Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN KEEKONOMIAN PROYEK MIGAS

TUGAS 1

Dosen Pengampu: M. Ariyon, S.T., M.T.

Oleh:
Bayu Syahputra 193210199

Kelas : C

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
anugerah-Nya kepada kita dan shalawat beriringan salam kita sampaikan kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW yang telah mengubah zaman dari zaman Jahiliah ke zaman yang
penuh ilmu dan teknologi yang maju seperti saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak M. Ariyon,
ST, MT pada mata kuliah Manajemen Keekonomian Proyek Migas. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang seputar Kegiatan dan Produksi Migas bagi
para pembaca dan penulis.
Segala usaha telah penulis lakukan dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari
sepenuhnya bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca agar
dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
makalah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini sangat berguna baik bagi
penulis sendiri, mahasiswa/i maupun bagi pembaca Budiman sekalian.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Pekanbaru, 28 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Teori pembentukan minyak bumi................................................................................................2
2.2 Kegiatan Hulu migas...................................................................................................................6
2.3 Maksud dari beberapa istilah pada kegiatan migas......................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


MIGAS Merupakan salah satu elemen penting bagi negara yang sedang berkembang
untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan mengejar katertinggalan dari negara-
negara lain. Upaya pembangunan nasional yang sedang dilakukan pada hakekatnya adalah
upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Pembangunan ekonomi di Indonesia diarahkan pada
terwujudnya perekonomian nasional yang baru dan andal berdasarkan demokrasi ekonomi
intuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat, dan dapat terwujud apabila ada
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebagai penggerak dan pemacu pembangunan di
bidang-bidang lain (Dekdikbud). Berdasarkan bentuknya, pembangunan dapat
dikelompokkan menjadi pembangunan fisik dan pembangunan nonfisik. Pembangunan
MIGAS fisik dapat diartikan sebagai pembangunan yang wujudnya nyata, seperti
pembangunan jembatan, jalan raya, dan fasilitas publik yang lainnya. Sedangkan yang
dimaksud dengan pembangunan merupakan pembangunan yang sifatnya tak nyata atau tidak
dapat dilihat, namun manfaat dari adanya pembanguan tersebut dapat dirasakan, seperti
perubahan standarisasi pendidikan, program pelatihan, dll.
1.2 Rumusan Masalah
Teori pembentukan minyak bumi menurut ahli dan menurut Al-Qur’an, Kegiatan hulu
migas eksplorasi dan eksploitasi, Maksud dari Signature bonus, cadangan persumur,
produksi pada economic limit, primary recovery, secondary recovery, tertiary recovery,
stimulasi, work over, scaling, acidizing, dan fracturing?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari makalah ini ialah :
1.Agar lebih dapat memahami pelajaran Manajemen Keekonomian Proyek Migas.
2.Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah “Manajemen Keekonomian
Proyek Migas”

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori pembentukan minyak bumi


a. Menurut para ahli
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang
lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi
mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan
proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara
umum dinyatakan seperti dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia,
yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
b. Reaksi yang terjadi:
c. alkali metal + CO2 karbida
d. karbida + H2O ocetylena
e. C2H2 C6H6 komponen-komponen lain

Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas
dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan
terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi.
Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian
bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida
di alam.
2. Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,
dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir
melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).

2
P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi
berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa
minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:
- Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat
dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
- Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan
unsur vanadium, nikel, dsb.
- Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang
terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup
besar.
- Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
- Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.

3
- Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.

Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:


1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:
- pengumpulan zat organik dalam sedimen
- pengawetan zat organik dalam sedimen
- transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi
akumulasi komersial.

3. Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas
bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan
bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah
menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-
bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini
akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di
tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2)
minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut
dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut
Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di
tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan
waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui (unrenewable).

b. Menurut Al-Qur’an

4
Minyak mentah atau minyak bumi terbentuk akibat adanya percampuran dari berbagai
hidrokarbon dengan mineral seperti sulfur dalam tekanan yang ekstrim. Saat ini telah
diketahui bahwa sebagian besar, jika tidak dapat dikatakan semua, minyak mentah ini berasal
dari bahan-bahan organik seperti binatang-binatang kecil dan tumbuh-tumbuhan yang mati
dan terkubur di dasar laut jutaan tahun yang lalu, melalui proses peruraian dan pencampuran
dengan pasir dan lumpur ditambah dengan tekanan yang tinggi.
Walaupun fakta tentang pembentukan minyak dari bahan organik ini baru diketahui
satu-dua abad ini, namun ternyata hal ini telah disebutkan di dalam Al-Qur'an 15 abad yang
lalu di surah Al-A'la (87) ayat 1-5:
[87:1] Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
[87:2] Yang menciptakan, dan menyempurnakan
[87:3] dan Yang menentukan kadar dan mengarahkan (memberi petunjuk),

5
[87:4] dan Yang (telah) menumbuhkan/menciptakan rumput-rumputan (al-mar'a),
[87:5] lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman (ghutsaa-an ahwaa).

Di ayat ke-4 Al-Qur'an menggunakan al-mar'a, yang mana menurut Arabic-English


Lane's Lexicon dapat berarti padang rumput (pasture) maupun tumbuh-tumbuhan jenis
rumput-rumputan (herbage). Jika pepohonan dalam Al-Qur'an adalah syajarata, dan tumbuh-
tumbuhan secara umum dikatakan dengan nabata, di ayat ke-4 ini Al-Qur'an menggunakan
kata al-mar'a yang mengacu kepada subtansi organik ataupun tumbuh-tumbuhan jenis
rumput-rumputan (termasuk pula dalam kategori al-mar'a ini tumbuh-tumbuhan air seperti
ganggang/alga dan hydrilla). Al-mar'a ini juga mengacu kepada tumbuh-tumbuhan di
periode awal bumi, sebagaimana ketika Allah menceritakan mengenai penciptaan alam
semesta dan bumi di surah An-Naazi'aat (79), yang di bahas dalam postingan "Bumi Tercipta
Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an".
[79:31] Ia mengeluarkan daripadanya mata airnya, dan tumbuh-tumbuhannya (wamar'aahaa)
Kemudian di ayat ke 5 dikatakan "faja'alahu ghutsaa-an ahwa" yang arti kata-per-kata-nya
adalah "kemudian dijadikan-Nya itu ghutsaa-an ahwa". Ghutsaa-an menurut Arabic-English
Lane's Lexicon berarti "the rubbish or small rubbish, or particle of things, or refuse and scum
and rotten leaves mixed with the scum, borne upon surface of a torrent" -- kumpulan partikel,
sampah ataupun daun-daun busuk yang tercampur dengan sampah tersebut, yang mengalir
dengan sangat deras (torrent), sementara ahwaa berarti gelap, menjadi berwarna hitam
kehijau-hijauan.
Dari ayat ke-4 dan ke 5 surah Al-A'la (87) diatas terlihat bagaimana Allah
menjelaskan bahwa subtansi organik dalam hal ini al-mar'a ketika mati dijadikan Allah
bercampur menjadi suatu cairan yang mengalir dan berwarna hitam gelap (ahwaa), yang kita
kenal dengan sebutan minyak bumi. Ahwaa digunakan disini, bukannya kata aswad yang
berarti hitam, mengindikasikan adanya penumpukan yang banyak dari ghutsaa-an sehingga
warnanya menjadi gelap hitam dengan sedikit kehijau-hijauan (definisi berdasarkan Arabic-
English Lane's Lexicon halaman 661).
Empat sifat minyak bumi yang diketahui surah Al-A'la ayat 4-5 di atas yaitu :
 Berasal dari bahan organik dan mengalami proses pembusukan
 Mengalir dengan sangat deras seperti banjir
 Berwarna gelap kehitam-hitaman akibat penumpukan yang lama
 Terbentuk di periode bumi awal.

