Anda di halaman 1dari 35

FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

HARI/TANGGAL :
WAKTU :

Nama Mahasiswa : Penguji :

Nim : Station : Pemeriksaan Abdomen

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidak dilakukan sama sekali


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 81

Kategori Penilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
(SRI MUHARNI, Ners, M.Kep)

A. PENGERTIAN
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan organ / sistem
dalam bagian perut
B. TUJUAN
1. Mendapatkan kondisi dan fungsi alat – lat dalam abdomen
2. Mengetahui keluhan klien yang muncul dari system gastrointestinal
3. Mengkaji nya ada nyeri dan massa pada abdomen
4. Memonitor klien post operasi
C. TAHAPAN DALAM PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Inspeksi
Dilakukan pertama kali dengan tujuan untuk mengetahui bentuk dan gerakan –
gerakan abdomen
2. Auskultasi
Untuk mendapatkan kesan fungsi lambung/gaster, intestinum dan pembuluh darah
intraabdomen
3. Perkusi
Untuk mendapatkan kesan bentuk dan ukuran alat intra abdomen dengan mendeteksi
adanya gas, cairan/massa didalam abdomen
4. Palpasi
Untuk mengetahui bentuk, ukuran dan konsistensi organ – organ struktur didalam
abdomen
D. PERSIAPAN KLIEN SEBELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Anjurkan klien untk mengosongkan kandung kemih untuk meminimalkan distensi
kandung kemih dan keakuratan pemeriksaan
2. Anjurkan klien untuk membuka area abdomen
3. Bantu klien untuk mengatur posisi supinasi
E. PEMBAGIAN DAERAH ABDOMEN
4 kuadran: 1. Kuadran kanan atas
2. Kuadran kiri atas
3. Kuadran kanan bawah
4. Kuadran kiri bawah
9 regio: - epigastrium
- hipochondrium kiri
- Hipocondrium kanan
- Umbilikal
- Lumbal kanan
- Lumbal kiri
- Hipogastrium
- Iliaka kanan
- Iliaka kiri
F. LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
INSPEKSI
 Perhatikan bentuk & keadaan abdomen secara umum (distensi, retraksi/ton
Jolan, ketidaksemetrisan)
 Amati gerakan – gerakan kulit pada perut saat inspirasi & ekspirasi
 Amati keadaan kulit secara teliti mengenai pertumbuhan rambut, pigmentasi,
vaskularisasi dan adanya luka/lesi. Observasi juga umbilicus dari warna
kulitnya dan lokasi
AUSKULTASI
 Letakkkan diafragma stetoskop dengan tekanan ringan pada setiap area empat
kuadran abdomen secara sistematis dan dengarkan suara peristaltik usus
 Frekuensi peristaltic usus/bowel sound normalnya 5-12x/mnt
 Frekuensi suara tergantung pada status pencernaan atau ada dan tidaknya
makanan dalam saluran pencernaan. Dalam pelaporannya suara usus dapat
dinyatakan dengan : terdengar, tidak ada /hipoaktif, sangat lambat (misalnya
hanya terdengar sekali setiap satu menit), dan hiperaktif atau meningkat
(misalnya terdengar setiap 3 detik)
 Bila suara usus terdengar jarang sekali / tidak ada maka sebelum dipastikan
dengarkan dahulu selama tiga sampai lima menit
PERKUSI
 Lakukan perkusi secara sistematis
 Perhatikan perkusi pada daerah hepar, tentukan batas tepi dari hepar
 Lakukan perkusi untuk menentukan adanya cairan intra abdomen, untuk
mendeteksi adanya gas, atau massa dalam perut
 Bunyi perkusi pada perut yang normal adalah timpani, tetapi bunyi ini dapat
berubah pada keadaan-keadaan tertentu misalnya apabila hepar dan limpa
membesar, maka bunyi perkusi akan menjadi redup.
PALPASI
 Palpasi merupakan metode yang dilakukan paling akhir pada pengkajian
abdomen
 Palpasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan
konsistensi organ-organ dan struktur-struktur dalam abdomen (intra
abdominal)

