OLEH:
KELOMPOK 7
AYU WANDIRA
17301051
Fusi gena menyebabkan kinase lebih aktif dan faktor transkripsi gena
ALL
Infiltrasi dan penggantian setiap jaringan tubuh dengan sel-sel darah putih non fungsional
Infiltrasi pada sumsum tulang menyebabkan sumsum tulang melakukan hematopoesis (kegagalan sumsum tulang yang progreif)
Penurunan pembentukan sel darah Penurunan jumlah neutrofil Sel-sel leukimia menginvasi periosteum Penurunan produksi
merah trombosit
(N MK : Resiko
MK : Perfusi perifer perdarahan
tidak efektif
DX1: Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan
MCP TEORI ALL
konsentrasi hemoglobin
DS:
Parestesia DX 2 : Risiko infeksi d.d leukopenia
Nyeri ekstremitas MD : ACUTE LIMFOBLASTIC LEUKEMIA (ALL) DS: -
Key Assessment: DO.
DO: Demam
Anemia Netropenia ↓
Pengsian kapiler <3 detik Lesu dan mudah lelah Demam
Nadi perifer menurun atau Perdarahan (petekie, purpura)
Nyeri tulang atau sendi
tidak teraba Terapi : -
Trombosit ↓
Akral teraba dingin Netropenia
Warna kulit pucat Pembesaran hati dan limfa
Terapi : -
DX 3 : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis DX 4 : Risiko perdarahan d.d gangguan koagulasi
(inflamasi) (trombositopenia)
DS: DS: -
Nyeri tulang atau sendi DO:
Trombosit ↓
DO:
Perdarahan (petekie, purpura)
Gelisah
Tampak merintih/menangis Terapi : -
Sulit tidur
Frekuensi nadi meningkat
Terapi : -
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pemantauan Hasil
Laboratorium
O:
Identifikasi
pemeriksaan
laboratorium yang
diperlukan
Monitor hasil
laboratorium yan
diperlukan
Periksa kesesuaian
hasil laboratorium
dengan penampilan
klinis pasien
T:
Ambil sampel darah
sesuai prrotokol
Interprestasikan hasil
pemeriksaan
laboratorium
E:-
K:
Kolaborasi dengan
dokter jika hasil
laboratorium
memerlukan intervensi
media
2. Risiko infeksi d.d Tujuan:Setelah Intervensi Utama
leukopenia dilakukan tindakan 2
x 24 jam, tingkat Manajemen
infeksi tercapai secara imunisasi/vaksinasi
optimal O:
Kriteria Hasil: Identifikasi riwayat
Demam kesehatan dan riwayat
menurun alergi
Kadar sel Identifikasi
darah putih kontraindikasi
membaik pemberian imunisasi
Identifikasi status
imunisasi setiap
kunjungan ke
pelayanan kesehatan
T:
Berikan suntikan pada
bayi di bagian paha
anterolateral
Dokumentasi
informasi vaksinasi
Jadwalkan imunisasi
pada interval waktu
yag tepat
E:
Jelaskan tujuan,
manfaat, reaksi yang
terjadi, jadwal dan
efek samping
Informasikan
penundaan pemberian
imunisasi tidak berarti
mengulang jadwal
imunisasi kembali
K:-
Intervensi Pendukung
Pemantauan tanda vital
O:
Monitor tekanan darah
Monitor nadi
Monitor pernapasan
Monitor suhu tubuh
T:
Atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
Dokumentasi hasil
pemantauan
E:
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan
K:-
Intervensi Pendukung
O:
Identifikasi kesiapan
dan kemapuan
menerima informasi
T :
Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
Berikan kesmepatan
untuk bertanya
E:
Jelaskan penyebab dan
faktor risiko penyakit
Jelaskan proses
patofisiologi
munculnya penyakit
Jelaskan tanda dan
gejala yang
ditimbulkan oleh
penyakit
Jelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
Ajarkan cara
meredakan atau
mengatasi gejala yang
dirasakan
Ajarkan cara
meminimalkan efek
samping dari
intervensi atau
pengobatan
K:-
4. Risiko perdarahan Tujuan: Setelah Intervensi utama
d.d gangguan dilakukan tindakan 2
koagulasi x 24 jam, tingkat Pencegahan perdarahan
(trombositopenia) perdarahan tercapai
secara optimal. O:
Kriteria Hasil: Monitor tanda dan
Tekanan darah gejala perdarahan
membaik Monitor koagulasi
Suhu tubuh T:
membaik Batasi tindakan
invasif, jika perlu
Gunakan kasur
pencegah dekubitus
Hindari pengukuran
suhu rektal
E:
Anjurkan menghindari
aspirin atau
antikoagulan
Anjurkan
meningkatkan asupan
makanan dan vitamin
K
K:
Kolaborasi pemberian
produk darah, jika
perlu
Intervensi pendukung
OLEH:
KELOMPOK 7
AYU WANDIRA
17301051
Seorang anak perempuan berusia 5 tahun 9 bulan dirawat di ruang perawatan anak
untuk menjalani kemoterapi rutin ke-11. Pasien didiagnosa ALL. Keluarga mengatakan pada
saat hendak di kemoterapi, anak mengalami demam, pucat dan disertai bintik-bintik merah di
seluruh ekstremitas atas dan ekstrremitas bawah, keluarga juga mengatakan anak mudah
lebam dan membiru. Saat dilakukan wawancara dengan keluarga pasien tidak memiliki
riwayat alergi ataupun riwayat penyakit dalam keluarga. Perawat melakukan pemeriksaan
fisik dan didapatkan terdapat eritema dan lebam di ekstremitas bawah kaki kanan dan kiri.
