Keluhan Utama :
Tn. A (23 thn) dilarikan ke IGD post KLL tunggal menabrak pembatas jalan. Tn. A ditemukan tidak
sadarkan diri, helm terlepas dan terlempar, terdapat luka terbuka pada pelipis ada perdarahan dari
hidung, bahu kanan dan hematoma pada kepala bagian frontalis muntah (-). Anamnesa yang
Riwayat Kesehatan:
Tidak ada
Konsistensi:
( √)tidak
( ) berdarah
( ) cair
( ) berlendir
Abdomen
( ) datar ( )
cembung
( ) cekung
( )lembek
( ) elastik
( ) ascites
( ) kembung
Turgor
( √) baik
( ) sedang
( ) buruk
Mukosa
( √)lembab
( ) kering
Kulit
( ) bintik merah
( ) jejas
( ) lecet-lecet
( √) luka
Suhu :
36,3 C
Pencernaan
Lidah kotor :
( ) ya (√) tidak
Nyeri
( ) ya
( ) uluhati
( ) Kuadran kanan
( ) menyebar
( ) tidak
Integument (kulit)
terdapat luka
( √) ya ( ) tidak
Dalam
( ) ya (√) tidak
Perdarahan
() ya (√) tidak
Jumlah:
DISABLITY
( ) ya (√) tidak memantau tanda-tanda
peningkatan tekanan inta
kranial
Resiko gangguan
Tingkat kesadaran perfusi jaringan memaasang monitor
cerebral b/d
peningkatan tekanan
( ) komposmentis intra kranial Memasang kateter
( √) apatis
( ) somnolen
( ) stupor
-
Bunyi nafas:
( ) ronchi
( ) wheezing
( ) creakles
( √) snoring
Pemasangan infus ringer laktat
CIRCULATION 30 tts/m
Memberikan injeksi asam
(Sirkulasi) traneksamat 500 gram
Memberikan injeksi citicoline
Sirkulasi perifer : 2x1 gram
Memberikan injeksi
Nadi: 88x/m omeprazole 2x1 gram
Memantau peningkatan
Irama : tekanan intra kranial
Resiko peningkatan
tekanan intra kranial
b/d suplai Oksigen
kurang dari kebutuhan
(√ ) teratur tubuh
( ) tidak teratur
Denyut :
( √lemah
( ) kuat
( ) tidak terabah
TD :
110/70
mmHg
Saturasi
:92%
Skala
nyeri :
6
Ektemitas
( ) hangat
( ) dingin
Warna kulit
( ) cyanosis
( ) pucat
( ) kemerahan
Pengisian kapiler :
…. Detik
Edema
( ) iya
( √) tidak
Jika ya :
( ) wajah
( ) tangan atas
( ) tungkai
( ) anasarka
Eliminasi dan cairan
BAK: …..x/hari
Jumlah:
( ) sedikit
( √) banyak
( ) sedang
Warna:
( √) kuning jernih
( ) kuning kental
( ) putih
Rasa sakit :
( ) ya (√)tidak
Keluhan sakit
Pinggang
( ) ya (√ ) tidak
BAB: x/hari
Diare
( )ya
( ) soporcoma
( ) koma
Pupil :
Diameter…2…. cm
( √) isokor
( ) anisokor
( ) mosis
( ) midriasis
Reaksi terhadap
cahaya :
GCS :12
EMV =
kelumpuhan/kelema
Han
( ) mulut mencong
( ) afasia
( ) disathria
Nilai kekuatan otot:
Reflex :
Babinsky
Patella:
Bisep/tripsep
Brudysky
HASIL
PEMERIKSAAN
LAINNYA
C. EVALUASI
S:
Tn. A (23 thn) dilarikan ke IGD post KLL tunggal menabrak pembatas jalan. Tn. A
ditemukan tidak sadarkan diri, helm terlepas dan terlempar, terdapat luka terbuka pada
pelipis ada perdarahan dari hidung, bahu kanan dan hematoma pada kepala bagian frontalis
muntah (-). Anamnesa yang dilakukan di IGD pasien sudah sadarkan diri dengan gcs
E3V3M6.
