Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMASANGAN

KATETER PADA PASIEn BPH

“Disusun untuk memenuhi tugas praktik profesi


mata ajar keperawatan gawat darurat”

Oleh :
Wawan Kurniawan

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2018
ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN : PEMASANGAN KATETER

Hari : Kamis
Tanggal : 19 April 2018
Jam : jam 10.00

A. Kasus
Tn. S datang dengan keluhan sesak nafas, lemes, keringan dingin, kencing
sedikit Tampak piting oedem >3 detik, kaki pasien tampak bengkak.
TD : 90/60mmHg, HR : 60x/menit, S : 370C,RR : 29x/menit.

B. Diagnosa medik: CHF

C. Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan


penurunan curah jantung

D. Data yang mendukung diagnosa


keperawatan Data Hasil Pengkajian :
DS : Keluarga klien mengatakan sesak nafas,lemes, dan keluar keringat dingin
DO : Tampak piting oedem >3 detik, kaki pasien tampak bengkak. TD :
90/60mmHg, HR : 60x/menit, S : 370C,RR : 29x/menit

E. Dasar pemikiran :
Gagal Jantung Kongestif (CHF) adalah ketidakmampuan (kegagalan)
jantung dalam memompa darah secara optimal. Hal ini terjadi akibat ruang-
ruang pompa utama jantung (ventrikel) menjadi lebih besar atau lebih tebal,
dan otot-otot jantung tidak dapat berkontraksi (mengempis) ataupun
berdilatasi (melebar) sebagaimana mestinya. Kondisi ini akan memicu
penumpukan cairan, terutama di paru-paru, kaki dan perut yang terlihat
membengkak. Penyebab utama CHF yaitu penyakit jantung koroner,
hipertensi, kardiomiopati dan penyakit jantung lainnya. Dari sejumlah
penyebab tersebut, penyakit jantung koroner (biasanya disertai dengan riwayat
serangan jantung sebelumnya) adalah yang paling umum. Faktor-faktor utama
yang berkontribusi pada penyakit jantung koroner meliputi: kegemukan, diet
tinggi lemak jenuh dan kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes, merokok,
dan aktivitas fisik. Karena pada CHF terjadi penurunan sirkulasi sehingga
pasien harus bedrest, chf juga mengakibatkan cairan tekumpul pada bagian
yang terendah yaitu kaki. Oleh karenanya untuk memulihkan pasien perlu
diperlukan pemasangan kateter untuk mereduksi cairan yang terkumpul pada
extermitas, yang dimana untuk mereduksi cairan tersebut di perlukan terapi
kolaboratif.

F. Prinsip Tindakan

a. Sterilitas

b. Adekuat lubrication

c. Gunakan kateter sesuai ukuran

d. Gunakan gel

G. Analisa Tindakan
Pemasangan kateter uretra dimaksudkan untuk mereduksi cairan yang
terkumpul ditubuh akibat dari penurunan curah jantung yang mengakibatkan
cairan terkumpul pada bagian tubuh extermitas bawah.

H. Bahaya dan Pencegahan Bahaya :


a. Infeksi
b. Striktur uretra
c. Ruptur uretra
d. Perforasi buli-buli
e. Pendarahan
f. Balon pecah atau tidak bisa dikempeskan
Pencegahan : lakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan prosedur
tindakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan prinsip tindakan,
seperti pengecekan balon kateter sebelum pemasangan, memperhatikan teknik
steril, pemasangan secara gentle, pemberian lubrikasi, dan mengunakan
kateter yang sesuai.

I. Tindakan Keperawatan lain


 Monitor TTV
 Monitor BUN
 Berikan diuretik sesuai kebutuhan

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan


tindakan
 S : pasien mengatakan sesak sudah berkurang, kaki yang bengkak sudah
berkurang
 O : pasien terlihat sesak berkurang dan odema kaki sudah berkurang,
HR : 60x/menit, S : 370C, RR=24x/menit, TD=100/70
 A : Masalah belum teratasi ditandai dengan masih ada odema dan RR blm
dalam batas normal
 P : Pertahankan intervensi :
o Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antidiuretik sesuai
kebutuhan
o Pertahankan keakuratan catatan asupan dan haluaran

K. Evaluasi Diri
Dapat melakukan pemasangan kateter tanpa bantuan, tidak ada hambatan dalam
pemasangan kateter

Anda mungkin juga menyukai