6
Al-mar'a sebagai kata benda hanya digunakan dua kali dalam Al-Qur'an. Satu di surah Al-
A'la (87) ayat 4 ini, yang kedua adalah di surah An-Naazi'aat (79) ayat 31 ketika
mengisahkan tentang pembentukan awal alam semesta dan bumi (baca di "Bumi Tercipta
Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an")
Menurut http://www.petroleum.co.uk/formation/ , minyak bumi hanya terbentuk
dalam suhu dan tekanan (tinggi) tertentu, dimana apabila suhunya terlalu rendah akan
mengakibatkan bakal minyak bumi tersebut memadat, dan apabila suhunya terlalu tinggi
(diatas 232.22 derajat celcius) akan mengakibatkan tidak dapat terbentuknya minyak bumi.
namun sebagaimanya yang telah dijelaskan di ayat2-3, bahwa minyak bumi terbentuk karena
Allah-lah yang menciptakan, menyempurnakan, menentukan kadar dan mengarahkan, dan
Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.
[72:28] ... dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu

2.2 Kegiatan Hulu migas


a. Eksplorasi
Eksplorasi migas atau eksplorasi hidrokarbon merupakan kegiatan yang bertujuan
mencari cadangan hidrokarbon seperti minyak dan gas bumi melalui perolehan informasi
mengenai kondisi geologi dari para ahli perminyakan dan ahli geofisika atau geosaintis.
Proses eksplorasi minnyak bumi dapat dilakukan dengan melewati berbagai tahapan, di
antaranya:
 
Tahapan Persiapan dan Penilaian Prospek
Merupakan serangkaian kegiatan survey lapangan secara umum dan penyiapan dan
penawaran wilayah kerja yang sudah diyakini berdasarkan studi geologi awal berpotensi
cadangan migas seperti batuan sumber, migrasi, reservoar, batuan penutup, dan perangkap
reservoar kepada calon kontraktor (KKKS) oleh pemerintah.
 

7
Tahap Eksplorasi Awal
Terdiri dari studi geologi, studi geofisika, pemboran eksplorasi. Pada studi geologi,
dilakukan pemetaan geologi pada permukaan secara detail yang dapat dilakukan jika memang
terdapat singkapan. Hal ini bertujuan untuk memetakan persebaran batuan dan formasi
batuan, umur batuan, kandungan mineral, fosil, geokimia, stratigrafi dan sedimentologi serta
struktur geologi, dan  menggambarkan kondisi bawah permukaan dan lebih efektif dalam
ekplorasi selanjutnya yang mendukung kelengkapan dan akurasi data G & G (Geology &
Geophysic /Geoscience).
Kegiatan lain dari tahap eksplorasi awal yaitu studi geofisika. Merupakan ekplorasi
yang dilakukan sebelum pengeboran, kajiannya meliputi daerah yang luas. Hasil kajian ini
akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi melalui survei seismik, survey
magnetik, dan survey gravitasi.
Pemboran Eksplorasi. Bertujuan mengetahui dengan pasti jenis batuan yang lebih
detail antar lapisan serta pengambilan contoh sample batuan untuk analisis lebih lanjut di
laboratorium. Selain itu dilakukan wireline logging untuk mengambil data. menggunakan alat
logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Semua data yang
diperoleh diintegrasikan dalan studi G&G (geology &geophysic) untuk memastikan
keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi.
 
Tahap Ekplorasi Lanjut/Tahap Detail
Pada tahap ini kegiatannya hampir sama dengan ekplorasi sebelumnya namun
dilakukan lebih mendetail dan aplikasi teknologi yang menghasilkan data yang lebih detail
namun secara keseluruhan antara lain Geologi Permukaan detail, Pemboran Struktur, Seismik
DetaiL 2D dan 3D, Gravitasi Detail, Pemboran pemboran stratigrafi. Hasil tahap eksplorasi
lanjut adalah berupa data geologi bawah permukaan detail termasuk reservoir, serta evaluasi
prospek prognosis untuk rencana ke tahap appraisal driilling untuk menentukan cadangan,
dan selanjutnya persiapan untuk fase pengembangan jika ada sumur yang ditemukan
cadangan hidrokarbon kembali.