 Palpasi ringan dilakukan untuk mengetahui area-area nyeri tekan, nyeri


superficial, dan adanya massa

 Palpasi dalam dilakukan untuk mengetahui keadaan hepar, lien, ginjal, dan
kandung kemih.
LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN ABDOMEN
(NS. SRI MUHARNI, S.Kep, M.Kep)

No Aspek yang dinilai Bobot Nilai


0 1 2
A. Tahap pra interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2 Mencuci tangan
20
3 Menyiapkan alat: stetoskop
4 Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap orientasi
1 Memberikan salam, memperkenalkan diri pada pasien &
keluarga
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien 15
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4 Menjaga privasi klien
C. Tahap kerja 50
1 1. Mengatur posisi klien supinasi dan menganjurkan klien
untuk membuka area abdomen
2. Inspeksi
 Perhatikan bentuk & keadaan abdomen secara
umum (distensi, retraksi/tonjolan,
ketidaksemetrisan)
 Amati gerakan – gerakan kulit pada perut saat
inspirasi & ekspirasi
 Amati keadaan kulit secara teliti mengenai
pertumbuhan rambut, pigmentasi, vaskularisasi dan
adanya luka/lesi. Observasi juga umbilicus dari
warna kulitnya dan lokasi
3. Auskultasi
 Tanyakan pada pasien tentang waktu terkahir
makan
 Letakkkan diafragma stetoskop dengan tekanan
ringan pada setiap area empat kuadran abdomen
secara sistematis dan dengarkan suara peristaltik
usus
4. Perkusi
 Lakukan perkusi secara sistematis
 Perhatikan perkusi pada daerah hepar, tentukan
batas tepi dari hepar
 Lakukan perkusi untuk menentukan adanya cairan
intra abdomen, untuk mendeteksi adanya gas, atau
massa dalam perut
5. Palpasi
 Lakukan palpasi secara sistematis diseluruh
permukaan abdomen
 Tentukan nyeri lepas tekan:
- Tekan secara pelan & dalam pada tempat
tertentu
- Lepaskan tekanan palpasi secara cepat
- Tanyakan pada pasien apakah pada saat
pelepasan tersebut menimbulkan nyeri
 Lakukan pemeriksaan asites
- Letakkan telapak tangan pada separu sisi
abdomen dan telapak tangan lainnya pada sisi
abdomen yang lain
- Jari – jari tangan satu ditekukkan kemudian
gerakkan jari pada dinding abdomen, rasakan
adanya gelombang cairan setelah beberapa detik
pada telapak tangan yang lainnya.
 Palpasi hepar
- Perawat berdiri di sebelah kanan pasien
- Letakkan tangan kiri pada sisi daerah lumbal dan
tekan ke depan serta keatas dengan jari – jari
sedikit menekuk
- Letakkan telapak tangan kanan pada abdomen
dibawah iga terakhir kanan, jari – jari menunjuk
miring ke atas dan jadikan garis ini sebagai batas
tekanan
- Pasien diminta nafas dalam, kemudian rasakan
tepi hepar mendorong jari – jari tangan kanan
- Tentukan lokasi tepi hepar dan kesan serta
adanya nyeri tekan.
 Palpasi kandung kemih
- Lakukan palpasi dibawah umbilicus kearag
bawah mendekati simfisis

- Usahakan menilai besar dan kereganagan


kandung kemih
D. Tahap terminasi 15
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Rencana tindak lanjut
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Medokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Total
Nilai

Batam,……………………………………
penguji

…………………………………………………..
FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKes AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

HARI/TANGGAL :
WAKTU :

Nama Mahasiswa : Penguji :

Nim : Station : PEMERIKSAAN THORAK

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidak dilakukan sama sekali


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 81

Kategori Penilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45
PEMERIKSAAN FISIK THORAK
(SRI MUHARNI, Ners, M.Kep)

