TUGAS 1
Oleh:
Bayu Syahputra 193210199
Kelas : C
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Teori pembentukan minyak bumi................................................................................................2
2.2 Kegiatan Hulu migas...................................................................................................................6
2.3 Maksud dari beberapa istilah pada kegiatan migas......................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas
dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan
terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi.
Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian
bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida
di alam.
2. Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,
dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir
melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
2
P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi
berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa
minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:
- Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat
dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
- Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan
unsur vanadium, nikel, dsb.
- Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang
terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup
besar.
- Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
- Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
3
- Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
3. Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas
bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan
bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah
menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-
bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini
akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di
tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2)
minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut
dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut
Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di
tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan
waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui (unrenewable).
b. Menurut Al-Qur’an
4
Minyak mentah atau minyak bumi terbentuk akibat adanya percampuran dari berbagai
hidrokarbon dengan mineral seperti sulfur dalam tekanan yang ekstrim. Saat ini telah
diketahui bahwa sebagian besar, jika tidak dapat dikatakan semua, minyak mentah ini berasal
dari bahan-bahan organik seperti binatang-binatang kecil dan tumbuh-tumbuhan yang mati
dan terkubur di dasar laut jutaan tahun yang lalu, melalui proses peruraian dan pencampuran
dengan pasir dan lumpur ditambah dengan tekanan yang tinggi.
Walaupun fakta tentang pembentukan minyak dari bahan organik ini baru diketahui
satu-dua abad ini, namun ternyata hal ini telah disebutkan di dalam Al-Qur'an 15 abad yang
lalu di surah Al-A'la (87) ayat 1-5:
[87:1] Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
[87:2] Yang menciptakan, dan menyempurnakan
[87:3] dan Yang menentukan kadar dan mengarahkan (memberi petunjuk),
5
[87:4] dan Yang (telah) menumbuhkan/menciptakan rumput-rumputan (al-mar'a),
[87:5] lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman (ghutsaa-an ahwaa).
6
Al-mar'a sebagai kata benda hanya digunakan dua kali dalam Al-Qur'an. Satu di surah Al-
A'la (87) ayat 4 ini, yang kedua adalah di surah An-Naazi'aat (79) ayat 31 ketika
mengisahkan tentang pembentukan awal alam semesta dan bumi (baca di "Bumi Tercipta
Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an")
Menurut http://www.petroleum.co.uk/formation/ , minyak bumi hanya terbentuk
dalam suhu dan tekanan (tinggi) tertentu, dimana apabila suhunya terlalu rendah akan
mengakibatkan bakal minyak bumi tersebut memadat, dan apabila suhunya terlalu tinggi
(diatas 232.22 derajat celcius) akan mengakibatkan tidak dapat terbentuknya minyak bumi.
namun sebagaimanya yang telah dijelaskan di ayat2-3, bahwa minyak bumi terbentuk karena
Allah-lah yang menciptakan, menyempurnakan, menentukan kadar dan mengarahkan, dan
Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.
[72:28] ... dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu
7
Tahap Eksplorasi Awal
Terdiri dari studi geologi, studi geofisika, pemboran eksplorasi. Pada studi geologi,
dilakukan pemetaan geologi pada permukaan secara detail yang dapat dilakukan jika memang
terdapat singkapan. Hal ini bertujuan untuk memetakan persebaran batuan dan formasi
batuan, umur batuan, kandungan mineral, fosil, geokimia, stratigrafi dan sedimentologi serta
struktur geologi, dan menggambarkan kondisi bawah permukaan dan lebih efektif dalam
ekplorasi selanjutnya yang mendukung kelengkapan dan akurasi data G & G (Geology &
Geophysic /Geoscience).
Kegiatan lain dari tahap eksplorasi awal yaitu studi geofisika. Merupakan ekplorasi
yang dilakukan sebelum pengeboran, kajiannya meliputi daerah yang luas. Hasil kajian ini
akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi melalui survei seismik, survey
magnetik, dan survey gravitasi.
Pemboran Eksplorasi. Bertujuan mengetahui dengan pasti jenis batuan yang lebih
detail antar lapisan serta pengambilan contoh sample batuan untuk analisis lebih lanjut di
laboratorium. Selain itu dilakukan wireline logging untuk mengambil data. menggunakan alat
logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Semua data yang
diperoleh diintegrasikan dalan studi G&G (geology &geophysic) untuk memastikan
keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi.
Tahap Ekplorasi Lanjut/Tahap Detail
Pada tahap ini kegiatannya hampir sama dengan ekplorasi sebelumnya namun
dilakukan lebih mendetail dan aplikasi teknologi yang menghasilkan data yang lebih detail
namun secara keseluruhan antara lain Geologi Permukaan detail, Pemboran Struktur, Seismik
DetaiL 2D dan 3D, Gravitasi Detail, Pemboran pemboran stratigrafi. Hasil tahap eksplorasi
lanjut adalah berupa data geologi bawah permukaan detail termasuk reservoir, serta evaluasi
prospek prognosis untuk rencana ke tahap appraisal driilling untuk menentukan cadangan,
dan selanjutnya persiapan untuk fase pengembangan jika ada sumur yang ditemukan
cadangan hidrokarbon kembali.
8
b. Eksploitasi
Kegiatan eksploitasi (exploitation) merupakan bagian dari kegiatan hulu migas yang
ditujukan untuk mengeluarkan minyak mentah (crude oil) dari reservoir di dalam bumi ke
permukaan. Perusahaan akan membuat rencana pengembangan untuk lapangan yang terbukti
memiliki cadangan minyak yang ekonomis. Rencana pengembangan lapangan migas tersebut
diajukan ke BP Migas dengan menghitung jumlah cadangan, jumlah sumur, produksi perhari.
Perusahaan juga mengajukan biaya pengembangan lapangan yang terdiri dari biaya kapital
dan biaya operasional. Biaya kapital merupakan biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang
memiliki manfaat jangka panjang, termasuk biaya infrastruktur dan biaya eksplorasi. Biaya
operasional merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan.
b. Cadangan persumur
Dalam waktu tertentu, satu sumur produksi hanya dapat mengambil migas sebesar
volume tertentu
d. Primary Recovery
9
Pada tahap ini, minyak mentah akan masuk ke dalam sumur produksi dengan
mengandalkan tekanan reservoir saja. Primary recovery dibedakan menjadi:
1. Natural flow production Tekanan reservoir masih mampu mendorong fluida (campuran
minyak mentah dan zat pengotor lain) untuk masuk ke sumur produksi dan terus ke
permukaan. 2. Artificial lift production Tekanan reservoir hanya mampu mendorong minyak
mentah sampai ke sumur produksi. Transportasi minyak ke permukaan membutuhkan alat
bantu (artificial lift), seperti beam pumping unit, electrical submersible pump (ESP), gas lift,
dan hydraulic lift.
e. Secondary Recovery
Apabila tekanan reservoir sudah tidak mampu mendorong minyak ke sumur produksi
dan/atau ke permukaan sehingga perlu diberikan tekanan tambahan. Tekanan tambahan yang
diberikan bergantung pada kedalaman sumur. Metode yang biasa digunakan antara lain:
1. Water injection (water flooding) Air bertekanan diinjeksikan ke dalam sumur produksi
sehingga minyak mentah yang kental pecah (menjadi encer) dan terdorong ke dalam sumur.
Metode ini digunakan pada sumur dengan kedalaman 2000-3000 ft untuk minyak ringan.
2. Pressure Maintenance Prinsip metode ini sama dengan water injection, hanya saja yang
diinjeksikan adalah gas atau air untuk menjaga tekanan sumur agar minyak tersapu naik ke
permukaan. Aplikasinya pada ladang minyak ringan dan medium.
f. Tertiary Recovery
Konsep tertiary recovery bertujuan untuk memobilisasi sisa minyak di reservoir.
Konsep ini dilakukan dengan menurunkan viskositas minyak atau mengurangi gaya kapiler
(tegangan permukaan) agar minyak semakin mudah mengalir dan tersapu ke permukaan.
Diperkirakan sekitar 60-70% original oil in place (OOIP) dapat diangkat ke permukaan
dengan metode ini. Teknik ini terbagi ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Thermal (hot water, steamflood, in-situ combustion)
2. Miscible gas (CO2, miscible solvent)
3. Chemical (surfactant, polymer, caustic)
4. Others (microbial, electrical, mechanical)
g. Stimulasi
10
Merupakan suatu metode untuk memperbaiki sumur – sumur yang mengalami
penurunan produksi yang disebakan oleh kerusakan formasi maupun adanya endapan –
endapan didalam sumur. Metode stimulasi yang dipakai pada penulisan tugas akhir ini adalah
matrix acidizing dan well washing. Tujuan dari dilakukannya stimulasi adalah untuk
menaikkan produksi dari sumur – sumur yang mengalami kerusakan formasi.
h. Work over
Workover adalah pekerjaan untuk mempertahankan atau memperbaiki / menambah
produksi dengan cara – cara mengubah atau mengolah zona produksi atau menganti zona
produksi. sebab – sebab dilakukannya workover diantaranya adalah permeabilitas reservoir
yang rendah, tekanan reservoir yang rendah dan formation damage.
i. Scaling
Kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan produksi ke lapisan lain dan
membersihkan sumur dari endapan (scale).
j. Acidizing
Acidizing adalah salah satu proses perbaikan terhadap sumur untuk menanggulangi
ataumengurangi kerusakan formasi dalam upaya peningkatan laju produksi dengan
melarutkan sebagianbatuan, dengan demikian akan memperbesar saluran yang tersedia atau
barangkali lebih dari itumembuka saluran baru sebagai akibat adanya pelarutan atau reaksi
antara acid dengan batuan
k. Fracturing
Teknik stimulasi sumur yang mana lapisan batuan di bawah diretakkan dengan fluida
cair bertekanan tinggi. Proses ini melibatkan injeksi "larutan peretak“ bertekanan tinggi dan
umumnya menggunakan air yang mengandung pasir ke dalam sumur untuk membuat
patahan/retakan di formasi batuan dalam yang akan membuat minyak atau gas dapat mengalir
lebih bebas melalui retakan tersebut.
BAB III
11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan teori pembentukan minyak bumi menurut para ahli dan Al-Qur’an
minyak bumi terbentuk secara alami dalam batuan endapan dan sebagian besar terdiri dari
hidrokarbon.
Kegiatan hulu migas yaitu, Eksplorasi merupakan kegiatan yang bertujuan mencari cadangan
hidrokarbon dan Eksploitasi merupakan bagian dari kegiatan hulu migas yang ditujukan
untuk mengeluarkan minyak mentah (crude oil) dari reservoir di dalam bumi ke permukaan.
Serta beberapa pengertian dari istilah Signature bonus, cadangan persumur, produksi
pada economic limit, primary recovery, secondary recovery, tertiary recovery, stimulasi,
work over, scaling, acidizing, dan fracturing.
12
DAFTAR PUSTAKA
13