8
b. Eksploitasi
Kegiatan eksploitasi (exploitation) merupakan bagian dari kegiatan hulu migas yang
ditujukan untuk mengeluarkan minyak mentah (crude oil) dari reservoir di dalam bumi ke
permukaan. Perusahaan akan membuat rencana pengembangan untuk lapangan yang terbukti
memiliki cadangan minyak yang ekonomis. Rencana pengembangan lapangan migas tersebut
diajukan ke BP Migas dengan menghitung jumlah cadangan, jumlah sumur, produksi perhari.
Perusahaan juga mengajukan biaya pengembangan lapangan yang terdiri dari biaya kapital
dan biaya operasional. Biaya kapital merupakan biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang
memiliki manfaat jangka panjang, termasuk biaya infrastruktur dan biaya eksplorasi. Biaya
operasional merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan.

Setelah rencana kegiatan pengembangan lapangan di setujui oleh BP Migas, maka


perusahaan akan melanjutkan ke tahap produksi. Tahap pertama adalah menentukan
koordinat sumur yang akan di bor dan kemudian melakukan pengeboran. Biaya yang
termasuk dalam aktivitas pengeboran ini, diantaranya biaya sewa rig, mud, testing, cementing
dan biaya pendukung lainnya. Supaya efisien, dalam keberlangsungannya produksi
memberikan data dan informasi lebih lengkap sehingga peta cadangan dapat direvisi setiap
tahun dengan tingkat keakurasian makin tinggi.

2.3 Maksud dari beberapa istilah pada kegiatan migas


a. Signature bonus
Signature bonus adalah sejumlah dana yang dibayarkan sebagai kewajiban kontraktor
kepada pemerintah ketika memenangkan pengelolaan suatu blok migas. Signature
bonus dibayarkan sebelum penandatanganan kontrak kerja sama.

b. Cadangan persumur
Dalam waktu tertentu, satu sumur produksi hanya dapat mengambil migas sebesar
volume tertentu

c. Produksi pada economic limit


Batas produksi suatu lapangan atau sumur yang keuntungannya sama dengan nol.

d. Primary Recovery
9
Pada tahap ini, minyak mentah akan masuk ke dalam sumur produksi dengan
mengandalkan tekanan reservoir saja. Primary recovery dibedakan menjadi:
1. Natural flow production Tekanan reservoir masih mampu mendorong fluida (campuran
minyak mentah dan zat pengotor lain) untuk masuk ke sumur produksi dan terus ke
permukaan. 2. Artificial lift production Tekanan reservoir hanya mampu mendorong minyak
mentah sampai ke sumur produksi. Transportasi minyak ke permukaan membutuhkan alat
bantu (artificial lift), seperti beam pumping unit, electrical submersible pump (ESP), gas lift,
dan hydraulic lift.

e. Secondary Recovery
Apabila tekanan reservoir sudah tidak mampu mendorong minyak ke sumur produksi
dan/atau ke permukaan sehingga perlu diberikan tekanan tambahan. Tekanan tambahan yang
diberikan bergantung pada kedalaman sumur. Metode yang biasa digunakan antara lain:
1. Water injection (water flooding) Air bertekanan diinjeksikan ke dalam sumur produksi
sehingga minyak mentah yang kental pecah (menjadi encer) dan terdorong ke dalam sumur.
Metode ini digunakan pada sumur dengan kedalaman 2000-3000 ft untuk minyak ringan.
2. Pressure Maintenance Prinsip metode ini sama dengan water injection, hanya saja yang
diinjeksikan adalah gas atau air untuk menjaga tekanan sumur agar minyak tersapu naik ke
permukaan. Aplikasinya pada ladang minyak ringan dan medium.