A. Pengertian
Pemeriksaan thorak adalah untuk mendapatkan kesan dari bentuk & fungsi dari thorak
dan organ di dalamnya.
B. Tujuan
1. Mengetahui bentuk, kesimetrisan, ekspansi, keadaan kulit, dinding dada,
2. mengetahui frekuensi, sifat, irama, pernapasan
3. Mengetahui adanya nyeri tekan, massa, peradangan, taktil fremitus
4. Mengetahui keadaan paru
5. Mengetahui batas paru-paru dan organ lain disekitarnya
C. Tahapan dalam pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
pada saat inspeksi, perawat mendapatkan
data dari hasil observasi dari pernafasan
klien, yang harus diperhatikan adalah:
a. Perhatikan kesimetrisan thorak pasien
b. Keadaan umum dan pola nafas klien,
apakah nafas klien regular atau dalam
c. Penggunaan otot bantu pernafasan
tambahan, klien yang menggunakan
otot bantu pernafasan adalah klien yang mengalami kesulitan bernafas.
d. Ada tidaknya retraksi intercosta atau retraksi supraklavikuler
e. Warna kulit terutama area kuku dan bibir, warna cyanosis pada area tersebut
menunjukkan bahwa pasien hipoksia
f. Apakah ada kelainan bentuk dada atau tulang belakang seperti:
 Pigeont chest  / dada burung : sternum menonjol kedepan, diameter anterior
posterior  >  transversal
 Barrel chest / dada tong : anterior posterior : transversal = 1:1
 funnel chest : anterior posterior mengecil, sternum menonjol ke dalam

2. Palpasi
untuk mengetahui area nyeri tekan misalnya fraktur iga dan ekspansi dada, merasakan
perbandingan gerakan nafas kanan & kiri atau ekspansi paru dengan berdiri
dibelakang klien. Meletakkan telapak tangan pada punggung klien dikanan dan kiri
thorak. Tempatkan ibu jari anda pada t9 & t10. Anjurkan klien untuk menarik nafas
dalam dan observasi pergerakanibu jari anda. Membandingkan fremitus suara kanan 7
kiri dengan meletakkan kedua tangan pada punggung klien dikanan & kiri tulang
belakang (klien diminta mengucapkan 99 atau 77). Fremitus normalnya simetris di
kedua paru dan akan mudah untuk diidentifikasi pada area apex paru. Pada pasien
dengan gangguan paru bisa terjadi penurunan atau peningkatan fremitus.
3. Perkusi
 Melakukan perkusi untuk mencari batas paru & hepar, dan member tanda
 Perkusi normal paru adalah resonan, hiperresonan dapat terjadi pada
emphysema/pneumothorak
 Suara dullness dapat terjadi karena ada cairan atau jaringan padat di paru atau
rongga pleura
 Tympani: daerah yang berongga
4. Auskultasi
 Suara aukultasi normal pada paru adalah adalah vesikuler
 Mengkaji gerakan dan mendeteksi mukus atau jalan nafas yang terobstruksi.
LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN THORAK
(SRI MUHARNI, Ners, M.Kep)

No Aspek yang dinilai Bobot Nilai


0 1 2
A. Tahap pra interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2 Mencuci tangan
20
3 Menyiapkan alat: stetoskop
4 Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap orientasi
1 Memberikan salam, memperkenalkan diri pd pasien & keluarga
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 15

4 Menjaga privasi klien


C. Tahap kerja 50
1 1. Mengatur posisi klien supinasi dan menganjurkan klien
untuk membuka area abdomen
2. Inspeksi (melakukan inspeksi dari depan dan belakang
klien
 Perhatikan bentuk thorak depan & belakang klien,
amati kesimetrisannya, kaji respiratory rate, ritmr
pernafasannya
 Amati penggunaan otot bantu pernafasan, ada
tidaknya retraksi dinding dada
3. Palpasi
 Berdiri di depan klien dan letakkan kedua telapak
tangan secara datar pada dinding dada klien,
anjurkan klien untuk menarik napas
 Rasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi
kanan dan sisi kiriu
 Merasakan perbandingan gerakan nafas kanan &
kiri dengan berdiri di belakang klien, meletakkan
telapak tangan pada punggung klien di kanan & kiri
thorak
 Membandingkan fremitus suara kanan & kiri
dengan meletakkan kedua tangan pada punggung
klien di kanan dan kiri tulang belakang (klien
diminta mengucapkan 99 atau 77)
 Ada tidaknya nyeri tekan pada tulang kosta
4. Perkusi
 Atur posisi pasien supinasi
 Melakukan perkusi secara sistematis dari atas ke
bawah, membandingkan kanan dan kiri
 Melakukan perkusi dalam daerah – daerah
subklavikula
 Melakukan perkusi untu mencari batas paru dan
hati dan memberi tanda
5. Auskultasi
 Gunakan diafragma stetoskop untuk orang dewasa
dan bell untuk anak-anak
 Letakkan stetoskop dengan kuat pada kulit diatas area
interkostal
 instruksikan klien bernapas  secara perlahan dan
dalam dengan mulut sedikit tertutup
 Mulai auskultasi dengan urutan yang benar
Dengarkan inspirasi dan ekspirasi pada setiap tempat
D. Tahap terminasi 15
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Rencana tindak lanjut
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Medokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Total
Nilai

Batam,……………………………………
penguji

…………………………………………………..
FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKes AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

HARI/TANGGAL :
WAKTU :

Nama Mahasiswa : Penguji :

Nim : Station : POSTNATAL CARE

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidak dilakukan sama sekali


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 81

Kategori Penilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45
LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM
POSTNATAL CARE
(SRI MUHARNI, Ners, M.Kep)

Tujuan: Mengidentifikasi perubahan fisiologis yang normal dan tanda – tanda potensial
yang berbahaya setelah ibu melahirkan

No Aspek yang dinilai Bobot Nilai


0 1 2
A. Tahap pra interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2 Mencuci tangan
20
3 Menyiapkan alat: tensi meter, stetoskop, termometer,
sampiran/selimut, handuk dan peralatan untuk vulva hyiegiene
4 Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap orientasi
1 Memberikan salam dan memperkenalkan diri pada pasien dan 15
keluarga
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4 Menjaga privasi klien
C. Tahap kerja 50
1 Pemeriksaan

a. Pemeriksaan umum
o Memeriksa keadaan umum klien, kesadaran dan
penampilannya
o Memeriksa tanda-tanda vital
o Memeriksa status generalis sesuai dengan keluhan yang
ada
2 b. Pemeriksaan payudara
o Payudara dan puting susu
o Melakukan stimulasi produksi asi
3 c. Pemeriksaan perut
o Melakukan inspeksi abdomen
o Memeriksa tinggi fundus uterus dan kontraksi serta
posisinya
o Melakukan stimulasi kontraksi uterus
o Memeriksa apakah kandung kemih kosong
o Memeriksa diastasis rectum abdominis
4 d. Pemeriksaan perineum
o Mengatur posisi klien
o Memeriksa jahitan episiotomi jika dan ada tidaknya
reeda
5 o Memeriksa kebersihan daerah perineum
o Memeriksa lokhia yang keluar
o Memeriksa adakah perdarahan dan adakah hemorrhoid
6 e. Pemeriksaan eksternitas bawah
o Memeriksa ada tidaknya edema
o Memeriksa tanda homan
o Memeriksa adanya varises
D. Tahap terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 15
2 RTL
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Medokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Total 100
Nilai

Batam,……………………………………
penguji

…………………………………………………..
FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKes AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

HARI/TANGGAL :
WAKTU :

Nama Mahasiswa : Penguji :

Nim : Station : PEMERIKSAAN GCS

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidak dilakukan sama sekali


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 81

Kategori Penilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45

LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM


PEMERIKSAAN GCS
(SRI MUHARNI, Ners, M.Kep)

Batasan Pemeriksaan tingkat kesadaran klien dengan menggunakan Glasgow Coma Scale
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan gcs disajikan dalam simbol E…
V…M…
Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu
E1V1M1.
Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :
GCS: 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan)
GCS :9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang)
GCS : 3 – 8 = CKB(cidera kepala berat)
No Aspek yang dinilai Bobot Nilai
0 1 2
A. Tahap pra interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2 Mencuci tangan
20
3 Menyiapkan alat tulis
4 Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap orientasi
1 Memperkenalkan diri pada pasien dan keluarga 15
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4 Menjaga privasi klien
C. Tahap kerja 50
1 Kaji respon membuka mata:
 Spontan : 4
 Rangsang suara (suruh pasien membuka mata): 3
 Rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri ) : 2
 Tidak ada respon : 1
2 Kaji fungsi verbal:
 Orientasi baik : 5
 Bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-
ulang ) disorientasi tempat dan waktu :4
 Kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih
jelas, namun tidak dalam satu kalimat: 3
 Suara tanpa arti (mengerang):2
 Tidak ada respon: 1
3 Kaji respon motorik:
 Mengikuti perintah : 6
 Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat
diberi rangsang nyeri) : 5
 Withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh
menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri): 4
 Flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas
dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri) : 3
 Extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi
tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri) : 2
 tidak ada respon : 1
D. Tahap terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 15
2 RTL
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Medokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Total 100
Nilai

Batam,……………………………………
Penguji

…………………………………………………..
FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKes AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Hari/Tanggal :
Waktu :

Nama Mahasiswa : Penguji :

Nim : Station : PEMASANGAN NGT

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidak dilakukan sama sekali


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 81

Kategori Penilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45
PEMASANGAN NASO GASTRIK TUBE
(Ns. Sri Muharni, S.Kep, M.Kep)

A. Pengertian
Suatu prosedur invasif memasukkan selang melalui saluran pencernaan atas secara
langsung dan berakhir di lambung.
B. Tujuan
1. Memasukkan makanan, obat pasien yang tidak bisa makan melalui mulut
2. Mencegah atau mengurangi mual & muntah setelah pembedahan atau trauma
3. Irigasi lambung karena perdarahan atau keracunan lambung
4. Melakukan bilas lambung
5. Mengambil spesimen asam lambung untuk diperiksa di laboratorium
C. Indikasi Pemasangan
1. Untuk memasukkan nutrisi atau makanan bagi pasien yang sulit menelan.
2. Untuk mendiagnosis suatu penyakit
3. Bilas lambung pada keracunan atau pendarahan di lambung
D. Kontraindikasi Pemasangan
1. Pasien dengan trauma cervical
2. Pasien dengan fraktur facialis
3. Pasien dengan trauma dijalan masuknya NGT
4. Gagal nafas
5.adanya pendarahan di lambung
PROSEDUR PEMASANGAN

NAMA MAHASISWA :
NIM :
NILAI :
No. Elemen Kritis Bobot Nilai
0 1 2
1. Tahap Preinteraksi
 Lihat catatan keperawatan 20
 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

 Persiapan alat :
1. Selang NGT (nomor sesuai kondisi pasien)
2. Stetoskop
3. Sarung tangan bersih
4. Underpad
5. Plester,kasa
6. Jelly, penlight
7. Urine bag bila perlu
8. Tongspatel bila perlu
9. Gunting, spidol,tisu
10. Spuite 10 atau 20 cc
11. Air minum dalam kom
12. Kidney basin
13. Oksigen utk standby
14. Suction set bila perlu
2. Tahap Orientasi 15
 Identifikasi pasien dengan benar

 Perkenalan diri

 Jelaskan tujuan dan prosedur

 Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya dan


minta persetujuan tindakan
p Perawat cuci tangan

3. Tahap Kerja 50
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler)
3. Perawat melakukan reflek menelan, observasi saluran
hidung dengan senter
4. Memakai sarung tangan dan underpad
5. Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari
prosessus xipoideus ke hidung dan belok ke daun
telinga)
6. Mengolesi ujung NGT dengan jelly sepanjang 10 – 20
cm
7. Mengingatkan klien kalau selang akan segera
dimasukkan dengan posisi kepala ekstensi, dan
masukkan perlahan ujung NGT melalui hidung (bila
pasien sadar menganjurkan pasien untuk menelan ludah
berulang-ulang)
8. Tidak memaksakan selang masuk bila ada hambatan,
menghentikan mendorong selang dan segera menarik
selang, mengecek posisi selang menggunakan tongue
blade dan senter
9. Mengecek letak selang :
a. Memasang spuit pada ujung NGT, memasang
stetoskop pada perut bagian kiria atas pasien,
kemudian masukkan udara 10 - 20 cc sambil di
auskultasi di epigastrium. Jika terdengar bunyi plup,
berarti selang telah terpasang dengan benar. Tes ini
wajib dilakukan karena ditakutkan NGT masuk ke
dalam paru-paru yang dapat menyebabkan aspirasi.
b. Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc jika
cairan bercampur isi lambung berarti sudah masuk
kelambung,
c. Memasukan ujung bagian luar NGT kedalam kom
berisi air bila ada gelembung berarti NGT dalam
paru-paru
10. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau
disesuaikan dengan tujuan pemasangan
11. Melepas sarung tangan
12. Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi
13. Perawat mengatur posisi nyaman pada pasien
14. Merapikan alat
4. Tahap Terminasi 15
 Evaluasi hasil kegiatan
 Berikan umpan balik positive pada pasien
 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu &
tempat)
 Akhiri pertemuan dengan cara baik
 Cuci tangan
 Dokumentasi
Nilai
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 81

Batam,…………………………………
Penguji

……………………………………………….
PELEPASAN SELANG NASO GASTRIK TUBE
(Sri Muharni, Ners, M.Kep)

PROSEDUR PELEPASAN SELANG NGT

No. Elemen Kritis Bobot Nilai


0 1 2
1. Tahap Preinteraksi 15
 Lihat catatan keperawatan (periksa instruksi dokter utk
pencabutan NGT)
 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

 Persiapan alat :
1. Handuk /alas
2. Kantong plastik
3. Spuit 10 cc
4. Sarung tangan bersih
2. Tahap Orientasi 20
 Identifikasi pasien dengan benar

 Perkenalan diri

 Jelaskan tujuan dan prosedur

 Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya dan


minta persetujuan tindakan
3. Tahap Kerja 50
1. Menjaga privacy
2. Memasang sarung tangan
3. Menyiapkan alat disamping tempat tidur pasien dan
Memasang handuk/perlak diatas dada pasien
4. Pasang spuit yang sudah berisi udara (30 – 50 cc)
atau normal saline 10 ml (jika mungkin) pada NGT
dan bersihkan isi NGT tersebut
5. Instruksikan klien bernafas dalam dan menahannya
6. Klem selang NGT dengan jari (bisa dilipat) dan
angkat NGT dengan hati – hati saat klien bernafas
dalam
7. Tempatkan NGT pada kantong plastic beserta sarung
tangan
8. Anjurkan pasien untuk membersihkan mulut
9. Merapikan alat
4. Tahap Terminasi 15
 Evaluasi hasil kegiatan
 Berikan umpan balik positive pada pasien
 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu &
tempat)
 Akhiri pertemuan dengan cara baik
 Cuci tangan
 Dokumentasi

KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 81

Batam,……………………………………
Penguji

…………………………………………………
FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PRA PROFESI
STIKes AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Hari/Tanggal :
Waktu :

NamaMahasiswa : Penguji: Sri Muharni, Ners, M.Kep

NIM : Station :Pemberian Obat Intra Cutan

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidakdilakukansamasekali
1 = Dilakukantetapitidaksempurna
2 = Dilakukandengansempurna

Nilai Batas Lulus = 81

KategoriPenilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45

LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM


PEMBERIAN OBAT INTRA CUTAN

BATASAN
Pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam kulit (intra
cutan)sebagaisalahsatubentukkolaborasidengandokter.

TUJUAN
Mengetahuisensitivitastubuhterhadapobat yang akandiberikan (skin test), menentukan diagnose
terhadappenyakittertentu (misalnya tuberculin test).

PRINSIP
Steril

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


0 1 2
A. TahapPraInteraksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2 Mencuci tangan
20
3 Menyiapkan alat: sarungtanganbersih 1 pasang, syringe 1 cc,
syringe 5/10 cc, bak instrument, obatsesuai program terapi, WI,
perlakdanpengalas, kapas alcohol, bengkok, alattulis
4 Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1 Memberikan salam 15
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4 Menjagaprivasiklien
C. Tahap Kerja 50
1 Siapkan obat
2 Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
3 Memasang perlak dan alasnya
4 Membebaskan daerah yang akan di injeksi
5 Memakai hand schoon
6 Membersihkan kulit tempat suntikan dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam ke luar)
7 Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk meregangkan
kulit
8 Menusukkan spuit dengan kemiringan 15-20o, jarum masuk
kurang lebih 0,5 cm
9 Memasukkan obat ke dalam kulit perlahan, pastikan ada
penonjolan
10 Mencabut jarum dari tempat tusukan
11 Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan
12 Membuang spuit ke dalam bengkok

D. Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 15
2 RTL
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Medokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL 100
Nilai

Batam,……………………………………
Penguji

…………………………………………………..

FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PRA PROFESI
STIKes AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Hari/Tanggal :
Waktu :

NamaMahasiswa : Penguji : Sri Muharni, Ners, M.Kep

NIM : Station :Pemberian Obat Intra Vena

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidakdilakukansamasekali
1 = Dilakukantetapitidaksempurna
2 = Dilakukandengansempurna

Nilai Batas Lulus = 81

KategoriPenilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45

LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM


PEMBERIAN OBAT INTRAVENA
BATASAN
Pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam kulit
(intravena)sebagaisalahsatubentukkolaborasidengandokter.

TUJUAN
Memberikanterapipengobatanpadapasien yang mendapatkanobatdenganjalur IV.

PRINSIP
Steril

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


0 1 2
A. TahapPraInteraksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2 Mencuci tangan
20
3 Menyiapkan alat: sarungtanganbersih 1 pasang, syringe 1 cc,
syringe 5/10 cc, bak instrument, obat sesuai program terapi,
perlakdanpengalas, kapas alcohol, bengkok, tourniquet, plester
4 Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1 Memberikan salam 15
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4 Menjagaprivasiklien
C. Tahap kerja 50
1 Siapkanobat
2 Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
3 Memasang perlak dan alasnya
4 Membebaskan daerah yang akan di injeksi
5 Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
6 Memakai hand schoon
7 Membersihkan kulit tempat suntikan dengan kapas alkohol
(melingkar dari arah dalam ke luar)
8 Mempertahankan vena pada posisi stabil
9 Memegang spuit dengan sudut 30°
10 Menusuk vena dengan kemiringan 30°, dan lubang jarum
menghadap ke atas
11 Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk syringe
12 Membuka tourniquet

13 Memasukkan obat secara perlahan


14 Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
15 Menutup daerah tusukan dengan plester
16 Membuang syringe ke dalam bengkok
D. TahapTerminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 RTL 15
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Medokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL 100
Nilai

Batam,……………………………………
Penguji

…………………………………………………..

FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PRA PROFESI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Hari/Tanggal :
Waktu :

NamaMahasiswa : Penguji : Ns.Utari Ch Wardhani,S.Kep,M.Kep

NIM : Station :Pemberian Obat Intra Muskular

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidakdilakukansamasekali
1 = Dilakukantetapitidaksempurna
2 = Dilakukandengansempurna

Nilai Batas Lulus = 81

KategoriPenilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45

LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM


PEMBERIAN OBAT INTRAMUSKULAR
(Sri Muharni,Ners, M.Kep)
BATASAN
Pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan langsung
keototsebagaisalahsatubentukkolaborasidengandokter.

TUJUAN
Memberikanterapipengobatanpadapasien yang mendapatkanobatdenganjalur IM.

PRINSIP
steril

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


0 1 2
A. TahapPraInteraksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2 Mencuci tangan
20
3 Menyiapkan alat: sarungtanganbersih 1 pasang, syringe 1 cc,
syringe 5/10 cc, bakinstrumen, obatsesuai program terapi,
perlakdanpengalas, kapas alcohol, bengkok
4 Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1 Memberikan salam
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 15

4 Menjagaprivasiklien
C. Tahap kerja
1 Siapkanobat
2 Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
3 Memasang perlak dan alasnya
4 Membebaskan daerah yang akan di injeksi
50
5 Memakai hand schoon
6 Membersihkan kulit tempat suntikan dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam ke luar)
7 Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk meregangkan
kulit
8 Memasukkan spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk 2/3
9 Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
10 Memasukkanobatpelan-pelan
11 Mencabut jarum dari tempat tusukan

12 Menekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan

13 Membuang spuit ke dalam bengkok


D. TahapTerminasi 15
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Rencanatindaklanjut
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Medokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL 100

Batam,……………………………………
Penguji

…………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai