Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISA SINTESA DI RUANG TINDAKAN

PUSKESMAS SERI TANJUNG OGAN ILIR

Pembimbing Mata Kuliah :

Ns. Raden surahmat,S.Kep,M.Kes,M.Kep

Disusun Oleh :
Dian Ekanatari , SKep
NIM : 21 14 90 11122

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

TAHUN 2021/2022
LAPORAN ANALISA SINTESA DI RUANG TINDAKAN

PUSKESMAS SERI TANJUNG OGAN ILIR

Nama Mahasiswa : Dian ekanatari,S.Kep

Nama Pasien : TN “A “

Diagnosa Medis : Syok Hipovolemik


Tanggal : 07 maret 2022

1. Pengkajian primer ( Pengkajian Airway, Breathing, Circulation dan


disintegrity )

Air way ( Jalan napas ) :


Jalan napas paten / longgar : Ya , paten
obstruksi jalan napas : Tidak ada obstruksi
ngorok : (-)
secret : (-)
darah : (-)
muntahan : (-)
Gigi Patah : (-)
stridor : (-)

Breathing ( Pernapasan ) :

Insfeksi dada
RR : 24 x / m
Simetris : Ya,simetris
Jejas / kerusakan kulit : Tidak ada jejas
Retraksi intercostae : Tidak ada retraksi intercostae

Palpasi dada
Nyeri tekan : Nyeri tekan ada di bagian efigastric
Penurunan ekspansi paru : Tidak ada peneurunan ekspansi paru
Auskultasi
Bunyi napas : Vesikuler
Suara napas tambahan : Tidak ada ronchi ,tidak ada wheezing

Perkusi
Sonor / hipersonor : Sonor / Normal

CIRCULATION / SIRKULASI
TD : 100/60 mmhg
N : 125 x/m
T : 35,8 o c
Akral teraba dingin
Bendungan vena jugularis : Tidak ada bendungan

DISINTIGRITY
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15

2. Tindakan Keperawatan yang dilakukan (dilakukan untuk mengatasi kondisi


yang di dapat dari pengkajian primer)

Resusitasi cairan pada Tn. A dilakukan pemasangan infus..

3. Evaluasi hasil tindakan (didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah


primer dilakukan)
S:-
O:
- TD = 100/60 mmHg
- HR = 125 x/menit
- RR= 24 x/menit
- Suhu= 35.8 OC
A : Masalah teratasi sebagian, HR masih lebih dari 100x/menit
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Lanjutkan pemberian cairan kristaloid (Nacl)

4. Diagnosa keperawatan (diagnosa keperawatan untuk tindakan diatas


 

meliputi PES dan rasional diagnosa)

5. Pengkajian sekunder (meliputi pengkajian riwayat keperawatan dan head to


toe)

Keluhan Utama SMRS


Keluarga mengatakan pasien bab cair 6x,muntah darah berwarna hitam,pasien
lemas,bibir kering, dan berkeringat dingin

Kesadaran    
Compos menthis

Mata             
Konjuctiva tidak anemis,  sklera tidak ikterik

Ekstremitas 
Teraba dingin

Leher            
Perbesaran KGB  (-)

Jantung         
mur-mur (-), gallop (+). TD 100 / 60 mmHg, Nadi 125 x/mnt, lemah

Paru              
Vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Abdomen     
Datar, lemas, nyeri tekan g

6. Pemeriksaan penunjang (labor,rontgen, CT scan dll)


Tiadak ada pemeriksaan penunjang

7. Diagnosa keperawatan (2 diagnosa keperawatan utama untuk data yang


didapat dari pengkajian sekunder)

Risiko Syok berhubunga dengan hypovolemia

DO:
- Keluarga mengatakan BAB > 6 kali
- Muntah berwarna hitam
- Pasien mengeluh lemas
DO:
- Penurunan turgor kulit
- Penurunan tekanan darah 100/60 mmHg
- Membran mukosa kering
- Kulit teraba kering
- HR: 125x/menit
- RR 24x/menit
- Balance Cairan (– 200 cc)
- Derajat dehidrasi syok (15%)

8. Prinsip-prinsip tindakan (meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi serta


rasional tindakan)

a. Pada pusat layanan kesehatan atau dapat dimulai sebelumnya harus


dilakukan pemasangan infus intravena.
b. Cairan resusitasi yang digunakan adalah cairan isotonik NaCl 0,9% atau
ringer laktat.
c. Pemberian awal adalah dengan tetesan cepat sekitar 20 ml/KgBB pada
anak atau sekitar 1-2 liter pada orang dewasa.
d. Pemberian cairan terus dilanjutkan bersamaan dengan pemantauan tanda
vital dan hemodinamiknya.
e. Jika terdapat perbaikan hemodinamik, maka pemberian kristaloid terus
dilanjutnya.
f. Pemberian cairan kristaloid sekitar 5 kali lipat perkiraan volume darah
yang hilang dalam waktu satu jam.
g. Jika tidak terjadi perbaikan hemodinamik maka pilihannya adalah dengan
pemberian koloid, dan dipersiapkan pemberian darah segera.
Prosedur pemasangan infus menurut
- Peralatan yang dibutuhkan:
a. Seperangkat infus set steril
b. Cairan yang diperlukan
c. Kain kassa steril dalam tempatnya
d. Kapas alcohol dalam tempatnya
e. Plester
f. Gunting verband
g. Bengkok
h. Infus set lengkap dengan gantungan botol
i. Perlak kecil dan alas
j. Torniquet
k. Spalk dalam keadaan siap pakai, bila perlu terutama pada anak-anak

- Prosedur tindakan:
a. Jelaskan prosedur tindakan
b. Cuci tangann dengan prinsip lima benar sebelum melakukan tindakan
c. Perlak dan alas diapsang di bawah anggota tubuh yang akan dipasang
infus.
d. Tusukan selang infus ke tutup botol
e. Botol cairan digantung pada standar infus
f. Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar hingga udara tidak
ada lagi dalam selang saluran infus. Selanjutnya diklem dan jarum
ditutup kembali
g. Area yang kaan dilakukan penusukan debendung dengan tourniquet,
lalu didesinfeksikan dengan kapas alcohol.
h. Tusuk IV kateter (abokat) secara perlahan dengan lubang jarung
menghadap ke atas
i. Bila berhasil darah akan keluar dan terlihat melalui indicator.
Pembendung dionggarkan. Lalu IV kateter disambungkan dengan
selang infus. Klem dilepaskan untuk melihat kelancaran dari tetesan.
j. Bila tetesan lancar, amankan ivfd melalui.
1) Pasang plester dengan sisi yang engket menghadap ke atas dan
silangkan plester di atas
2) Letakkan kassa steril yang sudah dioleskan dengan betadine atau
salep Provisdin Yodin. Lalu tempatkan di tempat fungsi vena.
Kemudian direkatkan dengan plester.
3) Pasang plester berikutnya untuk mengamankan selang infus dan
mencegah eang lepas serta ketidaknyamanan lainnya.
4) Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan.
5) Rapihkan klien dan alat-alat
6) Cuci tangan
7) Dokumentasikan tindakan ini meliputi tanggal, waktu pemasangan,
kecepatan tetesan, dan lain-lain

9. Monitor klien tindakan ( meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi serta ras
ional tindakan
a. Pantau tanda-tanda vital
b. Pemberian O2 10 NRM
c. Lakukan pemeriksaan elektrolit

10. Evaluasi Diri


Tindakan yang dilakukan kepada Tn.A mampu memberitahu diri saya secara
langsung akan pemasangan IVFD intravena secara benar dan kecepatan yang
harus dibutuhkan saat pemasangan infus pada saat penanganan syok
hipovolemik. Dalam penanganan tersebut juga diperlukan kerjasama TIM
yang bagus agar kondisi pasien segera stabil, dimana kekompakan TIM telah
saya lihat secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai