PENDAHULUAN
I.
Ilustrasi Kasus
1.1 Identitas
Nama pasien
: Ny. Silvi
Nomor MR
: 547608
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 27 tahun
Pekerjaan
: Guru
Alamat
: Pasar Tais
Agama
: Islam
Jaminan
: BPJS
Diagnosa
Tindakan
: Reposisi
berdarah banyak dan terasa sangat sakit. Pasien di bawa ke RSUD Tais
namun hanya mendapat tindakan berupa lukanya di bersihkan kemudian
pasien di rujuk ke RSUD M. Yunus.
Pada saat kecelakaan pasien tidak pingsan, tidak mual dan muntah,
kepala tidak terasa sakit. Pasien masih sadarkan diri saat di bawa ke rumah
sakit.
I.4
1.5
1.6
Riwayat Sosial
Saat ini pasien seorang guru, sering bolak-balik Tais-Bengkulu.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan Sakit
Kesadaran
: Compos Mentis
Status Gizi
: BB : 60 kg
TB : 160 cm
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 90x/menit
Pernafasan
: 22x/menit
Suhu
: afebris
Status Generalis
a. Kepala
Bentuk
Rambut
b. Wajah
Inspeksi
c. Mata
Konjungtiva
Sclera
Pupil
d. Telinga
Bentuk
e. Hidung
Bagian luar
: Tidak anemis
: Tidak ikterik
: Isokhor, reflek cahaya langsung +/+
Reflek cahaya tidak langsung +/+
Gerakan bola mata baik
: Dalam batas normal
: Terdapat luka di bagian hidung bagian
atas, keluar darah dari hidung, terdapat
Bagian dalam
nyeri tekan.
: Terdapat bekuan darah, mukosa normal,
konka normal.
Septum
: terletak di tengah dan simetris
f. Mulut dan Tenggorok
Bibir
: normal, tidak pucat, tidak sianosis
Mukosa mulut
: normal, tidak hiperemis
Tonsil
: tidak hiperemis
Faring
: tidak hiperemis, arcus faring simetris,
Mallampati score
uvula di tengah
: I pilar faring(+) uvula (+) palatum mole
(+)
Tiromental junction : 7 cm
Temporomandibular junction: baik
g. Leher
Bendungan vena
: tidak terdapat bendungan vena
Kelenjar tiroid
: tidak membesar, mengikuti
Trakea
:
JVP
:
KGB
:
h. Kulit
Warna
:
i. Thoraks
Paru
Inspeksi dan palpasi :
gerakan,
simetris
di tengah
5+2 cm H2O
tidak membesar, tidak ada massa
Sawo matang, tidak pucat
Bentuk dan gerak simetris kiri dan kanan
Auskultasi
Jantung
Auskultasi
j. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
bawah
Perkusi
: timpani pada keempat kuadran abdomen
Auskultasi
: bising usus normal
k. Ekstremitas
Tidak tampak deformitas
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Tidak terdapat udem pada keempat ekstremitas
A. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium belum ada
Rencana foto rontgen schaedel AP dan lateral
B. Diagnosis
Open fraktur os nasal
II.
C. Diagnosis banding
Epistaksis
Pre-Operatif
a. Premedikasi
Premedikasi yang diberikan pada pasien yaitu Premedikasi yang
diberikan pada pasien yaitu pemberian ketorolak 2x1 amp.
Tindakan sebelum premedikasi dilakukan:
- Pasien diposisikan pada posisi pronasi
- Memasang sensor finger pada ibu jari tangan pasien untuk
-
III.
monitoring SpO2.
Memasang manset pada lengan pasien untuk monitoring tekanan
darah.
- Memastikan cairan infus berjalan lancar.
Durante Operatif
a) Induksi anestesi
1. Persiapan alat dan mesin anestesi untuk intubasi
dimasukkan.
C = Connector. Penyambung antara pipa dan peralatan anestesi.
S = Suctions. Penyedot ludah, lendir, dll.
tangan kiri.
masukan laringoskop dari sisi mulut bagian kanan geser ke kiri,
sambil menelusuri lidah pasien sampai pangkal lidah, terlihat
epiglotis, di belakang epiglotis tampak plica vocalis kemudian
masukan segera ETT No. 6,5 sampai batas garis hitam pada ETT
(22).