f. Tertiary Recovery
Konsep tertiary recovery bertujuan untuk memobilisasi sisa minyak di reservoir.
Konsep ini dilakukan dengan menurunkan viskositas minyak atau mengurangi gaya kapiler
(tegangan permukaan) agar minyak semakin mudah mengalir dan tersapu ke permukaan.
Diperkirakan sekitar 60-70% original oil in place (OOIP) dapat diangkat ke permukaan
dengan metode ini. Teknik ini terbagi ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Thermal (hot water, steamflood, in-situ combustion)
2. Miscible gas (CO2, miscible solvent)
3. Chemical (surfactant, polymer, caustic)
4. Others (microbial, electrical, mechanical)

g. Stimulasi

10
Merupakan suatu metode untuk memperbaiki sumur – sumur yang mengalami
penurunan produksi yang disebakan oleh kerusakan formasi maupun adanya endapan –
endapan didalam sumur. Metode stimulasi yang dipakai pada penulisan tugas akhir ini adalah
matrix acidizing dan well washing. Tujuan dari dilakukannya stimulasi adalah untuk
menaikkan produksi dari sumur – sumur yang mengalami kerusakan formasi.

h. Work over
Workover adalah pekerjaan untuk mempertahankan atau memperbaiki / menambah
produksi dengan cara – cara mengubah atau mengolah zona produksi atau menganti zona
produksi. sebab – sebab dilakukannya workover diantaranya adalah permeabilitas reservoir
yang rendah, tekanan reservoir yang rendah dan formation damage.

i. Scaling
Kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan produksi ke lapisan lain dan
membersihkan sumur dari endapan (scale).

j. Acidizing
Acidizing adalah salah satu proses perbaikan terhadap sumur untuk menanggulangi
ataumengurangi kerusakan formasi dalam upaya peningkatan laju produksi dengan
melarutkan sebagianbatuan, dengan demikian akan memperbesar saluran yang tersedia atau
barangkali lebih dari itumembuka saluran baru sebagai akibat adanya pelarutan atau reaksi
antara acid dengan batuan

k. Fracturing
Teknik stimulasi sumur yang mana lapisan batuan di bawah diretakkan dengan fluida
cair bertekanan tinggi. Proses ini melibatkan injeksi "larutan peretak“ bertekanan tinggi dan
umumnya menggunakan air yang mengandung pasir ke dalam sumur untuk membuat
patahan/retakan di formasi batuan dalam yang akan membuat minyak atau gas dapat mengalir
lebih bebas melalui retakan tersebut.

BAB III

11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan teori pembentukan minyak bumi menurut para ahli dan Al-Qur’an
minyak bumi terbentuk secara alami dalam batuan endapan dan sebagian besar terdiri dari
hidrokarbon.
Kegiatan hulu migas yaitu, Eksplorasi merupakan kegiatan yang bertujuan mencari cadangan
hidrokarbon dan Eksploitasi merupakan bagian dari kegiatan hulu migas yang ditujukan
untuk mengeluarkan minyak mentah (crude oil) dari reservoir di dalam bumi ke permukaan.
Serta beberapa pengertian dari istilah Signature bonus, cadangan persumur, produksi
pada economic limit, primary recovery, secondary recovery, tertiary recovery, stimulasi,
work over, scaling, acidizing, dan fracturing.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nandin. 2006.MINYAK BUMI DAN GAS..


Setyadi, D.S & Yuniza M.E. 2021. PERIZINAN BERUSAHA DI SEKTOR HULU
MINYAK DAN GAS BUMI: EVALUASI SISTEM TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK.
Ius Constituendum /Volume 6 Nomor 2 Oktober 2021.
Pamungkas, Joko. (2004). PENGANTAR TEKNIK PERMINYAKAN. Yogyakarta:
UPN.

13

Anda mungkin juga menyukai