O:
1. Identitas klien
Nama : Tn.A
Umur : 23 tahun
2. Diagnosa Medis
Cedera Kepala Sedang GCS 12 + VE+ Hematom
Oksigenisasi :
- Mempertahankan dan meningkatkan oksigen
- Mencegah atau mengatasi hipoksia
5. Data
Tn. A (23 thn) dilarikan ke IGD post KLL tunggal menabrak pembatas jalan. Tn. A
ditemukan tidak sadarkan diri, helm terlepas dan terlempar, terdapat luka terbuka pada
pelipis ada perdarahan dari hidung, bahu kanan dan hematoma pada kepala bagian
frontalis muntah (-). Anamnesa yang dilakukan di IGD pasien sudah sadarkan diri dengan
gcs E3V3M6. Ttv : 110/70 mmHg, Nadi :88 x/m, Suhu: 36,3 c, RR: 12x/m
Tahap terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Dokumentasi kegiatan pada catatan keperawatan
Tt
7. Tujuan tindakan
Mengetahui gangguan pertukaran gas O2 dan CO2 dalam alveoli yang dapat
mengganggu perfusi jaringan
9. Evaluasi keberhasilan tindakan dan Efek yang Timbul dari Tindakan Keperawatan
- Setelah dilakukan suction didapatkan jalan nafas bersih
- Setelah dipasang oksigen 3 – 4 liter/menit saturasi meningkat
- Frekuensi nafas meningkat
- Observasi tanda-tanda pemamtauan tekanan intrakranial dilanjutkan
EVIDENCE-BASED CASE REPORT (ECBR) ASUHAN KEPERAWATAN PADA
A. Pendahuluan
Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat congenital ataupun
degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat
kognitif dan fungsi fisik. Cedera kepala sedang adalah cedera kepala dengan skala koma
glassgow 9-13, lesi operatif dan abnormalitas dalam CT-scan dalam 48 jam rawat inap di
Trauma yang disebabkan oleh benda tumpul dan benda tajam atau kecelakaan dapat
menyebabkan cedera kepala. Cedera otak primer adalah cidera otak yang terjadi segera
setelah trauma. Cedera kepala primer dapat menyebabkan kontusio dan laserasi. Cedera
kepala ini dapat berlanjut menjadi cedera sekunder. Akibat trauma terjadi peningkatan
kerusakan sel otak sehingga menimbulkan gangguan autoregulasi. Penurunan aliran darah ke
otak menyebabkan penurunan suplai oksigen ke otak dan terjadi gangguan metabolisme dan
sistematik dan peningkatan tekanan darah. Penurunan tekanan pembuluh darah di daerah
kapiler. Trauma kepala dapat menyebabkan odeme dan hematoma pada serebral sehingga
menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial. Sehingga pasien akan mengeluhkan pusing
Tn. A (23 thn) dilarikan ke IGD post KLL tunggal menabrak pembatas jalan. Tn. A
ditemukan tidak sadarkan diri, helm terlepas dan terlempar, terdapat luka terbuka pada
pelipis, bahu kanan, tampak memar pada panggul kanan dan hematoma pada kepala bagian
frontalis. Anamnesa yang dilakukan di IGD pasien sudah sadarkan diri dengan gcs E3V3M5.
C. Rumusan masalah
P : Tn. A (23 thn) dilarikan ke IGD post KLL tunggal menabrak pembatas jalan. Tn. A
ditemukan tidak sadarkan diri, helm terlepas dan terlempar, terdapat luka terbuka pada
pelipis, bahu kanan, tampak memar pada panggul kanan dan hematoma pada kepala bagian
frontalis. Anamnesa yang dilakukan di IGD pasien sudah sadarkan diri dengan gcs E3V3M5.
I :
1. Lakukan suction
2. Monitor tanda vital
3. Berikan oksigenasi dengan Nasal kanul 3-4 lpm
4. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang©
5. Berikan posisi semi fowler
6. Hindari maneuver Valsava
7. Cegah terjadinya kejang
8. Pertahankan suhu tubuh normal
9. Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
10. Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
C :
1. Penerapan teknik head up 30◦ terhadap peningkatan perfusi jaringan otak pada pasien
yang mengalami cedera kepala sedang
2. Analisi asuhan keperawatan dengan pemberian oksigen dan head up 30◦ terhadap
haemodamik pada pasien cedera kepala
O :
1. Membebaskan jalan nafas dari secret
2. Mempertahankan kepatenan jalan nafas
3. Tanda-tanda vital stabil
4. Kebutuhan oksigenasi terpenuhi
Penelusuran artikel penelitian terkait dilakukan dengan pencarian pada situs google
scholar dengan kata kuci “cedera kepala sedang”, dan “asuhan keperawatan”. Hasil
penelusuran didapatkan 5.910 artikel, lalu dilakukan penapisan tahun penelitian (2010-2020),
lokasi penelitian yaitu di IGD dan diagnosis keperawatan yaitu gangguan perfusi jaringan
cerebral dan didapatkan hasil 326 artikel. Kemudian dilakukan penapisan secara manual
untuk mendapatkan artikel dengan kasus yang mendekati scenario kasus pada laporan ini dan
F. Diskusi
Hasil telaah jurnal yang dilakukan ditemukan kesesuaian antara kasus dan sampel penelitian
pada jurnal yang diteliti yaitu diagnosis medis cedera kepala sedang (gcs 9-13), diagnosis
keperawatan gangguan perfusi jaringan dan data demografi pasien yaitu usia dewasa muda
oksigenasi dan head up 30o yaitu dengan meninggikan tempat tidur untuk memberikan
pasokan oksigen yang cukup untuk otak dan mencegah terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial pada pasien dengan cedera kepala sedang. Tindakan tersebut berfungsi untuk
memberikan tambahan pasokan oksigen ke dalam sel dan jaringan otak untuk mencegah
Head up 30o suatu tindakan yang sering dilakukan dengan menaikkan posisi kepala adalah
upaya untu menurunkan ICP (intracranial pressure) masih belum disetujui dan masih
menjadi bahan perdebatan. Perubahan posisi sering berfokus pada nilai ICP dan tidak
memperhatikan penurunan artery blood presure yang terjadi pada tingkat sirkulasi cerebral
pada pasien yan dilakukan head up 30o. Sehingga pengukuran langsung atau pengkajian tidak
langsung CPP (cerebral perfusion pressure) untuk menemukan posisi yang tepat untuk
optimal CPP pada pasien cedera kepala perlu diperhatikan untuk mendapatkan dan
G. Kesimpulan
Tindakan head up 30o diperkirakan dapat memperbaiki perfusi jaringan cerebral dengan
memperbaiki asupan oksigen. Perbaikan perfusi jaringan cerebral mencakup perbaikan tanda
vital dan peningkatan status kesadaran. Namun masih terdapat perdebatan dalam perlakuan
head up 30o terkait hubungan nya dengan nilai tekanan arteri pada cerebral yang turut
Tidak dijabarkan secara rinci syarat perlakuan head up 30o seperti hasil CT-Scan dan hasil
penilaian CPP, selain itu tidak dijabarkan pula berapa lama perlakuan diberikan apakah
bersifat kontinu atau intermitten. Dengan demikian perlu dilakukan telaah lebih lanjut terkait
tatalaksana head up 30o dan agar tetap mengkomunikasikan tindakan yang akan diberikan
dengan dokter penanggung jawab untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Daftar Pustaka
http://www.biausa.org/pages/typeofbraininjury.hmtl.
Dengan Nasal Kanul Dengan Mengukur Saturasi Oksigen (SpO2) Pada Pasien
Cedera Kepala Ringan Dan Sedang Di Ruang IGD RSUD Ulin Banjarmasin.
Jaringan Otak Pada Pasien Yang Mengalami Cedera Kepala Sedang. Nursing