Lepaskan facemask, sambungkan ke ETT, sambil dipompa.
Pastikan ETT sudah masuk trakea dan periksa suara napas kanan =
c) Monitoring anestesi
Maintenance
: 2 ml x 60 kg = 120 cc
Stress operasi
: 2 x 60 kg = 120 cc
EBV
: 75 x 60 kg = 4.500 cc
Perdarahan:
Tabung suction
sebagai pencuci)
Kassa kecil
: 6 x 10 cc = 60 cc
Kassa besar
: 1 x 100 cc = 100 cc
: 210 cc
Volume urin
: 100 cc
Cara Pemberian:
- Jam I : (50 % x 720) + 120 + 120 = 600 cc
- Jam II : (25 % x 720) + 120 + 120 = 420 cc + pengganti jumlah
perdarahan (210 cc) = 420 + 2-4 kali jumlah perdarahan = 420 cc + 420
cc = 840 cc.
Perhitungan balance cairan:
IV.
Post Operatif
Keadaan pasca operasi
- Ketorolak 2 ampul drip dalam RL 500 cc
- Aldrete score
: 8 (layak ditransport ke ruang perawatan)
- Warna kulit
: normal (2)
- Motorik
: gerak 2 anggota tubuh (1)
- Pernapasan
: spontan (2)
- Tekanan darah
: 20 mmHg dari pre op (2)
- Kesadaran
: bangun jika di panggil (2)
- Tekanan darah
: 130/70 mmHg
- Nadi
: 102 kali per menit
- Suhu
: afebris
- Pupil
: isokor
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.
Preoperatif
Kunjungan terhadap pasien sebelum pasien dioperasi harus dilakukan,
sehingga dapat mengetahui adanya kelainan di luar kelainan yang akan di
operasi, dapat menentukan jenis operasi yang akan digunakan, dapat
mengetahui kelainan yang berhubungan dengan anestesi seperti adanya
riwayat hipertensi, asma, alergi obat, penggunaan gigi palsu. Selain itu,
dengan mengetahui keadaan pasien secara keseluruhan, dokter anestesi bisa
menentukan cara anestesi dan pilihan obat yang tepat pada pasien.
Kunjungan preoperasi pada pasien juga bisa menghindari kejadian salah
identitas dan salah operasi.
Evaluasi harus dilengkapi dengan klasifikasi status fisik pasien
berdasarkan skala The American Society of Anaesteshesiologist (ASA)
yaitu:
a. Kelas I :
Pasien
sehat
tanpa
kelainan
organik,
Pilar faring
Uvula
10
Palatum molle
1
2
3
4
+
-
+
+
-
+
+
+
-
a. Premedikasi anestesi
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi
anestesi dengan tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun
dari anesthesia diantaranya yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Durante Operatif
a. Induksi Anestesi
Anestesi Umum
Teknik Pemasangan intubasi trakea sebagai general anestesi
11
sufentanil
0,25-0,5
mikrogram/kgbb,
atau
untuk
masing-masing
klinisi.
Propofol,
barbiturate,
12
13
b. Prosedur Anestesi
Anestesi umum (general anestesi) atau bius total disebut juga
dengan nama narkose umum (NU). Anestesi umum adalah meniadakan
nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat
reversibel. Anestesi umum biasanya dimanfaatkan untuk tindakan
operasi besar yang memerlukan ketenangan pasien dan waktu
pengerjaan
lebih
panjang.Cara
kerja
anestesi
umum
selain
c. Monitoring Anestesi
Mempertahankan
kestabilan
hemodinamik
selama
periode
14
15
Post-Operatif
Obat Postoperasi
Diberikan Ketorolak 2 ampul drim dalam RL 500 cc
Aldrete scoring
No
1.
KRITERIA
Warna Kulit
SCORE
2
2.
a. Kemerahan / normal
b. Pucat
c. sianonis
Aktifitas Monorik
a. Gerak 4 anggota tubuh
b. Gerak 2 anggota tubuh
c. Tidak ada gerakan
1
0
2
1
0
3.
Pernafasan
a. Nafas dalam, batuk, dan tangis kuat
b. Nafas dalam dan adekuat
c. Apnea atau nafas tidak adekuat
2
1
0
4.
Tekanan Darah
a. 20 mmHg dari preoperasi
b. 20-50 mmHg dari preoperasi
c. +50 mmHg dari preoperasi
2
1
0
5.
Kesadaran
a. Sadar penuh mudah dipanggil
b. Bangun jika dipanggil
c. Tidak ada respon
2
1
0
Ket :
16
BAB III
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Collins,
VI.1996.
Fluids
and
Electrolytes
in
Physicologic
and
18
8. Syamsuhidayat,
dan
Wim,
de
Jong.
2004.Buku
Ajar
Ilmu
Bedah.Jakarta:EGC
9. Wallace MC, Haddadin AS. Systemic and pulmonary arterial hypertension. In:
Hines RL, Marschall KE, editors. Stoeltings anesthesia and co-existing
disease. 5th ed. Philadelphia: Elsevier; 2008.p.87-102.
19
MAKALAH
TRAUMA KAPITIS
Disusun Oleh:
AGUS AMIN SUKRESNO
H1A009002
KATA PENGANTAR
Assalamuaalaikum, Wr, Wb
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang masih melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Laporan Kasus Anestesi Benign Hyperplasia
Prostate. Tidak lupa pula salawat dan salam saya kirimkan pada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan umat manusia hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran, kesehatan,
dan rahmatNya.
2. dr. Yalta Hasanudin Nuh, Sp.An dan dr. Zulki Maulub Ritonga, Sp.An
selaku dokter pembimbing koas state anestesi yang telah banyak
mengajarkan, memberikan ilmunya dan menasehati sehingga memperkuat
semangat dan kepercayaan diri.
3. Dr. Zayadi Zaynuddin selaku sekretaris modul state anestesi yang telah
banyak membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan state
anestesi.
4. Mas Irawan, selaku sekretaris bakordik state anestesi di RSUD M. Yunus
yang telah membantu penulis selama belajar di ruang O.K RSUD M.
Yunus.
5. Kak Firdaus Dalisam, selaku penata anetesi di ruang O.K RS.
Bhayangkara Polda Bengkulu, yang sudah sangat sabar mengajari,
membimbing, memberikan ilmunya kepada penulis selama belajar di
ruang O.K RS. Bhayangkara Polda Bengkulu.
6. Seluruh penata anestesi di RSUD M Yunus yang telah membimbing
penulis selama belajar di ruang O.K RSUD M. Yunus dan ruang O.K RS.
Bhayangkara polda Bengkulu
7. Uni Deti, Mba bela, Kak Romi, Kak Boank, Kak Randi, Kak Anggi, Kak
Surya, Kak Heru, Kak Jono, Kak Heri, Kak Dodi, ayuk Lela, dan semua
kakak-kakak yang ada di ruang O.K RS. Bhayangkara yang telah
DONI TRINANDA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
I.
Ilustrasi Kasus................................................................................
A. Identitas Pasien........................................................................
B. Anamnesa.................................................................................
C. Pemeriksaan Fisik....................................................................
D. Pemeriksaan Penunjang...........................................................
E. Diagnosa..................................................................................
F. Konsul Anestesi.......................................................................
Permasalahan.................................................................................
Pre-Operatif...................................................................................
Durante Operatif............................................................................
Post Operatif..................................................................................
1
1
1
2
4
5
5
5
6
7
11
12
II.
III.
IV.
V.
I.
Pre-Operatif...................................................................................
a. Premedikasi Anestesi...............................................................
Durante Operatif............................................................................
a. Induksi Anestesi.......................................................................
b. Prosedur Anestesi.....................................................................
c. Monitoring Anestesi.................................................................
Post-Operatif..................................................................................
Benign Hyperplasia Prostate..........................................................
14
14
15
16
16
21
22
25
27
BAB IV KESIMPULAN.................................................................................
29
II.
III.
IV.
DAFTAR PUSTAKA