampak Tingkat menyakinkan - Untuk membina
gelisah dan Kecemasan pasien - Jelaskan prosedur hubungan saling
tegang menurun, dengan tindakan dan apa percaya
(Hal 180, Kriteria hasil : yang dirasakan - Memberikan
D.0080) - Perilaku selama tindakan. gambaran
gelisah - Berikan informasi tentang prosedur
menurun yang faktual tindakan dan
dengan tingkat tentang diagnosa, proses selama
keberhasilan pengobatan dan tindakan
level 5 (1-5) prognosis. - Dengan
- Perilaku tegang - Latih teknik memberikan
menurun Relaksasi “nafas informasi
dengan tingkat dalam” tersebut akan
keberhasilan (Hal 387, I.09314) membuat pasien
level 5 (1-5) lebih jelas dan
- Verbalisasi tenang
khawatir akibat - Relaksasi untuk
kondisi yang mengurangi
dihadapi kecemasan
menurun
dengan tingkat
keberhasilan
level 5
(1-5)
(Hal 132,
L.09093)
2. Nyeri akut b.d Tujuan : Manajemen Nyeri - Mengetahui
agen pencedera Setelah dilakukan - Identifikasi skala skala nyeri
fisik (prosedur asuhan nyeri - Menilai tingkat
operasi) d.d keperawatan - Identifikasi respon nyeri
klien tampak dalam 1 x 30 menit nyeri nonverbal - Mengurangi rasa
meringis dan diharapkan - Berikan teknik nyeri tanpa obat
gelisah Tingkat Nyeri nonfarmakologis - obat analgetik
(Hal 172, menurun, dengan (relaksasi). untuk
D.0077) Kriteria hasil : - Kolaborasi mengurangi
- Keluhan nyeri pemberian terapi nyeri
menurun anti nyeri. - Mengkaji tanda
dengan tingkat - Monitor tanda- tanda vital
keberhasilan tanda vital pasien
level 5 (1-5) (Hal 201. I.08238)
- Meringis
menurun
dengan tingkat
keberhasilan
level 5 (1-5)
- Gelisah
menurun
dengan tingkat
keberhasilan
level 5 (1-5)
(Hal 145,
L.08066)
Implementasi Keperawatan Pre-Operatif
Hari/Tgl/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Jam Keperawatan
08/10/202 Ansietas b.d Krisis 1. Memonitor tanda-tanda S : Pasien merasa lebih
2 situasional ansietas tenang
09.00 WIB (prosedur tindakan 2. Menggunakan O:
operasi) d.d klien pendekatan yang tenang - wajah tampak lebih
tampak gelisah dan dan meyakinkan tenang
tegang 3. Menjelaskan prosedur - Tampak tidak terlihat
(Hal 180, D.0080) tindakan dan apa yang gelisah,
dirasakan selama A : Masalah teratasi
tindakan. P : Intervensi dihentikan
4. Memberikan informasi
yang faktual tentang
diagnosa, pengobatan
dan prognosis.
5. Melatih teknik Relaksasi
“nafas dalam”
Nyeri akut b.d 1. Mengidentifikasi skala S : Pasien mengatakan
agen pencedera nyeri secara nyeri ketika abses
fisik (prosedur komprehensif, meliputi: tertekan
operasi) d.d klien lokasi, kualitas, intensitas O :
tampak meringis nyeri, onset nyeri - P : pasien
dan gelisah 2. Mengidentifikasi respon mengatakan nyeri
(Hal 172, D.0077) nyeri nonverbal terdapat abses
3. Memberikan teknik - Q : terasa seperti
nonfarmakologis tertusuk tusuk dan
(relaksasi). hilang timbul
4. Mengkolaborasikan - R : Sekitar leher
pemberian terapi anti sebelah kiri dan
nyeri. kanan
5. Memonitor tanda-tanda - S : skala nyeri 2
vital pasien. - T : saat
digerakkan
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan, rencana
dilakukan tindakan di
kamar operasi
Analisa Data
No Data Etiologi/Penyebab Masalah
1. DS : - Proses pembedahan Risiko hipotermi
DO : (Hal 302,
Perubahan suhu D.0140)
1. Suhu tubuh rendah
ruangan
2. Pasien terlihat pucat
Panas tubuh hilang
Risiko Hipotermi
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Risiko Tujuan : Manajemen Hipotermia
Hipotermia Setelah dilakukan asuhan - Sediakan lingkungan yang
Perioperatif b.d keperawatan dalam 1 x 30 hangat (Atur suhu ruangan)
suhu pra-operasi menit, diharapkan - Lakukan penghangatan
rendah (<36℃) Termoregulasi membaik, pasif (Memberikan selimut
(Hal 302 D.0140) dengan, hangat)
Kriteria hasil : - Kaji tanda tanda vital
- Suhu tubuh membaik (Hal 183, I.14507)
dengan tingkat
keberhasilan level 5
(1-5)
(Hal 129, L.14134)
III.Data Post-Operatif
DS Post-Operatif :
1. Pasien mengatakan nyeri di daerah post operasi
2. Pasien mengatakan nyeri saat bergerak sehingga enggan melakukan pergerakan dan
gerakan menjadi terbatas
3. Pasien mengatakan cemas saat bergerak
DO Post-Operatif :
Analisa data