Tanda vital: nadi 100 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36.9 0C, BB 12.5 Kg, TB 88 cm, IMT
16.07, pola makan 3 kali sehari, dan tidak terdapat masalah pada eliminasi urin/fekal.
Pemeriksaan diagnostik didapatkan hasil radiologi thoraks tidak terdapat infiltrasi dan
corakan bronko normal. Pemeriksaan darah tepi didapatkan leukosit meningkat dan
ditemukan sel blast abnormal, trombosit menurun). Analisis urin didapat nilai ureum 19
mg/dL, creatinin 0.35 mg/dL, albumin 4.0%. pemeriksaan LCS (sel abnormal blast (-) dengan
diagnosis ALL). Nilai WBC 0.63 x10.3 (N: 4.8-10.8), RBC 22.4 x10.6 (4.2-5.4), Hb 6.1
mg/dL, HCT 18.3%, PLT 6x10.6 U/L.
PERTANYAAN:
1. Buatlah MCP Kasus tersebut
2. Jelaskan pengkajian yang harus dilakukan!
3. Sebutkan data fokus untuk masalah tersebut!
4. Apakah diagnosa utama kasus tersebut?
5. Jelaskan intervensi yang dapat kita susun dari diagnosa utama!
6. Jelaskan luaran yang diharapkan!
MCP KASUS ALL
DX 1 : Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi MD : ALL (Acute Limfoblastik Leukemia)
hemoglobin, d.d : DX 2 : risiko infeksi d.d imunosupresi
KA :
DS : Leukosit DS : -
Keluarga mengatakan pada saat hendak di
Trombosit DO :
kemoterapi, timbul bintik-bintik merah di seluruh
Demam
ekstremitas atas dan ekstrremitas bawah Eritema
Pucat
Membiru Demam
DO :
Lebam
Pucat Hb 6,1 g/dL
Hb 6,1 g/dL
HCT 18,3% WBC 0,63 x 10.3
Leukosit
Hb 6,1 g/dL WBC 0,63 x 10.3
HCT 18,3%
DO :
- eritema
- lebam di ekstremitas bawah kaki kanan dan kiri
- Trombosit
FORMAT INTERVENSI
KEPERAWATAN
Batasan Karakteristik :
Pucat
Leukosit
Hb 6,1 g/dL
HCT 18,3%
NOC NIC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 Intervensi utama:
jam, perfusi perifer tercapai secara optimal Perawatan Sirkulasi
b. Mandiri
Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di are
keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan hidrasi
c. Edukasi
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan mengecek air mandi untuk
menghindari kulit terbakar
Anjurkan melakukan perawatan kulit
yang tepat
Informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
d. Kolaborasi
Intervensi pendukung :
Pemantauan Hasil Laboratorium
Aktivitas :
a. Observasi
Identifikasi pemeriksaan
laboratorium yang diperlukan
Monitor hasil laboratorium yan
diperlukan
Periksa kesesuaian hasil
laboratorium dengan penampilan
klinis pasien
b. Mandiri
Ambil sampel darah sesuai prrotokol
Interprestasikan hasil pemeriksaan
laboratorium
c. Edukasi
d. Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter jika hasil
laboratorium memerlukan intervensi
media
Batasan Karakteristik :
Demam
Hb 6,1 g/dL
WBC 0,63 x 10.3
NOC NIC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 Intervensi utama :
jam, tingkat infeksi tercapai secara optimal pencegahan infeksi
b. Mandiri
Batasi jumlah pengunjung
Cuci tangan sebelum sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
Pertahanka teknik aseptik pada
pasien berisiko tinggi
c. Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cuci tangan dengan benar
Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
perlu
Intervensi pendukung :
pemberian obat
Aktivitas :
a. Observasi
Identifikasi kemungkinan alergi,
interaksi, dan kontraindikasi obat
Verifikasi order obat sesuai dengan
indikasi
Periksa tanggal kadaluarsa obat
Monitor tanda vital dan nilai
laboratorium sebelum pemberian
obat
Monitor efek samping, toksisitas,
dan interaksi obat
b. Mandiri
Perhatikan pemberian obat yang
aman dan akurat
Lakukan prinsip enam benarhindari
pemberian obat yang tidak diberi
label dengan benar
Buang obat yang tidak terpakai atau
kadaluarsa
Dokumentasikan pemberian obat dan
respon terhadap obat
c. Edukasi
Jelaskan jenis obat, alasan
pemberian, tindakan yang
diharapkan dan efek amping sebelum
pemberian
Jelaskan faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
efektifitas obat
d. Kolaborasi
Batasan Karakteristik:
eritema
lebam di ekstremitas
Trombosit
NOC NIC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 Intervensi utama :
jam, tingkat perdarahan tercapai secara Pencegahan perdarahan
optimal
Aktivitas :
Kriteria Hasil :
Hematokrit membaik a. Observasi
Hemoglobin membaik Monitor tanda dan gejala perdarahan
Monitor koagulasi
b. Mandiri
Batasi tindakan invasif, jika perlu
Gunakan kasur pencegah dekubitus
Hindari pengukuran suhu rektal
c. Edukasi
Anjurkan menghindari aspirin atau
antikoagulan
Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian produk darah,
jika perlu
Intervensi pendukung :
manajemen kemoterapi
Aktivitas :
a. Observasi
Periksa kondisi sebelum
kemoterapi
Monitor efek samping dan efek
tokik pengobatan
Monitor mual muntah akibat
kemoterapi
Monitor status gizi dan berat badan
b. Mandiri
Hindari penggunaan produk aspirin
Batasi stimulus lingkungan
Berikan asupan cairan adekuat
Lakukan tindakan perawatan
rambut
Rencanakan alternatif pengganti
rambut yang rontok
Berikan obat kemoterapi sesuai
program
c. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
kemoterapi
Jelaskan efek oba pada sel kanker
dan fungsi sumsum tulag belakang
Anjurkan diet sesuai indikasi
Anjurkan melaporkan efek samping
kemoterapi yang dirasakan
Ajarkan cara mencegah infeksi
Ajarkan teknik relaksasi dan
distraksi
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat untuk
mengendalikan efek samping
3. Diagnosa keperawatan
6. Langkah-langkah tindakan
1. persiapan lingkungan yang aman dan tenang
2. jelaskan tujuan prosedur
3. berikan privasi pasien
4. bantu pasien keposisi yang nyaman
5. air bersih dengan suhu 1-2 lebih rendah dari suhu anak
6. ukur suhu pasien, nada dan pernafasan
7. lepaskan pakaian anak pada daerah yang terdapat pembuluh darah beasar seperti ketiak
dan inguinal
8. basuh dengan air hangat pada bagian wajah (5menit) ekstremitas (5 menit) dada dan
punggung (10 menit)
9. keringkan dengan handukdan kenakan pakaian attau popok tipis dan letakkan pada
tempat tidur yang kering
10. ukur kembal suhu anak
11. prosedur bisa diulang setelah 30 menit
12. atur kembali posisi anak
13. rapikan alat-alat
1.tercapai)
suhu anak turun setelah dilakukan tindakan tersebut
8. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/diagnosa tersebut (hanya yang mandiri)
9. Evaluasi diri tentang pelaksanaan tindakan tersebut (kesiapan,
keterampilan, dll)
1. ibu pasien mengatakan panas badan anaknya udah berkurang setlah tindakan
tersebut
2. anak terlihat sudah tampak lebih tenang
3. anak tampak tidak gelisah dan rewel lagi
REFERENSI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.(2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.(2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defenisi
dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI