Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KRITiS

CIDERA KEPALA

DOSEN PEMIMBING :

Ns. WARDAH, M.Kep

OLEH :

PUTRI MIFTAHUL AZIZAH

17301034

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 


STIKes PAYAUNG NEGERI 
PEKANBARU
2020
Kasus Cidera Kepala

Pasien D 16 tahun, pendidikan SMP, agama islam, dirawat di ICU dengan diagnose
medis Head injury. Pasien masuk IGD tgl 16 Januari 2020 dengan riwayat korban
tabrakan sepeda motor, GCS E1V2M3, pupil anisokor 4mm/2mm. Tidak terdapat
othore ataupun rhinorrhea. Saat dilakukan pengkajian pasien post craniotomy hari ke
3. Kesadaran samnolen GCS E:3 M:4 V:ett. Pupil 2/4, reflek cahaya -/+. Terpasang
ventilator mekanik dengan mode synchronized intermitten mandatari Volume
( SIMV). Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 140/102 mmHg, Nadi 105 x/menit,
RR 16 x/menit , irama regular, saturasi oksigen 93% terdapat secret dijalan napas,
akral dingin dan pucat, edema pada esetremitas bawah (+2), CRT > 3 detik. pasien
tirah baring dan terdapat luka post op temporal sinistra. Hasil pemeriksaan lab : Hb
12,1 gr/dl, HT 36,8%, WBC 7,99 10^3/uL, AGD : pH 7,42 , PCo2 38,9 mmHg, PO2
122 mmHg, HCO3 25,6 mmmol, Sat O2 96%, BE 1, albumin 3,7 g/dl, ureum 98,
kreatinin 2. Terapi yang didapatkan: Metronidazole 3x1 500 mg, ceftriaxone 2x1gr,
dexametason 4x1 5mg. phenintoin 3x1 100 mg, Lasix, amlodiohine, OMZ.
MCP KASUS

Dx : Perfusi Perifer Tidak Efektif


b.d Peningkatan Tekanan Darah Dx : Pola Napas Tidak
Eefektif b.d Gangguan
Ds :
Neurologis (mis cedera
 kepala)

Do : Ds :

₋ Crt > 3 detik 


₋ Akral dingin
Do :
₋ Pucat
₋ Edema ₋ Penggunaan otot
₋ TD 140/102 mmHg bantu pernapasan
₋ Hb 12,1 gr/dl ₋ Pernapasan cuping
hidung
MD : Head injury ₋ Saturasi oksigen 93%
Terapi : KA :

₋ Kesadaran samnolen
GCS 7 E:3 M:4
₋ Terpasang ventilator
mekanik
₋ Pucat
₋ Edema
₋ TD 140/102 mmHg
₋ CRT > 3 detik
₋ Akral teraba dingin
Dx : Gangguan Pertukaran Gas b.d ₋ Hb 12,1 gr/dl
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi ₋ HT 36,8%
₋ PCo2 38,9 mmHg
Ds : ₋ PO2 122 mmHg
₋ Ureum 98

₋ Kreatinin 2.
Do :

₋ PO₂ 122 mmHg


₋ Terpasang ventilator
mekanik
₋ Pucat
₋ Nadi 105x/menit

Terapi :
INTERVENSI

DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI


HASIL
Dx : Perfusi Perifer Tidak Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
Efektif b.d Peningkatan keperawatan 3x24 jam Perawatan Sirkulasi
Tekanan Darah perfusi perifer meningkat
O:
dengan KH :
 Tekanan darah  Periksa sirkulasi
membaik perifer (mis nadi
 Nadi perifer perifer)
menurun  Identifikasi
 Warna kulit pucat faktor risiko
Menurun gangguan
 Edema menurun
sirkulasi
 Turgor kulit
membaik T:
 Hindari
pemasangan
infus atau
pengambilan
darah di area
keterbatasan
perfusi
 Hindari
pengukuran
tekanan darah
pada ekstremitas
dengan
keterbatasan
perfusi
 Lakukan hidrasi
E:
 Anjurkan
berolahraga
rutin
 Anjurkan
minum obat
pengontrol
tekanan darah
 Anjurkan
melakukan
perawatan kulit
yang tepat mis
(melembabkan
kulit kering
pada kaki)
 Anjurkan
program
rehabilitasi
vascular
 Anjurkan
program diet
untuk
memperbaiki
sirkulasi (mis
rendah lemak
jenuh, minyak,
ikan omega 3)

Dx : Pola Napas Tidak Setelah dilakukan tindakan Intervensi : Manajemen


Eefektif b.d Gangguan keperawatan 3x24 jam Jalan Napas
Neurologis (mis cedera perfusi perifer meningkat
kepala) dengan KH : O:
Ds :  Penggunaan otot ₋ Monitor pola napas
 bantu napas ( frekuensi,
Do : menurun
₋ Penggunaan otot  Frekuensi napas kedalaman, usaha
bantu pernapasan membaik napas )
₋ Pernapasan cuping
hidung ₋ Monitor bunyi
₋ Saturasi oksigen napas tambahan
93%
( mis. Gurgling,
mengi, wheezing,
ronkhi kering )
₋ Monitor sputum
( jumlah, warna,
aroma )

N:
₋ Pertahan kepatenan
jalan napas dengan
head-tilt dan chin-
lift ( jaw-thrust jika
curiga trauma
servikal )
₋ Posisikan semi-
fowler atau fowler
₋ Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
₋ Keluarkan
sumbatan benda
padat dengan
forsep McGill
E:
₋ Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontra indikasi
₋ Ajarkan teknik
batuk efektif
C:

₋ Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu

Dx : Gangguan Pertukaran Setelah dilakukan tindakan Intervensi : Pemantauan


Gas b.d keperawatan 3x24 jam
Respirasi
ketidakseimbangan Pola nafas meningkat
ventilasi-perfusi dengan KH : O:
Ds :  Bunyi nafas - Monitor frekuensi,
 tambahan menurun
Do :  Po2 membaik irama, kedalaman dan
₋ PO₂ 122 mmHg  Warna kulit upaya napas
₋ Terpasang membaik
ventilator mekanik - Monitor pola napas
₋ Pucat - Monitor kemampuan
₋ Nadi 105x/menit
batuk efektif
- Monitor adanya
sumbatan jalan napas
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor nilai AGD

N:
- Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan

E:
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai